Authentication
293x Tipe PDF Ukuran file 0.98 MB
Koperasi “Nusantara Damai” Luncurkan “Ayam Nusantara” Koperasi “Nusantara Damai” atau lebih dikenal dengan nama Kop-NUAI yang didirikan sejumlah tokoh nasional dan internasional, pada 8 Juni 2009 meluncurkan “Ayam Nusantara” di Komplek Peternakan Sentra Tani Nusantara desa Manisharjo, Bendosari-Sukoharjo, Jawa Tengah. Presiden Perdamaian Dunia didampingi para tokoh nasional meluncurkan “Ayam Nusantara” dengan menggunting untaian kembang setaman. [FOTO : IVAN] ERESMIAN ditandai pengguntingan merupakan hasil persilangan ayam lokal pita oleh Presiden Perdamaian yang ada di seluruh penjuru Nusantara. PDunia, Djuyoto Suntani yang juga Heru Setiono, sebagai pengusaha Ketua Dewan Penasihat Kop-NUAI, peternakan, sudah bertahun-tahun merasa diteruskan penyerahan 350 itik Ayam gelisah menghadapi realitas di sekitarnya. Nusantara oleh Direktur Agro, Heru Setiono “Ayam kita atau Ayam Nusantara, kalau kepada Edi Legowo (LPPM-UNS/Universitas tidak dikelola secara industri, dalam jangka Negeri Solo), yang selanjutnya diterima Priyono 20-25 tahun, akan punah,” ujar Heru Setiono. selaku wakil plasma (binaan Kop-NUAI). “Isyu flu burung yang ramai di-ekspose di Acara peluncuran “Ayam Nusantara” media massa, merupakan upaya sistematis berlangsung khidmat. Dihadiri sejumlah untuk memusnahkan Ayam Nusantara,” tokoh nasional yang jadi pengurus Kop- tambahnya. NUAI, para plasma, serta anggota kelompok Melihat realitas kondisi Ayam Nusantara ‘Setara’ (Sentra Tani Nusantara). “Koperasi yang sering diejek sebagai “ayam kampung” NUAI didirikan untuk membangun atau “ayam buras” (bukan ras), membuat ekonomi kerakyatan, memajukan pengusaha ternak yang memiliki jiwa masyarakat Nusantara serta membawa nasionalisme tinggi itu lantas melakukan kejayaan bangsa Nusantara,” jelas Ketua penelitian. Sekitar empat tahun, Heru Kop-NUAI, Ainur Rofiq dalam sambutan. melakukan pengkajian, penelitian, persilangan serta pembiakan secara terus Kejayaan Ayam Nusantara menerus. Melakukan kawin silang antara Ayam Nusantara yang diluncurkan, ayam jantan Jawa dengan betina Bali, 7070 Gemari Edisi 103/Tahun X/Agustus 2009 Gemari pejantan Sunda dengan betina Sulawesi, pejantan Sumatera dengan betina Flores, sampai pada akhirnya melahirkan ayam baru bernama “Ayam Nusantara”. Temuan cemerlang berupa mengembangkan ayam lokal, kemudian dikelola secara industrial manajemen. “Ayam Nusantara merupakan produk ayam lokal yang dikelola secara industri,” jelas Heru yang memiliki kandang di lokasi “Ayam Cindelaras”, tempat asal cikal bakal Ayam yang tersebar di seluruh Nusantara. Kegigihan Heru dalam upaya membangun kejayaan Ayam Nusantara, kemudian difasilitasi Kop-NUAI agar terus koperasi), dr Loet Affandi, SpOG (mantan berkembang biak menjadi besar. Waka BKKBN Pusat), Drs Much Soedarmadi Wakil LPPM UNS Solo (mantan Sesmenko Kesra RI), Lee Jae Wong menyerahkan 350 itik Gebrakan Kop-NUAI (pengusaha nasional), Hery Muda Gunawan, Ayam Nusantara kepada Koperasi Nusantara Damai (Kop-NUAI) Dr Mulyono D Prawiro, Drs Mazwar wakil Plasma (binaan didirikan oleh para tokoh nasional dan Noerdin (mantan Sektama BKKBN Pusat), Kop-NUAI). internasional. Para pendiri Kop-NUAI Dr Pudjo Rahardjo, Unarta SH,MH [FOTO: IVAN] antara lain : Prof Dr Haryono Suyono (Advokad top), Frans Sangkala (Tokoh (Menko Kesra RI era Presiden Habibie), Drs. Keras), arsitek I Wayan Adi Witjaksana, Subijakto Tjakrawerdaja (mantan Menteri hingga tokoh Internasional Djuyoto Suntani Koperasi RI), Irjen Pol Edi Darnadi (Presiden Perdamaian Dunia). (Wairwasum Polri), Mayjen (Pur) Rony “Kop-NUAI akan menjadi koperasi yang Lihawa (Sekretaris Kompolnas), Gunarso S. memiliki jaringan anggota dari berbagai Margono (Raja Properti), Susianty Kawira negara di seluruh dunia,” jelas Djuyoto Suntani. REL (Pengusaha Nasional), Ainur Rofiq (pakar Para plasma (binaan Kop-NUAI) yang menghadiri peluncuran Ayam Nusantara mendapat pengarahan Djuyoto Suntani. [FOTO: IVAN NUSANTARA] Gemari Edisi 103/Tahun X/Agustus 2009 7171 Gemari
no reviews yet
Please Login to review.