149x Filetype PDF File size 0.36 MB Source: repository.poltekkes-smg.ac.id
STUDI KASUS: IMPLEMENTASI PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) UNTUK MENGATASI KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI DI RUANG IBS RSUD TUGUREJO SEMARANG Sea Ajeng A.*, Rodhi Hartono**, Yuli Kurniawati** *Mahasiswa Prodi Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang **Dosen Profesi Ners Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang **Pembimbing Klinik Instalasi Bedah Sentral RSUD Tugurejo Semarang seaajeng.anggesy@gmail.com INTISARI Latar Belakang. Kecemasan yang terjadi pada pasien dapat menimbulkan berbagai keluhan diantaranya peningkatan tekanan darah, denyut nadi, suhu tubuh dan penurunan daya tahan tubuh. Keluhan-keluhan tersebut dapat menyebabkan penundaan atau pembatalan tindakan operasi yang sudah disetujui sebelumnya. Beberapa cara yang bisa digunakan untuk menurunkan kecemasan pada pasien diantaranya psikoterapi dengan melakukan relaksasi otot progresif. relaksasi progresif dapat digunakan untuk mengurangi kecemasan, karena dapat menekan saraf simpatis di mana dapat menekan rasa tegang yang dialami oleh individu secara timbal balik, sehingga timbul counter conditioning (penghilangan). Tujuan. Mengetahui pengaruh Latihan Relaksasi Otot Progresif terhadap kecemasan yang terjadi pada pasien pre operasi. Metodologi. Penelitian ini dilaksanakan di ruang pemulihan Instalasi Bedah Sentral RSUD Tugurejo Semarang pada tanggal 10 Juni – 14 Juni 2019.Desain penelitian ini menggunakan case study. Populasi studi kasus ini adalah pasien operasi yang pertama kali yang mengalami kecemasan di instalasi bedah sentral RSUD Tugurejo Semarang, jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 2 responden.Penelitian menggunakan format APAIS (Amsterdam PreOperative Anxiety and Information Scale) untuk menilai tingkat kecemasan pasien pre operasi. Selain itu peneliti menggunakan SOP untuk melakukan tindakan, seperti SOP relaksasi otot progresif. Hasil. Berdasarkan studi kasus dari 2 responden yang dilakukan relaksasi otot progresif didapatkan hasil tingkat kecemasan pasien mengalami penurunan dari skala sedang menjadi ringan. Rekomendasi. Pasien setelah dilakukan relaksasi otot progresif dapat mengurangi tingkat kecemasan sebelum operasi khususnya pada pengalaman operasi yang pertama kali. Kata kunci : Pra Operasi, Kecemasan, Relaksasi Otot Progresif CASE STUDY:IMPLEMENTATION PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR)TO OVERCOME ANXIETY IN PRE OPERATING PATIENTS IN IBS ROOM TUGUREJO RSUD SEMARANG Sea Ajeng A. *, Rodhi Hartono **, Yuli Kurniawati ** * Student Nurse Professional Study Program Department of Nursing Health Polytechnic Semarang ** Professional Lecturers of Nursing Department of Health Polytechnic of the Ministry of Health in Semarang ** Supervising Clinic Clinic Central Surgery Hospital Tugurejo Semarang seaajeng.anggesy@gmail.com ABSTRACT Background. Anxiety that occurs in patients can cause various complaints including an increase in blood pressure, pulse, body temperature and decreased endurance. These complaints can cause delays or cancellations of previously agreed operations. Some ways that can be used to reduce anxiety in patients include psychotherapy by progressive muscle relaxation. progressive relaxation can be used to reduce anxiety, because it can suppress sympathetic nerves which can suppress the tension experienced by individuals reciprocally, resulting in counter conditioning. Aim. Know the effect of Progressive Muscle Relaxation Exercises against anxiety that occurs in patients preoperatively. Methodology. This research was conducted in the recovery room of the Central Surgical Installation of Tugurejo Hospital Semarang on June 10 - June 14, 2019. The design of this study used a case study. The population of this case study was the first operating patient to experience anxiety at the Central Surgical Installation of Tugurejo Hospital Semarang, the number of samples in this study was 2 respondents. The study used theformatAmsterdam PreOperative Anxiety and Information Scaleto assess patients' preoperative anxiety levels. In addition, researchers use SOPs to carry out actions, such as progressive SOP muscle relaxation. Results. Based on a case study of 2 respondents who carried out progressive muscle relaxation, the patient's anxiety level decreased from a moderate to mild scale. Recommendation. Patients after progressive muscle relaxation can reduce the level of anxiety before surgery, especially in the first operation experience. Keywords : Pre Surgery, Anxiety, Progressive muscle relaxation PENDAHULUAN obati dengan cara invasif umumnya Tindakan operasi merupakan dilakukan dengan melakukan sayatan. tindakan pengobatan dengan membuka atau Setelah pembedahan dan