jagomart
digital resources
picture1_Kortikosteroid Pdf 60155 | Dosen A  Fauzi   Copy


 279x       Tipe PDF       Ukuran file 0.68 MB       Source: repository.lppm.unila.ac.id


File: Kortikosteroid Pdf 60155 | Dosen A Fauzi Copy
ahmad fauzi l rheumatoid arthritis rheumatoid arthritis ahmad fauzi1 1bagian orthopaedi dan traumatologi departemen bedah fakultas kedokteran universitas lampung abstrak rheumatoid arthritis ra adalah penyakit inflamasi tersering yang mengenai 1 ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                           Ahmad Fauzi l Rheumatoid Arthritis 
                                                                 Rheumatoid Arthritis 
                                                                        Ahmad Fauzi1 
                             1Bagian Orthopaedi dan Traumatologi, Departemen Bedah, Fakultas Kedokteran, 
                                                                    Universitas Lampung 
                            
                                                                              Abstrak 
                           Rheumatoid  arthritis  (RA)  adalah  penyakit  inflamasi  tersering  yang  mengenai  1-3%  populasi  dewasa. 
                           Keterlibatan sendi  multipel,  penyakit  sistemik  komorbid,  polifarmasi  dengan  obat-obatan  imunomodulator, 
                           memberikan tantangan baru pada ahli bedah. Terapi operatif pada RA memerlukan pendekatan multidisiplin. 
                           Managemen preoperatif meliputi evaluasi seluruh sendi, rencana terapi operatif yang akan dilakukan, serta 
                           evaluasi kondisi medis untuk operasi dan anestesi. Obat-obatan harus dilanjutkan perioperatif dengan adekuat 
                           replacement therapy pada pasien dengan kortikosteroid. Perioperatif juga meliputi obat profilaksis untuk infeksi 
                           dan komplikasi gastrointestinal. Penanganan yang hati-hati terhadap jaringan lunak dan tulang amat diperlukan 
                           saat  operasi.  Bagian  dengan  kulit  yang  tipis  dan  tertekan  memerlukan  bantuan  dan  alas.  Keberhasilan 
                           rehabilitasi  pasca  operasi  meliputi  mobilisasi  segera,  masukan  dari  terapis  okupasi  dan  fisioterapi,  serta 
                           pemantauan dari orang-orang terdekat.  
                            
                           Kata Kunci : Penatalaksanaan, rheumatoid arthritis,terapi operatif 
                            
                                                                 Rheumatoid Arthritis 
                                                                                  
                                                                             Abstract 
                           Rheumatoid arthritis (RA) is the most common inflammatory disease, affecting 1–3% of the adult population. 
                           Multiple  joint  involvement,  systemic  co-morbidity,  and  polypharmacy  including  immuno-modulatory drugs, 
                           present  the  surgeon  with  significant  challenges.  Surgical  management  of  RA  patients  requires  a  multi-
                           disciplinary approach. Pre-operative management includes assessment of all joints involved, identification of 
                           the correct surgical sequence, and evaluation of medical fitness for anaesthesia and surgery. Disease modifying 
                           agents should be continued peri-operatively together with adequate replacement therapy in patients taking 
                           corticosteroids. Peri-operative care also includes prophylaxis for infective and gastrointestinal complications. 
                           Gentle handling of delicate soft tissue and bone is required intraoperatively. Thin skin and pressure areas need 
                           support  and  padding.  Successful  post-operative  rehabilitation  involves  early  mobilisation,  input  from 
                           occupational and physiotherapists, and adequate provision of domestic aftercare. 
                            
                           Key words :  Rheumatoid arthritis,surgery, treatment  
                            
                           Korespondensi : dr. Ahmad Fauzi, M.Epid, Sp.OT. Jl. Soemantri Brodjonegoro No.1. Hp. 081369219341. e-mail : 
                           ahmadfauzi_dr@yahoo.co.id 
                            
