Authentication
183x Tipe PDF Ukuran file 0.30 MB Source: repository.radenfatah.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI A. Theory of Reasoned Action Theory of reasoned action (TRA) pertama kali diperkenalkan oleh Martin Fishbein dan Icek Ajzen pada tahun 1980. Dalam penelitian Ramdani (2011) Dalam teori ini menghubungkan antara keyakinan (belief), sikap (attitude), kehendak (intention), dan perilaku (behavior). Sesuai dengan namanya, Theory of reasoned action (TRA) didasarkan pada asumsi bahwa manusia berperilaku dengan cara yang sadar, mempertimbangkan informasi yang tersedia dan juga mempertimbangkan implikasi-implikasi dari tindakan yang dilakukan. Menurut teori ini, niat merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya suatu tindakan. Niat dipengaruhi oleh dua faktor dasar, yaitu faktor pribadi dan faktor pengaruh sosial. Kedua faktor tersebut berpengaruh positif terhadap niat perilaku individu yang secara positif menyebabkan perilaku.9 Teori tindakan beralasan berusaha untuk menetapkan faktor-faktor apa Sikap (Attitude) Norma Subyektif ( Subjective Norm) Minat ( Intention) Perilaku (Behavioral) yang menentukan konsistensi sikap dan perilaku. 1) Menurut Fishbein & Ajzen, Minat (intention) dalam Karyati (2018) didefinisikan sebagai suatu keinginan seseorang untuk melakukan suatu perilaku tertentu (Fishbein & Ajzen). Minat untuk melakukan perilaku (intention) adalah kecenderungan seseorang untuk memilih melakukan 9 Ramdhani, neila, Penyusunan Alat Pengukur Berbasis Theory of Planned Behavior, jurnal Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Volume 19, NO. 2, 2011: 55 - 69 13 atau tidak melakukan suatu tindakan. Minat tidak selalu statis, dan minat dapat berubah dengan berjalannya waktu.10 2) Menurut Fishbein & Ajzen bahwa sikap adalah keseluruhan perasaan suka atau tidaknya seseorang terhadap sebuah perilaku. Sedangkan Allport mendefinisikan sikap sebagai keadaan mental dan saraf dari kesiapan (readiness), yang terorganisasi melalui pengalaman, menyebabkan pengaruh dinamis yang mengarahkan respon individu pada semua objek dan situasi yang terkait. Definisi-definisi tersebut menekankan sifat abadi sikap dan hubungan dekatnya dengan perilaku individu. 3) Menurut Mada dalam Trisdayana menyatakan bahwa Norma subjektif adalah persepsi seseorang terhadap pendapat atau masukan orang lain yang mampu mempengaruhi niat seseorang untuk melaksanakan atau tidak melaksanakan perilaku.11 4) Menurut Ajzen dalam (mahyarni) Persepsi kontrol perilaku (perceived behavioral control adalah perasaan seseorang mengenai mudah atau sulitnya mewujudkan suatu perilaku tertentu, Ajzen menjelaskan tentang perasaan yang berkaitan dengan perilaku kontrol dengan cara 10 Kayanti, Peran Theory Of Reasoned Action Terhadap Minat Menggunakan Produk Bagi Hasil Bank Syariah, Jurnal Uniska Fakultas Ekonomi, Universitas Swadaya Gunung Jati, Vol. 3 No. 01 2018 11 Trisdayana Aryadhe dkk, Pengaruh Sikap Dan Norma Subjektif Terhadap Niat Beli Dan Keputusan Pembelian, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 7, No. 3, 2018: 1452-1480 14 membedakannya dengan locus of control atau pusat kendali yang dikemukakan oleh Rotter‟s.12. B. Persepsi Harga 1. Pengertian persepsi harga Harga adalah suatu nilai tukar yang bisa disamakan dengan uang atau barang lain untuk manfaat yang diperoleh dari suatu barang atau jasa bagi seseorang maupun kelompok pada waktu tertentu dan tempat tertentu. Persepsi harga berkaitan dengan bagaimana informasi harga dipahami seluruhnya oleh konsumen dan memberikan makna yang dalam bagi mereka.13 Persepsi harga ialah pemrosesan informasi yang selama ini dipromosikan. Adaptasi ini digaris besarkan pada gambar berikut: Gambar 2.1 Persepsi Harga 12 Mahyarni, Theory Of Reasoned Action Dan Theory Of Planned Behavior (Sebuah Kajian Historis Tentang Perilaku) Jurnal El-Riyasah, Vol 4, No 1 (2013) 13 Sudaryono.Manejemen Pemasaran Teori Dan Implementasi (yogyakarta:C.V Andi offset. 2016) hal 216 15 Model ini menggambarkan suatu pendekatan untuk menjelaskan dampak harga unuk sebuah produk atau situasi pembelian yang tingkat keterlibatanya tinggi.14 Pada dasarnya model tersebut menyatakan bahwa informasi harga diterima melalui indra pendengaran dan penglihatan. 2. Penetapan harga Penetapan harga merupakan keputusan kritis yang menunjang keberhasilan operasi organisasi profit maupun non profit. 15 Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pendapatan bagi organisasi.16 Perusahaan haruslah mempertimbangkan banyak faktor dalam menyusun kebijakan menetapkan harga. Enam langkah prosudur untuk menetapkan harga: 1) Memilih sasaran Harga Perusahaan pertama-tama harus memutuskan apa yang ingin dicapai dengan suatu produk tertentu. Jika perusahaan tersebut telah memilih pasar sasaran dan penentuan posisi pasarnya dengan cermat, maka strategi bauran pemasarannya, termasuk harga, akan cukup mudah. 2) Menentukan permintaan Setiap harga yang ditentukan perusahaan akan membawa kepada tingkat permintaan yang berbeda dan oleh karenanya akan 14 Danang Sunyoto. Perilaku Konsumen Dan Pemasaran.(center of academic publishing service:yogyakarta 2015) hal 177 15 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta : C.V Andi offset, 2014), hal. 192 16 Thamrin Abdulah dan Francis Tanri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : PT Rajagrafindo Persada,2016) hal.171 16
no reviews yet
Please Login to review.