jagomart
digital resources
picture1_Bab 1 Pendahuluan


 144x       Tipe PDF       Ukuran file 0.22 MB       Source: repository.pkr.ac.id


File: Bab 1 Pendahuluan
bab 1 pendahuluan 1 1 latar belakang arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat progresif yang cenderung menjadi kronis dan menyerang sendi serta jaringan lunak arthritis rheumatoid adalah suatu ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
           
                        I.  PENDAHULUAN 
           
          1.1 Latar Belakang 
              Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik 
          yang  bisa  diolah  maupun  yang  tidak  bisa  diolah,  yang  diperuntukkan  sebagai 
          makanan ataupun minuman bagi konsumsi manusia.  Pangan yang berasal dari 
          sumber  hayati  terbagi  atas  bahan  pangan  nabati  (asal  tumbuhan)  dan  pangan 
          hewani (asal ternak).  Bahan pangan hewani meliputi daging, susu dan telur serta 
          hasil  ikutannya  yang  berupa  bulu,  tanduk,  kotoran,  jeroan  dan  lain-lain  yang 
          berasal dari ternak ruminansia, monogastrik dan ternak unggas.  
              Berbagai produk olahan ternak dengan bahan dasar daging cukup banyak 
          ditemui dipasaran dengan berbagai cita rasa, kualitas, harga, bentuk serta kemasan.  
          Daging sebagai salah satu di antara produk hasil ternak yang bernilai gizi tinggi, 
          dapat  digunakan  sebagai  pemenuhan  kebutuhan  pangan  manusia.    Dengan 
          kandungan nilai gizi daging ayam yang cukup tinggi menjadi tempat yang baik 
          untuk perkembangan mikroorganisme pembusuk yang akan menurunkan kualitas 
          daging sehingga terjadi penurunan nilai gizi dan berdampak pada daging menjadi 
          mudah rusak.  Hal ini membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsi daging 
          yang telah terkontaminasi oleh bakteri patogen tersebut.  Untuk mempertahankan 
          kandungan gizi dan menjaga daging agar tetap aman, salah satunya dengan cara 
          membuat produk olahan yang mudah di konsumsi dan dapat disimpan dalam waktu 
          yang lebih lama, yaitu dengan membuat produk sosis fermentasi. 
              Sosis merupakan produk olahan yang terbuat dari daging atau ikan yang 
          telah  mengalami  penghalusan,  pemberian  bumbu-bumbu,  pemberian  binder  dan 
                            1 
           
           
          bahan pengisi, pengisian kedalam selongsong dan perebusan.  Sosis mempunyai 
          bentuk khas bulat memanjang, berselongsong dan teksturnya kenyal.  Pembuatan 
          sosis merupakan salah satu cara proses dalam pengawetan atau pengolahan menjadi 
          bentuk olahan dapat dilakukan untuk mempertahankan kualitas agar daging dapat 
          dikonsumsi  untuk  jangka  waktu  yang  lama  dan  meningkatkan  daya  terima 
          konsumen. (Astawan, 2008). 
              Pengolahan  daging  menjadi  sosis  fermentasi  bertujuan  untuk  mencegah 
          kerusakan, memperpanjang daya simpan, menjadikan daging lebih mudah dicerna 
          serta untuk penganekaragaman produk daging.  Pembuatan sosis fermentasi yang 
          pada  umumnya  menggunakan  selongsong  dari  usus  atau  selongsong  selulosa 
          sehingga  bentuk  dan  tekstur  sosis  tidak  seragam.    Pembuatan  sosis  fermentasi 
          secara  alami  rentan  mengalami  kegagalan.    Hal  tersebut  sering  terjadi  karena  
          pertumbuhan mikroba yang tidak dikehendaki yang menyebabkan mutu menjadi 
          tidak  konsisten.    Upaya  yang  dilakukan  untuk  mengurangi  atau  mencegah 
          kegagalan  yaitu  dengan  penambahan  starter  yang  umumnya  merupakan  bakteri 
          asam laktat (Antara, Bagus and Radu, 2015). 
              Bakteri  asam  laktat  juga  memainkan  peran  penting  dalam  mendukung 
          kesehatan  pencernaan  dan  dalam  sistim  kekebalan  tubuh,  membantu  untuk 
          menghambat pertumbuhan bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit atau 
          ketidak  seimbangan  pencernaan.  Salah  satu  bakteri  asam  laktat  yang  dapat 
          digunakan  dalam  pembuatan  sosis  fermentasi  adalah  Lactobacillus  delbrueckii.  
          Lactobacillus  delbrueckii  merupakan  salah  satu  jenis  bakteri  asam  laktat 
          homofermentatif  obligat  karena  hal  yang  terpenting  hanya  menghasilkan  asam 
          laktat dari metabolisme gula, tahan terhadap asam dari pada jenis Pediococcus dan 
                            2 
           
