Authentication
249x Tipe PDF Ukuran file 1.16 MB Source: eprints.uniska-bjm.ac.id
RANCANG BANGUN ALAT UJI VISKOSITAS DENGAN METODE BOLA JATUH UNTUK PRAKTIKUM MEKANIKA FLUIDA SKALA LABORATORIUM 1 2 3 Syaiban *, Rendi , Muhammad Saukani 1Prodi Mesin, 21201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, NPM16620137 2Prodi Mesin, 21201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, NIK0661508787 3Prodi Mesin, 21201, Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari, NIP198707292015041002 Email : saibaniban6@gmail.com ABSTRAK Salah satu proses pembelajaran penting dalam program studi S1 teknik mesin adalah praktikum terutama pada penomena dasar mesin tujuanya salah satunya membuktikan kebenaran teori. Khusus di bidang mekanika fluida dimana setiap zat cair memiliki koefisien kekentalan yang berbeda, alat untuk mengukur kekentalan fluida adalah viskositas dengan metode bola jatuh. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 20 s/d 25 juli 2020 tempat penelitian di desa sungai pinang lama kecamatan sungai tabuk kabupaten banjar. Metode pengujian dengan menjatuhkan bola secara bebas tanpa kecepatan awal menggunakan tali benang di tempelkan kebola dengan ketinggian fluida yang diberi tanda gelang karet yaitu 0,885 m sehingga di peroleh waktu tempuh bola. Dengan ddesain yang dilengkapi thermostat mempermudah mengatur dan mengetahui temperatur fluida di dalam tabung uji secara langsung. Adapun hasilnya adalah pada oli Castrol Activ SAE o 20W-40 dengan temperatur 30 C viskositasnya 1,969 ± 0,04 Pa.s, pada o o temperatur 40 C viskositanya 1,309 ± 0,07 Pa.s, temperatur 50 C viskositasnya o 1,108 ± 0,01 Pa.s, temperatur 60 C viskositasnya 0,971 ± 0,02 Pa.s, temperatur o o 70 C viskositasnya 0,815 ± 0,03 Pa.s, temperatur 80 C viskositasnya 0,716 ± o 0,005 Pa.s, dan temperatur 90 C viskositasnya 0,676 ± 0,01 Pa.s hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur semakin rendah viskositasnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kinerja rancangan alat viskositas fluida pada temperatur yang berbeda, alat dan konsep dasar pengembangan pengukuran dapat digunakan untuk sarana dan prasarana praktikum. Kata kunci : alat uji viskositas bola jatuh untuk praktikum mekanika fluida skala laboratorium. ABSTRACT One of the important learning processes in the undergraduate mechanical engineering study program is practicum, especially on basic machine parameters, the goal of which is to prove the truth of the theory. Especially in the field of fluid mechanics where each liquid has a different coefficient of viscosity, a tool for measuring fluid viscosity is the viscosity using the falling ball method. When the research was conducted on july 20 to 25, 2020, the research site was in sungai pinang lama village, sungai tabuk sub-district, banjar district. The test method is to drop the ball freely without initial velocity using a string of threads attached to the ball travel time is obtained. With a design equipped with a thermostat makes is easy to directly regulate and know the temperature of the fluid in the test tube. o The result is Castrol Active SAE 20W-40 ol with a temperature of 30 C the viscosity is 1,969 ± 0,04 Pa.s, at 40o C the viscosity is 1,309 ± 0,07 Pa.s, and the o o temperature is 50 C the viscosity is 1,108 ± 0,01 Pa.s, the temperature is 60 C o the viscosity is 0,971 ± 0,02 Pa.s, the temperature is 70 C the viscosity is 0,815 ± o 0,03 Pa.s, the temperature is 80 C the viscosity is 0,716 ± 0,005 Pa.s, and the o temperature 90 C the viscosity is 0,676 ± 0,01 Pa.s the results showed that the higher the temperature the lower the viscosity. The purpose of this study was to determine the performance of the fluid