190x Filetype PDF File size 0.37 MB Source: sigitkus.lecture.ub.ac.id
Analisis Distorsi Pentransmisian Sinyal PCM (Pulse Code Modulation) 30/32 Pada Saluran Telepon Tetap Yang Berperilaku Sebagai LPF (Low Pass Filter). Sigit Kusmaryanto http: sigitkus@ub.ac.id ABSTRAK Diketahui bahwa saluran telepon tetap berupa kabel tembaga mempunyai rugi rugi distorsi yang cukup besar, akibatnya kualitas sinyal yang melaluinya tentu akan tergantung dari karakteristik saluran kabel.. Pada penelitian ini dibahas mengenai pengaruh karakteristik saluran transmisi kabel tembaga untuk transmsis sinyal TDM-PCM pada sistem komunikasi telepon tetap . Saluran transmisi yang dibahas dimodelkan sebagai Low Pass Filter. Hasil dari analsis menunjukkan: Pada PCM 30/32 sebuah kerangka pulsa akan dibagi dalam tiga puluh dua timeslot dengan inisial ts0 sampai dengan ts31. Setiap timeslot memiliki 3,9 x 10-6 detik, yang berisi delapan bit PCM. Besarnya redaman cakap silang hasil pengukuran sebesar -26 dB Semakin kecil jumlah bit pengkodean maka noise kuantisasi semakin besa. Nilai Bit Error Rate (BER) untuk transmisi -5 -7 suara sebesar 10 – 10 Kata Kunci: PCM, BER, Redaman 1.1 Latar Belakang • Coding Perkembangan ilmu pengetahuan dan Pada sistem telepon, saluran teknologi telekomunikasi yang berkaitan transmisi yang digunakan bermacam-macam. dengan sistem telepon dewasa ini sangatlah Saluran transmisi dapat berupa kabel pesat. Misalnya perkembangan dari dial pulse tembaga, serat optik, atau gelombang radio ke dial tone (DTMF), perkembangan dari (wireless). Metoda yang umum digunakan sentral analog ke sentral digital, dan dalam transmisi telepon adalah TDM-PCM. perkembangan sistim transmisi dari analog ke Sehingga bentuk data atau suara digital. ditransmisikan dengan format digital. Pada sentral digital sinyal masukannya Diketahui bahwa saluran tembaga adalah sinyal digital, sedangkan sinyal yang mempunyai rugi rugi distorsi yang cukup masuk adalah sinyal analog dari sentral besar akibatnya kualitas sinyal yang analog. Dengan demikian sinyal analog dari melaluinya tentunya akan tergantung dari sentral analog harus diubah dahulu ke sinyal karakteristik saluran kabel. Untuk itu penting digital. Sinyal digital yang digunakan pada sekali untuk mengetahui bagaimana sistem switching digital adalah sinyal PCM karakteristik sinyal digital yang ditransmisikan (Pulse Code Modulation). Sinyal PCM dengan saluran tembaga. Pada penulisan diperoleh dari sinyal analog melalui 3 proses, makalah ini akan dibahas mengenai pengaruh yaitu : karakteristik saluran transmisi kabel tembaga • Sampling pada sinyal TDM-PCM. Saluran transmisi yang • Quantizing dibahas dimodelkan sebagai Low Pass Filter. 1.2 Rumusan Masalah 1. Pembangkitan sinyal PCM yang Permasalahan-permasalahan yang dibahas adalah sistem PCM 30. perlu dirumuskan untuk akhirnya dapat 2. Pemodelan sinyal PCM 30/32 - TDM- menganalisa distorsi pentransmisian sinyal PAM dengan menggunakan modul- PCM (Pulse Code Modulation) 30/32 dalam modul percobaan yang tersedia di aplikasinya pada TDM (Time Division Laboratorium Sistem Telekomunikasi. Multiplexing) yang berperilaku sebagai LPF 3. LPF yang digunakan untuk pemodelan (Low Pass Filter) pada saluran telepon adalah adalah LPF aktif. sebagai berikut: 4. Simulasi rangkaian dipergunakan 1. Bagaimana mengukur besaran sinyal- program EWB sinyal PCM 30/32? 