           
          Streptococcus  (Suprihatin,  2010).    Tahan  terhadap  panas,  sebagian  strain  dapat 
          tumbuh pada suhu 43˚C, menghasilkan bakteriosin yang dapat membunuh bakteri 
          patogen  dan  bakteri  penyebab  kebusukan  (Pramono,  Heru,  Murwantoko  dan 
          Triyanto,  2013).    Hasil  penelitian  Rahmi  (2009),  level  pemberian  starter 
          Lactobacillus  plantarum  yang  terbaik  sebanyak  4%  pada  sosis  sapi  fermentasi. 
          Pada penelitian  ini  level  pemberian  starter  Lactobacillus  delbrueckii  pada  sosis 
          ayam fermentasi yang terbaik dengan persentase pemberian starter 2%. 
              Berdasarkan pemikiran diatas maka penulis mencoba melakukan penelitian 
          dengan  judul  “Pengaruh  beberapa  level  starter  Lactobacillus  delbrueckii 
          terhadap kadar protein, kadar air, total titrasi asam dan nilai pH pada sosis 
          ayam fermentasi.” 
          1.2  Perumusan Masalah 
          1.    Apakah  ada  pengaruh  pemberian  starter  Lactobacillus  delbrueckii  terhadap 
            kadar  protein,  kadar  air,  total  titrasi  asam  dan  nilai  pH  pada  sosis  ayam 
            fermentasi. 
          2. Bagaimana pengaruh pemberian starter Lactobacillus delbrueckii terhadap kadar 
            protein, kadar air, total titrasi asam dan nilai pH pada sosis ayam fermentasi. 
          3. Pada level berapa pemberian starter Lactobacillus delbrueckii yang tepat untuk 
            menghasilkan sosis ayam fermentasi yang berkualitas paling baik. 
          1.3  Tujuan dan Kegunaan Penelitian 
              Tujuan  penelitian  adalah  untuk  mengetahui  pengaruh  pemberian  starter 
          Lactobacillus delbrueckii dan level terbaik terhadap kadar protein, kadar air, total 
          titrasi asam dan nilai pH pada sosis ayam fermentasi.  Kegunaan dari penelitian ini 
          dapat  memberikan  informasi  mengenai  penggunaan  starter  Lactobacillus 
                            3 
           
           
          delbrueckii terhadap kadar protein, kadar air, total titrasi asam dan nilai pH pada 
          sosis ayam fermentasi. 
          1.4  Hipotesis Penelitian 
              Hipotesis  alternatif  (H1)  dari  penelitian  ini  adalah  pemberian  starter 
          Lactobacillus delbrueckii dapat meningkatkan kadar protein dan total titrasi asam 
          serta dapat menurunkan kadar air dan nilai pH pada sosis ayam fermentasi. 
                        
                            4 
           
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Bab pendahuluan latar belakang arthritis rheumatoid adalah suatu penyakit sistemik yang bersifat progresif cenderung menjadi kronis dan menyerang sendi serta jaringan lunak autoimun dimana secara simetris persendian biasanya tangan kaki mengalami peradangan sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan nyeri kerap kali kerusakan pada bagian dalam karakteristik radang cairan sinovitis inflamatoir persisten perifer dengan penyebaran junaidi angka penderita rheumathoid tahun didapatkan dari pihak world health organization who mencapai penduduk ada di dunia telah gangguan ini sekitar merupakan manusia berusia diatas atau lebih sering dikenal sebutan lansia the national data workgroup nadw memperkirakan amerika sebanyak juta terjadi usia ke atas kelley menurut riskesdas jumlah indonesia seiring bertambahnya reumathoid justru tingkat kesadaran salah pengertian tentang cukup tinggi timbulnya membuat takut untuk bergerak mengganggu aktivitas sehari hari dapat menurunkan produktivitasnya padila ...

no reviews yet
Please Login to review.