jagomart
digital resources
picture1_Statistical Quality Control Pdf 86196 | 07 Td Andre R Wajong Edit


 128x       Filetype PDF       File size 0.34 MB       Source: research-dashboard.binus.ac.id


File: Statistical Quality Control Pdf 86196 | 07 Td Andre R Wajong Edit
statistical quality control sqc pada proses produksi produk e di pt dyn tbk dicky handes kishi susanto lusia novita andre m r wajong industrial engineering department faculty of engineering binus ...

icon picture PDF Filetype PDF | Posted on 14 Sep 2022 | 3 years ago
Partial capture of text on file.
                             STATISTICAL QUALITY CONTROL (SQC)  
                     PADA PROSES PRODUKSI PRODUK “E” DI PT DYN, TBK 
                                                        
                                                        
                        Dicky Handes; Kishi Susanto; Lusia Novita; Andre M. R. Wajong 
                                                        
                           Industrial Engineering Department, Faculty of Engineering, Binus University 
                                   Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 
                                                                th
                  Handez0502@ymail.com; Kishi_susanto@yahoo.com; Lz_16 @yahoo.com; awajong@yahoo.com  
                                                        
                                                        
                                                 ABSTRACT 
                                                        
                                                        
                    This study discussed about the quality control of product ' E ' produced by PT DYN, Tbk., a  plastic 
             packaging manufacturer in Jatake, Banten. P map was used to map whether the product has been in the control 
             limits or not. Pareto diagram was used in determining the biggest types of defects that occured in the product 
             mapped. Causal diagram was used in determining the cause of defects in the product. For the purposes of the 
             study, we collected data about the amount of production and the amount of defects of product ' E' for three 
             months as much as 45992. Based on the p map, there were seven data outside the control limits which were 9, 
             27, 30, 42, 43, 48 and 63. There were three biggest flaws obtained from Pareto diagram, i.e. black spots, rough 
             body, and bram. The data was then analyzed using causal diagram. The results showed that the causes of the 
             defects were: (1) human – less conscientious and less skilled ; (2) material – dirty raw materials, (3) methods – 
             the work process did not follow the work standards, (4) machine – inappropriate settings, and (5) environment – 
             dirty. Therefore, the company must make improvements to machinery, materials, methods, human and the 
             environment to reduce products defects. 
              
             Keywords: quality control, control map, pareto diagram, cause and due diagram 
                                                        
                                                        
                                                 ABSTRAK 
                                                        
                                                        
                 Penelitian ini membahas pengendalian kualitas produk “E” yang dihasilkan oleh PT DYN Tbk sebagai 
             salah satu produsen kemasan plastik yang berada di Jatake, Banten. Peta p digunakan untuk memetakan apakah 
             produk telah berada dalam batas kontrol atau tidak. Penentuan jenis cacat terbesar yang terjadi pada produk 
             dipetakan menggunakan diagram pareto.  Diagram sebab akibat dipakai dalam penentuan penyebab cacat yang 
             timbul pada produk. Untuk keperluan penelitian, dikumpulkan data jumlah produksi dan jumlah defect produk 
             “E”selama tiga bulan sebesar 45992. Berdasarkan peta p, terdapat tujuh data di luar batas kendali yaitu data 
             9, 27, 30, 42, 43,48 dan 63. Ada tiga cacat terbesar yang diperoleh dari diagram pareto, yaitu black spot, body 
             tidak halus, dan bram. Data kemudian dianalisis menggunakan diagram sebab akibat. Hasilnya menunjukkan 
             faktor penyebab terjadinya produk cacat adalah: (1) manusia – kurang teliti dan terampil; (2) material – bahan 
             baku kotor; (3) metode – proses kerja tidak mengikuti standar kerja; (4) mesin – pengaturan setting tidak sesuai, 
             dan (5) lingkungan – keadaan yang kurang bersih. Maka dari itu, perusahaan harus melakukan perbaikan 
             terhadap mesin, material, metode, manusia dan lingkungan agar jumlah produk cacat dapat berkurang.  
              
