jagomart
digital resources
picture1_Group Therapy Pdf 88949 | Artikel H Awan Dramawan 4 Edit


 135x       Filetype PDF       File size 0.11 MB       Source: poltekkes-mataram.ac.id


File: Group Therapy Pdf 88949 | Artikel H Awan Dramawan 4 Edit
latihan pernapasan teknik buteyko terhadap saturasi oksigen pada pasien asma awan dramawan1 1 politeknik kesehatan mataram kemenkes ri jurusan keperawatan abstrak latar belakang penyakit asma termasuk sepuluh besar penyebab kematian ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 15 Sep 2022 | 3 years ago
Partial capture of text on file.
           LATIHAN PERNAPASAN TEKNIK BUTEYKO TERHADAP SATURASI OKSIGEN
                                          PADA PASIEN ASMA
                                            Awan Dramawan1
                       1 Politeknik Kesehatan Mataram Kemenkes RI Jurusan keperawatan
           Abstrak
           Latar belakang : Penyakit asma termasuk sepuluh besar penyebab kematian dan kesakitan di
           Indonesia, data dari Rekam Medik RSUD P3 Gerung, tahun  2015 terjadi peningkatan kasus
           asma dari tahun sebelumnya, menjadi 879 kasus, dengan 711 pasien rawat jalan, 168 pasien
           rawat inap, dan 88 pasien mengalami kekambuhan. Tujuan : Mengetahui pengaruh latihan
           pernapasan teknik Buteyko terhadap saturasi oksigen pasien asma. Metode : Desain penelitian
           menggunakan  penelitian  pre  eksperimental dengan  rancangan   one  group pretest-
           postest.Teknik pengambilan sempel adalah purposive sampling dengan sampel minimal untuk
           penelitian  experimen  15  responden  dianalisa  dengan  uji  wilcoxon.  Hasil  penelitian,
           karakteristik responden jenis kelamin laki-laki 45% dan perempuan 55%, usia remaja awal
           10%, remaja akhir 10%, dewasa awal 10%, dewasa akhir 20%, lansia awal 40% dan lansia
           akhir 10%, pendidikan SD 50%, SMA 25%, Tidak sekolah 25%, pekerjaan Wiraswasta 25%,
           IRT 10%, Buruh/petani 55%, Tidak bekerja 10%, saturasi oksigen pre test 80% (<95%),
           20%(95-100%), saturasi oksigen post test 40%(<95%), 60%(95-100%). Hasil : Hasil uji Sig p
           (0,000) < α (0,05) maka H0 ditolak, H1 diterima. Kesimpulan : Latihan pernapasan buteyko
           mempengaruhi peningkatan nilai saturasi oksigen pasien asma, dianjurkan untuk menerapkan
           latihan  pernapasan  sebagai  metode  non  farmakologi  untuk  meningkatkan  nilai saturasi
           oksigen.
           Kata Kunci : Asma, Latihan Pernapasan Buteyko, Saturasi Oksigen
               BUTEYKO BREATHING EXERCISE AGAINST OXYGEN SATURATION IN
                                          ASTHMA PATIENTS
           Abstract
           Background: Asthma is among the top ten causes of death and morbidity in Indonesia, data
           from Medical Record of RSUD P3 Gerung, in 2015 there was an increase of asthma case from
           previous year, to 879 cases, with 711 outpatients, 168 inpatients, and 88 patients suffering
           from recurrence.Objective : To know the effect of Buteyko breathing technique exercises on
           oxygen saturation of asthma patients.Method : The research design used pre experimental
           study with one pretest-postest one goup design. Sempel picking technique was purposive
           sempling using Cohen theory which mentioned minimal seal for experimental research of 15
           respondents analyzed by wilcoxon test.The results of the study, the characteristics of male sex
           respondents 45% and women 55%, early adolescence 10%, late adolescents 10%, early adult
           10%, late adulthood 20%, early 40% and late elderly 10%, elementary education 50%, 25%
           high school, no 25% school, 25% self employed, 10% IRT, 55% workers / farmers, no 10%,
           pre test saturation 80% (<95%), 20% (95-100 %), Post test 40% oxygen saturation (<95%),
           60% (95-100%). Result : Sig p test result (0,000) <α (0,05) then H0 rejected, H1 accepted.
