jagomart
digital resources
picture1_Fashion Pdf 95464 | Jiunkpe Is S1 2019 42415139 45282 Fashion Photography Chapter1


 168x       Filetype PDF       File size 0.28 MB       Source: dewey.petra.ac.id


File: Fashion Pdf 95464 | Jiunkpe Is S1 2019 42415139 45282 Fashion Photography Chapter1
1 pendahuluan 1 1 belakang masalah fashion merupakan hal yang berkaitan erat dengan kehidupan kaum muda kaum muda umumnya sadar akan kebutuhan pakaian dan aksesoris untuk menunjang penampilan mereka industri ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 19 Sep 2022 | 3 years ago
Partial capture of text on file.
                                                            1.  PENDAHULUAN 
                                      
                                 1.1     Belakang Masalah 
                                         Fashion merupakan hal yang berkaitan erat dengan kehidupan kaum 
                                 muda. Kaum muda umumnya sadar akan kebutuhan pakaian dan aksesoris 
                                 untuk menunjang penampilan mereka. Industri fashion ternama di Indonesia 
                                 umumnya memakai konsep fast fashion dalam industrinya seperti H&M, 
                                 Pull&Bear,  Zara,  dan  sebagainya.  Fast  fashion  pada  awalnya  dianggap 
                                 sebagai  bisnis  inovatif  karena  manajemennya  yang  membuat  jaringan 
                                 produksi dan distribusi menjadi efektif dan efisien.  
                                         Fast fashion didefinisikan sebagai fashion yang trennya berubah-
                                 ubah secara cepat sesuai musim. Sebagai contoh fast fashion di Eropa yang 
                                 memiliki  4  musim  yaitu  panas,  gugur,  semi,  dan  dingin,  pakaian  akan 
                                 diproduksi secara masal setiap hari dan akan berganti tren atau gaya setiap 
                                 pergantian musim di Eropa. Pakaian dari musim sebelumnya yang masih 
                                 tersisa  akan  diobral  besar-besaran  karena  dianggap  sudah  ketinggalan 
                                 jaman. Industri fast fashion di Indonesia mengikuti pergantian musim yang 
                                 ada di Eropa karena brand fast fashion tersebut berasal dari Eropa. Namun 
                                 bentuk dan gaya pakaiannya tetap disesuaikan dengan iklim dan cuaca yang 
                                 ada  di  Indonesia.  Pakaian  berkonsep  fast  fashion  memiliki  bahan  yang 
                                 kurang bagus karena memang didesain memiliki jangka waktu yang singkat 
                                 sekitar 3 sampai 4 bulan. Tren fast fashion yang cepat berganti membuat 
                                 masyarakat  memiliki  perilaku  konsumtif  yang  tinggi  terhadap  busana, 
                                 akibatnya  masayarakat  hidup  dalam  budaya  konsumeris dan  kecanduan 
                                 fashion  (Dehotman,  2017).  Namun,  terdapat  isu  utama  yang  menjadi 
                                 perhatian penting dari industri fast fashion ini yaitu isu tentang pencemaran 
                                 lingkungan.  Industri  ini  sangat  bergantung  terhadap  ketersediaan  bahan 
                                 mentah dan semua proses pembuatannya melibatkan air. Faktanya untuk 
                                 membuat 1 kaus katun dibutuhkan 2.700 liter air. Pada tahun 2015, industri 
                                 fashion menghabisakan 79 miliar meter kubik air, melepaskan 1.715 ton 
                                 CO2, dan memproduksi 92 juta ton sampah (Kerr & Landry, 2017). Bagi 
                                 industri fast fashion hal yang menjadi prioritas utama adalah kecepatan 
                                                                    1 
                                                                                      Universitas Kristen Petra 
                produksi, keuntungan yang besar dan mengedepankan kuantitas daripada 
                kualitas. Pekerja di industri ini juga tidak mendapat perlakuan yang layak 
                seperti upah yang hanya 1% dari tiap penjualan dengan jam kerja yang 
                tinggi (Dehotman, 2017).  
                   Fast fashion terbilang sangat merusak lingkungan, disebabkan oleh 
