jagomart
digital resources
picture1_Etika Pdf 63160 | C339668d9f7a19c1a2879797a1a317fd


 247x       Tipe PDF       Ukuran file 1.10 MB       Source: simdos.unud.ac.id


File: Etika Pdf 63160 | C339668d9f7a19c1a2879797a1a317fd
seminar dan rapat kerja nasional 2018 yogyakarta 26 27 juli 2018 etika dalam praktek keinsinyuran i wayan redana program studi teknik sipil fakultas teknik program profesi insinyur universitas udayana ketua ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 25 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                         
                           
                                                                                                                                          
                                                                                                                                          
                                                                                                                                          
                                                                                   SEMINAR DAN RAPAT KERJA NASIONAL 2018 
                                                                                                             Yogyakarta, 26-27 Juli 2018 
                                                                                 
                                                    Etika dalam Praktek Keinsinyuran 
                                                                                 
                                                                    I Wayan Redana 
                          Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Program Profesi Insinyur, Universitas Udayana, 
                                                                     Ketua PII Wilayah Bali 
                                                             E-mail: iwayanredana@yahoo.com 
                                                                                 
                                                                           Intisari 
                           Etika dalam praktek keinsinyuran berkaitan dengan moral, ahklak dan budi pekerti dan tidak 
                           dapat dipisahkan dari profesionalisme. PII merumuskan prinsip-prinsip etika dan tuntunan sikap 
                           dan perilaku ke dalam catur karsa dan sapta dharma. Program PSPPI memberikan mata kuliah 
                           etika profesi, sehingga cukup mendasar bahwa etika ini dapat dikembangkan bukan saja lebih 
                           luas tetapi juga lebih detail. Tujuan kajian ini adalah mengemukakan suatu sumbang saran pada 
                           etika profesi, sebagai suatu ethics study guide yang dapat dikembangkan melalui pembelajaran di 
                           Universtias maupun dalam pekerjaan profesi keinsinyuran se hari-hari. Etika profesi insinyur, 
                           tidak  hanya  akan  menjadi  milik  insinyur,  akan  tetapi  akan  mengikat  kepada  dunia  usaha, 
                           organisasi, perusahan secara luas. Etika profesi seharusnya menjadi tuntunan bagi pemegang 
                           saham dan pemilik perusahan, direktur dan manajemen, pemasok dan rekanan, pesaing, pekerja, 
                           dan  masyarakat  luas.  Harus  disadari,  pelanggaran  tata  nilai,  dan  penyelewengan  tata  nilai, 
                           terjadi  pada  setiap  level  pekerjaan  setiap  hari.  Untuk  itu,  untuk  membangun  kejujuran  dan 
                           kepercayaan, etika profesi ini harus dibangun melalui budaya dengan memberi contoh yang baik 
                           dan sangat penting dikembangkan. 
                            
                           Kata Kunci:  etika, moral, keinsinyuran. 
                        
                        
                       1.    Pendahuluan 
                       1.1. Latar Belakang 
                                 Etika profesi termuat dalam catur karsa dan sapta dharma dari PII dan merupakan mata 
                       kuliah di Program PSPPI, karenanya sangat perlu dikembangkan.  Etika menyangkut kepada 
                       tatanilai  dan  moral,  berkaitan  dengan  dilemma  moral:  dilemma  konstruktif  dan  dilemma 
                       destruktif. Etika profesi tidak bisa dipisahkan dengan professionalisme. Profesional mempunyai 
                       makna berprofesi atau bersifat profesi atau bekerja menurut standar profesi.  
                                 Seorang professional mengemban tanggung jawab, karena masyarakat akan mempunyai 
                       pengharapan  lebih  dan  secara  hukum  juga  mempunyai  pengharapan  lebih  dari  orang 
                       kebanyakan.  Karena  itu,  bahan  ajar  etika  profesi  pada  program  profesi  insinyur  dan  pada 
                       praktek keinsinyuran sehari-hari sangat perlu dikembangkan 
                        
                       1.2. Rumusan Masalah 
                                 Etika secara umum merupakan studi tentang disiplin yang berkaitan dengan hak moral. 
                       Hal ini akan berkaitan dengan prinsip atau tata nilai yang pada akhirnya akan dipakai untuk 
                       menentukan kebenaran dari suatu tindakan atau perilaku. Tata nilai ini bisa sangat umum dan 
                       luas atau dapat juga dibuat sangat detail dan khusus sebagai suatu set aturan untuk menuntun 
                       kearah yang lebih mengena (imperative) sehingga dapat diterapkan di masyarakat (enforceable).
                                 Dalam  beberapa  hal,  etika  profesi  sering  di-interpretasikan  sebagai  aturan  pasif. 
                       Sesungguhnya, pemahaman yang tepat adalah meng-interpretasikan esensi dari prinsip-prinsip 
                       yang  mendasar  pada  kegiatan  pengambilan  keputusan  sehari-hari  secara  dinamis.  Sebagai 
                       konsekwensinya bahwa etika profesi akan menjadi standar minimum dan bahkan lebih dari itu, 
                       bahwa etika profesi akan menjadi penuntun bagi insinyur dalam kegiatan sehari-hari. Bahkan 
                              
