Authentication
292x Tipe PDF Ukuran file 0.06 MB Source: repository.usu.ac.id
DIARE KRONIK SRI MARYANI SUTADI Fakultas Kedokteran Bagian Ilmu Penyakit Dalam Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak 1-4 pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal. Diare terbagi menjadi diare Akut dan Kronik.Diare akut berdurasi 2 minggu atau kurang, sedangkan diare kronis lamanya lebih dari 2 minggu. Selanjutnya 5,6 pembahasan dikhususkan mengenai diare kronis. Diare menetap selama beberapa minggu atau bulan,baik yang menetap atau intermitten, memerlukan evaluasi.Meskipun pada umumnya sebagian besar kasus disebabkan oleh Iritable Bowel Syndrome(IBS), diare dapat mewakili manifestasi dari penyakit serius yang mendasarinya. Pencarian yang seksama terhadap penyakit ini harus dilakukan.7 PATOFISIOLOGI Beberapa hal yang dapat menebabkan diare adalah 910 Menurunnya absorbsi normal larutan dalam air,(2) Meningkatnya sekresi elektrolit kedalam lumen intestinal,(3) Adanya absorbsi yang buruk secara osmosis larutan aktif di lumen usus,(4) Meningkatnya motilitas intestinal,(5) Penyakit Inflamasi yang menghasilkan 2-3 darah,pus dan mucus. Diare sekretori biasanya disebabkan abnormalitas baik absorbsi maupun sekresi elektrolit. Diare Sekretori secara normal berhubungan dengan meningkatnya camp inttraselular. Meningkatnya camp disebabkan oleh rangkaian kejadian yang dimulai dengan adanya molekukl penanda. Sesudah molekul penanda mengkomplekskan permukaan reseptor sel, suatu G-protein diaktivasi kedalam 1,3,6 membran sel dan menstimulasi produksicAMP. Hal ini dapat dilihat dari gambar Seperti yang diperlihatkan oleh gambar diatas, meningkatnya camp menghambat absorbsi NaCL dan menstimulasi sekresi klorida tanpa merubah mekanisme transport lainnya. Hal ini membuat toksin yang labil dalam keadaan panas seperti basil kolera, menyebabkan diare dengan meningkatnya camp intraseluler tanpa merusak permukaan mukosa. Jalur penanda melalui protein spesifik sangatlan spesifik sehingga hidrasi dapat dipertahankan dengan pemberian larutan Natrium Glukosa, dimana melalui jalan lain hal ini tidak dipengaruhi. Diare sekretori mempunyai penyebablain, tetapi sebagian besar sedikit dimengerti. Meningkatnya cGNP atau kalsium intrasel juga menyebabkan sekresi. Kelainan Usus Halus yang menyebabkan atrofi villi seperti celiacsprue sering dihubungkan dengan sekresi yang abnormal dari elektrolit. Agaknya hal ini disebabkan tidak memadainya permukaan absortif dari sekresi kripta normal. Kelainan yang berhubungan dengan malabsorbsi pada diare osmotic dapat berkaitan dengan komponen sekretori, tetapi mekanismenya sampai saat ini kurang dipahami. Asam empedu yang tidak diabsorbsi dan asam-asam lemak dapat menstimulasi sekresi ion dalam kolon, menyebabkan diare massif yang berlanjut walaupun dalam keadaan puasa. Pada diare ini yang menoonjol adalah air dan elektrolit. Osmolalitas fecal secara keseluruhan dapat dihitung dengan mengukur ©2003 Digitized by USU digital library 1 + + - + + Na ,K ,CL, dan HCO dengan ‘gap” larutan fecal (osmolalitas plasma –2(Na + K ) 4 3 mendekati nol. Diare osmotic disebabkan oleh akumulasi larutan yang sulit diserap dalam lumen intestinal. Terdapat tiga mekanisme utama yang menyebabkan hal ini. (1) -2 -3 2+ Makan larutan yang sulit diabsorbsi seperti laktulosa,SO ,PO atau Mg , (2) 4 4 Malabsorbsi secara menyeluruh, (3) Kegagalan mengabsorbsi komponen diet yang spesifik seperti lactose. Diare osmotic dapat dicegah secara sempurna