131x Filetype PDF File size 0.19 MB Source: digilib.mercubuana.ac.id
ANALISIS LEADERSHIP BEHAVIORS PADA INDUSTRI MANUFAKTUR Hendri ST. MT. dan Ir. Indra Almahdy, MSc. Teknik Industri Universitas Mercu Buana Jakarta Email: E-mail: hendriahza@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dirancang untuk Analisis leadership behaviors pada industri manufaktur skala besar melalui alat Multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-5X) dengan menggunakan instrumen untuk menilai leadership behaviors sebagai transformasional, transaksional atau pasif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan Mengidentifikasikan perma- salahan internal proses leadership behaviors pada industri manufaktur skala besar untuk memberikan solusi-solusi dalam peningkatan keunggulan bersaing bagi industri manufaktur dan lembaga pendidikan dalam memberikan materi pendidikan yang sesusai dengan kebutuhan pasar. Dalam penelitian ini leadership didefinisikan sebagai perilaku seseorang leader untuk mempengaruhi orang lain dengan cara transformasional, transaksional dan pasif didalam industri manufaktur. Industri manufaktur didefinisikan sebagai tempat aktivitas produksi yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas pada perusahaan skala besar di Ja- karta dan Bekasi yang telah beroperasi lebih dari 5 tahun. Metoda analisis dalam penelitian ini dilakukan tiga tahapan uji yang harus dilewati oleh instrumen penelitian yang digunakan, yakni uji validitas instrumen, uji reliabilitas instrumen dan uji normalitas data. Untuk mengetahui bagaimana kondisi dan identifikasi industri manufaktur dilakukan dengan analisis deskriptif dan pengujian statistik korelasi. Dari anali- sis dan pengujian dihasilkan terdapat hubungan antara leadership behaviors: transforma- sional, transaksional dan pasif yang merupkan potret pemimpin dari perusahaan- perusahaan yang diteliti. Leadership transformasional cukup sering dilakukan dalam proses manufaktur. Dan perilaku ini palling dominan dibandingkan perilaku yang lainnya. Leader- ship transformasional memiliki hubungan positif yang kuat terhadap leadership transaksion- al. Sementara itu leadership transformasional berhubungan negatif terhadap leadership pasif. Leadership transaksional hampir cukup sering dilakukan dalam proses manufaktur. Leadership transaksional memiliki hubungan negatif terhadap leadership pasif. Leadership pasif hampir tidak perna dilakukan dalam proses manufaktur. Sehingga tidak relevan dengan leadership transformasional dan transaksional Kata Kunci: Leadership, industri manufaktur ABSTRACT The study was designed for analysis of leadership behaviors on a large scale manufacturing industries with tools multifactor Leadership Questionnaire (MLQ-5X) using an instrument to assess leadership behaviors as transformational, transactional or passive. The purpose of this study is to analyze and identify mistakes perma internal processes leadership behaviors on a large scale manufacturing industries to provide solutions to increase competitive advan- tage for manufacturing industries and educational institutions in providing educational mate- rials sesusai to market requirements. In this study, leadership is defined as a leader's behavior to influence others by way of transformational, transactional and passive in the manufacturing industry. The manufacturing industry is defined as a production activity involving a wide variety of resources and activities on a large scale companies in Jakarta and Bekasi which has operated for more than 5 years. The method of analysis in this study conducted three phases of tests that must be passed by the research instrument used, the instrument validity test, reliability test instruments and test data normality. To find out how the manufacturing industry and the identification is done by 146 Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869 descriptive analysis and statistical tests of correlation. Resulting from the analysis and test- ing the relationship between leadership behaviors: transformational, transactional and pas- sive, which owns a portrait of the leader companies studied. Transformational leadership is quite often done in the manufacturing process. And