jagomart
digital resources
picture1_Luka Bakar Pdf 59221 | 137567 Id None


 169x       Tipe PDF       Ukuran file 0.20 MB       Source: media.neliti.com


File: Luka Bakar Pdf 59221 | 137567 Id None
p issn 2086 3071 e issn 2443 0900 versi online volume 8 nomor 1 januari 2017 http ejournal umm ac id index php keperawatan issue view studi fenomenologi makna pengalaman ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 23 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                            P- ISSN: 2086-3071, E-ISSN: 2443-0900                                                         Versi online:
                            Volume 8, Nomor 1, Januari 2017                                              http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
                                  STUDI FENOMENOLOGI: MAKNA PENGALAMAN PERAWAT 
                               DALAM MERAWAT PASIEN LUKA BAKAR  FASE EMERGENCYDI 
                                           INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP SANGLAH
                            Phenomenology.Study : The Meaning of the Experience of Nurses Perform Emergency 
                                                    Phase of Burn Care in the Emergency Room
                                                                   1                  2                   3
                                               I Kadek Artawan , Indah Winarni , Heri Kristianto
                                      1,2,3Program Studi Magister Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Kedokteran 
                                                                  Universitas Brawijaya
                                                                 Jalan Veteran Malang 65145
                                                          1e-mail : kadekartawan27@gmail.com
                                                                      ABSTRAK
                            Luka bakar merupakan salah satu jenis trauma dengan masalah yang kompleks. Permasalahan 
                            pada  luka  bakar  menimbulkan  kebingungan dan  kesulitan pada  perawat  dalam  memberikan 
                            perawatan.  Perawat  juga  menjadi  kewalahan  dalam  melakukan  tindakan  keperawatan  dalam
                            merawat pasien luka bakar. Kompleknya masalah luka bakar juga menimbulkan perubahan emosi 
                            perawat dalam memberikan perawatan sehingga berdampak pada distres emosional dan perawatan 
                            yang kurang optimal pada pasien.  Adapun tujuan penelitian ini adalah  mengeksplorasi  makna 
                            pengalaman perawat melakukan perawatan luka bakar fase emergency di IGD. Desain penelitian 
                            menggunakan  kualitatif  fenomenologi  interpretatif.    Data  dikumpulkan  dengan  melakukan 
                            interview  mendalam  (in  depth  interview)  pada  7  partisipan  dengan  panduan  wawancara  semi 
                            terstruktur.  Kemudian  dianalisis  menggunakan  analisishermeneutics menurut  Streubert  & 
                            Carpertner.Penelitian  ini  menghasilkan  beberapa  tema  dalam  merawat  pasien  luka  bakar  fase 
                            emergency. Tema-tema tersebut yaitu; 1)memiliki kesigapan dalam memberikan perawatan  2) 
                            berkolaborasi  menentukan  keselamatan pasien,  3)  melayani  dalam  situasi  kacau  balau,  4) 
                            mengalami tekanan batin dalam bekerja.Merawat sebagai sebuah perjuangan merupakan  maka 
                            pengalaman  perawat  dalam  memberikan  perawatan  luka  bakar  fase  emergency.  Makna  ini 
                            terbentuk  karena  penuh  perjuangan  dalam  memberikan perawatan dengan situasi  yang banyak 
                            tekanan,    pelayanan  yang  terbatas,  tetapi  dapat  memberikan  perawatan  optimal  dan  mampu 
                            menstabilkan kondisi pasien. 
                            Kata Kunci: Pengalaman perawat, luka bakar, emergency
                                                                      ABSTRACT
                            Burns is one type of traumahave a complex problem. Problems in burns cause confusion and 
                            difficulty in nurses in providing care. Nurses also be overwhelmed in a nursing action in treating 
                            burn patients. Complexity of the problem of burns also cause emotional changes of nurses in 
                            providing care so the impact on emotional distress and less than optimal care for patients. The 
                            purpose of this study is to explore the meaning of the experience of nurses perform emergency 
                            phase of burn care in the ER. The study design using qualitative interpretive phenomenology. Data 
                            were gathered through in-depth interviews (in-depth interviews) at 7 participants with a semi-
                            structured interview guide. Then analyzed using analysis of hermeneutics according Streubert & 
                            Carpertner. The study produced several themes in treating burn patients. These themes namely; 1) 
                            had  the  alacrity  in providing  care, 2)  collaborating  determine  patient  safety,  3)  caring  in 
                            overcrowding situation, 4) feeling high stressor in work. Nursing as a struggle is the experience of 
                            nurses in providing emergency treatment of burns phase. This meaning is formed because of strife 
                            in providing care to the situation that a lot of pressure, limited service, but it can provide optimal 
                            care and is able to stabilize the patient's condition.