           Conclusion : Buteyko breathing exercises affect the increase in oxygen saturation value of
           asthmatic  patients,  it  is  recommended  to  apply  breathing  exercises  as  nonpharmacology
           method to increase oxygen saturation value.
                                                   150
                   Keywords: Asthma,Buteyko Respiratory Exercise, Oxygen Saturation
                   Pendahuluan                                          dengan  angka  kunjungan  798  pasien  dan
                   Asma  secara  relatif  memang  memiliki              terendah  di  Kabupaten  Lombok  Utara
                   tingkat      kematian       yang       rendah        dengan  angka  kunjungan  432  pasien.
                   dibandingkan  dengan  penyakit  kronis               Menurut  data  dari  Rekam  Medik  RSUD
                   lainnya,    namun  demikian  sedikitnya              Patut Patuh Patju Gerung, pada tahun 2013
                   ratusan ribu orang meninggal karena asma             tercatat   angka  kejadian  kasus  asma
                   pada  tahun  2005.  Banyaknya  penderita             bronkial sejumlah 650 pasien, dengan 564
                   asma yang meninggal dunia, dikarenakan               yang menjalani  rawat jalan dan 66 yang
                   oleh  kontrol  asma  yang kurang atau                rawat  inap.  Sedangkan,  jumlah  pasien
                   kontrol asma yang buruk (Depkes, 2008).              penderita  asma  bronkial  yang  pernah
                   Kematian  akibat  asma  umumnya  terjadi             masuk  rumah  sakit  lebih  dari  satu  kali
                   pada  pasien  yang  tidak  diobati,  dan             sebanyak  54  orang.  Pada  tahun  2014,
                   ternyata dua pertiga kematian akibat asma            terjadi jumlah peningkatan kasus kejadian
                   dapat  dicegah  dengan  pengobatan  yang             asma. Tercatat sejumlah 766 kasus asma,
                   memadai.  Di  tahun  1990-an  ada  sedikit           dengan 632 yang menjalani rawat jalan, 78
                   peningkatan  dalam  kematian  akibat  asma           yang rawat inap, dan 76 pasien mengalami
                   pada pasien di atas usia 50 tahun (Ayres,            kekambuhan  berulang.  Pada  tahun  2015
                   2003). Penyakit asma termasuk lima besar             juga  terjadi  peningkatan  kasus  kejadian
                   penyebab kematian di dunia. Sementara di             asma  menjadi  879  kasus,  dengan  711
                   Indonesia,  penyakit  ini  masuk  dalam              pasien  yang  menjalani  rawat  jalan,  168
                   sepuluh  besar  penyebab  kesakitan  dan             pasien  rawat  inap,  dan  88  pasien  yang
                   kematian      (Siswono,      2007      dalam         mengalami kekambuhan berulang. Asma
                   Suharmiati.dkk,  2010).       Menurut  data          adalah gangguan inflamasi kronik saluran
                   WHO 2013, sekitar  300  juta  manusia  di            nafas  yang  melibatkan  banyak  sel  dan
                   dunia    menderita    asma  bronkial  dan            elemennya. Inflamasi kronik menyebabkan
                   diperkirakan akan terus meningkat hingga             peningkatan  hiperresponsif  jalan  napas
                   mencapai  400  juta  pada  tahun  2025               yang     menimbulkan       gejala    episodik
                   (Ratnawati,      2011).      Dalam       data        berulang berupa mengi, sesak nafas, dada
                   RISKESDAS         2013     Kemenkes       RI,        terasa  berat,  dan  batuk-batuk,  terutama
                   prevalensi asma bronkial di Indonesia yaitu          malam dan atau dini hari. Episodik tersebut
                   4,5 persen per mil dan khusus di Provinsi            berhubungan dengan obstruksi jalan nafas
                   Nusa  Tenggara  Barat  (NTB)  yaitu  5,1             yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat
                   persen per mil. Prevalansi asma bronkial di          reversibel  dengan  atau  tanpa pengobatan
                   NTB  cenderung  lebih          tinggi    pada        (Perhimpunan  Dokter  Paru  Indonesia,
                   masyarakat  dengan  tingkat  pendidikan              2006). Control Pause adalah Ukuran atau
                   rendah.  Data  RISKESDES  NTB  Tahun                 lamanya waktu seseorang dapat menahan
                   (2013) dengan prevalensi tertinggi berada            napas  sebelum  dan  sesudah  melakukan
                   di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok                 latihan  pernapasan  pada  pasien  asma,
                   Timur sebesar 5,9 %, Bima 5,5 %, Lombok              dengan  mengurangi  volume  pernapasan,
                   Tengah  dan  Lombok  Utara  5,3  %,                  karbondioksida  meningkat  dan control
                   Sumbawa 4,5 %, Mataram 4,1 %, Dompu                  pause juga akan meningkat (Fadhil,2009).