2. Bagaimana mengukur distorsi dari 1.4 Tujuan pentransmisian sinyal pada saluran Tujuan dari penelitian ini adalah transmisi? menganalisis distorsi pentransmisian sinyal 3. Bagaimana mengukur keluaran respon PCM (Pulse Code Modulation) 30/32 pada sinyal PCM pada saluran transmisi dan saluran telepon tetap yang berperilaku berapa besar distorsinya jika system sebagai LPF (Low Pass Filter). dianggap ideal ? 4. Bagaimana aplikasi PCM (Pulse Code 1.5 Pembahasan Modulation) 30/32 pada TDM (Time Pulse Code Modulation (PCM) Division Multiplexing) yang Salah satu sinyal digital yang digunakan pada berperilaku sebagai LPF (Low Pass sistem switching digital dewasa ini adalah Filter)? sinyal PCM (Pulse Code Modulation). Sinyal 5. Bagaimana mengukur distorsi PCM diperoleh dari sinyal analog melalui 3 pentransmisian sinyal PCM (Pulse proses, yaitu : Code Modulation) 30/32 dalam • Sampling aplikasinya pada TDM (Time Division • Quantizing Multiplexing) yang berperilaku sebagai • Coding LPF (Low Pass Filter) pada saluran Pada proses sampling sinyal analog telepon tetap ? disample secara periodik menurut tingkat amplitudonya oleh sebuah modulator 1.3 Ruang Lingkup Pembahasan amplitude dengan frekuensi tertentu. Dalam analisis ini perlu diketahui Keluaran dari modulator amplitudo adalah batasan-batasan permasalahan yang akan sinyal PAM (Pulse Amplitude Modulation). dibahas agar penelitian ini lebih terarah, lebih Informasi yang terdapat pada sinyal asli tidak jelas, sederhana dan dapat mencapai tujuan akan hilang jika frekuensi masukan (fi) tidak yang diinginkan, yaitu: lebih besar dari 0.5 frekuensi sampling (fs). Jika tidak memenuhi kriteria tersebut maka akan timbul frekuensi-frekuensi yang tidak bentuk gelombang yang bertingkat-tingkat diinginkan yang tidak terdapat pada sinyal asli mengikuti tinggi rendahnya sinyal PAM, sehingga sinyal asli tidak akan didapatkan dimana setiap tingkat disinkronkan dengan kembali tanpa cacat. Gangguan semacam ini perioda sampling. disebut dengan aliasing. Untuk itu sebelum Proses pengkodean (coding) terkait proses sampling sinyal masukan terlebih erat dengan kuantisasi. Padaproses ini dahulu harus melewati suatu LPF (Low Pass dibangkitkn suatu angka kode biner (8 digit Filter) sehingga sinyal masukan tidak terdapat binary kode) yang bersesuaian dengn tingkat frekuensi yang lebih besar dari 0.5 frekuensi kuantisasi yang akan dipancarkan untuk sampling. Dalam hal ini lebar jalur yang setiap selang waktu pengambilan sample. digunakan dalam komunikasi telepon adalah Angka biner ini akan ,mengandung serentetan 300-3400 Hz, sehingga frekuensi sampling pulsa-pulsa satu dan nol dengan sejumlah log minimum adalah 6800 Hz. 2N pulsa-pulsa didalam setiap angka (N Sinyal PAM hasil dari sampling adalah jumlah tingkat dalam seluruh daerah). selanjutnya dikuantisasi sehingga mempunyai Pada PCM 30/32 sebuah kerangka pulsa akan harga diskrit. Dalam proses kuantisasi, sinyal dibagi dalam tiga puluh dua timeslot dengan PAM dibagi dalam daerah batas harga inisial ts0 sampai dengan ts31. Setiap timeslot amplitude sinyal dalam sejumlah interval memiliki 3,9 x 10-6 detik, yang berisi delapan kuantisasi. Pembagian ke dalam interval bit PCM word. Semua selang waktu yang kuantisasi ini terbagi dalam dua cara : dimiliki oleh PCM dapat digunakan sebagi • Kuantisasi uniform yang membagi saluran bicara kecuali selang waktu ts0 yang batas harga amplitudo dengan interval digunakan untuk keperluan sinkronisasi yang sama kerangka pulsa dan ts16 yang digunakan • Kuantisasi non-uniform yang membagi untuk keperluan pensinyalan. Pada sebuah batas harga amplitude rendah dengan sentral telepon PCM 30 digunakn sebagai interval