                            Keywords : Nurse experiences, burn, emergency
                            Studi Fenomenologi: Makna Pengalaman Perawat dalam Merawat Pasien Luka Bakar  Fase Emergency di Instalasi 
                            Gawat Darurat RSUP Sanglah
                                                                                                                           13
                           PENDAHULUAN                                      terhadap kinerja perawat sendiri (Rice & 
                                                                            Orgill, 2015).
                                   Luka       bakar      merupakan                   Situasi  IGD  yang  ramai  juga 
                           penyebab  umum  terjadinya  cedera               menimbulkan          kelelahan       yang 
                           traumatik dan kondisi kegawatan utama            berpengaruh       terhadap      kesehatan 
                           di  ruang  gawat  darurat  yang  memiliki        perawat.     Murji    et    al.,  (2006), 
                           berbagai  jenis  permasalahan,  tingkat          mengatakan bahwa paparan dengan stres 
                           mortalitas  dan  morbiditas  yang  tinggi        kerja    kronis    akan     menyebabkan 
                           (Chen, Chen, Wen, Lee, dan Ma, 2014;             kelelahan  emosional,  depersonalisasi, 
                           Jailani,  2006;  Schneider  et  al.,  2012).     dan    penurunan  rasa  percaya  diri 
                           Kompleksitas masalah yang timbul pada            perawat.    Distres    emosional     akan 
                           fase emergency menyebabkan kesulitan             berdampak  terhadap  proses  perawatan 
                           petugas    kesehatan     dan     perawat         pada  pasien  dengan  cedera  luka  bakar 
                           melakukan perawatan luka bakar pasien            dan perawat itu sendiri terkait kesehatan 
                           tersebut (Chen et al., 2014; Kabalak &           fisik  dan mentalnya (Rafi, 2007; Murji 
                           Yasti, 2012).                                    et al., 2006).
                                   Fase   Emergency      merupakan 
                           waktu awal (0 menit) yang dibutuhkan                      Sikap   bingung  dan  mudah 
                           untuk  mengatasi  masalah  kegawatan             terjadinya  kelelahan  akan  berdampak 
                           pasien  khususnya  hemodinamik  pasien           terhadap  proses  perawatan  pasien  luka 
                           selama 24-48 jam pertama (Ignatavicius           bakar     fase     emergency.      Proses 
                           &    Workman,      2006).    Pada    fase        keerawatan luka  bakar  selama  fase 
                           emergency perawat  memegang  peran               emergency dan  akut  di  IGD  harus 
                           penting   dalam     melakukan     asuhan         dilakukan segera selama beberapa menit 
                           keperawatan  pada  pasien  luka bakar            pertama  pasca  kebakaran.  Berdasarkan 
                           dengan  kompleksitas  masalah.  Perawat          studi  pendahuluan  pada  bulan  Januari 
                           juga  dituntut  melakukan  pengkajian,           2016  terkait  perawatan  luka  bakar  di 
                           menentukan      diagnosa,     intervensi,        IGD      RSUP       Sanglah     Denpasar 
                           implementasi  dan  evaluasi  (Nursalam,          ditemukan     belum    berjalan    dengan 
                           2014).                                           optimal. Sepuluh (10) perawat IGD yang 
                                   Banyaknya                masalah         diwawancarai  menyatakan  situasi  IGD 
                           keperawatan  yang  muncul  pada  pasien          sangat  ramai,  jumlah  pasien  yang 
                           luka    bakar    berdampak      terhadap         banyak  dan  kompleksitasnya  masalah 
                           kesulitan  dan  kebingungan  perawat             pada pasien luka bakar menjadi alasan 
                           (Bayou dan Agbenorku, 2015). Perawat             perawatan  luka  bakar  digolongkan 
                           merasa  bingung  dalam  menentukan               belum optimal. 