melalui puasa dengan mengeliminasi intake larutan yang menyebabkan diare. Kolon tidak dapat mempertahankan gradien air, konsentrasi Natrium dan Kalium akan turun dengan + adanya larutan aktif secara osmotic abnormal. Pengukuran elektrolit feses [2(Na + + K )] tidak dapat menilai osmolalitas cairan faeces. Osmolalitas cairan feses diperkirakan sama dengan osmolalitas serum. Pada kasus intake makanan yang sulit 2- -3 diabsorbsi, anion seperti SO dan PO , diare osmotic mungkin akan memiliki gap 4 4 larutan normal sebab perhitungan dengan kation lebih baik dari pada anion. Malabsorbsi Karbohidrat menyebabkan diare osmotic, menghasilan fases yang asam 3,4,6 karena fermentasi bakteri terhadap karbohidrat. Perubahan elektrolit yang cepat pada lumen selama memproses makanan normal dan memproses makanan yang menyebabkan diare osmotic diperlihatkan pada skema dibawah ini :. KLASIFIKASI DAN GAMBARAN KLINIS KLASIFIKASI Diare Kronik berdasarkan penyebabnya terdiri dari : proses inflamasi, osmotic (malabsorbsi), sekretori dan dismotilitas. Diare Inflamasi : Diare Inflamasi ditandai dengan adanya demam, nyeri perut, fases yang berdarah dan berisi lekosit serta lesi inflamasi pada biopsy mukosa intestinal. Pada beberapa kasus terdapat hipoalbuminemia, hipoglobulinemia, protein losing enterophaty. Mekanisme inflamasi ini dapat bersamaan dengan malabsorbsi dan meningkatnya sekresi intestinal. Pada pasien tanpa penyakitsistemik, adanya fases yang berisi cairan atau darah tersamar kemungkinan suatu neoplasma kolon atau proktitis ulcerative. Terjadinya diare kronik yang berdarah dapat disebabkan oleh Collitis Ulcerativa atau Chron’s Disease. Manisfestasi ekstraintestinal yang timbul arthritis, lesi pada kulit,uveitis atau vaskulitis. Diare yang terjadi pada IBD penyebabnya adalah kerusakan absorbsi permukaan epitel dan pelepasan kedalam sirkulasi oleh sekretagogue seperti leukotriens, prostaglandins, histamin dan sitoksin lain yang merangsang sekresi intestinal atau system saraf enteric. Diare inflamasi dapat dilihat pada pasien dengan enterokolitis radiasi kronik akibat iradasi malignansi terhadap tractus urogenital wanita atau prostat pria. Sekmen yang biasanya terlihat adalah ileum terminal, caecum dan rektosigmoid. Kolonoskopi dapat melihat menyempitnya lumen, ulcerasi, perubahan inflamasi difus dan karakteristik mukosa telengiektasi yang dapat menyebabkan perdarahan berat. Diare juga terjadi sebagai hasil malabsorbsi asam empedu yang disebabkan oleh inflamasi ileal atau pertumbuhan bakteri dari striktur instestinal atau stasis. Gastroentroenteritis Eosinophilic ditandai oleh infiltrasi beberapa bagian traktus gastrointestinal oleh eosinophil. Gambaran klinik berupa : diare, nyeri abdomen, neusea, muntah, penurunan berat badan, eosinophilia perifer, steatorea dan protein losing enterophaty. Pada protein losing enterophaty berat, dapat terjadi edema ferofer, asites dan anasaarka. Penyakit ini merupakan variasi penyakit ©2003 Digitized by USU digital library 2 termasuk infeksi,IBD, kondisi yang berhubungan dengan abstruksi limfatik dan 1,5,6 akhir-akhir ini terkait dengan infeksi yang disebabkan oleh HIV/AIDS. Diare Osmotik Diare osmotic terjadi jika cairan yang dicerna tidak seluruhnya aiabsorbsi oleh usus halus akibat tekanan osmotic yang mendesak cairan kedalam lumen intestinal. Peningkatan volume cairan lumen tersebut meliputi kapasitas kolon untuk reabsorbsi, nutrien dan obat sebagai cairan yang aggal dicerna dan diabsorbsi. Pada