yang kecil sedangkan untuk kanal pembicaraan yang hanya dialamatkan amplitude tinggi dengan interval yang pada satu sentral telepon saja. besar Dalam pelaksanaannya yang banyak TDMA ( Time Division Multilple Access) digunakan adalah kuantisasi non- Metode akses banyak dikembangkan uniform, karena harga perbandingan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan antara sinyal masukan dan keluaran kapasitas pada system komunikasi yang cukup konstan. menggunakan gelombang radio yang semakin Sebuah sinyal baru dibangkitkan dari meningkat. Dalam pereancangan system proses kuantisasi dengan misalnya membuat akses banyak ini perlu dipertimbangkan suatu tingkat tegangan yang sesuai dengan bebagai aspek, diantaranya: tingakat titik tengah dari interval kuantisasi • Strategi multiplexing yang digunakan yang bersangkutan. Hasilnya ialah sebuah sehingga dengan spectrum radio yang tersedia, sejumlah pelanggan dapat TDMA (Time Division Multiplexing Access) diakses secara berkesinambungan. merupakan teknik akses banyak yang • Strategi penggunaan kanal yang membawa informasi melalui kanal-kanal yang disesuaikan dengan kebutuhan. dijajarkan berdasarkan waktu. Secara praktis, Dalam jalur komunikasi biasanya satu titik sistem ini dikombinasikan dengan FDMA jalur digunakan oleh banyak system dari satu (Frequency Division Multiplexing Access) yang pemancar atau penerima. Berdasarkan hal merupakan teknik akses banyak dengan basis tersebut maka perlu dilakukan suatu pembagian frekuensi, jadi satu kanal radio pemisahan agar diantara sesama pengguna frekuensi dengan lebar pita yang ditentukan tidak saling mengganggu, teknik pemisahan berdasarkan FDMA terdapat beberapa celah ini dinamakan multiplexing. waktu yang ditentukan dengan TDMA. Kemampuan dari sejumlah besar stasiun Arsitektur sistem TDMA ini berdasarkan pengguna dengan satu sarana komunikasi frekuensi pembawa tunggal yang diformat untuk saling berhubungan secara serentak dalam bentuk transmisi digital yang disebut akses banyak. disinkronisasikan dan dibagi dalam beberapa Terdapat beberapa teknik akses banyak, slot atau celah waktu. Setiap slot membawa diantaranya: bagian dari data dan mengandung informasi • FDMA, dimana seluruh pita frekuensi yang dikirimkan. Informasi yang satu dengan dibagi dalam bagian-bagian frekuensi yang lain, pada kanal yang sama mempunyai yang lebih sempit dan setiap kanal selisih waktu yang tetap. dialokasikan untuk satu pemakai dan Secara umum sistem TDMA mempunyai hanya digunakan oleh hanya satu karakteristik: pemakai selama komunikasi • Setiap frekuensi radio pembawa dapat berlangsung. menyalurkan sirkit sebanyak 8 kanal • TDMA, dimana seluruh pemakai dalam kondisi kecepatan penuh. mengakses seluruh pita secara • Pentransmisian dalam bentuk bagian- bergantian menurut celah waktu bagian kecil yang disebut burst tertentu. • Pentransmisian secara dua arah yaitu • CDMA, dimana system pemancar atau dari sisi pengirim dan penerima. penerima menduduki seluruh pita • Lebar pita (bandwidth) pentransmisian frekuensi secara terus-menerus. Sinyal yang cukup lebar sehingga dapat yang dipancarkan oleh setiap sistem meningkatkan interferensi dan unjuk dikodekan sedemikian rupa sehingga kerja system multipath. informasi dari sistem tertentu hanya • Sinkronisasi dilakukan dalam setiap dapat diambil dan dideteksi oleh burst penerima yang telah disesuaikan dan • Penggunaan system multipleksing mengerti kodenya. akan lebih menghemat biaya dari segi infrastruktur.
no reviews yet
Please Login to review.