189x Filetype PDF File size 0.16 MB Source: media.neliti.com
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 2, September 2016 KEEFEKTIFAN INTERVENSI PSIKOLOGIS: MOTIVATIONAL INTERVIEWING PROGRAM UNTUK MENINGKATKAN MANAJEMEN DIRI DAN KONTROL GLIKEMIK PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Effectivity of Psychologic Intervention: Motivational Interviewing Program for Increasing Self-Management and Glycemic Control in Patients with Type 2 Diabetes Mellitus) Rr Dian Tristiana Departemen Jiwa, Gerontik dan Komunitas, Fakultas Keperawatan, Universitas Airlangga Jl. Mulyorejo Surabaya; HP. 0856 4818 2935 Email: diantristiana@fkp.unair.ac.id ABSTRAK Pendahuluan: Diabetes Mellitus merupakan masalah kesehatan global yang paling serius, mengancam, berkembang yang mengakibatkan morbiditas dan mortalitas serta meningkatkan biaya perawatan kesehatan terbanyak. Manajemen diri merupakan landasan kontrol diabetes namun beberapa studi menemukan tingkat manajemen diri pasien DM masih rendah yang salah satu faktor penyebabnya adalah psikologis pasien. Motivational interviewing (MI) adalah teknik konseling berfokus pada klien yang didesain untuk membantu individu mengeksplorasi dan mengatasi ambivalensi dalam perilaku. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah literatur, artikel, dan jurnal penelitian yang berkaitan dengan program motivational interviewing dalam meningkatkan self management dan kontrol glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode: Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan metode penelusuran artikel jurnal di database dengan menggunakan kata kunci, kemudian setelah data didapatkan, artikel jurnal penelitian tersebut ditelaah. Hasil: Hasil penelusuran didapatkan 40 artikel dan 8 artikel yang memenuhi kriteria artikel/jurnal yang ditelaah dalam penelitian ini. Kemudian artikel/jurnal tersebut ditelaah desain, sampel, perlakuan, dan hasilnya.(parameter dan hasil). Hasil literature review dari artikel/jurnal menyatakan bahwa motivational interviewing efektif dalam meningkatkan manajemen dan kontrol glikemik pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Kesimpulan: intervensi dengan program motivational interviewing efektif dalam meningkatkan manajemen diri dan kontrol glikemik, beberapa komponen dalam pelaksanaan program perlu dimodifikasi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Kata Kunci: motivational interviewing, manajemen diri, kontrol glikemik, diabetes mellitus tipe 2 ABSTRACT Introduction: Diabetes Mellitus is the most serious global health problem, threatening, progressive resulting in morbidity and mortality and improve the most health care costs. Self-management is the base control of diabetes. But some studies found that self management level of type 2 DM patients were low and one of the causal factor was psychological. Motivational interviewing (MI) is a client- 166 Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 2, September 2016 focused counseling technique that designed to help individual explore and resolve ambivalence in behavior. This study aimed to examine the literature, articles and research journals related to motivational interviewing program in improving self- management and glycemic control in patients with diabetes mellitus type 2. Method: The method used in this study with the search methods journal articles in the database using key words, then after the journal article obtained the study then examined. Result: The Searching process results obtained 40 articles and 8 articles that meet the criteria of articles / journals were examined in this study. Later article/journals are reviewed based on design, sampling, treatment, and outcome. The result of the literature review