jagomart
digital resources
picture1_Download Fullpapers Pnj8ddee1d48e2full


 148x       Tipe DOC       Ukuran file 0.11 MB       Source: journal.unair.ac.id


Download Fullpapers Pnj8ddee1d48e2full

icon picture DOC Word DOC | Diposting 23 Jul 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                       HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN DEPRESI PADA LANSIA DI UPT
                                      PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA MAGETAN
                 CORRELATION BETWEEN SPIRITUALITY AND DEPRESSION IN THE ELDERLY
                                                   IN UPT PSLU MAGETAN
                                                       Andik Nur Cahyono
                         * Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo Surabaya
                                    Telp. 08977969859, Email : nurandik_nersa8@yahoo.com
                ABSTRACT
                        Introduction: Depression is often occurs in elderly at UPT PSLU. Many factors can lead
                to depression including physical deterioration, loss of one loved, and loss of social role.
                Spirituality can reduce depression. Spirituality seek to maintain harmony or conformity with the
                outside world, striving to answer or get the power when it is facing a depression, stress, and
                illness. This research was aimed to explained the correlation between spirituality with depression
                in elderly. Method: This study used cross sectional design by taking the entire population in
                UPT PSLU Magetan which 30 people. The independent variable in this research was spirituality
                and the dependent variable is depression. The data were collected by questionnaires and analyzed
                using the Spearman Rho test with significant level of 0,05. Result and Analysis: The result
                showed that spirituality and depression in UPT PSLU Magetan had significant value ρ = 0,000
                and correlation r = -0,872, indicates that the correlation between both variable is very strong.
                Discussion and Recommendation: Spirituality can help cope with an issue of depression in
                elderly. Mental and spiritual development activities are expected to increase spirituality in order
                to reduce depression in elderly. For example, UPT PSLU improve existing spiritual lecture or
                religious discourse for elderly to enhance the knowledge religion.
                Keywords: spirituality, depression, elderly
                PENDAHULUAN
                       Spiritualitas sering dijelaskan sebagai        seseorang,   sedangkan   dimensi   horizontal
                pencarian   seorang   individu   untuk                adalah   hubungan   seseorang   dengan   diri
                menemukan makna dalam hidup (Whelan-                  sendiri,   dengan   orang   lain   dan   dengan
                Gales, 2009).  Dimensi spiritual berupaya             lingkungan.
                untuk mempertahankan keharmonisan atau                        Kebutuhan layanan kesehatan bagi
                keselarasan   dengan   dunia   luar,   berjuang       masyarakat   makin   meningkat.   Sebagian
                untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan              masyarakat tersebut adalah kelompok usia
                ketika sedang menghadapi depresi, stress              lanjut   (Dewi,   2007).   Masa   lanjut   usia
                emosional,   penyakit   fisik   atau   kematian       dimulai ketika seseorang mulai memasuki
                (Hamid, 2000). Stoll (1995 dalam Hamid,               usia 60 tahun (Saputri & Indrawati, 2011).
