Authentication
208x Tipe PDF Ukuran file 0.67 MB Source: digilib.poltekkesdepkes-sby.ac.id
Seminar Skripsi Juni 2018 Pengenalan Bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus dengan Metode Pengenalan Pola / Bentuk (Zulfa Afida Azmi1, I Dewa Gede Hari Wisana2, Her Gumiwang Ariswati3) Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik Kesehatan Surabaya Jln. Pucang Jajar Timur No. 10 Surabaya ABSTRAK Bakteri adalah organisme mikroskopis bersel satu yang tumbuh subur di lingkungan yang beragam. Identifikasi bakteri merupakan salah satu tugas yang lazim dilakukan di laboratorium mikrobiologi. Diagnostik laboratorium untuk suatu penyakit yang disebabkan bakteri harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Bakteri dapat dibedakan berdasarkan sifat dinding sel mereka, bentuknya, atau oleh perbedaan dalam susunan genetik mereka. Bakteri yang diidentifikasi yaitu bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus. Semakin berkembangnya teknologi dalam ilmu pengenalan pola (pattern recognition), yang secara umum bertujuan mengenali suatu obyek dengan cara mengekstrasi informasi penting yang terdapat dalam suatu citra dapat membantu mengidentifikasi bakteri melalui citra yang dihasilkan oleh kamera. Setelah itu dilakukan tahap pre-processing yaitu dengan mengubah citra gambar yang awalnya citra RGB menjadi citra grayscale. Kemudian nilai dari citra grayscale diubah menjadi matriks untuk dilakukan pelatihan. Hasil dari pelatihan berupa kumpulan data matematis untuk mengklasifikasi bakteri. Berdasarkan hasil pengujian data, didapatkan hasil sensitifitas sebesar 90%, spesifisitas sebesar 100%. Serta tingkat akurasi 95% dengan tingkat error rate 5%. Kata Kunci: Bakteri Escherichia Coli, Bakteri Staphylococcus Aureus, Pengenalan Pola, Matlab PENDAHULUAN susunan, ukuran). Latar Belakang Pada saat ini identifikasi bakteri Bakteri merupakan mikrobia dilakukan dengan manual yaitu dengan uniseluler. Bakteri berasal dari kata menggunakan mata sehingga masih bisa (Yunani = batang kecil). Bakteri dari terjadi kesalahan klasifikasi bakteri kata latin bacterium (jamak, bacteria) khususnya pada user baru. Selain itu, adalah kelompok raksasa dari identifikasi bakteri secara manual yang organisme hidup seperti mitokondria dilakukan di kampus maupun sekolah, dan kloroplas. Mereka sangatlah kecil user diharuskan bergantian untuk dan kebanyakan uniseluler, dengan melihat di mikroskop. struktur sel yang telatif sederhana tanpa Semakin berkembangnya nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan teknologi dalam ilmu pengenalan pola organel lain. Bakteri adalah makhluk (pattern recognition), yang secara hidup yang sangat kecil dan hanya dapat umum bertujuan mengenali suatu obyek dilihat dengan mikroskop. dengan cara mengekstrasi informasi Identifikasi bakteri merupakan penting yang terdapat dalam suatu citra salah satu tugas yang lazim dilakukan di dapat membantu mengidentifikasi laboratorium mikrobiologi. Diagnostik bakteri melalui citra yang dihasilkan laboratorium untuk suatu penyakit yang oleh kamera. Kamera mampu disebabkan bakteri harus dilakukan menghasilkan informasi dari objek dengan cepat dan tepat sehingga berupa citra digital sehingga dapat pengobatan dapat dilakukan sedini mengenali pola untuk bisa diolah lebih mungkin. Identifikasi bakteri lanjut dan mendapatkan informasi