viscosity device design at different temperatures, the tools and the basic concepts of measurement development can be used for practicum facilities and infrastructure. Keywords : falling ball viscosity test equipment for laboratory scale fluid mechanics lab. 1. Pendahuluan praktikum terutama pada penomena Praktikum merupakan bagian dasar mesin. penting dari proses pembelajaran Praktikum fenomena dasar pendidikan tinggi bidang teknik mesin ini dilaksanakan bertujuan agar (engineering). Praktikum bertujuan mahasiswa mampu memahami dan mengasah keterampilan dan mengukur parameter-parameter dalam memuaskan rasa ingin tahu mahasiswa, penomena dasar mesin dan penggunaan serta tempat yang membuktikan instrumentasi untuk mengukur kebenaran teori yang telah di terima parameter-parameter tersebut (Siregar mahasiswa (Priangkoso,dkk 2015). and Sinaga 2013) khususnya di bidang Salah satu praktikum yang mekanika fluida. Namun pada bidang ditetapkan dalam standar minimal mekanika fluida alat yang digunakan laboratorium teknik mesin adalah untuk menunjang proses praktikum praktikum fenomena dasar mesin yang fenomena dasar mesin masih belum memuat mata kuliah parktikum ada di laboratorium S1 prodi teknik mekanika fluida. Untuk meningkatkan mesin universitas islam kalimantan pemahaman dan penerapan ilmu teori muhammad arsyad al banjari di praktikum maka setiap jurusan banjarmasin, di karenakan langka dan teknik menyediakan sarana alat alat ujinya mahal. Maka dengan itu pengujian untuk mendukung proses perlu dilakukan perancangan alat pengujian viskositas sistem bola jatuh 2.2 Beberapa Istelah Dalam untuk praktikum mekanika fluida. Menkanika Fluida Di antara salah satu sifat zat 1. Kerapatan (density) cair adalah kental (viscous) di mana zat Adalah jumlah / kwantitas suatu zat cair memiliki koefisien kekentalan pada suatu unit volume density dapat yang berbeda-beda, misalnya dinyatakan dalam tiga bentuk : kekentalan minyak goreng berbeda Massa density (ρ) satuan dalam dengan kekentalan oli. Dengan sifat zat SI adalah (kg/m3) ini zat cair banyak digunakan dalam Berat spesifik (specific weight) dunia otomotif yaitu sebagai pelumas (γ) = ρ . g satuan dalam SI = mesin. Telah diketahui bahwa pelumas N/m3 dimana g = percepatan yang dibutuhkan tiap-tiap tipe mesin gravitasi (9,81 m/s2) membutuhkan kekentalan yang Spesifik gravity (s.g) berbeda-beda. Sehingga sebelum merupakan perbandingan antara menggunakan pelumas sesuai atau density dengan berat spesifik tidak dengan tipe mesin (Budianto suatu zat terhadap density atau 2008). Keuntungan viskositas sistem berat spesifik suatu standard zat bola jatuh mudah untuk dirancang dan (umumnya terhadap air). Jadi biaya pembuatanya serta perawatan alat s.g tidak mempunyai satuan. uji ini sangat murah. Setelah 2. Viskositas menganalisa latar belakang tersebut Viskositas suatu fluida merupakan maka penulis bermaksud membuat ukuran ketahanan suatu fluida terhadap perencangan dan pembuatan alat uji deformasi atau perubahan bentuk viskositas dengan metode bola jatuh untuk praktikum mekanika fluida Dalam sistim SI tegangan (τ)=µ (du/dy), atau dengan kata lain tegangan kemudian melakukan pengujian geser diekspresikan dalam N/m2 (Pa) menggunakan pelumas yang ada di dan gradien kecepatan (du/dy) dalam pasaran dengan berbagai temperatur (m/s)/m, karena itu satuan SI untuk yang ditentukan. viskositas dinamik adalah : N.s/m2 atau 2. Tinjauan Pustaka kg/m.s . sedang viskositas kinematik 2.1 Definisi Fluida (v) didefernisikan sebagai Definisi yang lebih tepat untuk perbandingan viskositas dinamik membedakan zat padat dengan fluida terhadap kerapatan (density) v = µ/ρ adalah dari karakteristik deformasi dalam SI viskositas kinematika mempunyai