169x Filetype PDF File size 0.25 MB Source: dewey.petra.ac.id
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Strategic Leadership 2.1.1 Definisi Strategic Leadership Leadership merupakan jantung dalam sebuah organisasi yang mampu menentukan kesuksesan organisasi (Bass, 1997). Lebih lanjut Bass (1997) menerangkan bahwa leadership merupakan ketrampilan manajemen yang melibatkan kemampuan untuk mendorong sekelompok orang terhadap tujuan bersama dan berfokus pada pengembangan bawahan dan kebutuhan bawahan. Rowe (2001) menambahkan leadership memiliki tiga bentuk atau style. Dimana bentuk dari leadership diantaranya visionary leadership, managerial leadership, dan strategic leadership. Strategic leadership merupakan proses pembentukan visi masa depan, yang kemudian mengkomunikasikannya kepada bawahan dengan tujuan untuk memotivasi dan merangsang bawahan untuk terlibat dalam pertukaran strategi mendukung dengan rekan-rekan dan bawahan (Elenkov et al., 2005). Rowe (2001) menambahkan strategic leadership merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mampu mengambil keputusan dalam aktivitas sehari-hari yang akan meningkatkan kelangsungan hidup organisasi dalam jangka panjang dan disaat yang sama. Menurut Sosik et al. (2005) menjelaskan bahwa strategic leadership merupakan kepemimpinan strategis dengan enam indikator, yaitu: (1) menentukan arah strategis, (2) menjelajahi dan memelihara kompetensi inti yang unik, (3) mengembangkan sumber daya manusia, (4) mempertahankan budaya organisasi yang efektif, (5) menekankan praktek etika dan membangun membangun kontrol organisasi seimbang. Lebih lanjut Rowe (2001) menjelaskan bahwa strategic leadership merupakan kombinasi dari managerial leadership dan visionary leadership. 6 Universitas Kristen Petra 1. Managerial Leadership Managerial leadership merupakan sikap pasif terhadap tujuan. Dimana tujuan muncul dari kebutuhan bukan dari keinginan dan impian, yang didasarkan sejarah dan budaya organisasi yang telah tertanam. 2. Visionary Leadership Visionary leadership merupakan pemimpin yang selalu berpikir masa depan, tidak takut akan resiko dan merupakan seorang visionary leader. Visionary leader merupakan pemimpin yang tidak bergantung pada organisasi sehingga memiliki kelebihan dalam sisi kreativitas dalam menerapkan visi yang telah dibuat. Berdasarkan definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat diketahui bahwa strategic leadership merupakan kombinasi dari managerial leadership dan visionary leadership (Rowe, 2001). Strategic leadership merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mampu mengambil keputusan dalam aktivitas sehari-hari yang akan meningkatkan kelangsungan hidup organisasi dalam jangka panjang dan disaat yang sama (Rowe, 2001). 2.1.2 Pengukuran Strategic Leadership Menurut Lear (2012) untuk mengembangkan dan mempertahankan strategic leadership terdapat empat unsur penting yang perlu diintegrasikan. Empat unsur tersebut antara lain: 1. Komitmen untuk tujuan perusahaan Adanya komitmen karyawan pada perusahaan membuat karyawan merasa mempunyai tanggung jawab besar dengan bersedia memberikan segala kemampuannya sehingga timbulnya rasa memiliki organisasi. Adanya adanya rasa memiliki yang kuat ini akan membuat karyawan bekerja lebih giat dan menghindari perilaku yang kurang produktif. Sementara bagi individu atau karyawan, komitmen pada perusahaan juga mempunyai dampak personal yang positif yaitu reward dan kepuasan. 7 Universitas Kristen Petra 2. Make-up dari tim manajemen puncak Tim manajemen puncak dituntut untuk memimpin banyak organisasi dan membuat berbagai macam perubahan untuk organisasi. kebanyakan tim manajemen puncak lebih efektif kalau mempunyai berbagai kemapuan heterogen. 3. Kemampuan dan motivasi dari orang-orang diseluruh organisasi Pemimpin mampu meberikan motivasi yang meningkatkan keinginan karyawan dan semua yang terlibat dalam perusahaan untuk membangun organisasi yang mampu bersaing untuk tercapainya tujuan perusahaan. 4. Terpusat pada urutan yang dipilih dengan inisiatif strategis yang dapat membawa perusahaan lebih. Seorang pemimpin memiliki pemikiran yang berfokus pada strategi perusahaan sehingga perusahaan mampu lebih maju dari sebelumnya dan mampu untuk bersaing. Ireland dan Hitt (1999) menjelaskan bahwa strategic leader terdiri dari 6 komponen. Berikut merupakan komponen yang membentuk strategic leader menurut Ireland dan Hitt (1999), yaitu: 1. Determining strategic dimensions Determining strategic dimensions memiliki fokus terhadap pengembangan visi jangka panjang. Kemudian menggunakan strategic intent untuk dapat meningkatkan kemampuan sumber daya internal organisasi dan kompetensi inti, dimana dalam mencapai hal tersebut dibutuhkan peran dari seluruh karyawan dalam sebuah organisasi untuk mencapai kriteria kinerja yang telah ditentukan. 2. Exploiting and maintaining core competition Core competency merupakan sumber daya dan kemampuan yang melayani sumber organisasi keunggulan kompetitif. Core competencyberhubungan dengan keterampilan fungsional organisasi. Strategic leader harus memiliki kemampuan untuk dapat mengembangkan, memelihara, memperkuat dan mengeksploitasi core competency sebuah perusahaan, kemudian memanfaatkan core competency sebagai sumber daya di seluruh unit dalm sebuah organisasi. 8 Universitas Kristen Petra 3. Developing human capital Membangun human capital lebih mengacu pada mengembangkan pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja yang telah dimiliki oleh sebuah organisasi untuk dapat menciptakan sebuah keunggulan. Kompetensi untuk tenaga kerja ini dapat secara efektif diterapkan dalam sebuah organisasi apabila tenaga kerja yang dimiliki memiliki kualitas. 4. Substaining an effecive corporate culture Corporate culture memiliki fokus pada nilai-nilai yang dimiliki oleh sebuah organisasi beserta tenaga kerja atau sumber daya manusia (SDM) nya. Corporate culture meliputi ideologi, simbol dan nilai-nilai yang mempengaruhi cara sebuah organisasi dalam melakukan bisnis. Corporate culture merupakan energi sosial yang memiliki kekuatan untuk mensukseskan ataupun menggagalkan sebuah organisasi dalam menjalankan bisnis. 5. Emphasing ethical practice Strategic leadership yang efektif memilih etika sebagai pedoman tindakan yang dibentuk oleh prinsip-prinsip akibat pengaruh jangka panjang dalam sebuah organisasi. 6. Establishing strategic controls Strategic controls memiliki fokus pada pemahaman strategi pemimpin yang diterapkan dalam berbagai unit bisnis. Strategic controls berfokus pada langkah strategis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan oelh sebuah perusahaan. Berdasarkan uraian di atas penulis memilih untuk menggunakan indikator Strategic Leadership menurut Ireland dan Hitt (1999) karena indikator tersebut banyak penelitan yang mendukung dan juga mengikuti indikator yang telah di kemukakan oleh Hagen et al (1998), Bipath (2007), Sertonfein (2009), choudhury (2010), Jooste dan Fourie (2009) . 9 Universitas Kristen Petra
no reviews yet
Please Login to review.