                        
                                                                                                                                          
                                                                                                                                          
                                                                                                                                          
                                                                                   SEMINAR DAN RAPAT KERJA NASIONAL 2018 
                                                                                                             Yogyakarta, 26-27 Juli 2018 
                       melakukan  sesuatu  di  luar  etika  profesi  akan  mengakibatkan  kerugian  secara  finansial  dan 
                       mempunyai konsekwensi hukum legal. 
                                 Insinyur tidak akan bisa bekerja sendirian, tetapi akan melibatkan pemegang saham dan 
                       pemilik perusahan, direktur dan manajemen, pemasok dan rekanan, kompetitor, pekerja, dan 
                       masyarakat. Etika profesi diperlukan pada setiap level pekerjaan. 
                            
                       1.3. Tujuan 
                                 Tujuan penulisan ini adalah mengemukakan suatu sumbang saran untuk membuat lebih 
                       detail  etika  profesi,  sebagai  suatu  ethics  study  guide  yang  dapat  dikembangkan  melalui 
                       pembelajaran di Universtias maupun dalam pekerjaan profesi keinsinyuran dan dapat diterapkan 
                       sehari-hari. 
                        
                       2.    Metodologi 
                       2.1. Ruang Lingkup Penelitian 
                                 Penelitian  ini  menganalisa  etika  profesi  keinsinyuran  dan  mengembangkan  menjadi 
                       lebih detail. Mengembangkan “code of ethics dan code of conduct” dalam usaha memperkaya 
                       contoh tindakan yang sesuai maupun yang melawan kode etik keinsinyuran. 
                        
                       2.2. Metode Pengumpulan Data 
                                 Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder berupa tulisan kajian dan sebagainya 
                       dari persatuan insinyur Indonesia, Kemenristek dikti dan dari keinsinyuran Negara lain. 
                                       
                       2.3. Metode Analisis Data 
                                 Etika secara umum dan dilema moral dipakai bahan untuk menyusun etika profesi yang 
                       lebih detail sehingga lebih mudah untuk diterapkan sehari-hari. 
                        
                       3.    Kajian Pustaka 
                       3.1. Ukuran Nilai: moral, norma, dan etika 
                           Etika secara umum tidak bisa dilepaskan dari tata nilai Moral. 
                        
                       Moral 
                                 Moral adalah ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlak, dan budi 
                       pekerti; moral adalah kondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, 
                       berani, disiplin dan sebagainya. Sementara akhlak merupakan kelakuan tabiat, tingkah laku. 
                                Realisme moral diterapkan pada pengambilan sikap keputusan pada etika dan pada nilai, 
                       hak, kewajiban dan sebagainya (Redana & Suparsa, 2014). Realisme moral menginspirasi dalam 
                       pengambilan  sikap  keputusan  etika  dalam  mempertahankan  objektifitas.  Lawan  dari  moral 
                       realisme adalah relatifisme dan subjektifitas.  
                                 Penerapan  kebenaran  moral  sering  menghadapi  dilema,  pada  setiap  keputusan  yang 
                       diambil akan menyalahi aturan moral lainnya. Keputusan apa pun yang akan diambil, akan 
                       melakukan sesuatu yang secara etika moral salah, atau semestinya tindakan tersebut tidak boleh 
                       dilakukan.  Sebaliknya,  dilema  dapat  dipandang  bahwa  keputusan  yang  diambil  adalah 
                       keputusan yang paling baik dari alternatif keputusan yang ada. Dilema Konstruktif jauh lebih 
                       baik  dari  dilemma  Destruktif.  Secara  logika  matematika,  argumen  deduksi  silogisme  untuk 
                       menguji validitas dilema bisa dipakai yang pada akhirnya akan merepresentasikan matematika 
                       atau hukum alam. 
                        