             Kata kunci: pengendalian kualitas, peta kontrol, diagram pareto, diagram sebab-akibat 
              
              
              
              
              
              
              
              Statistical Quality Control … (Dicky Handes; dkk)                                                                                177 
                             PENDAHULUAN 
                                    
                                    
             Pengendalian adalah suatu proses pendelegasian tanggung jawab dan wewenang untuk suatu 
         aktivitas manajemen dalam menopang usaha-usaha atau sarana dalam rangka menjamin hasil-hasil 
         yang memuaskan (Feigenbaum, 1992).  
              
             Kualitas ialah konsistensi peningkatan atau perbaikan dan penurunan variasi karakteristik dari 
         suatu produk, baik barang maupun jasa yang dihasilkan agar dapat memenuhi kebutuhan yang telah 
         dispesifikasikan, guna meningkatkan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal (Gaspersz, 1998).  
              
             Kualitas menurut Besterfield (2009) diartikan sebagai kemampuan suatu produk atau jasa 
         untuk memenuhi atau melebihi keinginan yang diharapkan pemakai. Harapan tersebut berdasarkan 
         pada nilai guna dan nilai jual dari produk atau jasa tersebut. Kualitas juga diartikan sebagai kesesuaian 
         dalam penggunaan (fitness for use). Terdapat dua aspek dalam fitness for use, yaitu kualitas desain dan 
         kualitas kesesuaian dari produk atau jasa. Semua produk dan jasa yang diproduksi memiliki tingkatan 
         level kualitas yang berbeda. Perbedaan tingkatan level kulitas tersebut disebut sebagai kualitas desain. 
         Sedangkan kualitas kesesuaian menjelaskan tentang bagaimana produk atau jasa tersebut sesuai 
         dengan spesifikasi yang dibutuhkann dari kualitas desain (Montgomery, 2009). 
               
             Kualitas berbanding terbalik dengan variabilitas. Definisi tersebut menyatakan secara tidak 
         langsung bahwa apabila variabilitas dalam karakter-karakter penting pada produk menurun, kualitas 
         dari produk akan meningkat (Montgomery, 2009; p6). 
              
             Pengendalian kualitas dapat disimpulkan sebagai aktivitas teknik dan manajemen dari mana 
         harus mengukur karakteristik kualitas barang atau jasa yang dihasilkan, kemudian membandingkan 
         hasil pengukuran dengan spesifikasi output yang diinginkan pelanggan serta mengambil tindakan 
         perbaikan yang tepat apabila ditemukan perbedaan antara performansi aktual dan standar.  
              
             Pengendalian Proses Statistikal (Statistical Process Control=SPC)  adalah metodologi (bukan 
         alat spesifik) dari pengumpulan data, dan penyusunan data dalam bentuk chart atau grafik, serta 
         menginterpretasikan data untuk mengurangi variasi pada proses. SPC  bukan hanya peningkatan 
         kualitas semata, namun juga bersifat kontinu, dan diterapkan pada bagian-bagian vital proses. Ketika 
         SPC digunakan pada lingkungan kerja sebenarnya sebagai alat (bukan senjata untuk membalas dan 
         menyalahkan pekerja), peningkatan kualitas proses akan muncul (D. H. Stamatis, 2003; p1). 
               
             Pengendalian kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen, di mana kita mengukur 
         karakteristik kualitas dari output (barang dan/atau jasa), kemudian membandingkan hasil pengukuran 
         itu dengan spesifikasi output yang diinginkan pelanggan, serta mengambil tindakan perbaikan yang 
         tepat apabila ditemukan perbedaan antara performansi aktual dan standar. 
              
             PT DYN bergerak di bidang manufaktur pembuatan botol-botol/kemasan plastik memiliki 
         permasalahan di bidang kualitas. Masalah pengendalian kualitas terhadap kualitas produk yang dihasilkan 
         oleh PT DYN merupakan suatu hal yang penting dan membutuhkan analisis yang lebih mendalam. 
         Sehingga penelitian di bidang pengendalian kualitas sangat penting untuk mendukung pengembangan 
         daya saing dengan perusahaan lain,  karena kualitas merupakan keputusan dasar konsumen memilih suatu 
         produk. Produk yang menjadi amatan adalah produk Loreal ‘E’200 ml karena jumlah produk cacat yang 
         dihasilkan cukup besar.  
              