                   3,5  %,  Kota  Bima  3,1  %  dan  Sumbawa            Hiperventilasi       dapat      menyebabkan
                   Barat  2,3%.  Data  Dinas  Kesehatan  NTB            kadarkarbon  dioksida  yang  rendah  dalam
                   tahun 2015 angka kunjungan pasien asma               darah(hypocapnea),  yang  kemudian  dapat
                   tertinggi  berada  di  Kabupaten  Lombok             menyebabkan  gangguan  keseimbangan
                   Barat dengan angka kunjungan 879 pasien              asam basa dalam darah dan kadar oksigen
                   tertinggi ke dua Kabupaten Lombok Timur              di  jaringan  jadi  rendah  (GINA,  2005).
                                                                        Peningkatan control  pause pada  pasien
                                                                   151
             asma  dapat  dilakukan  dengan  terapi                Metode
             komplementer yaitu teknik olah napas atau             Desain     penelitian    ini   menggunakan
             teknik  pernapasan  yang  dikenal  dengan             penelitian pre  eksperimental (tidak  ada
             teknik Buteyko (Fadhil,2009). Banyaknya               variabel  kontrol  dan  sampel  tidak  dipilih
             penderita  asma  di  Indonesia,  tentunya             secara  random)  dengan  rancangan one
             membutuhkan  suatu  solusi  agar  penyakit            goup     pretest-postest.    Penelitian    ini
             asma  bisa  berkurang,  selain  dengan                dilakukan     dengan     cara    memberikan
             penanganan dokter, harus ada penanganan               pretest/pengamatan  awal  terlebih  dahulu
             di  luar  itu  yang  berfungsi  sebagai  terapi       sebelum  diberikan  intervensi.  Setelah
             untuk membantu mengurangi gejala asma.                diberikan  intervensi,  kemudian  dilakukan
             Terapi  yang  tepat  agar  dapat  membantu            posttest/pengamatan akhir.
             dan    mengurangi  penderita       asma  di           Populasi dan Sampel
             Indonesia,      yaitu      dengan       terapi        a. Populasi    :  Penderita  Asma  yang
             komplementer  (nonfarmakologis)  salah                   dirawat  di  Ruang  Rawat  Inap  Rumah
             satunya  dapat  dilakukan  dengan  olah                  Sakit Umum Daerah Patut Patuh Patju
             teknik  pernapasan.  Dalam  teknik  ini                  pada tahun 2017.
             diajarkan  teknik  mengatur  napas  bila              b. Sampel      :    Sebagian Penderita Asma
             pasien mengalami asma. Salah satu metode                 yang  dirawat  di  Ruang  Rawat  Inap
             yang  dikembangkan  untuk  memperbaiki                   Rumah      Sakit  Umum  Daerah  Patut
             cara  bernapas  pada  pasien  asma  adalah               Patuh Patju pada tahun 2017.