                       Dilema sederhana, sesuai logika matematika dapat dinyatakan dalam bentuk argumen: 
                       Jika p, maka q 
                       Jika tidak p, maka q 
                       Sehingga semuanya adalah q 
                              
                        
                                                                                                                                                  
                                                                                                                                                  
                                                                                                                                                  
                                                                                        SEMINAR DAN RAPAT KERJA NASIONAL 2018 
                                                                                                                    Yogyakarta, 26-27 Juli 2018 
                         Dilema konstruktif mempunyai bentuk argumen sbb: 
                         Jika p, maka r 
                         Jika q, maka r 
                         Tetapi bisa p atau q 
                         Sehingga semuanya r 
                          
                         Dilema destruktif mempunyai bentuk argumen sbb: 
                         Jika p, maka q 
                         Jika p, maka r 
                         Tetapi tidak bisa q atau tidak bisa r 
                         Sehingga tidak juga bisa p 
                          
                         Dua premis kondisional dari suatu argumen dilema disebut “horns”. Melewati atau melupakan 
                         suatu horns adalah sama dengan menolak premis disjungsi p atau q. Mengambil horns berarti 
                         melupakan satu premis kondisional. 
                          
                         Norma 
                                   Norma adalah suatu aturan perilaku atau pola perilaku difinitif, berawal dari penyerahan 
                         seseorang kepada sesuatu yang disangkakan dan dikenal adanya norma gramatikal, norma moral, 
                         norma etiquette dan sebagainya dan hampir semua perilaku manusia berdasarkan norma. Secara 
                         alami sumber dari norma, bentuk norma, merupakan ketentuan dasar etika dan filsafat. 
                          
                         Etika 
                                   Etika dalam bahasa Inggris disebut ethics yang berasal dari kata Yunani ethos yang 
                         berarti karakter. Etika merupakan konsep yang meliputi alasan praktis seperti: baik, benar, tugas, 
                         kewajiban, virtue (kebaikan), kebebasan, rasionalitas, pilihan. Juga meliputi second-order study, 
                         yaitu objektivitas, subjektivitas, relativisme, skeptisisme. Etika juga berkenaan dengan moral 
                         dan dibedakan setidaknya dua macam (Blackburn, 1996) yaitu: 
                         a.   Etika  deontologis  mengarahkan  perhatian  kepada  persoalan  kewajaran,  keadilan  dan 
                              kewajiban. 
                         b.  Etika  teleologis,  sebaliknya  mengarahkan  perhatian  kepada  kebahagiaan,  kesenangan, 
                              seperti hedonisme, utilitarian, dan egoisme. 
                               
                                   Hedonisme  etis  menghasilkan  suatu  norma  untuk  menilai  kebenaran  dan  kesalahan 
                         moral  dari  suatu  tindakan.  Hedonisme  etis  misalnya  utilitarianisme  aturan  meyakini  bahwa 
                         tindakan adalah benar jika memenuhi aturan moral tertentu, misalnya “janji harus ditepati”. 
                         Egoisme dibagi menjadi dua, yaitu :  
                         a.   Egoisme etis memandang bahwa kepentingan diri yang rasional merupakan norma untuk 
                              menilai kebenaran atau kesalahan moral suatu tindakan yang akhirnya berlawanan dengan 
                              hedonisme.  
                         b.  Egoisme  psikologis  di  lain  pihak  memandang  bahwa  manusia  dari  kodratnya  selalu 
                              mementingkan diri dan tidak pernah mampu menempatkan kepentingan orang lain di atas 
                              kepentingannya sendiri, yang berlawanan dengan altruisme yang meyakini bahwa paling 
                              tidak  dalam  suatu  waktu  menempatkan  kepentingan  orang  lain  di  atas  kepentingan  diri 
                              sendiri. 
                               
                                   Etika juga dapat dipandang dari sudut: 
                         1.  Etika  normatif,  mengandalkan  sebuah  norma  untuk  membimbing  perilaku,  yaitu  sebuah 
                              prinsip pengatur sebagaimana etika, agama atau politik.  
                         2.  Etika  absolut,  memandang  bahwa  paling  tidak  ada  satu  norma  atau  aturan  moral  yang 
                              mengikat semua manusia.  
                                
                          
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Seminar dan rapat kerja nasional yogyakarta juli etika dalam praktek keinsinyuran i wayan redana program studi teknik sipil fakultas profesi insinyur universitas udayana ketua pii wilayah bali e mail iwayanredana yahoo com intisari berkaitan dengan moral ahklak budi pekerti tidak dapat dipisahkan dari profesionalisme merumuskan prinsip tuntunan sikap perilaku ke catur karsa sapta dharma psppi memberikan mata kuliah sehingga cukup mendasar bahwa ini dikembangkan bukan saja lebih luas tetapi juga detail tujuan kajian adalah mengemukakan suatu sumbang saran pada sebagai ethics study guide yang melalui pembelajaran di universtias maupun pekerjaan se hari hanya akan menjadi milik mengikat kepada dunia usaha organisasi perusahan secara seharusnya bagi pemegang saham pemilik direktur manajemen pemasok rekanan pesaing pekerja masyarakat harus disadari pelanggaran tata nilai penyelewengan terjadi setiap level untuk itu membangun kejujuran kepercayaan dibangun budaya memberi contoh baik sangat p...

no reviews yet
Please Login to review.