umumnya penyebab diare osmotic adalah malabsorbsi lemak atau karbohidrat. Malabsorbsi protein secara klinik sulit diketahui namun dapat menyebabkan malnutrisi atau berakibat kepada defisiensi spesifik asam amino. Variasi kelainan ini dihubungkan dengan malabsorbsi dan maldigesti. Maldigesti intraluminal terjadi oleh karena insufisiensi eksoktrin pancreas jika kapasitas sekresi berkurang sampai 90%. Keadaan ini terjadi pada pankreatitis kronik, obstruksi duktus pancreas, somastostaninoma, kolestasis dan bacterial overgrowth. Diare osmotic dapat terjadi akibat gangguan pencernaan kronik terhadap makanan tertentu seperti buah,gula/manisan, permen karet,makanan diet dan pemanis obat berupa karbohidrat yang tidak ddiabsorbsi seperti sorbitol atau fruktosa. Kelainan congenital spesifik seperti tidak adanya hidrolase karbohidrat atau defisiensi lactase pada laktosa intolerans dapat juga menyebabkan diare kronik. Malabsorbsi mukosa terjadi pada celiac sprue atau enteropati sensitive glutein. Pasien dengan celiac sprue memiliki presentasi atipik yaitu gangguan pertumbuhan, otot kecil, distensi abdomen, defisiensi besi, retardasi dan anoreksia. Pada tropical sprue ditandai dengan malabsorbsi dan perubahan histologik usus halus berupa atrofi villus, hiperplasia kripta, kerusakan epitel permukaan dan in filtrasi mononuclear ke lamina propria. Malabsorbsi Intestinal (Whipp;e’s Disease) disebabkan tropehyma whippeli, umumnya terjadi pada usia dewasa. Manisfestasi berupa artralgia, demam, menggigil,hipotensi,limfadenopati dan keterlibatan system saraf. A betalipoproteinemia disebabkan karena tidak adanya Apo B akibat defek formassi kilomikron. Pada anak-anak dengan kelainan ini ditandai dengan steatore, sel darah merah akantositik,ataksia,pigmentosa retinitis. Steatore disebabkan juga oleh Giardia,Isospora,Strogyloides dan kompleks mycobacterium avium. Steatore yang disebabkan oleh obet terjadi kerusakan pada enterosit misalnya kolkisine, neomisin dan paraaminosalisilic acid. Limpangiektasia menyebabkan protein losing enterophaty dengan steatorea, tetapi absorbsi karbohidrat tetap baik misalnya pada post mukosal obstruction of lymphatic channels. Penyakit ini dapat congenital atau didapat misalnya trauma,limfoma,karsinoma atau Penyakit whipple. Reseksi Intestinal yang luas dapat menyebabkan short bowel syndrome berupa steatore akibat tidak adekuatnya absorbsi, menurunnya transit time, dan menurunnya pool garam empedu. Faktor lain yang mungkin mendukung diare dan short bowel syndrome adalah efek osmotic cairan non absorbsi, hipersekresi gaster 1,4,6 dan beberapa penyebab dari pertumbuhan bakteri. Diare Sekretori Diare Sekretori ditandai oleh volume feses yang besar oleh karena abnormalita cairan dan transport elektrolit yang tidak selalu berhubungan dengan makanan yang dimakan. Diare ini biasanya menetap dengan puasa. Pada keadaan ini tidak ada malabsorbsi larutan. Osmolalitas feses dapat diukur dengan unsure ion normal tanpa adanya osmotic gap pada feses. Diare sekretori terjadi pada Carcinoid tumor traktus gastrointestinal sebagai suatu : Sndrom Carcinoid yaitu : episodic flushing, telangiectatic skin lesions, sianosis, pellagra like skin lesions, bronchospasm dan cardiac murmur yang ©2003 Digitized by USU digital library 3 disebabkan right sided valvular lesions. Sindrom ini terjadi akibat substans vasoaktif sebagai secretagogue poten intestinal, misalnya seratonin, histamin, katekolamin, prostaglandin dan kinin. Sepertiga kasus