                2008) menguraikan bahwa spiritual sebagai             Berbagai   upaya   membantu   lansia   agar
                konsep dua dimensi yaitu dimensi vertikal             bahagia dan sejahtera, mengingat pada masa
                adalah hubungan dengan Tuhan atau Yang                lansia   merupakan   tahap   kehidupan   yang
                Maha Tinggi yang menuntun kehidupan                   tidak   mudah.   Pada   periode   ini   individu
                                                                 1
                dihadapkan   pada   berbagai   kendala   baik       Sarah, 2008). Menurut Soejono dan Setiadji
                karena kemunduran fisiknya maupun oleh              (2000),   Pada   tahun   2020   depresi   akan
                kehilangan   peran   sosialnya.   Kondisi   ini     menduduki peringkat teratas penyakit yang
                menyebabkan lansia cenderung lebih rentan           dialami lanjut usia di negara berkembang
                terhadap berbagai problem kejiwaan seperti          termasuk   Indonesia.   Di   Jawa   Timur
                depresi,   kecemasan,   gangguan   tidur,           berdasarkan   data   BPS   tahun   2011   dari
                kepikunan   dan   sebagainya.   Berdasarkan         jumlah penduduk yang mencapai 37,5 juta
                informasi dari kepala UPT Pelayanan Sosial          jiwa, ternyata 11% nya merupakan warga
                Lanjut Usia Magetan pada tanggal 17 Mei             lansia   atau   sekitar   4,1   juta   jiwa   (Dinas
                2012   ada   lansia   yang   tinggal   di   panti   Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim,
                mengalami depresi. Hal ini diperkuat dengan         2011).   Data   yang   diperoleh   dari   UPT
                hasil wawancara peneliti dengan 5 orang             Pelayanan Sosial lanjut usia Magetan pada
                lansia   dan   didapatkan   data   4   lansia       tanggal 16 April 2012 terdapat jumlah lansia
                menderita   depresi   ringan   dan   1   lainnya    sebanyak 87 orang. Informasi yang didapat
                menderita depresi sedang.                           dari   kepala   UPT   untuk   kegiatan   ibadah
                       Dunia mengalami penuaan dengan               seperti shalat selalu rutin dikerjakan dengan
                cepat.   Diperkirakan   proporsi   penduduk         berjamaah dan ada masalah depresi yang
                lanjut usia (lansia) yang berusia 60 tahun ke       yang dialami oleh lansia, tetapi mengenai
                atas menjadi dua kali lipat dari 11% sekitar        jumlahnya pihak panti belum mengetahui
                650 juta di tahun 2006 menjadi 22% sekitar          secara pasti, namun diperkirakan lebih dari
                2 miliar pada tahun 2050   (Kementrian              40%.
                Kesehatan   RI,   2012).   Prevalensi   depresi             Tahap memasuki usia tua ini akan
                pada lansia di dunia berkisar sekitar 8-15%.        dialami   oleh   semua   orang   dan   tidak
                Laporan   dari   negara-negara   di   dunia         mungkin bisa dihindari, tetapi kondisi fisik
                menyatakan   depresi   pada   lansia   adalah       dan psikologis lansia sangat berbeda dari
                13,5% dengan perbandingan wanita dengan             satu lansia dengan lansia lainnya. Kekuatan
                pria 14,1 : 8,6. Adapun prevalensi depresi          tubuh   yang   mulai   berkurang,   daya
                pada lansia yang menjalani perawatan di RS          penyesuaian   diri,   reaksi   terhadap
                dan   Panti   Perawatan   sebesar   30-45%          lingkungan, daya inisiatif dan daya kreatif
                (Chaplin dan Prabova Royanti, 1998, dalam           yang   mulai   menurun   pada   lansia   dapat
                Candra, 2009). Jumlah lansia di Indonesia           menimbulkan          masalah       psikologis
                pada tahun 2005 berjumlah 15.814.511 jiwa           (Wijayanti, 2007). Banyak ditemukan lansia
                atau   7,2   %   dan   diproyeksikan   akan         yang dikirim ke panti karena tidak terurus
                bertambah menjadi 28.822.879 jiwa pada              oleh keluarga, ada lansia yang diasingkan
                tahun   2020   atau   sebesar   11,34%   (Data      dari   kehidupan   anak   cucunya   meskipun
                Statistik Indonesia, 2010). Survey Kesehatan        hidup dalam lingkungan yang sama, ada
                RI tahun 2001 menyatakan bahwa gangguan             lansia   yang   masih   harus   bekerja   keras
                mental pada usia 55-64 tahun mencapai               meskipun sudah tua, dan masih banyak hal-
                7,9% sedangkan yang berusia diatas 65               hal lainnya yang menjadi penyebab (Wijaya,
                tahun   mencapai   12,3%   (Dianingtyas   &         2010). Panti merupakan salah satu alternatif
                                                                2
               kepada   lanjut   usia   untuk   mendapatkan        psikolog   atau   petugas   kerohanian.