                           prioritas   masalah    yang     dihadapi.                 Perawatan  belum  optimal  yang 
                           Menurut     Murji     et   al.,   (2006)         dimaksudkan  adalah  masih  tingginya 
                           menyatakan      bahwa       kompleksitas         angka     mortalitas   pasien.    Tingkat 
                           masalah    luka   bakar    menimbulkan           kematian  pasien  luka  bakar  di  IGD 
                           lingkungan  kerja  dengan  strosor  tinggi       RSUP  Sanglah  tahun  2014  mencapai 
                           dan membuat perawat kewalahan dalam              11,3  %.  Angka  ini  masih  lebih  tinggi 
                           memberikan perawatan. Oleh karena itu,           dibandingkan  dengan  Australia  yang 
                           perawatan  pasien  luka  bakar    menjadi        hanya mencapai 0,9 % (BRANS, 2014). 
                           kurang    optimal   dan       berdampak          IGD RSUP Sanglah dengan sistem triase 
                                                                            dan  fasilitas  Burn  unit  yang  dimiliki 
                           Studi Fenomenologi: Makna Pengalaman Perawat dalam Merawat Pasien Luka Bakar  Fase Emergency di Instalasi 
                           Gawat Darurat RSUP Sanglah                                                              14
                             mengadopsi  dari  Australia  (Darwin                 ubah  berpengaruh  terhadap  emosional 
                             Hospital)  harusnya  memiliki  tingkat               perawat  dalam  memberikan  pelayanan 
                                                                                  keperawatan (Froutan 
                             kematian pasien luka bakar yang lebih                                         et al., 2014).
                             rendah dari angka saat ini.                                   Fenomena adanya kebingungan, 
                                      Tindakan  utama  dalam  fase                mudah  mengalami  perubahan  emosi, 
                             emergency yaitu  memenuhi  kebutuhan                 banyaknya       tindakan      yang     harus 
                             cairan pasien agar status hemodinamaik               dilakukan  menyebabkan  perawat  tidak 
                             kembali normal. Perawat juga berperan                optimal  dalam  memberikan  perawatan.
                             penting  melakukan  perawatan  luka                  Fenomena ini menjadai menarik diteliti 
                             untuk mencegah infeksi dan memenuhi                  karena  melibatkan  prilaku,  sikap  dan 
                             kebutuhan  nutrisi  pasien  pada  fase               emosi     perawat      yang     berpengaruh 
                             emergency.  Penatalaksanaan  nyeri  juga             terhadap        pemberian        perawatan. 
                             menjadi     perioritas   dalam     merawat           Eksplorasi pengalaman perawat penting 
                             pasien luka bakar pada fase emergency                untuk dipahami, bagaimana pengalaman 
                             (Lewis  et  al.,  2014).Kepekaan  dalam              perawat  memberikan  makna  sebagai 
                             melihat masalah menjadi suatu tuntutan               suatu  kepercayaan  dan  kemampuan 
                             keterampilan  perawat.  Rasa  kepekaan               perawat         dalam        menyelesaikan 
                             ini  akan  meningkatkan  sikap  perawat              permasalahan yang dihadapi. Penelitian 
                             dalam menghadapi stres kerja (Froutan                ini  penting  untuk  dilakukan  mengingat 
                             et.al., 2014).                                       bahwa kondisi luka bakar membutuhkan 
                                      Kepekaan      perawat      menjadi          bentuk     perawatan      kegawatan      dan 
                             berkurang  saat  bekerja  dalam  situasi             menimbulkan komplikasi yang berisiko 
                             dengan stresor dan tuntutan yang tinggi.             terhadap kematian, sehingga diharapkan 
                             Hal    ini   didkukung      dengan     studi         dapat  meningkatkan kualitas  pelayanan 
                             fenomenologi  dari  Bregman  (2012)                  di     ruang     gawat     darurat     untuk 
                             mengungkapkan              adanya      suatu         mengurangi       angka     kesakitan     dan 
                             hambatan  perawat  dalam  memberikan                 kematian pasien luka bakar.