diare ini adalah Sindroma Zollinger Ellison dan simtom ini terjadi 10% kasus. Diare terjadi karena sekresi dengan volume tinggi asam hidroklorik, maldigesti lemak akibat inaktivasi lipase pancreas dan rendahnya pH asam empedu. Pada adenoma pankreatik sel non beta, diare ini terjadi akibat sekresi vasoaktif intestinal polypeptide(VIP) dihubungkan dengan Watery Diarrhea Hypoklemia Achlorhydria (WDHA) yang sering terjadi diare massif, akhlohidria, hipokalemia,hipomagnesemia,hiperkalsemia tanpa hiperparatiroidisme. Beberapa kasus dijumpai adanya flushing,miopati atau nefropati. Carcinoma Medular pada thyroid mungkin sekali menggambarkan sindrom multiple neoplasia endokrin type II a dengan feokromositoma dan hiperparatiroidisme. Diare ini dimediasi oleh kalsitonin yang dihasilkan oleh tumor. Adanya diare pada medullari tumor menunjukkan suatu prognostic yang buruk. Mastosiosis Sistemik diare terjadi akibat mediasi histamin atau amalabsorbsi yang disebabkan oleh infiltrasi mukosa intestinal oleh sel mast. Diare yang disebabkan oleh Adenoma Villous pada rectum atau rektosigmoid biasanya terjadi pada tumor yang besar dengan diameter 3-4 cm. Sering juga disertai dengan hipokalemia. Kolitis limfositik dan Kolitis kollagenous, karakteristik penyakit ini ditandai lesi histologik berupa infiltrasi sel inflamasi dan limfosit intraepithelial ke lamina propria dan adanya subepitelial kolagen band pada colitis kolagen. Gambaran mukosa kolonoskopi normal. Diare Sekretori berat dapat terjadi pada reseksi atau bypass dari ileum distal sedikitnya 100 cm. Diare terjadi akibat stimulasi sekresi kolon oleh garam empedu dihidroksi yang absorbsinya pada illeum terminal (diare kolerik). Dengan mencegah kontraksi kandung empedu dan membawa sejumlah besar empedu ke intestine melalui puasa dapat mengeliminasi diare ini. Jika lebih dari 100 cm direksesi, sintesis hepatic tidak dapat mempertahankan pool asam empedu intraluminal secara memadai daan steatore terjadi. Asam empedu yang menyebabkan diare dapat terjadi sesudah kolisistektomi karena kehilangan kapasitas penyimpanan dari kandung empedu. Kasus yang jarang adalah malabsorbsi primer asam empedu idiopatik (primer) dari Illeium terminal. Terjadinya diare sekretorik ini dapat diterangkan. Transit usus halus yang cepat meningkatkan asam empedu kolon. Kejadian ini dapat juga terjadi pada diare post vogotomi pada 30% pasien yang menjalani prosedur drainase vagotomi trunkal untuk ulkus peptikum. Diare ini berkurang pada vogotomi 1’4-6 gaster proksimal. Perubahan Motilitas Intestinal (Altered Intestinal Motility) Diare ini disebabkan oleh kelainan yang menyebabkan perubahan motilitas intestinal. Kasus paling sering adalah Irritable Bowel Syndrome. Diare ini ditandai dengan adanya konstipasi, nyeri abdomen, passase mucus dan rasa tidak sempurna dalam defaksi. Pada beberapa pasien dijumpai konstipasi dengan kejang perut yang berkurang dengan diare, kemungkinan disebabkan kelainan motilitas intestinal. Diare terjadi akibat pengaruh fekal atau obstruksi tumor dengan melimpahnya cairan kolon diantara feses atau obstruksi. Penyakit Neurologi sering dihubungkan dengan diare, disebabkan perubahan kontrol otonom dari fungsi defekasi. Diare yang banyak dan inkontinen sering terjadi pada pasien Diabetes tipe I yang dihibungkan dengan neuropati berat, nefropati dan ertinopati. Faktor tambahan termasuk pertumbuhan sekunder bakteri terhadap ©2003 Digitized by USU digital library 4
no reviews yet
Please Login to review.