                            
                           Pendahuluan                                                yang  paling  sering  ditemui  adalah 
                                    Rheumatoid           arthritis      (RA)          polyarthritis  simetris  dan  tenosinovitis, 
                           merupakan penyebab tersering inflamasi                     morning stiffness, peningkatan LED, serta 
                           sendi     kronik.    RA     adalah      penyakit           gambaran  autoantibodi  yang  mentarget 
                           inflamasi  autoimun  -  sistemik,  progresif               immunoglobulin         (faktor     rheumatoid) 
                           dan  kronik  yang  mempengaruhi  banyak                    dalam serum.1,2,3  
                           jaringan     dan     organ,     namun  pada                 
                           prinsipnya  merusak  sendi-sendi  sinovial.                Isi 
                           Proses inflamasi ini memproduksi respon                    Insidensi dan Prevalensi 
                           inflamasi      dari     sinovium      (sinovitis)                    Prevalensi  RA  yang  dilaporkan 
                           sehingga menyebabkan hiperplasia sel-sel                   pada sebagian besar populasi adalah 1 – 
                           sinovium,      produksi      berlebih      cairan          3 %, dengan insiden puncak pada dekade 
                           sinovial,  dan  terbentuknya  pannus  pada                 keempat atau kelima. Wanita 3 – 4 kali 
                           sinovium.  Proses  inflamasi  ini  seringkali              lebih  sering  terkena  dibandingkan  pria. 
                           berujung  pada  kerusakan  tulang  rawan                   Prevalensi dan gejala klinis yang tampak 
                           sendi  dan  ankilosing  sendi.  Karakteristik              dapat  bervariasi  pada  populasi  yang 
                                                                                     JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 |     167 
                        Ahmad Fauzi l Rheumatoid Arthritis 
                         