satuan m2/s. Dalam bahan-bahan tersebut. Zat padat menganalisa fluida, sering diperlukan dianggap sebagai bahan yang konsep penyederhanaan. Salah satu menunjukkan reaksi deformasi yang konsep demikian adalah konsep fluida berbatas ketika menerima atau ideal, yaitu fluida yang tak viskous. mengalami suatu gaya geser (shear). Dengan demikian fluida ideal sama Sedangkan fluida memperlihatkan sekali tidak dapat menahan gaya geser. penomena sebagai zat yang terus Anggapan bahwa suatu fluida tidak menerus berubah bentuk apabila viskous sangat menyedarhanakan mengalami tekanan geser, dengan kata analisa, dan dalam banyak hal lain yang dikategorikan sebagai fluida membantu penyelesaian persoalan- adalah suatu zat yang tidak mampu persoalan teknik yang lebih rumit menahan tekanan geser tanpa berubah sebagai pendekatan pertama. Selain itu bentuk (RIDWAN 1999). penyederhanaan demikian masih dapat diterima selama penyederhanaan Kecepatan v tidak terlalu besar tersebut memberikan pedoman untuk sehingga aliran fluida masih bersifat memperoleh jawaban yang masuk akal laminer. (RIDWAN 1999). Sebuah bola padat memiliki rapat 2.3 Hukum Stokes massa ρb dan jari – jari r di jatuhkan Viskositas (kekentalan) berasal tanpa kecepatan awal ke dalam fluida dari perkataan viscous (soedjo, 1986) kental memiliki rapat massa ρf, di suatu bahan apabila dipanaskan mana ρb > ρf. sebelum menjadi cair terlebih dahulu Jika ρb menyatakan rapat massa bola, menjadi viscous yaitu menjadi lunak. ρf menyatakan rapat massa fluida, dan Dan dapat mengalir pelan-pelan. Vb menyatakan volume bola, serta g Viskositas dapat dianggap sebagai gravitasi bumi maka berlaku persamaan gerak di bagian dalam (internal) suatu (2) dan (3). fluida (Budianto 2008). W= ρb .Vb.g (2) Jika sebuah benda berbentuk FA = ρf . Vb .g (3) bola dijatuhkan ke dalam fluida kental, Rapat massa bola ρb dan rapat massa misalnya kelereng dijatuhkan ke dalam fluida ρf dapat diukur dengan kolam renang yang airnya cukup menggunakan persamaan (4) dan (5) dalam, Nampak mula-mula kelereng (4) bergerak dipercepat. Tetapi beberapa saat setelah menempuh jarak cukup ( ) jauh, Nampak kelereng bergerak (5) dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan). Ini berarti bahwa di Dengan mgu menyatakan massa gelas samping gaya berat dan gaya apung zat ukur, mf massa fluida, Vf volume cair masih ada gaya lain yang bekerja fluida (Budianto 2008). pada kelereng tersebut. Gaya ketiga ini adalah gaya gesekan yang disebabkan 2.4 Viscometer Bola Jatuh. oleh kekentalan fluida. Kekentalan adalah sifat suatu Khusus untuk benda berbentuk bola, zat cair (fluida) disebabkan karena gaya gesekan fluida secara epiris adanya gesekan antara molekul- dirumuskan sebagai persamaan molekel zat cair dengan gaya kohesi (1) pada zat cair tersebut. Gesekan- gesekan ini lah yang menghambat Dengan ƞ menyatakan koefisien aliran zat cair. Besarnya kekentalan zat kekentalan, r adalah jari-jari bola cair (viskositas) dinyatakan dengan kelereng, dan v kecepatan relatif bola suatu bilangan yang menentukan suatu terhadap fluida. zat cair (Soebyakto, Sidiq, and Persamaan (1) pertama kali dijabarkan Samyono 2016). oleh Sir George Stokes tahun 1845, Viskositas merupakan ukuran sehingga disebut huku Stokes. kekentalan fluida yang menyatakan Dalam pemakain eksperimen harus di besar atau kecilnya gesekan didalam perhitungkan beberapa syarat antara fluida. Pada fluida gas, viskositas lain : terjadi sebagai suatu akibat tumbukan Ruang tempat fluida jauh lebih luas antar melekul gas. Sedangkan dibanding ukuran bola. viskositas fluida cair terjadi akibat Tidak terjadi turbulen dalam fluida. adanya gaya kohesi antar molekul zat cair.
no reviews yet
Please Login to review.