               perawatan dan pelayanan secara memadai,             Khususnya perawat sebagai  anggota   tim
               akan tetapi hal ini tidak seratus persen akan       kesehatan   yang   memberikan   pelayanan
               diterima oleh lanjut usia secara lapang dada.       penuh   dituntut   untuk   dapat   memberikan
               Umumnya lanjut usia yang berada dalam               pelayanan berkualitas sehingga penting bagi
               panti dengan berbagai alasan akan merasa            perawat mengkaji bukan hanya aspek fisik
               kesepian   bila   tidak   ada   kegiatan   yang     saja,   tetapi   juga   aspek   bio-psiko-sosial-
               terorganisasi   dan   jarang   dikunjungi   oleh    spiritual. Bertolak dari hal tersebut diatas,
               keluarga.   Perasaan   ini   terjadi   akibat       maka   penulis   merasa   tertarik   untuk
               terputusnya atau hilangnya interaksi sosial         melakukan   penelitian   dengan   judul
               yang merupakan salah satu faktor pencetus           hubungan   tingkat   spiritualitas   dengan
               terjadinya   depresi   pada   lansia   (Sumirta,    depresi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial
               2009).   Sikap   bersabar   dan   mencoba           Lanjut Usia Magetan.
               menerima   kondisi   hidup   apa   adanya
               merupakan obat penawar yang cukup efektif           BAHAN DAN METODE
               untuk jangka pendek, akan tetapi sikap sabar
               tidak dengan sendirinya atau secara otomatis               Penelitian   ini   dilakukan   dengan
               akan   menghilangkan   perasaan   tersebut,         menggunakan rancangan penelitian  Cross
               sikap sabar tidak lain merupakan mekanisme          Sectional,   yaitu   jenis   penelitian   yang
               pertahanan   ego   yang   dinamakan   represi.      menekankan             pada           waktu
               Pada saat tertentu perasaan tersebut akan           pengukuran/observasi       data     variabel
               muncul dan menimbulkan depresi.                     independen dan dependen hanya satu kali,
                       Dampak   gangguan   depresi   pada          pada   satu   saat.   Pada   jenis   ini   variabel
               lanjut usia dapat mempengaruhi faktor fisik,        independen   dan   dependen   dinilai   secara
               psikologis   dan   sosial   yang   saling           simultan pada suatu saat, jadi tidak ada
               berinteraksi   secara   merugikan   dan             tindak lanjut. Populasi dalam penelitian ini
               memperburuk   kualitas   hidup   dan                adalah  lansia   di   UPT   Pelayanan   Sosial
               produktifitas kerja pada lanjut usia. Faktor        Lanjut Usia Magetan sebanyak 87 lansia.
               fisik yang dimaksud adalah penyakit fisik           Besar sampel pada penelitian ini didapatkan
               yang diderita lanjut usia. Faktor psikologis        30   orang   lansia   dilakukan   dengan
               meliputi kondisi sosial ekonomi, sedangkan          menggunakan   dengan   metode         quota
               faktor   sosial   yang   berpengaruh   adalah       sampling berdasarkan kriteria inklusi yaitu
               berkurangnya interaksi sosial atau dukungan         Lansia   berusia   60-74   tahun   (WHO)  dan
               sosial dan kesepian yang dialami lanjut usia        Lansia   dapat   membaca   atau   menulis.
               (Kaplan, 1998 dalam Dianingtyas & Sarah,            Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah
               2008).                                              Lansia sakit (diketahui dan tidak diijinkan
                       Lansia yang mengalami perubahan             oleh   pihak   panti)   dan  Lansia   menderita
               psikologis   membutuhkan   suatu   perhatian        gangguan   kognitif.   Penelitian   ini
               khusus dari   tim   kesehatan   yang   ada   di     dilaksanakan pada tanggal 6 Juni 2012. 
               Instansi Panti Wreda baik dokter, perawat,
                                                              3
                      Variabel      independen       dalam        diperoleh   selanjutnya   dianalisis   dengan
               penelitian ini adalah spiritualitas. Variabel      menggunakan teknik statistik  Spearman`s
               dependen   dalam   penelitian   ini   adalah       rho (r) dengan derajat kemaknaan α < 0,05,
               depresi.                                           artinya apabila p < 0,05 maka Ho ditolak
                      Instrumen   yang   dipakai   untuk          dan H1 diterima yang berarti ada hubungan
               mengukur spiritualitas dalam penelitian ini        antara variabel-variabel yang diukur.