             teknik  olah  napas,  dapat  berupa  olahraga         Teknik       Pengambilan        Sampel       :
             aerobik,  senam,  dan  teknik  pernapasan             menggunakan teknik purposive  sampling,
             seperti Thai chi, Yoga, Mahatma, Buteyko              jumlahnya  ditentukan  oleh  rumus  atau
             dan  Pranayama  (Fadhil,  2009).    Buteyko           suatu   formula,  dengan  tujuan  untuk
             digunakan untuk mengontrol gejala asma,               mewakili  populasi  dalam  suatu  uji  oleh
             banyak  keunggulan  dari  buteyko  seperti            data    dari   suatu    penelitian    tertentu
             dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun,               (Machfoedz,      2013).    Pada    penelitian
             dan mudah dilaksanakan. Menurut Austin                eksperimental,  jumlah  sampel  minimum
             G,    (2013),   keunggulan      dari   latihan        yaitu 15 subyek. Sehingga peneliti dalam
             pernapasan Buteyko yaitu, (1) mendorong               penelitian    ini   menggunakan       sampel
             pasien untuk bernapas sedikit, (2) melatih            minimal  15  sampel  hingga  kurun  waktu
             pola  pernapasan  pasien  menggunakan                 penelitian  selama  satu  bulan.  Adapun
             serangkaian     latihan    pernapasan,     (3)        Kriteria sampel adalah :
             meningkatkan  kontrol  gejala  asma  dan              Kriteria Inklusi  :
             kualitas   hidup,    (4)  dapat    digunakan          a Penderita Asma yang di rawat inap di
             bersama  dengan  obat  konvensional,  (5)                RSUD Patut Patuh Patju.
             dapat digunakan untuk orang dewasa dan                b Pasien asma yang sudah dirawat selama
             anak-anak.  Keberhasilan  metode  Buteyko                6 jam
             terhadap  peningkatan control pause pada              c Pasien dengan Hb normal ( pria 12-16
             pasien  asma  yang  didukung  oleh  data                 gr/dl, wanita 14-18 gr/dl)
             ilmiah dengan uji klinis yang didanai oleh            d Pasien yang tidak mengigil
             Asosiasi Australia di Rumah Sakit Mater               e Pasien yang Berusia > 12 Tahun
             di  Brisbane  menunjukan bahwa penderita              Kriteria eksklusi :
             asma  mampu  mengurangi  asupan  obat                 a Pasien      tidak     bersedia     menjadi
             simtomatik mereka dengan 90% dan obat                    responden
             steroid  mereka dengan  30%.  Penurunan               b RR>28 x/menit.
             dalam     pengobatan       disertai   dengan          c Sampling
             peningkatan  kesehatan  dan control  pause
             dan kualitas hidup.(McHugh, 2003).
                                                             152
                    Variabel Penelitian                                    Data  tentang  saturasi  oksigen  (SpO2)
                    1. Variabel Bebas (Variabel Independen) :              pasien  Asma  sebelum  dilakukan Latihan
                       Pada peneitian ini variabel independen              Pernapasan       Buteyko       dengan      cara
                       adalah Latihan Pernapasan Buteyko.                  pengukuran  menggunakan  oksimetri  nadi
                    2. Variabel Tergantung :Saturasi Oksigen               yang  dipasang  pada  ibu  jari  atau  jari
                       (SpO ).                                             telunjuk  pasien  Asma.  Dengan  melihat
                             2
                    Jenis Data Yang di Kumpulkan                           kriteria hasil sebagai berikut :
                    1. Data  Primer  : Adapun  data  primer                1) Normal apabila nila SpO2 95-100%
                       dalam penelitian ini adalah :                       2) Hipoksia apabila nilai SpO2 <95%
                        a   Data  tentang  karakterisitik  pasien          Data  tentang  saturasi      oksigen  (SpO2)
                            meliputi  :  usia,  jenis  kelamin,            pasien  Asma  setelah  dilakukan Latihan
                            pendidikan, dan pekerjaan.                     Pernapasan       Buteyko       dengan      cara
                        b Data  tentang  saturasi  oksigen                 pengukuran  menggunakan  oksimetri  nadi
                            (SpO2)  pasien  Asma  sebelum                  yang  dipasang  pada  ibu  jari  atau  jari
                            dilakukan      Latihan     Pernapasan          telunjuk  pasien  Asma.  Dengan  melihat
                            Buteyko.                                       kriteria hasil sebagai berikut :
                        c   Data    tentang    saturasi    oksigen         1) Normal apabila nila SpO2 95-100%
                            (SpO2)     pasien     Asma  setelah            2) Hipoksia apabila nilai SpO2 <95%
                            dilakukan      Latihan     Pernapasan          Data  tentang  gambaran  umum  tempat
                            Buteyko.                                       penelitian  (  RSUD  Patut  Patuh  Patju)
