Authentication
BAB I DEFINISI 1.1. Definisi Proses yang objektif dan sistematis dalam mengumpulkan informasi yang digunakan untuk membantu dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan pemasaran (tidak berfungsi sebagai pengganti dalam membuat keputusan manajemen). Berkaitan dengan konsep pemasaran, riset pemasaran: Berorientasi pada konsumen. Mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang, tidak semata-mata untuk meningkatkan volume penjualan Mengintegrasikan dan mengkoordinasi pemasaran dengan fungsi perusahaan. 1.2. Peranan Riset pemasaran mempunyai beberapa peran, diantaranya ialah : Merupakan cara yang efektif untuk menentukan produk atau layanan (baru) yang laku jual. Contoh: melakukan survai kebutuhan jenis minuman energi baru, misalnya Ekstra Joss, Hemaviton, Lipovitan, dll. Merupakan sarana manajemen yang efektif dan efisien. Contoh, untuk memutuskan apakah harga suatu produk akan dinaikkan atau tidak. Merupakan sarana yang baik secara metodologi dan statistik. Merupakan proses ilmiah yang bersifat netral dan memberikan hasil yang tidak bias/valid. Merupakan sarana mendekatkan perusahaan dengan konsumen atau promosi secara halus. Dapat menunjukkan cara-cara dalam menembus hambatan-hambatan dalam proses penjualan produk/jasa. Misalnya, mengapa produk brand Saripati Ayam tidak dikenal masyarakat luas. 1.3. Tahapan dalam Melakukan Riset Pemasaran Tahapan dalam melakukan riset pemasaran ialah : 1. Mendefinisikan masalah, 2. Mengembangkan pendekatan masalah yang diteliti, 3. Menformulasikan desain riset, 4. Mengumpulkan data, 5. Mengolah dan menganalisis data, 6. Membuat laporan dan mempresentasikan. 1.4. Klasifikasi Riset Pemasaran Klasifikasi dalam riset pemasaran dapat dilihat dalam gambar di bawah ini : Klasifikasi Riset Pemasaran Riset Mengidentifikasi Masalah Klasifikasi Riset Pemasaran Riset potensi besar Riset segmentasi Riset pangsa pasar Riset produk Riset citra Riset penetapan Riset karakteristik produk Riset karakteristik produk Riset analisis penjualan Riset analisis penjualan Riset prediks Riset prediks Riset Riset Gambar 1.1. Klasifikasi Riset Pemasaran BAB II MASALAH PENELITIAN 2.1. Mendefinisikan Masalah Pendefinisian masalah dimulai dari yang umum kemudian menyempit sampai pada tahap identifikasi komponen-komponen yang berkaitan dengan pemasaran. Contoh kasus : Greensands berusaha meningkatkan volume penjualan. Setelah dilakukan pengamatan dan uji coba akhirnya mereka menemukan inti masalahnya, yaitu kandungan alcohol. Perusahaan kemudian menghilangkan kandungan alkoholnya. Akhirnya hasilnya penjualan meningkat sebesar 450%. Persaingan penjualan shampoo dari hari ke hari semakin meningkat. Patente berhasil mengidentifikasi masalah dengan baik sehingga memunculkan shampoo yang diberi merek berdasarkan fungsinya, yaitu anti rambut rontok. Hasilnya, shampoo merek Patente tersebut dalam 2 bulan terjual 1,7 juta botol. Coca Cola yang selama ini merupakan minuman softdrink yang banyak dikenal di kalangan perkotaan melakukan ekspansi pasar sasaran kepada masyarakat pedesaan. Kendala yang dihadapi ialah cara mengiklankan ke calon konsumen baru. Cara pengiklanan tersebut menonjolkan peranan orang desa yang ternyata sudah kenal produk Coca Cola ketika yang bersangkutan pergi ke kota dan merasa haus. Orang desa tersebut ternyata sudah tahu harga sebotol Coca Cola. 2.2. Proses Mengidentifikasi Masalah Proses mengidentifikasi masalah dilakukan sesuai dengan alur dalam Gambar 2.1. Konteks Lingkungan Masalah Tugas yang Berkaitan dengan Mendefinisikan Masalah Diskusi dengan Wawancara Analisis Data Melakukan Riset Pembuat dengan Sekunder Kualitatif Keputusan Para Ahli Masalah Keputusan Manajemen Masalah Riset Pemasaran Gambar 2.1. Proses Mengidentifikasi Masalah 2.3. Konteks Lingkungan Masalah Untuk memahami konteks lingkungan masalah dilakukan dengan mengidentifikasi factor-faktor di bawah ini : 1. Informasi di masa lalu yang berkaitan dengan penjualan, pangsa pasar, profitabilitas, populasi, demografi, psikografi (gaya hidup). 2. Sumber daya dan kendala 3. Tujuan 4. Perilaku konsumen 5. Jumlah dan lokasi geografis pembeli dan bukan pembeli 6. Karakteristik demografis dan psikografi 7. Kebiasaan-kebiasaan mengkonsumsi produk 8. Perilaku mengkonsumsi media dan respons terhadap promosi 9. Sensitivitas terhadap harga 10. Dukungan outlet 11. Referensi pembeli 12. Lingkungan hokum yang berkaitan dengan kebijakan, perpajakan, HAKI, persetujuan perdagangan, peraturan penentuan tariff, hal-hal yang berkaitan dengan regulasi yang berlaku.
no reviews yet
Please Login to review.