                        berbeda;  penyakit  ini  lebih  sering  (dan         timbul secara simultan, dan bahkan pada 
                        secara  umum  lebih  berat)  pada  ras               sendi  yang  telah  rusak  berat,  proses 
                        kaukasia  yang  tinggal  di  daerah  urban           inflamasi  dapat  terus  berlanjut  dan 
                        Eropa  dan  Amerika  Utara  dibandingkan             secara     serius    memberi      gangguan 
                        dengan yang tinggal di pedalaman Afrika.             kesehatan          sistemik          dengan 
                        Suatu studi oleh St. Clair dkk menyatakan            mengakselerasi  proses  penyakit  lainnya 
                                                                                                                1,2,3
                        bahwa     75%     penderita     Rheumatoid           seperti penyakit jantung iskemik.      
                        Arthritis   adalah    wanita.   Sendi-sendi          Tahap 1 – Pre-klinis 
                        perifer  merupakan  lokasi  pertama  atau                     Sebelum RA tampak jelas secara 
                        awal dari RA, dan distribusi antara kedua            klinis,  proses  patologi  pada sistem imun 
                                                 3,4
                        sisi cenderung simetris.                             sudah dimulai. Peningkatan LED, CRP dan 
                                 Darmawan dkk.  pernah  meneliti             RF    dapat    dideteksi    bertahun-tahun 
                        prevalensi  Rheumatoid  arthritis  (RA)  di          sebelum          diagnosis          pertama 
                                                                                         1,2,3
                        Indonesia.  Dari  total  populasi  di  Jawa          ditegakkan.      
                        Tengah  (4683  di  pedesaan  dan  1071  di           Tahap 2 – Sinovitis 
                        kota),  prevalensi  RA  sebesar  0,2%  pada                   Perubahan awal adalah kongesti 
                        pedesaan  dan  0,3%  di  kota.  Studi  ini           vaskular dengan formasi pembuluh darah 
                        dibandingkan dengan studi dari RS. John              baru,  proliferasi  sinoviosit  dan  infiltrasi 
                        Hopkins,     Amerika      Serikat     bahwa          lapisan subsinovial oleh polimorf, limfosit 
                        prevalensi  RA  di  dunia  mencapai  1%              dan  sel-sel  plasma.  Terdapat  penebalan 
                        hingga 2%. Dan jumlah wanita dengan RA               dari  struktur  kapsular,  formasi  vili  pada 
                        lebih  banyak  dibandingkan  pada  pria.             sinovium dan efusi yang kaya akan sel ke 
                        Prevalensi        meningkat          dengan          dalam  sendi  dan  selubung  tendon. 
                        bertambahnya  usia,  hampir  5%  pada                Walaupun            terdapat          nyeri, 
                        wanita dengan usia diatas 55 tahun.3,4,5             pembengkakan,  nyeri  tekan,  struktur-
                                                                             struktur  tersebut  tetap  masih  intak  dan 
                        Etiologi                                             mobil,  dan  kelainan  tersebut  masih 
                                                                                        1,2,3
                                 Penyebab  RA  sampai  saat  ini             reversibel.    
                        belum  diketahui  secara  pasti.  Beberapa           Tahap 3 – Destruksi 
                        faktor yang diduga menjadi penyebab RA                        Inflamasi menetap menyebabkan 
                        antara lain : (1) Faktor genetik; (2) Reaksi         destruksi  sendi  dan  tendon.  Terdapat 
                        inflamasi  pada  sendi  dan  selubung                erosi    kartilago    artikular,   sebagian 
                        tendon;  (3)  Faktor  rheumatoid;  (4)               disebabkan     oleh    enzim     proteolitik, 
                        Sinovitis  kronik  dan  destruksi  sendi;  (5)       sebagian  lagi  oleh  jaringan  vaskular  di 
                                            1,3
                        Gender; (6) Infeksi.                                 dalam lapisan sinovium, sebagian sisanya 
                                                                             oleh  invasi  langsung  kartilago  oleh 
                        Patologi                                             jaringan   granulasi    yang  tumbuh  di 
                                 RA  adalah  penyakit  sistemik,             permukaan  artikular.  Invasi  jaringan 
                        namun  karakteristik  lesi  terlihat  pada           granulasi      dan      resorpsi      tulang 
                        sinovium atau dalam nodul rheumatoid.                menyebabkan  erosi  tulang  pada  tepi 
                        Sinovium  dipenuhi  pembuluh-pembuluh                sendi.  Perubahan  serupa  terjadi  pada 
                                                          1,2,3,4
                        darah baru dan sel-sel inflamasi.                    selubung       tendon,       menyebabkan 
                                                                             tenosynovitis, invasi ikatan kolagen, dan 
                        Sendi dan Tendon                                     pada akhirnya, ruptur tendon parsial atau 
                                 Perubahan      patologis,    dapat          total.    Efusi     synovial,     umumnya 
                        berlanjut  dalam  4  tahap.  Sebelumnya              mengandung  materi  fibrinoid  dalam 
                        dianggap  bahwa  jika  sudah  melewati               jumlah        banyak,        menyebabkan 
                        beberapa tahap maka aktivitas penyakit               pembengkakan        sendi,   tendon     dan 
                                                                                    1,2,3
                        sudah  selesai,  namun  ternyata  tidak              bursa.     
                        demikian.      Pada     sendi     manapun,           Tahap 4 – Deformitas 
                        gambaran  tahap  yang  berbeda  dapat 
                                                                            JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 |     168 
                          Ahmad Fauzi l Rheumatoid Arthritis 
                                   Kombinasi         dari       destruksi          motorik     lokal    dapat    timbul     akibat 
