148x Filetype PDF File size 0.61 MB Source: repository.unika.ac.id
HASIL PENELITIAN 3.1. Response Surface Methodology (RSM) Hasil penentuan kombinasi optimum dengan Response Surface Methodology (RSM) dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Penentuan Kombinasi Optimum Dengan Response Surface Methodology (RSM) Waktu Rasio Rendemen STDEV Aktivitas STDEV Total Fenolik 0 Run Suhu( C) (menit) (gram) (%) Rendemen Antioksidan AO (mgGAE/100mg) STDEV Fenol (%) 1 39 30 5 40,20 ±8,92 12,12 ±16,92 0,11857 ±0,00016 2 52 30 5 37,27 ±12,02 46,24 ±0,84 0,11849 ±2,33396E-05 3 39 60 5 41,27 ±6,38 34,50 ±14,92 0,11853 ±2,96553E-05 4 52 60 5 62,00 ±9,57 44,78 ±11,68 0,11851 ±2,97323E-05 5 39 30 15 30,53 ±1,88 34,53 ±10,24 0,11860 ±3,1039E-05 6 52 30 15 11,02 ±1,74 29,62 ±14,15 0,11866 ±3,1091E-05 7 39 60 15 40,58 ±1,89 26,75 ±24,53 0,11861 ±1,87409E-05 8 52 60 15 33,62 ±0,44 38,60 ±29,28 0,11881 ±7,44632E-05 9 34,56 45 10 29,27 ±11,57 48,78 ±9,22 0,11862 ±6,89771E-05 13 14 10 56,43 45 10 34,67 ±10,05 48,82 ±18,89 0,11880 ±2,82594E-05 11 45,5 19,77 10 21,30 ±4,06 2,79 ±2,05 0,11867 ±0,00014 12 45,5 70,22 10 27,63 ±1,72 9,26 ±1,04 0,11853 ±2,84742E-05 13 45,5 45 1,59 64,78 ±7,25 11,99 ±0,55 0,11847 ±1,04E-06 14 45,5 45 18,41 31,20 ±2,20 42,09 ±28,88 0,11875 ±4,99722E-05 15 45,5 45 10 31,00 ±4,01 47,69 ±7,01 0,11877 ±0,0002612 16 45,5 45 10 30,27 ±6,77 37,37 ±26,22 0,11858 ±5,25841E-06 17 45,5 45 10 23,73 ±0,51 8,59 ±4,62 0,11872 ±1,02584E-05 18 45,5 45 10 33,57 ±2,10 12,91 ±11,99 0,11877 ±0,000124428 19 45,5 45 10 29,67 ±1,97 6,54 ±1,47 0,11862 ±9,09451E-05 20 45,5 45 10 35,67 ±2,57 14,50 ±6,26 0,11857 ±1,05773E-05 Pada Tabel 1 dapat dilihat terdapat 20 buah kombinasi perlakuan untuk mendapatkan hasil rendemen, total fenolik, dan aktivitas antioksidan yang optimum dengan menggunakan Response Surface Method (RSM). Berdasarkan kombinasi-kombinasi perlakuan tersebut diperoleh hasil rendemen tertinggi pada run ke-13 dengan perlakuan suhu 45,50C selama 45 menit pada rasio perbandingan bahan dengan pelarut sebesar 1,59:100. Hasil aktivitas antioksidan dan total fenolik tertinggi diperoleh pada run ke-10 dengan perlakuan suhu 56,430C selama 45 menit pada rasio perbandingan bahan dengan pelarut sebesar 10:100. 15 3.2. Efektivitas Ekstraksi Oleoresin Hasil analisa CCD rendemen ektraksi oleoresin biji pala dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Hasil Analisa CCD Hasil Rendemen Oleoresin Biji Pala Grafik di atas merupakan grafik pareto dari hasil analisa hubungan antar variabel dengan menggunakan CCD. Variabel rasio dan variabel waktu memiliki pengaruh beda nyata dengan hasil rendemen ekstraksi oleoresin biji pala. Variabel suhu memiliki pengaruh beda nyata dengan variabel rasio dan variabel waktu. Sedangkan variabel suhu memiliki pengaruh tidak beda nyata terhadap hasil rendemen ekstraksi oleoresin biji pala dan variabel waktu memiliki pengaruh tidak beda nyata terhadap variabel rasio. 16 Hasil analisa optimasi hasil rendemen ektraksi oleoresin biji pala dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5. Hasil Analisa Optimasi Hasil Rendemen Ekstraksi Oleoresin Biji Pala Berdasarkan Waktu dan Rasio Grafik di atas merupakan grafik fitted surface yang menggambarkan hubungan antar variabel dalam tiga ruas koordinat sehingga membentuk sebuah kurva 3D (tiga dimensi) yaitu variabel waktu dan rasio terhadap hasil rendemen oleoresin biji pala. Berdasarkan grafik tersebut, area berwarna merah menunjukkan area optimal. Pada penelitian ini diperoleh titik optimal waktu ekstraksi berada pada 55,30 menit dan rasio bahan berada pada 11,79 gram terhadap hasil rendemen oleoresin biji pala.
no reviews yet
Please Login to review.