didasarkan pada morfologi (bentuk, secara otomatis. Seminar Skripsi Juni 2018 Penelitian dengan judul 3. Menggunakan kamera digital untuk “Pendeteksian Bakteri Patogen pengambilan sampel yang dipasang ( Escherichia Coli ) Pada Air Sumur pada lensa okuler mikroskop. Dan Air Sungai Dengan Metode Local 4. Pengambilan citra dilakukan secara Binary Pattern” pada tahun 2013 oleh offline. Novia Yuana, Achmad Rizal dan 5. Pencahayaan pada mikroskop Leanna Vidya Yovita dari jurusan menggunakan dimmer manual. Teknik Telekomunikasi, Universitas Rumusan Masalah Telkom. Pada penelitian tersebut Apakah bisa dilakukan Pengenalan pendeteksian bakteri Escherichia Coli Bakteri Escherichia Coli dan menggunakan metode Local Binary Staphylococcus Aureus dengan Metode Pattern dan metode K-Nearest Pengenalan Pola / Bentuk? Neighbour yang akan digunakan untuk mengklasifikasikan tipe Bakteri E.coli Tujuan Penelitian ke dalam tiga kelas yaitu banyak, Tujuan Umum sedang, dan sedikit. Dibuatnya alat Pengenalan Bakteri Pada tahun 2014 telah dilakukan Escherichia Coli dan Staphylococcus penelitian dengan judul “Identifikasi Aureus dengan Metode Pengenalan Pola / Otomatis Spermatozoa Sapi Bentuk. Menggunakan Support Vector Machine” oleh Munawir, Muhtadin, Tujuan Khusus Budi Santoso , Stevanus Hardiristanto 1. Memasang kamera digital pada lensa dan I Ketut Eddy Purnama dari Jurusan okuler mikroskop. Teknik Elektro, Institut Teknologi 2. Membuat software untuk Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. mengidentifikasi jenis bakteri Pada penelitian tersebut, identifikasi Escherichia Coli dan Staphylococcus spermatozoa dengan terlebih dahulu Aureus secara otomatis. dilakukan segmentasi secara otomatis 3. Melakukan analisa keakurasian data. menggunakan Blob Analysis dan selanjutnya diidentifikasi secara otomatis dengan menggunakan SVM Manfaat (Support Vector Machine). Manfaat Teoritis Sehubungan dengan kajian- Menambah pengetahuan tentang alat kajian tersebut, maka penulis elektromedik khususnya pada bidang merencakan untuk dijadikan bahan peralatan laboratorium. skripsi dengan judul yaitu : “Pengenalan Bakteri Escherichia Coli Manfaat Praktis dan Staphylococcus Aureus dengan Memudahkan pengguna dalam Metode Pengenalan Pola / Bentuk” mengidentifikasi jenis bakteri. sehingga identifikasi bakteri dapat dilakukan dengan otomatis, dengan menggunakan pengenalan pola. Batasan Masalah 1. Menggunakan jenis bakteri Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus. 2. Tidak membahas mikroskop. Seminar Skripsi Juni 2018 METODOLOGI Saat program dimulai dengan start Diagram Blok Sistem program aplikasi Pengenalan Bakteri INPUT PROSES OUTPUT Escherichia Coli dan Staphylococcus Aureus dengan Metode Pengenalan Pola / Pemilihan Rangkaian Lampu Bentuk ini dijalankan. Kemudian kita Intensitas Dimmer Mikroskop melakukan pengambilan data citra gambar. Setelah itu dilakukan tahap pre-processing Kamera Personal Computer Display Pengenalan Pola Nama Bakteri yaitu dengan mengubah citra gambar yang awalnya citra RGB menjadi citra grayscale, Gambar 1 Diagram Blok Modul kemudian dilakukan ekstraksi Gambar untuk mendapatkan posisi tiap bakteri, selanjutnya Objek yang berupa bakteri pada beberapa gambar bakteri dikumpulkan untuk preparat dilakukan pembesaran dengan dilakukan training ke software pattern mikroskop dan melakukan pemilihan