                          artikular,  peregangan  kapsul  dan  ruptur              kompresi  saraf  oleh  sinovium  yang 
                          tendon     mengarah       pada      instabilitas         menebal (misalnya pada sindroma carpal 
                                                                                           1
                          progresif  dan  deformitas  pada  sendi.                 tunnel)  
                          Proses      inflamasi     umumnya         terus           
                          berlanjut  namun  efek  mekanis  dan                     Penyakit visera 
                          fungsional dari disrupsi sendi dan tendon                         Paru,    jantung,    ginjal,   traktus 
                                                1,2,3
                          akan menjadi fatal.                                      gastrointestinal  dan  otak  kadang  ikut 
                                                                                   terlibat.  Penyakit  jantung  iskemik  dan 
                          Jaringan extra artikular                                 osteoporosis      dalah    komplikasi      yang 
                                                                                           1
                          Nodul rheumatoid                                         umum.  
                                   Nodul  rheumatoid  merupakan                     
                          suatu      lesi     granulomatosa          kecil         Gambaran Klinis Rheumatoid Arthritis  
                          mengandung zona nekrotik sentral yang                             Dalam menegakkan diagnosis RA, 
                          dikelilingi oleh jejeran histiosit lokal yang            diperlukan anamnesis, pemeriksaan fisik, 
                          cenderung       berbentuk       radial,     dan          pemeriksaan radiologi, dan pemeriksaan 
                          dibelakangnya,  oleh  jaringan  granulasi.               laboratorium.  Kurang  lebih  75%  pasien 
                          Nodul berada di bawah kulit (terutama di                 RA  adalah  wanita.  Keluhan  biasanya 
                          atas    penonjolan  tulang),       di    dalam           berupa  nyeri  pada  sendi-sendi  tangan 
                          sinovium,  pada  tendon,  di  dalam  sklera              dan kaki, selain itu sendi bahu, panggul, 
                                               1
                          dan visera lainnya.                                      dan  tulang  belakang  terutama  servikal. 
                                                                                   Sebaliknya,     pada  pria,  lebih  sering 
                          Limfadenopati                                            bermanifestasi  pada  sendi-sendi  besar. 
                                   Selain  sendi  yang  terinflamasi,              73%  RA  pada  pria  akan  bersifat  erosif 
                          nodul juga mempengaruhi struktur yang                    (55% pada wanita). Namun wanita lebih 
                          letaknya  jauh  seperti  nodul mediastinal.              sering menjalani operasi orthopaedi (pria 
                          Hal  ini,  beserta  dengan  splenomegali                 : wanita = 1 : 2).3,4  
                          ringan,      merupakan         akibat      dari                   Pada  fase  awal,  karakteristik  RA 
                          hiperaktivitas  sistem  retikuloendotelial.              umumnya  adalah  keterlibatan  sendi-
                          Splenomegali  yang  lebih  berat  dapat                  sendi      tangan      dan      kaki     (sendi 
                          dihubungkan         dengan       neutropenia,            metacarpophalangeal,                  proximal 
                                                                  1
                          sebagai bagian dari sindroma Felty.                      interphalangeal,            dan           sendi 
                                                                                   metatarsophalangeal).  Manifestasi  klinis 
                          Vaskulitis                                               sistemik seperti kelemahan, mudah lelah, 
                                   Hal     ini    dapat      merupakan             dan  penurunan  berat  badan  sering 
                          komplikasi      RA     yang      serius     dan          terjadi.  Pasien  RA  biasanya  mengeluh 
                          mengancam  jiwa.  Umumnya  terdapat                      nyeri pada sendi baik pada saat istirahat 
                          keterlibatan  dari  kulit,  termasuk  infark             maupun saat beraktivitas, disertai dengan 
                          lipatan    kuku,    namun  kadang  juga                  sendi     yang      bengkak      dan      kaku. 
                          terdapat infark organ.1                                  Pembengkakan sendi ini disebabkan oleh 
                                                                                   penebalan  sinovium  dan  efusi  sinovial. 
                          Kelemahan otot                                           Pembengkakan ini semakin tampak jelas 
                                   Kelemahan  otot  sering  tejadi,                oleh karena disertai dengan adanya atrofi 
                          dapat  sebagai  akibat  dari  miopati  atau              dari otot-otot sekitarnya. Kekakuan sendi, 
                          neuropati  menyeluruh,  namun  penting                   yang  disebut  dengan  Morning  Stiffness 
                          untuk      menyingkirkan        kemungkinan              oleh karena RA berlangsung ± 45 menit 
                          penyakit  medula  spinalis  atau  kompresi               bila tidak diintervensi dengan terapi, dan 
                          spinal akibat pergeseran korpus vertebra                 pasien  sering  mengeluh  bahwa  pagi 
                          (subluxasi     atlanto-axial).      Perubahan            adalah  saat-saat  paling  menyakitkan.  
                          sensorik dapat terjadi sebagai bagian dari               Stiffness seringkali sulit diinterpretasikan, 
                          neuropati,  namun  gejala  sensorik  dan                 namun  dapat  dideskripsikan  sebagai 
                                                                                  JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 |     169 
                        Ahmad Fauzi l Rheumatoid Arthritis 
                         