Palling dominant behavior than the be- havior of others. Transformational leadership has a strong positive relationship to transac- tional leadership. Meanwhile, transformational leadership is negatively related to passive leadership. Transactional leadership is often done nearly enough in the manufacturing process. Transactional leadership has a negative relationship to passive leadership. Passive Leadership barely breathing done in the manufacturing process. So it is not relevant to trans- formational and transactional leadership Keywords: Leadership, manufacturing 1. PENDAHULUAN ditunjang oleh kreatifitas manusia (May, Industri manufaktur berperan penting da- 2007). lam ekonomi Indonesia dimasa sekarang Bila membahas tentang aspek manusia maupun dimasa yang akan datang. Den- dalam organisasi atau industri manufaktur, gan demikain industri manufaktur diha- maka pembahasan yang menarik adalah rapkan mampu tumbuh dan berkembang tentang “leadership”. Peran leadership atau dengan memiliki keunggulan. kepemimpinan sangatlah penting dalam or- Secara umum proses internal industri ganisasi sebagaimana Malcolm Baldrige Na- manufaktur adalah rangkaian proses, tional Quality Award (MBNQA) menentukan yang terdiri dari: mulai dari input lalu trans- skor tertinggi dan European Foundation for formasi atau proses manufaktur hingga Quality Management (EFQM) kriteria leader- output yang menghasilkan produk dari ship pada posisi yang penting. Leadership industri itu sendiri. Industri adalah suatu merupakan salah satu pilar yang penting dari lokasi atau tempat dimana aktivitas pro- lima pilar Total Quality Management (TQM) duksi akan diselanggarakan, sedangkan yang merupakan kemampuan seorang lead- aktivitas produksi bisa dikatakan sekum- er (pemimpin) untuk mempengaruhi karya- pulan aktivitas yang diperlukan untuk wan agar bekerja mencapai tujuan perusa- mengubah suatu kumpulan masukan haan (Nasution, 2005). Leadership adalah (manusia, material, Energi, informasi dan hal yang penting tidak hanya dalam karier lain-lain) yang memiliki nilai tambah dan organisasi. Jadi, leadership penting da- (Wignjosoebroto, 2003). Kemudian Heizer lam setiap sektor, komunitas, dan setiap ne- dan Render (2006) menyatakan ada tiga gara (Kouzes dan Posner, 2004). Leadership input sumber daya dalam melakukan penting karena leadership merupakan se- proses manufaktur, yaitu: manusia, modal suatu yang wajib dalam kehidupan, agar ke- dan manajemen. Dari uraian diatas bila hidupan menjadi lebih teratur dan keadilan ditinjau dari input dalam industri manufak- bisa ditegakkan, dan kemampuannya me- tur, salah satu aspek penting adalah ma- manfaatkan serta mengelola potensi-potensi nusia. yang ada (Basyarahil dan Thariq, 2006). Jadi Menurut Jackson dan Mathis (2001) keberadaan leadership menjadi sangat pent- Sumber daya manusia dipandang sema- ing dalam industri manufaktur. kin besar perannya bagi kesuksesan sua- Menurut Yukl (2006) untuk melakukan tu organisasi. maka banyak organisasi kini penelitian ada lima pendekatan leadership, menyadari bahwa unsur ”manusia“ dalam yakni: pendekatan sifat (trait approach), organisasi dapat memberikan keunggulan pendekatan kekuatan-pengaruh (power- bersaing. Sedangkan menurut Dessler infuence approach), pendekatan situasional (2006) sumber daya manusia sebagai (situational approach), pendekatan terinte- pemain kunci dalam menolong perusa- grasi (integrative approach), dan pendekatan haan-perusahaan mencapai tujuan-tujuan perilaku (behavior approach). Para peneliti strategis. Menurut Hendricks dan Lude- terus mempelajari sebab akibat dan korelasi man (2002), untuk memaksimalkan keun- antara leadership behaviors dan kinerja or- tungan dapat dicapai paling baik dengan ganisasi (McCann, 2008). Setelah bertahun- memperhatikan manusia. Organisasi pas- tahun dilakukan penelitian tentang leader- ca industri yang sempurna adalah suatu ship pada tahun 1985 Bass memformulasi- budaya yang terstruktur, sistematik, dan kan leadership behaviors berbentuk Multifac- tor Leadership Quesionneire (MLQ). Formu- Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869 147 lasi ini terdiri dari tiga variabel yakni: trans- penelitian leadership untuk mengetahui di- formasional, transaksional