             Penelitian di bidang pengendalian kualitas produk cukup banyak dilakukan, contohnya di 
         perusahaan pembuatan lampu dengan metode p-chart, pareto, fishbone, expert system dan hasilnya 
         menunjukkan hasil usulan perbaikan memberikan penurunan yang signifikan terhadap penyebab 
         178                                                                                      INASEA, Vol. 14 No.2, Oktober 2013: 177-186 
         kecacatan utama (Palit, 2005).  X-chart, r-chart, histogram, scatter diagram digunakan pada penelitian 
         untuk produksi pasta gigi dan hasil yang diperoleh cacat produk dari produksi pasta gigi dapat 
         dikurangi sehingga meningkatkan produktivitas (Shusan, 1999).  
              
             Penelitian yang dilakukan pada PT DYN untuk: (1) mengetahui apakah produk cacat ‘E’ 200 
         ml, yang dihasilkan masih berada dalam batasan control limit dengan menggunakan peta control; (2) 
         menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan cacatnya suatu produk sehingga dapat dilakukan 
         perbaikan. 
                                    
                                    
                                METODE 
                                    
                                    
             Penelitian dilakukan di perusahaan PT DYN, Tangerang  pada produk  ‘E’ 200 ml. Data yang 
         diamati adalah data jumlah produksi harian dan jumlah produk defect/cacat harian untuk selama tiga 
         bulan.  
              
             Setelah data berhasil dikumpulkan dan mencukupi untuk diolah, kami dapat langsung 
         melakukan pengolahan data. Sesuai dengan jenis data yang telah didapat, dilakukan pengolahan data 
         dengan menggunakan peta p untuk menentukan apakah proses produksi produk Loreal ‘E’200 ml dalam 
         batas-batas pengendalian (Control limits). Setelah membuat peta p, kemudian kami membuat pareto 
         diagram berdasarkan jenis defect. Setelah itu dilakukan analisis menggunakan fishbone agar dapat 
         dilakukan perbaikan.  Proses ini dituangkan dalam Gambar 1. 
                                    
                                                 
                            Gambar 1 Kerangka pemikiran 
          
          
         Variasi pada Proses 
              
             Proses produksi untuk menghasilkan sejenis output sulit menghindari terjadinya variasi pada 
         proses. Gaspersz (1998) mendefinisikan variasi sebagai kecenderungan dalam sistem produksi atau 
         operasional sehingga perbedaan dalam kualitas pada output (barang dan jasa yangdihasilkan). 
         Pada dasarnya dikenal dua sumber atau penyebab timbulnya variasi, yaitu variasi penyebab khusus 
         dan variasi penyebab umum. Gaspersz (1998) menjelaskan lebih lanjut tentang jenis variasi tersebut 
         sebagai berikut:  
              
         Statistical Quality Control … (Dicky Handes; dkk)                                                                                179 
          Variasi penyebab khusus adalah kejadian-kejadian di luar sistem yang mempengaruhi variasi 
       dalam sistem. Penyebab khusus dapat bersumber dari manusia, material, lingkungan, metode kerja, 
       dan lain-lain. Penyebab khusus ini mengambil pola-pola non acak sehingga dapat 
       diidentifikasikan/ditemukan, sebab mereka tidak selalu aktif dalam proses tetapi memiliki pengaruh 
       yang lebih kuat pada proses sehingga menimbulkan variasi. Dalam konteks pengendalian proses 
       statistikal menggunakan peta kendali (control chart), jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik 
       pengamatan yang melewati atau keluar dari batas-batas pengendalian yang didefinisikan (defined 
       control limit). 
           
          Sedangkan variasi penyebab umum adalah faktor-faktor didalam sistem atau yang melekat 
       pada proses yang menyebabkan timbulnya variasi dalam sistem serta hasil-hasilnya. Penyebab umum 
       sering disebut juga penyebab acak (random causes) atau penyebab sistem (system causes). Karena 
       penyebab umum ini selalu melekat pada sistem, untuk menghilangkannya harus menelusuri elemen-
       elemen dalam sistem itu dan hanya pihak manajemen yang dapat memperbaikinya, karena pihak 
       manajemen yang mengendalikan sistem itu. Dalam konteks pengendalian proses statistik dengan 
       menggunakan peta-peta kendali, jenis variasi ini sering ditandai dengan titik-titik pengamatan yang 
       berada dalam batas-batas pengendalian yang didefinisikan. 
        