                        kelambatan atau kesulitan menggerakkan               aktif,  dan  adanya  keterbatasan/limitasi 
                        sendi  saat  beranjak  berdiri  dari  tempat         fungsi  sendi.  Khusus  untuk  pemeriksaan 
                        tidur atau bergerak setelah berdiam diri             gerak  sendi  pada  lutut,  yaitu  dinilai 
                                         1,2,3
                        beberapa lama.                                       dengan       menginstruksikan         pasien 
                                 American              Rheumatism            melakukan fleksi maksimal  dan  ekstensi 
                        Association,   membuat  suatu  kriteria              maksimal  dari  sendi  lutut.  RA  yang 
                        klasifikasi untuk membedakan RA dengan               melibatkan  kedua  sendi  lutut  (bilateral) 
                                                             6 
                        penyakit arthritis lainnya (tabel 1).                merupakan hal yang sering terjadi pada 
                                 Pemeriksaan  fisik  semua  pasien           RA. Adanya akumulasi cairan (efusi) pada 
                        dengan  kecurigaan  arthritis  meliputi              lutut  dapat  dikonfirmasi  dengan  adanya 
                        penilaian  edema/swelling,  nyeri  tekan,            ballotement      pada      patella,     atau 
                        dan  keterbatasan  gerak  sendi,  disertai           merangsang  bulge  sign.  Adanya  efusi 
                        dengan      pemeriksaan      umum       yang         sendi  lutut  atau  sinovitis  menghambat 
                        sistematik.  Nyeri  tekan  sendi  dinilai            fleksi  sendi  lutut  dan  bahkan  dapat 
                        dengan melakukan palpasi dan kompresi.               membatasi  ekstensi  lutut.  Aktivasi  dari 
                        Secara  klinis,    kerusakan  sendi  dan             nosiseptor  di  sekitar  sendi  lutut  oleh 
                        deformitas dapat ditandai dengan adanya              karena efusi  dan  sinovitis menyebabkan 
                        keterbatasan gerak sendi, malalignment,              keterbatasan        aktivitas      otot-otot 
                        subluksasi,   krepitasi,   dan  instabilitas         kuadriseps  dan  atrofi  otot.  Seringkali 
                        ligamen kolateral. Sendi dapat dikatakan             didapatkan  kista  popliteal,  pada  saat 
                        mengalami  keterbatasan  aktivitas  bila             pasien  posisi  berdiri  dari  belakang. 
                        oedema,  nyeri  saat  ditekan  (pada                 Deformitas  berkembang  dengan  cepat 
                        pemeriksaan palpasi), atau adanya nyeri              pada RA oleh karena adanya spasme otot, 
                        pada gerak pasif.1,2,3,4                             atrofi otot, subluksasi dan dislokasi yang 
                                 Pemeriksaan       sendi     dimulai         disebabkan oleh kapsul sendi dan ligamen 
                        dengan  inspeksi  untuk  melihat  adanya             yang  teregang,  kontraktur  ligamen  dan 
                        tanda oedema, erithema, dan deformitas.              kapsul sendi oleh karena proses fibrosis, 
                        Pasien  juga  diminta  untuk  melakukan              dan  kadangkala  ruptur  dari  tendon 
                                                                                       1,2,3,4 
                        gerak  aktif,  untuk  mengetahui  apakah             (tangan). 
                        terdapat  nyeri  saat  melakukan  gerak 
                                               Tabel 1. Kriteria klasifikasi pada Rheumatoid arthritis 
                                               Revised American Rheumatism Association Criteria for  
                                                     The Classification of Rheumatoid Arthritis 
                        Kriteria                                          Definisi 
                        1. Mornung Stiffness                              Kekakuan sendi di dalam dan di sekitar sendi, 
                                                                          berlangsung minimal selama 1 jam 
                        2. Arthritis pada 3 atau lebih sendi              Dari pemeriksaan, 3 atau lebih sendi secara 
                                                                          simultan mengalami pembengkakan atau 
                                                                          akumulasi cairan (bukan hanya pertumbuhan 
                                                                          tulang). Area yang sering : PIP kanan/kiri, MCP, 
                                                                          pergelangan tangan, siku, lutut, ankle, dan MTP  
                        3. Arthritis sendi-sendi tangan                   Minimal 1 sendi tangan mengalami 
                                                                          pembengkakan (pergelangan tangan, MCP atau 
                                                                          PIP) 
                        4. Arthritis Simetrik                             Keterlibatan sendi-sendi dalam satu area (seperti 
                                                                          disebutkan pada kriteria 2) pada kedua sisi tubuh 
                                                                          / bilateral. 
                        5. Nodul-nodul Rheumatoid                         Nodul-nodul subkutan diatas penonjolan tulang 
                                                                            JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 |     170 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Ahmad fauzi l rheumatoid arthritis bagian orthopaedi dan traumatologi departemen bedah fakultas kedokteran universitas lampung abstrak ra adalah penyakit inflamasi tersering yang mengenai populasi dewasa keterlibatan sendi multipel sistemik komorbid polifarmasi dengan obat obatan imunomodulator memberikan tantangan baru pada ahli terapi operatif memerlukan pendekatan multidisiplin managemen preoperatif meliputi evaluasi seluruh rencana akan dilakukan serta kondisi medis untuk operasi anestesi harus dilanjutkan perioperatif adekuat replacement therapy pasien kortikosteroid juga profilaksis infeksi komplikasi gastrointestinal penanganan hati terhadap jaringan lunak tulang amat diperlukan saat kulit tipis tertekan bantuan alas keberhasilan rehabilitasi pasca mobilisasi segera masukan dari terapis okupasi fisioterapi pemantauan orang terdekat kata kunci penatalaksanaan abstract is the most common inflammatory disease affecting of adult population multiple joint involvement systemic co morb...

no reviews yet
Please Login to review.