of articles/journals obtained that motivational interviewing was effective in improving self management and glycemic control in patients with type 2 diabetes mellitus. Conclusion: Intervention used motivational interviewing program was effective in improving self-management and glycemic control, but some component of the program need to be modified to obtain maximum results. Keywords: motivational interviewing, self-management, glycemic control, type 2 diabetes mellitus PENDAHULUAN konsentrasi hemoglobin glycated namun juga pada faktor penghambat Diabetes Mellitus merupakan masalah kesehatan global yang dan pendorong dalam implementasi paling serius, mengancam, keterampilan-keterampilan khusus berkembang yang mengakibatkan tersebut (Yvonne et al., 2011). morbiditas dan mortalitas serta Manajemen perawatan diri meningkatkan biaya perawatan merupakan landasan kontrol diabetes kesehatan terbanyak (Pourisharif. namun terdapat beberapa masalah Hamid et al, 2010; Chen, 2012). yang disebutkan dalam beberapa Menurut Diabetes Care (2004) yang literatur bahwa tingkat manajemen dicatat dalam Kementerian perawatan diri pasien DM tipe 2 Kesehatan Indonesia, pada tahun adalah rendah (Shrivastava, 2030 diperkirakan prevalensi Shrivastava, & Ramasamy, 2013; Diabetes Melitus (DM) di Indonesia Luo, et al., 2015). Rendahnya tingkat mencapai 21,3 juta orang (Pusat manajemen diri pada pasien DM tipe Komunikasi Publik., 2012). Fokus 2 disebabkan oleh banyak faktor pendekatan proaktif sebaiknya yang salah satunya adalah faktor bermanfaat dalam meningkatkan psikologis (Tristiana, 2014) Tingkat keterampilan khusus pasien (misal, perawatan diri yang rendah akan self-management/Manajemen diri) mengakibatkan peningkatan dan keterampilan pelayan kesehatan terjadinya komplikasi (Davis, 2010). (misalnya keterampilan dan Studi-studi tentang pengelolaan kemampuan memotivasi) sehingga manajemen diri pada pasien DM hasil dari intervensi tidak hanya telah banyak dilakukan, hasilnya berfokus pada outcome medis adalah motivasi pasien perlu seperti tekanan darah atau ditingkatkan untuk dapat melakukan 167 Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 2, September 2016 manajemen diri terhadap 1992; Clarke & Forde, 2006; penyakitnya. kondisi psikologis Perkumpulan Endokrinologi dapat mempengaruhi regulasi proses Indonesia (PERKENI), 2011; psikologis dan memfasilitasi International Diabetes Federation perubahan perilaku pasien DM tipe 2 (IDF), 2012). Banyak pasien yang (Tristiana, 2014). kesulitan dalam melakukan Di Indonesia, berdasarkan manajemen diri sehingga penelitian epidemiologis didapatkan menyebabkan kontrol glikemik yang prevalensi Diabetes mellitus sebesar buruk. Perilaku sehat merupakan 1,5 – 2,3% pada penduduk yang hasil dari perasaan kepercayaan dan berusia lebih 15 tahun. Di daerah praktik budaya. Bagi sebagian besar perkotaan, prevalensi DM sebesar orang, pemberian informasi dan 14,7% dan di daerah pedesaan pendidikan pada risiko dan strategi sebesar 7,2%. Prevalensi tersebut untuk meningkatkan kesehatan pada meningkat 2-3 kali dibandingkan pasien DM, masih belum cukup. dengan negara maju. Berdasarkan Perlu strategi untuk meningkatkan data Badan Pusat Statistik Indonesia kemampuan seseorang dalam tahun 2003 penduduk Indonesia yang manajemen diri yang salah satunya berusia di atas 20 tahun berjumlah adalah peningkatan motivasi. 