bagian yang akan menampilkan bagian tubuh yang akan di di tampilkan dilakukan tindakan perbaikan dan akan diakhiri dengan penutupan dan Teknik relaksasi yang bisa digunakan penjahitan luka (Pratiwi, 2013). Proses dalam mengurangi kecemasan pada pasien perawatan di rumah sakit seringkali pre operasi salah satunya berupa teknik mengabaikan aspek – aspek psikologis relaksasi otot progresif (Smeltzer & Bare, sehingga menimbulkan berbagai 2002 dalam Arbani, 2015). Hasil penelitian permasalahan psikologis bagi pasien yang yang dilakukan Rihiantoro (2018) yang salah satunya adalah kecemasan. menguji pengaruh teknik relaksasi otot Diperkirakan 20% dari populasi dunia progresif terhadap kecemasan pasien pre menderita kecemasan sebelum menjalani operasi pada 30 orang responden prosedur operasi. Prevalensi kecemasan di menyimpulkan bahwa telah terjadi Indonesia diperkirakan berkisar antara 9%- penurunan nilai kecemasan dari niilai rata- 12% populasi (Depkes RI, 2010), yang rata sebelum terapi sebesar 54,17 menjadi dikutip melalui penelitian Sartika, dkk, 50,33 setelah diberikan terapi relaksasi (2013). Pada penelitian yang dilakukan otot progresif. Hasil analisis lebih lanjut oleh Bahsoan sekitar 1,2 juta jiwa atau menunjukan bahwa terdapat perb berkisar antara 80 % yang mengalami perbedaan antara skor kecemasan sebelum kecemasan sebelum menjalakan operasi dan sesudah terapi relaksasi otot progresif (Bahsoan,2013) (nilai ρ = 0.000). Dengan demikian Berdasarkan Data dari World disimpulkan bahwa terapi relaksasi otot Health Organization (WHO) pada tahun progresif berpengaruh untuk menurunkan 2013. Menyatakan bahwa jumlah pasien kecemasan pada pasien pre operasi. pre operasi bertambah dengan klien yang Penelitian serupa dilakukan Barus mengalami gangguan kecemasan sebelum (2018) yang menguji teknik relaksasi otot menjalani tindakan operasi di Amerika progresif terhadap kecemasan pasien pre Serikat sekitar 20 %. Pasien yang menjalani operasi didapatkan data sebelum intervensi tindakan operasi mengalami kecemasan. progressive muscle relaxation, rerata skor Beberapa cara yang bisa digunakan untuk kecemasan yaitu 14,33 dengan standar menurunkan kecemasan pada pasien deviasi1,047. Setelah intervensi progressive diantaranya; farmakologi, pendekatan muscle relaxation terhadap15 responden, suportif dan psikoterapi. Teknik utama didapatkan penurunan rerata menjadi psikoterapi dalam menangani kecemasan 12,40 dengan standar deviasi 0,989. adalah dengan relaksasi dan bio feed back. Terdapat pengaruh progressive muscle relaxation terhadap tingkat kecemasan pada mengenai kecemasan yang berhubungan pasien pre operasi di Rumah Sakit Santa dengan anestesi dan prosedur bedah, Elisabeth Medan dengan pvalue = 0,000. sedangkan 2 pertanyaan lainnya Berdasarkan uraian diatas penulis ingin mengevaluasi kebutuhan akan informasi. melakukan studi kasus mengenai Semua pertanyaan dilakukan dengan system pengelolaan pemberian Latihan Relaksasi skoring dengan nilai 1 sampai 5 dengan Otot Progresif terhadap kecemasan pada skala Linkert. Enam item APAIS dibagi pasien pre operasi di ruang IBS RSUD menjadi 3 komponen yaitu : kecemasan Tugurejo Semarang. yang berhubungan dengan anestesi (sum A = pertanyaan nomer 1 dan 2), kecemasan METODE yang berhubungan dengan prosedur bedah Rancangan yang digunakan adalah case (sum S = pertanyaan nomer 4 dan 5) dan study (study kasus). Populasi studi kasus komponen kebutuhan informasi (pertanyaan ini adalah pasien pre operasi yang pertama nomer 3 dan 6). Untuk tingkat kecemasan kali dilakukan di instalasi bedah sentral pertanyaan 1+2+4+5 ditotal maka akan RSUD Tugurejo Semarang. Jumlah sampel menjadi 3 tingkat kecemasan skor 4-8 pada penelitian ini yaitu 2 responden. Pada kecemasan ringan, 9-14 kecemasan sedang penelitian ini peneliti ingin mendapatkan dan 15-20 kecemasan berat (Firdaus, nilai tingkat kecemasan sebelum dan M.F.(2014). sesudah dilakukan intervensi latihan relaksasi otot progresif. HASIL Instrument yang digunakan berupa Besar sampel yang diperoleh dalam studi lembar questioner APAIS (Amsterdam kasus ini diambil secara purposive PreOperative Anxiety and Information sampling berjumlah 2 responden yang Scale). APAIS merupakan instrument yang sesuai dengan kriteria inklusi, 2 responden spesifik digunakan untuk mengukur yang diberikan perlakuan. Intervensi yang kecemasan pra operatif. Secara garis besar diberikan yaitu melakukan relaksasi otot ada dua hal yang dapat dinilai melalui progresif selama kurang lebih 10-15 menit pengisian kuesioner APAIS yaitu sebelum pasien masuk ke ruang operasi. kecemasan dan kebutuhan informasi. Pengambilan data diperoleh selama Kuesioner APAIS terdiri dari 6 pertanyaan rentang waktu satu minggu (10 Juni – 14 singkat, 4 pertanyaan mengevaluasi Juni 2019).
no reviews yet
Please Login to review.