Authentication
419x Tipe DOCX Ukuran file 0.01 MB
Makalah Matrikulasi Psikologi Atun Nurul Izzati akoe.toen@gmail.com KOMUNITAS BLOGGER UNIVERSITAS SRIWIJAYA EMOSI (GEJALA PERASAAN) 1. PENDAHULUAN Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh semua orang, hanya corak dan tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak termasuk gejala mengenal, walaupun demikian sering juga perasaan berhubungan dengan gejala mengenal. 2. PENGERTIAN EMOSI / PERASAAN Dari Internet * http://ilmupsikologi.wordpress.com/2009/12/27/pengertian-emosi/ Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak. Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. (http://eprints.utm.my/2265/1/AziziYahaya_Kecerdasan_Emosi_dan_Hubungan_Pencapaian. pdf) Baca selengkapnya dengan klick Pdf atau Doc dibawah ini Emosi dan perasaan seperti tangisan, gelak ketawa, kesedihan dan ketakutan mencorakkan warna kehidupan, membentuk sikap dan personaliti serta menggerakkan arah hidup manusia. Perkataan emosi berasal dari perkataan Greek “emovere” yang membawa maksud ‘untuk keluar’. Emosi akan ditonjolkan keluar sebagai satu bentuk bagi memenuhi kepuasan seseorang. Emosi boleh ditakrifkan sebagai satu keadaan yang dialami oleh manusia yang melibatkan beberapa perubahan proses fisiologi, diri dan psikologi. (Mohmood Nazar Mohamad, 1992). Teori Perkembangan Etika dan Kognitif oleh Perry (1970) mendapati bahawa emosi pelajar dipengaruhi oleh sistem nilai diri dan nilai komitmen dari dalam dirinya. Hurlock (1973), mengatakan bahawa masalah emosi juga perlu dilihat dari aspek kesannya ke atas individu, masyarakat dan juga negara. Gangguan dan ketegangan emosi yang tinggi atau berterusan bukan hanya mempengaruhi tingkah laku tetapi juga sikap dan keadaan psikologikal, nilai dan kebolehan mereka. Dari Buku * Psikologi Umum; Drs. H. Abu Ahmadi; Juni 1992, Penerbit Rineka Cipta. Perasaan ialah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif. Unsur-unsur perasaan itu ialah : Bersifat subyektif daripada gejala mengenal Bersangkut paut dengan gejala mengenal Perasaan dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama. Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab itu tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan perasaan orang lain, terhadap hal yang sama. * Pengantar psikologi umum; Prof. Dr. Bimo Walgito; 2003; Penerbit Andi Yogyakarta Perasaan dan emosi pada umumnya disifatkan sebagai keadaan (state) yang ada pada individu atau organisme pada sesuatu waktu. Perasaan dan emosi disifatkan sebagai suatu keadaan kejiwaan pada organisme atau individu sebagai akibat adanya peristiwa atau persepsi yang dialami oleh organisme. 3. DIMENSI EMOSI / PERASAAN Dimensi Perasaan menurut Wundt Perasaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan Perasaan dapat dialami sebagai suatu hal yang ‘excited feeling’ atau sebagai ‘ inert feeling’ Perasaan ‘expextancy feeling’ dan ‘release feeling’ 3 golongan Perasaan menurut Stern sehubungan dengan waktu. 1. Perasaan-perasaan presens; yaitu yang bersangkutan dengan keadaan-keadaan sekarang yang dihadapi. Hal ini berhubungan dengan situasi yang actual. 2. Perasaan-perasaan yang menjangkau maju, merupakan jangkauan ke depan dalam kejadian-kejadian yang akan dating, jadi masih dalam pengharapan. 3. Perasaan-perasaan yang berhubungan dengan waktu-waktu yang telah lalu, atau melihat kebelakang yang telah terjadi. Misalnya orang merasa sedih, karena teringat pada waktu zaman ke-emasannya beberapa tahun yang lampau. 4. TEORI EMOSI Beberapa titik pijak mengenai teori-teori emosi (Morgan, dkk; 1984): 1. Teori yang berpijak pada hubungan emosi dengan gejala kejasmanian. 2. Teori yang hanya mencoba mengklasifikasikan dengan mendeskripsikan pengalaman emosional (emotional experiences) 3. Melihat emosi dalam kaitannya dengan perilaku, dalam hal ini ialah bagaimana hubungannya dengan motivasi. 4. Teori yang mengaitkan emosi dengan aspek kognitif. 5. MACAM-MACAM EMOSI / PERASAAN 4 macam tingkatan perasaan menurut Max Scheler 1. Perasaan tingkat sensoris; perasaan ini merupakan perasaan yang berdasarkan atas kesadaran yang berhubungan dengan stimulus pada kejasmanian, misalnya rasa sakit, panas, dingin. 2. Perasaan ini bergantung kepada keadaan jasmani seluruhnya, misalnya rasa segar, lelah dan sebagainya. 3. Perasaan kejiwaan; perasaan ini merupakan perasaan seperti rasa gembira, susah, takut. 4. Perasaan kepribadian; Perasaan ini merupakan perasaan yang berhubungan dengan keseluruhan pribadi, misalnya perasaan harga diri, perasaan putus asa, perasaan puas. Klasifikasi perasaan menurut Kohnstamm sebagai berikut : 1. Perasaan keinderaan; 2. Perasaan kejiwaan; http://www.formahesaplb2009.com/signup/uploads/Konsep-Dasar-Emosi-Done.pdf Konsep Dasar Emosi Ada beberapa contoh pengaruh emosi terhadap perilaku individu diantaranya : a. Memperkuat semangat, apabila orang merasa senang atau puas atas hasil yang telah dicapai. b. Melemahkan semangat, apabila timbul rasa kecewa karena kegagalan dan sebagai puncak dari keadaan ini ialah timbulnya rasa putus asa (frustasi). c. Menghambat atau mengganggu konsentrsi belajar, apabila sedang mengalami ketegangan emosi dan bisa juga menimbulkan sikap gugup (nervou ) dan gagap dalam berbicara. d. Terganggu penyesuaian sosial, apabila terjadi rasa cemburu dan iri hati. e. suasana emosional yang diterima dan dialami individu semasa kecilnya akan mempengaruhi sikapnya dikemudian hari, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain. Takut Takut adalah perasaan yang mendorong individu untuk menjauhi sesuatu dan sedapat mungkin menghindari kontak dengan hal itu. Bentuk ekstrim dari takut adalah takut yang pathologis yang disebut phobia. Phobia adalah perasaan takut terhadap hal-hal tertentu yang demikian kuatnya, meskipun tidak ada alasan yang nyata, misalnya takut terhadap tempat yang sempit dan tertutup (claustrophobia), takut terhadap ketinggian atau takut berada di tempat - tempat yang tinggi (acrophobia), takut terhadap kerumunan orang, takut tempat -tempat ramai (ochlophobia). Rasa takut lain yang merupakan kelainan kejiwaan adalah kecemasan (anxiety) yaitu rasa takut yang tak jelas sasarannya dan juga tidak jelas alasannya. Kecemasan yang terus menerus biasanya terdapat pada penderita-penderita Psikoneurosis.
no reviews yet
Please Login to review.