       Peta P 
        
          Pada paper ini digunakan peta control untuk melakukan pemetaan terhadap hasil produksi 
       produk “E” di perusahaan. Peta Kontrol pertama diperkenalkan oleh Dr. Walter Andrew Shewhart dari 
       Bell Telephone Laboratories, Amerika Serikat, pada tahun 1924. Peta ini dimaksudkan untuk 
       menghilangkan variasi tidak normal melalui pemisahan variasi yang disebabkan oleh penyebab khusus 
       (special causes variation) dari variasi yang disebabkan oleh penyebab umum (common causes 
       variation). Pada dasarnya semua proses menampilkan variasi, tapi manajemen harus mampu 
       mengendalikan proses dengan cara menghilangkan variasi penyebab khusus dari proses itu, sehingga 
       variasi yang melekat pada proses hanya disebabkan oleh variasi penyebab umum. Peta-peta kontrol 
       merupakan alat ampuh dalam mengendalikan proses, asalkan penggunaannya dipahami dengan benar.  
           
          Pada dasarnya peta-peta kontrol dipergunakan untuk: (1) menentukan apakah suatu proses 
       berada dalam pengendalian statistik.  Dengan demikian peta-peta kontrol digunakan untuk mencapai 
       suatu keadaan terkendali secara statistikal, dimana semua nilai rata-rata dan range dari subgrup contoh 
       berada dalam batas-batas pengendalian (control limits), oleh karena itu variasi penyebab khusus 
       menjadi tidak ada lagi di dalam proses; (2) memantau proses terus-menerus sepanjang waktu agar 
       proses tetap stabil secara statistikal dan hanya mengandung variasi penyebab umum; (3) menentukan 
       kemampuan proses (prosess capability). Setelah proses berada dalam batas pengendalian statistikal, 
       batas-batas dari variasi proses dapat ditentukan. 
           
          Pengelompokan jenis-jenis peta kendali tergantung pada tipe datanya. Gaspersz (1998) 
       menjelaskan bahwa dalam konteks pengendalian proses statistikan dikenal dua jenis data, yaitu: 
       Data Variabel, merupakan data kuantitatif yang diukur untuk keperluan analisis. Contoh dari data 
       variabel karakteristik kualitas adalah: diameter pipa, ketebalan produk kayu lapis, berat semen dalam 
       kantong, dll. Ukuran-ukuran berat, panjang, lebar, tinggi, diameter, volume biasanya data variabel. 
       Seangkan data atribut adalah data kualitatif yang dapat dihitung untuk pencatatan dan analisis. Contoh 
       dari data atribut karakteristik kualitas adalah ketiadaan label pada kemasan produk, kesalahan proses 
       administrasi, banyaknya jenis cacat pada produk, banyaknya produk kayu lapis yang cacat karena 
       corelap, dan lain-lain. Data atribut biasanya diperoleh dalam bentuk unit-unit non-conforms atau 
       ketidaksesuaian dengan spesifikasi atribut yang ditetapkan. Berdasarkan kedua tipe data tersebut, 
       jenis-jenis peta kendali terbagi atas peta kendali untuk data variabel dan data atribut. Beberapa peta 
       kendali yang termasuk dalam peta kendali untuk data variabel adalah peta kendali X dan R, serta peta 
       180                                                                                      INASEA, Vol. 14 No.2, Oktober 2013: 177-186 
The words contained in this file might help you see if this file matches what you are looking for:

...Statistical quality control sqc pada proses produksi produk e di pt dyn tbk dicky handes kishi susanto lusia novita andre m r wajong industrial engineering department faculty of binus university jl k h syahdan no palmerah jakarta barat th handez ymail com yahoo lz awajong abstract this study discussed about the product produced by a plastic packaging manufacturer in jatake banten p map was used to whether has been limits or not pareto diagram determining biggest types defects that occured mapped causal cause for purposes we collected data amount production and three months as much based on there were seven outside which flaws obtained from i black spots rough body bram then analyzed using results showed causes human less conscientious skilled material dirty raw materials methods work process did follow standards machine inappropriate settings environment therefore company must make improvements machinery reduce products keywords due abstrak penelitian ini membahas pengendalian kualitas...

no reviews yet
Please Login to review.