recognition, hasil training berupa kumpulan intensitas pada rangkaian dimmer sehingga data matematis untuk mengklasifikasi dapat dilihat morfologi bakteri kemudian bakteri. intensitas pada objek ditranslasikan oleh sensor pada kamera menjadi sinyal elektris Diagram Mekanis Sistem (analog). Sinyal elektris tersebut akan diubah menjadi data digital dan masuk menuju computer dan diproses melalui pengenalan pola sehingga dapat ditampilkan ke display yang berupa nama bakteri. Gambar 3 Diagram Mekanis Diagram Alir HASIL PENGUKURAN DAN START ANALISIS DATA Hasil Pelatihan Dengan menggunakan nprtool pada matlab untuk Neural network pattern PENGAMBILAN DATA recognition tool yang digunakan dalam CITRA mengolah data untuk menghasilkan output. Citra hasil foto bakteri yang PREPROCESSING digunakan sebagai data pelatihan menggunakan kamera dengan format jpeg (.jpg) sebanyak 115 data yang terdiri dari 65 EKSTRAKSI GAMBAR data bakteri Staphylococcus Aureus dan 50 data bakteri Escherichia Coli. DETEKSI POLA KLASIFIKASI BAKTERI Gambar 4 Arsitektur JST Matlab END Gambar 4 merupakan arsitektur JST yang sudah diimplementasikan kedalam Gambar 2 Diagram Alir Seminar Skripsi Juni 2018 matlab dengan 21025 variabel input, 10 Presentase False Positive (FP) adalah 0% hidden layer dan 2 output. atau 0 data kelas 2 yang dikenal sebagai kelas 1, sedangkan presentase True Negative (TN) adalah 48,1% atau 39 data kelas 2 yang benar diprediksi sebagai kelas 2. Gambar 5 Model iterasi Gambar 5 merupakan nilai iterasi dan lama waktu yang diperlukan dalam uji coba model JST, dari gambar terlihat bahwa diperlukan sebanyak 17 iterasi dengan lama proses 3 detik untuk mendapat hasil JST. Pada proses pelatihan data dibagi menjadi tiga tahapan yaitu training, validasi dan testing. Tahapan training menggunakan 70% atau 81 data, tahapan validasi menggunakan 15% atau 17 data dan tahapan testing menggunakan 15% atau 17 data. 4 Gambar 7 Hasil tahapan validasi Berdasarkan hasil pelatihan yang dilakukan 5 setiap tahapan dengan menggunakan JST Gambar 7 merupakan hasil dari tahapan diperoleh hasil sebagai berikut yang validasi yang ditampilkan dalam confusion ditampilkan dalam matriks. matrix, dimana perbandingan nilai predicted yang terbukti benar adalah 76,5% sedangkan nilai predicted yang terbukti salah adalah 23,5%. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa presentase TP adalah 41,2% atau 7 data dari kelas 1 yang benar diprediksi sebagai kelas 1. Presentase FN adalah 23,5% atau 4 data dari kelas 1 yang diprediksi sebagai kelas 2. Presentase FP adalah 0% atau 0 data kelas 2 yang dikenal sebagai kelas 1, sedangkan presentase TN adalah 35,3% atau 6 data kelas 2 yang benar diprediksi sebagai kelas 2. Gambar 6 Hasil tahapan training Gambar 6 merupakan hasil dari tahapan training yang ditampilkan dalam confusion matrix, dimana perbandingan nilai predicted yang terbukti benar adalah 86,4% sedangkan nilai predicted yang terbukti salah adalah 13,6%. Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa presentase True Positive (TP) adalah 38,3% atau 31 data dari kelas 1 (kelas bakteri Staphylococcus Aureus) yang benar diprediksi sebagai kelas 1. Presentase False Negative (FN) adalah 13,6% atau 11 6 Gambar 8 Hasil tahapan testing data dari kelas 1 yang diprediksi sebagai kelas 2 (kelas bakteri Escherichia Coli).
no reviews yet
Please Login to review.