                    2. Data  Sekunder  :  gambaran  umum                   diolah secara deskriptif.
                       tentang tempat penelitian yaitu  RSUD               Analisa Data
                       Patut Patuh Patju.                                  Pada  penelitian  ini  analisis  data  yang
                    Cara Pengumpulan Data                                  digunakan  adalah  analisis  statistis  non
                    1. Data Primer                                         parametrik.uji  Wilcoxon atau uji beda satu
                        a   Data  karakteristik  pasien  meliputi          kelompok        dependen        yang      tidak
                            usia, jenis kelamin, pendidikan, dan           mensyaratkan  data  berdistribusi  normal.
                            pekerjaan       diperoleh      dengan          Uji ini menguji efektifitas suatu perlakuan
                            kuesioner  yang  dibagikan  kepada             terhadap suatu besaran variabel yang ingin
                            responden.Data  tentang  saturasi              ditentukan,     selanjutnya    nilai   masing-
                            oksigen     (SpO2)  pasien  Asma               masing  responden  dibandingkan  antara
                            sebelum        dilakukan       Latihan         sebelum      intervensi    (pre-test)   dengan
                            Pernapasan Buteyko dengan  cara                sesudah intervensi (post-test).
                            pengukuran              menggunakan
                            oksimetri nadi.                                Hasil
                        b Data  tentang  saturasi  oksigen                 Responden  dalam  penelitian  ini  adalah
                            (SpO2)     pasien     Asma  setelah            semua pasien  yang  menderita  asma  yang
                            dilakukan      Latihan     Pernapasan          diambil dengan teknik purposip sempling
                            Buteyko dengan  cara  pengukuran               selama penelitian dilakukan di RSUD Patut
                            menggunakan oksimetri nadi.                    Patuh  Patju  Gerung  Tahun  2017  dalam
                    2. Data Sekunder : Data tentang gambaran               waktu  1  bulan  yang  terbago  dalam  4
                       umum tempat penelitian ( RSUD Patut                 bangsal  tempat  penelitian  yakni  bangsal
                       Patuh      Patju)      didapat      melalui         IRNA  Paru,  IRNA  Anak,  IRNA  2,  dan
                       penelusuran di bagia Tata Usaha  RSUD               IRNA 3 dengan banyak sempel sejumlah
                       Patut  Patuh  Patju  dan  observasi  oleh           20 responden.
                       peneliti.
                    Cara  Pengolahan  Data
                    Adapun  cara  pengolahan  data  dalam
                    penelitian ini adalah sebagai berikut :
                    Data karakteristik pasien
                                                                     153
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Latihan pernapasan teknik buteyko terhadap saturasi oksigen pada pasien asma awan dramawan politeknik kesehatan mataram kemenkes ri jurusan keperawatan abstrak latar belakang penyakit termasuk sepuluh besar penyebab kematian dan kesakitan di indonesia data dari rekam medik rsud p gerung tahun terjadi peningkatan kasus sebelumnya menjadi dengan rawat jalan inap mengalami kekambuhan tujuan mengetahui pengaruh metode desain penelitian menggunakan pre eksperimental rancangan one group pretest postest pengambilan sempel adalah purposive sampling sampel minimal untuk experimen responden dianalisa uji wilcoxon hasil karakteristik jenis kelamin laki perempuan usia remaja awal akhir dewasa lansia pendidikan sd sma tidak sekolah pekerjaan wiraswasta irt buruh petani bekerja test...

no reviews yet
Please Login to review.