               adalah   kuesioner   modifikasi   dari   hasil
               penelitian yang dilakukan oleh Izzati (2011).       HASIL PENELITIAN
               Berjumlah 60 pertanyaan. Dimana setiap
               jawaban pertanyaan positif atau favourable                Distribusi data demografi responden
               yang terdapat pada nomor (1, 3, 5, 7, 9, 11,       pada   penelitian   ini,   dari   data   umum
               13, 15, 17, 19, 20, 22, 26, 28, 29, 32, 34, 37,    Berdasarkan jenis kelamin sebagian besar
               38, 40, 42, 44, 46, 47, 49, 51, 53, 56, 57, 60)    responden   berjenis   kelamin   wanita   yaitu
               diberi skor 4 untuk jawaban sangat setuju          sebesar 63% (19 orang). Berdasarkan usia
               (SS), skor 3 untuk jawaban setuju (S), skor 2      hampir sebagian responden yaitu 44% (13
               untuk jawaban tidak setuju (TS) dan skor 1         orang)   telah   berusia   70-74   tahun.
               untuk jawaban sangat tidak setuju (STS).           Berdasarkan agama dapat diketahui bahwa
               Sedangkan   pertanyaan   negatif   atau            seluruh responden (100%) beragama Islam.
               unfavourable yang terdapat pada nomor (2,          Berdasarkan pendidikan terakhir sebagian
               4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 21, 23, 24, 25, 27,   besar responden yaitu 56% (17 orang) tidak
               30, 31, 33, 35, 36, 39, 41, 43, 45, 48, 50, 52,    bersekolah.
               54, 55, 58, 59) diberi skor 1 untuk jawaban               Data   khusus   menampilkan   data
               sangat setuju (SS), skor 2 untuk jawaban           tentang identifikasi spiritualitas lansia yang
               setuju (S), skor 3 untuk jawaban tidak setuju      meliputi   aspek   hubungan   dengan   diri
               (TS) dan skor 4 untuk jawaban sangat tidak         sendiri,   dengan   orang   lain,   dengan
               setuju (STS). Untuk mengukur depresi pada          lingkungan, dan dengan Tuhan, identifikasi
               lansia sendiri menggunakan instrumen yaitu         depresi   lansia   serta   mengidentifikasi
               kuesioner depresi geriatrik yang diadopsi          hubungan antara spiritualitas dengan depresi
               dari   Nursalam   (2008).   Dimana   untuk         pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
               pertanyaan nomor 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 12, 14      Usia   Magetan.   Identifikasi   spiritualitas
               dan 15, untuk jawaban “Ya” diberi skor 1,          lansia menunjukkan bahwa sebagian besar
               untuk jawaban “Tidak” diberi skor 0. Pada          responden (80%) atau sebanyak 24 orang
               pertanyaan nomor 1, 5, 7, 11 dan 13, untuk         memiliki   spiritualitas   tinggi.   Identifikasi
               jawaban   “Tidak”   diberi   skor   1,   untuk     depresi   lansia   sebagian   besar   responden
               jawaban “Ya” diberi skor 0. Data yang              yakni   sebanyak   21   responden   (70%)
                                                                  mengalami depresi ringan.
               Tabel 5.1 Hubungan spiritualitas dengan depresi pada lansia di UPT Pelayanan Sosial Lanjut
                         Usia Magetan
                            Depresi                               Spiritualitas
                                                             4
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Hubungan spiritualitas dengan depresi pada lansia di upt pelayanan sosial lanjut usia magetan correlation between spirituality and depression in the elderly pslu andik nur cahyono fakultas keperawatan universitas airlangga kampus c mulyorejo surabaya telp email nurandik nersa yahoo com abstract introduction is often occurs at many factors can lead to including physical deterioration loss of one loved social role reduce seek maintain harmony or conformity with outside world striving answer get power when it facing a stress illness this research was aimed explained method study used cross sectional design by taking entire population which people independent variable dependent data were collected questionnaires analyzed using spearman rho test significant level result analysis showed that had value r indicates both very strong discussion recommendation help cope an issue mental spiritual development activities are expected increase order for example improve existing lecture religious disc...

no reviews yet
Please Login to review.