dan pasif den- mensi-dimensi dari leadership behaviors gan sembilan faktor-faktor yang terkan- (Munandar, 2001). Penelitian ini menemukan dung dalam MLQ dan digunakan untuk dua dimesi leadership behaviors yai- melakukan pengukuran leadership beha- tu: Consideration (pertimbangan) dan initian- viors (Bass dan Avolio, 2005). tion structure (inisiasi struktur) dengan in- Dalam 20 tahun terakhir, telah ba- strumen Leadership Behavior Description nyak studi atau penelitian leadership Questionaire (LBDQ). Tahun 1950an Uni- transformasional terhadap kinerja dalam versity of Michigan dalam penelitiannya berbagai bidang (Bass dan Riggio, 2006). mengidentifikasikan dua leadership beha- Dari studi literatur peneliti memutuskan viors yang berbeda, yaitu: pertama job- untuk menelitih leadership behaviors centered (berorientasi pada pekerjaan atau transformasional dan transaksional. Telah tugas) dan kedua employee-centered (bero- banyak hasil yang telah di capai oleh para rientasi hubungan pada bawahan). Pada peneliti terdahulu, hingga dapat dijadikan tahun 1960an Blake dan Mounton hipotesis awal tentang leadership beha- memperkenalkan Managerial Grid yang viors. mengidentifikasikan dua leadership beha- viors, yakni: concern for production (mengu- 2. TINJAUAN PUSTAKA tamakan hasil produksi) dan concern for Dari beberapa teori pendekatan leader- people (mengutamakan manusia). Pada ship diketahui hubungan relasi proses tahun 1960an Fielder memperkenalkan leadership terjadi secara efektif, sehingga Least Preferred Co-worker (LPC) yang men- menghasilkan kinerja (performance) yang gidentifikasikan dua leadership behaviors, baik, melalui rangkaian proses. Mulai dari yakni: task oriented (orientasi pada tugas) sifat (traits) dan skil (skills) yang dimiliki dan relationship oriented (orientasi pada oleh leader, perilaku (behavior) leader, hubungan antar bawahan). Pada tahun 1977 proses pengaruh (influence processes) Hersey dan Blanchard, mengaitkan dan juga ditentukan oleh sikaf atau perila- leadership situasional dengan leadership ku pengikut (follower attitudes dan beha- behaviors yang terdiri dari task behavior vior) dan situasi (situational) yang terjadi (perilaku tugas) dan relationship behavior saat itu. Dalam penelitian ini yang akan di (perilaku hubungan antar bawahan). kaji lebih mendalam adalah tentang lea- Selanjutnya pada tahun 1978 Burns dership behaviors (perilaku kepemimpi- mengidentifikasi dua tipe leadership, yakni: nan). transformasional dan transaksional. Menu- Leadership behaviors adalah perilaku rut Yulk (2006) pada tahun 1985 Bass mem- pemimpin yang perhatian utama dalam formulasikan leadership behaviors berbentuk mengidentifikasi perilaku kepemimpinan Multifactor Leadership Quesionneire (MLQ) yang efektif (Yukl, 2006). Menurut Kouzes yang didalam kuesioner ini mengemukakan dan Posner (2004) praktik perilaku lea- leadership behaviors yang terdiri dari lea- dership terbaik, yaitu: mencontohkan ca- dership behaviors transformasional dan lea- ranya (model the way), menginspirasikan dership behaviors transaksional. visi bersama (inspire a shared vision), tan- Beberapa jurnal hasil penelitian tentang tangan proses (challenge the process), leadership transformasional dan transak- memungkinkan orang lain bertindak (ena- sional telah dipublikasi, antara lain: pengukur ble others to act), dan menyemangati hati hubungan antara persepsi gaya kepemimpi- (encourage the heart). nan transformasional dan transaksional den- Dalam 50 tahun terakhir terdapat ra- gan kepuasan kerja karyawan pada badan tusan penelitian yang telah menguji kore- koordinasi koperasi kredit daerah Sumatera lasi antara perilaku leadership dan berba- Selatan oleh Andarika dan Tondok tahun gai indikator efektivitas leadership dengan 2004, pengaruh perilaku kepemimpinan metoda menggunakan kuesioner (Yukl, transformasional dan transaksional terhadap 2006). Ditinjau dari sejarah ditemukan be- kinerja karyawan lini depan perusahaan jasa leh Andira dan Subroto. berapa pendapat dan perkembangan lea- o dership behaviors. Pada tahun 1956 seke- Salah satu teori yang menekankan sua- lompok peneliti, antara lain: Stogdill, tu perubahan dan yang paling komprehensif Fleishman, dan lain-lain