                bahan  baku  yang  dipakai  dan  cara  industri  fast  fashion  memproduksi 
                pakaiannya. Bahan  yang dipakai dalam pembuatan di  industri  ini  yang 
                utama adalah air yang sangat banyak (2700 liter air per 1 baju), lalu banyak 
                menggunakan bahan-bahan kimia antara lain alkylphenols (untuk pencucian 
                dan pewarnaan), phthalates (pembuatan pvc), azo dyes (pewarna utama), 
                senyawa organotin (anti jamur), perfluorinated chemicals (anti noda dan 
                air),  chlorobenzenes  (pelarut  dan  biosida  dalam  pembuatan  warna), 
                chlorinated  solvents  (melarutkan  zat  lain  dan  membersihkan  kain), 
                chlorophenols (pengawetan tekstil), logam berat: cadmium, timbal, merkuri 
                dan kromium (IV). Dengan bahan baku yang penuh dengan kimia ditambah 
                cara produksi yang secara masal dilakukan setiap hari, dan pembuangan 
                limbah yang tidak terproses dengan baik mengakibatkan lingkungan yang 
                sangat tercemar dan tidak sehat.  
                   Melihat  kasus  di  atas,  pada  tahun  2007  seorang  aktivis  fashion 
                bernama Kate Fletcher memperkenalkan sebuah konsep baru dalam industri 
                fashion yaitu slow fashion atau juga dapat disebut dengan ethical fashion. 
                Slow fashion merupakan sebuah konsep yang berlawanan dari fast fashion, 
                slow fashion berbicara tentang mendesain, produksi, konsumsi dan hidup 
                lebih baik. Slow fashion mengedepankan kualitas bukan waktu pengerjaan 
                yang cepat, memiliki tujuan agar desainer, pembeli, penjual dapat sadar 
                akan dampak dari produk fashion terhadap para pekerja dan lingkungan 
                hidup (Fletcher, 2007). Pada ethical fashion bahan yang dipakai merupakan 
                bahan-bahan  yang  natural  dan  tidak  merusak  lingkungan.  Misalnya 
                upcycling  pakaian  bekas  menjadi  baru  kembali  sehingga  mengurangi 
                limbah fashion. Lalu ada sutra, serat bambu, serat nanas, serat pisang yang 
                dapat dijadikan bahan baku. Untuk pewarna dapat diambil dari sari bunga 
                atau  dari  zat-zat  alami  dari  tumbuhan.  Ethical  fashion  mementingkan 
                                2 
                                        Universitas Kristen Petra 
                ketelitian, dari pemilihan dan pembuatan bahan baku, pemilihan bentuk, 
                hubungan desainer dengan pengrajin, dan manfaat untuk masyarakat dan 
                lingkungan sekitar yang dipercaya dapat menjadi solusi dari industri fashion 
                selama ini. (Wahyuni, 2015)  
                   Namun, dilihat dari keseharian kaum muda yang ada di Surabaya, 
                kesadaran kaum muda di Surabaya terhadap ethical fashion masih kecil. 
                Berdasarkan hasil kuisioner terhadap mahasiswa di Surabaya, 48 dari 82 
                mahasiswa sama sekali tidak mengetahui fast fashion, 33 dari 82 mahasiswa 
                pernah mendengar ethical fashion, 30 dari 82 mengetahui konsep dasar 
                ethical fashion, namun hanya 13 dari 82 orang yang tidak mengkonsumsi 
                fast fashion. Indita Karina seorang dosen fashion design dari Universitas 
                Bina Nusantara dan fashion designer berpendapat bahwa orang akan lebih 
                mengerti apabila mereka memahami strategi yang mendukung terciptanya 
                sebuah produk ethical fashion. Strategi tersebut antara lain adalah upcycling 
                yang  merupakan  proses  mengolah  benda-benda  bekas  menjadi  sebuah 
                produk yang baru dan inovatif, memiliki kualitas yang baik dan ramah bagi 
                lingkungan hidup, strategi ini berguna untuk meminimalisir limbah.  
                   Kondisi  di  Indonesia,  tepatnya  di  Jawa  Barat  terdapat  sungai 
                Citarum  yang  sangat  tercemar.  Sungai  Citarum  merupakan  sumber  air 
                minum untuk masyarakat di Jakarta, Karawang, Bekasi, Purwakarta, dan 
                Bandung.  Dengan  panjang  269  kilometer  mengaliri  areal  irigasi  untuk 
                pertanian  seluas  420.000  hektar.  Sungai  Citarum  banyak  tercemar  oleh 
                limbah yang berasal dari industri-industri di sepanjang aliran sungai. Dari 
