jagomart
digital resources
picture1_Handout6 Kode Etik Psikologi


 278x       Tipe PPTX       Ukuran file 0.13 MB    


File: Handout6 Kode Etik Psikologi
pengantar masalah etika dalam pemeriksaan psikologis berhubungan erat dengan etika bidang psikologi pada umumnya tes psikologi hanya sebagai alat ini tidak akan berguna bila digunakan oleh orang yang tidak ahli ...

icon picture PPTX Power Point PPTX | Diposting 29 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
          Pengantar
           – Masalah  etika  dalam  pemeriksaan  psikologis  berhubungan 
            erat dengan etika bidang psikologi pada umumnya
           – Tes psikologi hanya sebagai alat, ini tidak akan berguna bila 
            digunakan oleh orang yang tidak ahli dalam menggunakannya
           – Di  Indonesia  masalah  kode  etik  psikologi  belum  memiliki 
            kekuatan yuridis formal, namun sudah ada konsensus diantara 
            ahli psikologi
          Permasalahan dalam Etika Pemeriksaan 
                   Psikologis
         a) Siapa yg berhak melakukan diagnosa psikologis 
           (menyelenggarakan & menginterpretasikan tes psikologis)
         b) Siapa yang bertanggung jawab untuk mengamankan 
           aparat tes (termasuk masalah penggandaannya, 
           pendistribusiannya, dsb.)
         c) Bagaimana seharusnya seorang diagnostikus bersikap & 
           bertingkah laku dalam menegakkan suatu diagnose 
           psikologis
           SIAPA YG BERHAK MELAKUKAN 
           DIAGNOSA PSIKOLOGIS?
           – Tes psikologi dapat dilakukan oleh ahli psikologi & orang 
             yang mendapat pelatihan & pendidikan khusus 
             (administrator tes yang tetap harus berada dibawah 
             supervisi ahli), tetapi ada pula alat pemeriksaan yang hanya 
             dapat dilaksanakan oleh ahli yang benar-benar kompeten & 
             mendapat pendidikan khusus (mis : tes proyektif)
                                 SIAPA YG BERHAK MELAKUKAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS (2)?
                                  – Ditinjau dari segi penggunaannya, diagnosa psikologis & penyelenggaraannya dapat 
                                      dikelompokkan sbb:
                                          – Diagnosa untuk Keperluan Pelatihan/Pendidikan
                                        Diselenggarakan khusus utk bidang pendidikan psikologi untuk 
                                  memperoleh keterampilan diagnostik (tujuannya untuk lebih sekedar tahu  & 
                                  dapat      melaksanakan tetapi lebih daripada itu)
                                          – Diagnosa mengenai Prestasi Belajar
                                        Tujuannya untuk melihat sejauh mana penyelenggaraan pendidikan telah  mencapai 
                                  hasil  seperti  yang  diharapkan.  Untuk  itu  perlu  pengujian  melalui        seperangkat  tes 
                                  prestasi (para pendidik dapat merancang &  menggunakannya, tetapi bila dalam hasilnya 
                                  menemukan  gejala  kelainan/penyimpangan  maka  sebaiknya  dirujuk  pada  ahli  yang 
                                  berwenang)
                                          – Diagnosa dengan Menggunakan Tes Psikologis
                                        Hanya  dapat  dilaksanakan  oleh  ahli  psikologi/orang  yang  mendapat 
                                  pendidikan & pelatihan khusus. Manfaat tes psikologis sebagai alat                   diagnostik 
                                  akan sangat tergantung pada siapa yang menggunakan & bagaimana tes tersebut 
                                  digunakan
                            SIAPA YG BERHAK MELAKUKAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS (3)?
                              Kouwer membatasi kewenangan menyelenggarakan tes psikologis berdasarkan 3 
                              fungsi pemeriksaan psikologis, yaitu:
                              1. Pemeriksaan dengan tujuan memprediksi
                                  Syarat utamanya adalah penyelenggaraan yang tepat & terkontrol. Pada 
                              prinsipnya penyelenggaraan tes dapat dilakukan oleh administrator tes,    namun 
                              interpretasinya sebaiknya dilakukan oleh ahli
                              2. Pemeriksaan dgn tujuan mendeskripsikan
                                Nilai utama tes ini terletak sepenuhnya pada interpretasi (analisis psikologis 
                                tentang hasil tes). Oleh sebab itu syarat utamanya adalah menguasai 
                                sepenuhnya teori kepribadian & arti diagnostik dari material tes yg digunakan, 
                                sehingga hanya ahli psikologis yang paling kompeten dalam menyelenggarakan 
                                tes
                              3. Pemeriksaan dengan tujuan terapi
                                Syarat untuk memakai material tes dalam tujuan ini harus dilatarbelakangi oleh 
                                pengetahuan psikologi yang khusus & pengetahuan tentang terapi. Untuk dapat 
                                berhasil dalam mencapai tujuan tes, ahli terapi harus mengerti secara 
                                mendalam tentang arti, syarat-syarat, & sifat-sifat materi tes
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Pengantar masalah etika dalam pemeriksaan psikologis berhubungan erat dengan bidang psikologi pada umumnya tes hanya sebagai alat ini tidak akan berguna bila digunakan oleh orang yang ahli menggunakannya di indonesia kode etik belum memiliki kekuatan yuridis formal namun sudah ada konsensus diantara permasalahan a siapa yg berhak melakukan diagnosa menyelenggarakan menginterpretasikan b bertanggung jawab untuk mengamankan aparat termasuk penggandaannya pendistribusiannya dsb c bagaimana seharusnya seorang diagnostikus bersikap bertingkah laku menegakkan suatu diagnose dapat dilakukan mendapat pelatihan pendidikan khusus administrator tetap harus berada dibawah supervisi tetapi pula dilaksanakan benar kompeten mis proyektif ditinjau dari segi penggunaannya penyelenggaraannya dikelompokkan sbb keperluan diselenggarakan utk memperoleh keterampilan diagnostik tujuannya lebih sekedar tahu melaksanakan daripada itu mengenai prestasi belajar melihat sejauh mana penyelenggaraan telah mencapai ...

no reviews yet
Please Login to review.