dari Ohio State berkaitan dengan leadership adalah teori University memulai dengan serangkaian leadership transformasional dan transak- sional (Andarika dan Tondok, 2004). Jadi 148 Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869 pendekatan leadership behaviors trans- 3. METODOLOGI PENELITIAN formasional dan transaksional yang telah Instrumen Penelitian disempurnakan oleh Bernard M. Bass dan Bruce J. Avolio merupakan salah satu Pada penelitian ini terdiri dari: leadership pendekatan yang banyak dilakukan saat transformasional, leadership transaksional ini. Pendekatan ini adalah pendekatan dan leadership pasif. Masing-masing varia- atau teori leadership masa depan (Rivai, bel akan dijabarkan pada matrik pengukuran 2008). Menurut Bass dan Avolio (2005) berdasarkan Multifactor Leadership Ques- leadership behaviors terdiri dari tiga kata- tionnaire (MLQ-5X). Didalam bab dua telah gori, yakni: transformasional, transaksion- dijelaskan tentang teori dan implementasi al dan pasif. pengukuran yang menggunakan MLQ-5X. Leadership Transformasional Matrik Pengukuran Leadership Transfor- Leadership transformasional terdiri dari masional lima dimensi, yakni: pengaruh ideal atribut No. Indikator Pengukuran (idealized influence: attributes), pengaruh Item ideal perilaku (idealized influence: beha- Dimensi: Pengaruh ideal atribut viors), motivasi inspirasional (inspirational 1 Bangga mengajak orang lain untuk bergabung motivation), stimulasi intelektual (intellec- dengan saya tual stimulation), dan pertimbangan indi- Instill pride in others for being associated with vidual (individualized consideration). me 2 Meninggalkan kepentingan pribadi untuk ke- baikan kelompok Leadership Transaksional Go beyond self-interest for the good of the group Leadership transaksional terdiri dari dua 3 Bertindak dengan cara-cara membuat orang dimensi, yakni: faktor imbalan (contingent lain menghargai saya reward) dan manajemen pengecualian: Act in ways that build others' respect for me aktif (management-by-exception: active) 4 Menunjukkan kekuasaan dan percaya diri Display a sense of power and confidence Dimensi: Pengaruh ideal perilaku Leadership Pasif 5 Membicarakan tentang nilai-nilai dan keyaki- Leadership pasif terdiri dari dua dimensi nan yang saya anggap paling penting Talk about my most important values and yakni: manajemen pengecualian: pasif beliefs (management-by-exception: passive) dan 6 Menetapkan pentingnya memiliki fokus pada laissez-faire. tujuan Specify the importance of having a strong sense of purpose Multifactor Leadership Quoetionnaire 7 Mempertimbangkan moral dan konsekuensi Ada beberapa instrumen yang dapat gu- etika dari keputusan Consider the moral and ethical consequences nakan untuk melakukan peneliti Leader- of decisions ship Behaviors, antara lain; LBDQ (Lea- 8 Menekankan pentingnya untuk memiliki rasa dership Behavior Description Questio- kebersamaan dalam misi naire) Managerial Grid, LPC (Least Pre- Emphasize the importance of having a collec- tive sense of mission ferred Co-worker) dan MLQ (Multifactor Dimensi: Motivasi inspirasional Leadership Quoetionnaire). Multifactor 9 Bicara optimis tentang masa depan Leadership Quoetionnaire (MLQ) adalah Talk optimistically about the future instrumen yang terdiri dari dimensi dan 10 Bicara dengan antusias tentang apa yang indikator yang digunakan untuk melaku- perlu dicapai kan pengukuran leadership behaviors Talk enthusiastically about what needs to be accomplished yang terdiri dari beberapa katagori, yakni: 11 Mengucapakan dengan keyakinan visi masa transformasional, transaksional dan pasif depan yang terkandung dalam MLQ (Bass dan Articulate a compelling vision of the future Avolio, 2005). MLQ terdiri dari 36 indikator 12 Mengekpresikan dengan percaya diri bahwa tujuan akan tercapai dengan empat indikator penilaian untuk Express confidence that goals will be masing-masing dari sembilan dimensi lea- achieved dership yang terkait. Dimensi: Stimulasi intelektual 13 Mengetes kembali asumsi kritikal dengan pertanyaan yang sesusai Re-examine critical assumptions to question whether they are appropriate Jurnal Ilmiah PASTI Volume VI Edisi 1 – ISSN 2085‐5869 149
no reviews yet
Please Login to review.