133 juta jiwa, maka pada tahun 2003 Penyakit Diabetes mellitus diperkirakan terdapat penderita DM merupakan penyakit kronis yang bisa di daerah perkotaan sejumlah 8,2 juta menyebabkan penderita mengalami dan di daerah pedesaan sejumlah 5,5 distress. Distress Diabetes dijelaskan juta. Selanjutnya berdasarkan pola sebagai tingkat respons emosi akibat pertambahan penduduk diperkirakan kerumitan dan kekompleksan akibat pada tahun 2030 akan terdapat 194 memiliki penyakit kronis yang juta penduduk yang berusia di atas berupa emosi; marah, frustasi, putus 20 tahun maka diperkirakan terdapat asa, serta peningkatan risiko depresi penderita sejumlah 12 juta di daerah (Polonsky et al 2005; Fisher, 2007). urban dan 8,1 juta di daerah rural Distress Diabetes juga bisa (PERKENI, 2006). Berdasarkan data merupakan dampak rendahnya tersebut maka isu tentang motivasi pasien DM terkait dalam pengelolaan atau manajemen self-care dan aktivitas manajemen diabetes merupakan isu yang sangat diri. penting. Motivational interviewing Diabetes dipandang sebagai (MI) adalah teknik konseling proses regulasi diri karena pasien berfokus pada individu yang didesain perlu regulasi metabolik, seperti untuk membantu individu penatalaksanaan nutrisi, perencanaan mengeksplorasi dan mengatasi latihan fisik, monitoring kadar ambivalensi dalam merubah perilaku glukosa darah, kepatuhan pada mereka (Miller & Rollnick, 2002 pengobatan serta pendidikan (Cox, dalam Lakhanpal, 2007). Dalam 168 Jurnal Ners LENTERA, Vol. 4, No. 2, September 2016 MI, individu didorong untuk pada program motivational membuat agenda dan tujuan interviewing dalam meningkatkan (Lakhanpal G. , 2007). MI telah manajemen diri pasien dan kontrol banyak diaplikasikan pada sejumlah glikemik pada pasien Diabetes area perubahan perilaku. Hasil mellitus tipe 2, terutama berdasarkan penelitian Dilorio, McCarty, & pemberi intervensi motivasi, metode Lundberg (2008) menunjukkan pemberian, dosis/frekuensi, dan bahwa intervensi Motivational durasi. Studi ini diharapkan dapat interviewing terbukti memberikan menjadi contoh ide dan panduan bagi hasil yang baik pada kasus HIV, intervensi peningkatan manajemen untuk mengurangi faktor resiko dan diri dan kontrol glikemik dengan metode motivational interviewing mengurangi penyalahgunaan substansi dan meningkatkan pada riset ke depan sehingga kepatuhan pengobatan pada pasien manajemen diri pasien DM tipe 2 HIV. Beberapa penelitian menjadi lebih efektif. menunjukkan bahwa intervensi individu maupun kelompok BAHAN DAN METODE menghasilkan tingkat kontrol Strategi pencarian studi glikemik yang lebih tinggi berbahasa inggris yang relevan dibandingkan dengan perubahan dengan topik dilakukan dengan jangka panjang pada pasien dengan menggunakan database diabetes mellitus tipe 2. Sehingga EBSCOHOST, Proquest, sudah sangat jelas bahwa intervensi Springerlink, Science direct dan pada manajemen diri yang berfokus Sagepub dibatasi dari januari 2010 pada perubahan perilaku sebaiknya sampai juli 2014. Kata kunci yang praktis dan mudah diaplikasikan di digunakan adalah “type 2 diabetes dalam berbagai macam setting. mellitus”, “self management”, “self Peningkatan perilaku tidak hanya care”, “behavior change”, “glycemic dari sisi fisiologis saja namun juga control”, “motivational psikologis. Motivasi seseorang interviewing”, artikel fulltext dan dalam berperilaku berasal dari diri abstrak direview untuk memilih studi sendiri maupun orang lain. Dengan yang sesuai dengan kriteria. Kriteria menggunakan metode motivational inklusi dalam review ini adalah interviewing akan meningkatkan motivational interviewing, pada aspek psikologis penderita diabetes pasien DM tipe 2 dengan usia di atas mellitus tipe 2. Motivational 20 tahun. Pencarian menggunakan interviewing merupakan salah satu keyword di atas mendapatkan 40 intervensi yang efektif dalam artikel, namun artikel yang sesuai peningkatan tingkat kepatuhan dengan kriteria inklusi hanya 8 pasien. artikel. Artikel yang digunakan Tujuan dari studi ini adalah sebagai sampel selanjutnya untuk melakukan review literatur 169
no reviews yet
Please Login to review.