                500 pabrik hanya 20% pabrik yang mengolah limbahnya, sisanya langsung 
                membuang limbahnya ke sungai Citarum. Akibatnya warga sekitar sungai 
                mengkonsumsi  air  yang  tercemar  dan  menyebabkan  berbagai  macam 
                penyakit seperti diare,  kolera, disentri, dan  menjadi penyebab  kematian 
                pada balita. Pada kali di Surabaya, banyak ikan yang mati karena pH air 
                yang diatas baku mutu yaitu 9,3 padahal baku mutu air adalah antara 6 
                hingga 9. Setelah diselidiki ternyata penyebab pH air yang diatas baku mutu 
                adalah pembuangan limbah pewarnaan tekstil dari pabrik tekstil Gaweredjo.  
                                3 
                                        Universitas Kristen Petra 
                   Berdasarkan data di atas, ethical fashion merupakan sebuah hal yang 
                menarik karena dapat melindungi lingkungan hidup dan dapat bereksplorasi 
                dengan bahan dan keindahan motif dan bentuknya, maka dibuatlah sebuah 
                karya  perancangan  fotografi  dengan  konsep  ethical  fashion  untuk 
                memvisualisasikan ethical fashion  supaya dapat diterima target audiens 
                yang berupa kaum muda di Surabaya dengan baik dan jelas. Kaum muda 
                merupakan target audiens yang paling pas dengan perancangan fotografi 
                karena  melihat  kebiasaan  kaum  muda  masa  sekarang  yang  menyukai 
                fotografi dan peka terhadap karya seni, tentunya perancangan fotografi ini 
                akan  dapat  menarik  minat  para  kaum  muda  di  Surabaya.  Fotografi 
                merupakan sebuah media yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini, 
                selain dilihat dari  minat dan kebiasaan kaum muda yang sangat tertarik 
                dengan hal-hal yang berhubungan dengan fotografi, media fotografi adalah 
                sebuah cara untuk menyampaikan pesan dari sebuah karya fashion yang 
                mudah  diterima  oleh  kaum  muda.  Konsep  ethical  fashion  dalam 
                perancangan ini akan menggunakan satu strategi yang disebut upcycling, 
                pengaplikasiannya dengan mengumpulkan kain bekas atau kain perca dan 
                pakaian yang tidak terpakai. Benda-benda bekas tersebut akan di upcycling, 
                berkolaborasi  fashion  designer,  stylist,  dan  make  up  artist.  Lalu  akan 
                dipakai oleh model untuk difoto, sehingga nanti akan menjadi sebuah karya 
                fotografi fashion yang indah. Output dari perancangan ini adalah sebuah 
                karya  fotografi  fashion  dan  buku  foto  tentang  ethical  fashion  dan 
                perbandingan pakaian antara sebelum dan sesudah diupcycling. Diharapkan 
                dengan adanya perancangan ini dapat meningkatkan kesadaran kaum muda 
                di Kota Surabaya untuk tetap menjaga lingkungan dengan memilih pakaian 
                yang  aman  bagi  lingkungan.  Perancangan  ini  juga  diharapkan  dapat 
                menumbuhkan  kreativitas  dan  kaum  muda  dapat  berinovasi  dalam 
                menciptakan suatu kreasi baru. 
             
             
             
                                4 
                                        Universitas Kristen Petra 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Pendahuluan belakang masalah fashion merupakan hal yang berkaitan erat dengan kehidupan kaum muda umumnya sadar akan kebutuhan pakaian dan aksesoris untuk menunjang penampilan mereka industri ternama di indonesia memakai konsep fast dalam industrinya seperti h m pull bear zara sebagainya pada awalnya dianggap sebagai bisnis inovatif karena manajemennya membuat jaringan produksi distribusi menjadi efektif efisien didefinisikan trennya berubah ubah secara cepat sesuai musim contoh eropa memiliki yaitu panas gugur semi dingin diproduksi masal setiap hari berganti tren atau gaya pergantian dari sebelumnya masih tersisa diobral besar besaran sudah ketinggalan jaman mengikuti ada brand tersebut berasal namun bentuk pakaiannya tetap disesuaikan iklim cuaca berkonsep bahan kurang bagus memang didesain jangka waktu singkat sekitar sampai bulan masyarakat perilaku konsumtif tinggi terhadap busana akibatnya masayarakat hidup budaya konsumeris kecanduan dehotman terdapat isu utama perhatian pentin...

no reviews yet
Please Login to review.