                             perawatan  pada  pasien  diruang  IGD, 
                             yang dibagi menjadi 3 tema besar yaitu               METODEPENELITIAN
                             (a)    perasaan       kewalahan       akibat 
                             menetapkan  prioritas       masalah,     (b)             Penelitian  ini  merupakan  penelitian 
                             adanya       ketidak-kekompakan          tim         kualitatif        dengan         pendekatan 
                             perawatan kesehatan, termasuk perawat,               fenomenologi interpretatif. Penelitian ini 
                             administrator,  dan  dokter  di  IGD,  dan           dilakukan di Triage IGD RSUP Sanglah 
                             (c)    perasaan      frustrasi    mengenai           Denpasar  mualai  dari  28  April  sampai 
                             penyalahgunaan IGD pada pasien yang                  28  Juli  2016.  Partisipan  penelitian 
                             datang     dengan       masalah      ringan,         dipilih  sebanyak  7  orang  setelah  data 
                             kompleksitas  masalah  yang  kurang                  dianggap tersaturasi  (jenuh).  Pemilihan 
                             untuk  dirawat  di  IGD,  dan  harapan               partisipan  disesuaikan  dengan  tujuan 
                             pasien  yang  tidak  realistis  terhadap             penelitian  dengan  kriteria  memiliki 
                             peran perawat. Penelitian tersebut belum             pengalaman  di  IGD  3  tahun,  pernah 
                             mengeksplorasi  terkait  caring  perawat             merawat      pasien    luka    bakar     fase 
                             dalam  merawat  pasien.  Pengalaman                  emergency,         sudah        tersertifikasi 
                             perawat  dalam  manajemen  luka  bakar               BLS/BTLS. Peneliti memilah perawat di 
                             pada kondisi gawat darurat, dengan stres             IGD berdasarkan tujuan penelitian dan
                             kerja tinggi, keadaan IGD yang berubah-              mendapatkan perawat sejumlah 15 orang 
                             Studi Fenomenologi: Makna Pengalaman Perawat dalam Merawat Pasien Luka Bakar  Fase Emergency di Instalasi 
                             Gawat Darurat RSUP Sanglah                                                                     15
                           yang  bisa  dijadikan  partisipan.  Jumlah                Sub     tema    pertama      adalah 
                           ini  kemudian dilakukan inform consent             menghampiri  secara  langsung.  Kontak 
                           dan  akhirnya  mendapatkan  jumlah  7              langsung    merupakan  respon  cepat 
                           orang. Setelah mendapatkan persetujuan             perawat  dalam  mengutamakan  pasien 
                           dilakukan  kontrak  selanjutnya  berupa            ketika   menghadapi      kondisi    pasien 
                           wawancara.      Wawancara       dilakukan          dengan    kegawatandarutan.      Hal    ini 
                           dengan  teknik    wawancara  mendalam              didukung  oleh  pernyataan  partisipan 
                           menggunakan panduan wawancara semi                 sebagai berikut:
                           terstruktur.    Wawancara       dilakukan 
                           selama     30-60    menit.   Data     yang                “Terus  kita  ikut  apa  namanya, 
                           terkumpul  dianalisis       menggunakan                   kita yang terlibat langsung dalam 
                           analisis hermeneutics melalui 3 tahapan                   penanganan                    disitu 
                           yaitu  membca  teks  secara  keseluruhan                  serunya....”(P1).
                           dan     merumuskan        makna      yang                 “Kalau  perlu  resus,  yang perlu 
                           terkandung     dalam     setiap    kalimat                resusitasi  begitu    dating   kita 
                           partisipan,    melakukan       identifikasi               langsung      tangani       dengan 
                           terhadap makna yang berhubungan dan                       pemeberian      cairan,    pertama 
                           melakukan  interpretasi  makna  secara                    sekali pemeberian cairan dua line 
                           keseluruhan temuan yang ada.                              biasanya      kita    pakai      itu 
                                                                                     pertimbangan untuk mengganti ya 
                           HASIL DAN PEMBAHASAN                                      menggantikan cairan yang hilang 
                                                                                     karena luka bakar....”(P2)
                                    Hasil        penelitian        ini               Makna  Kutipan  diatas  merujuk 
                           mendapatkan merawat  sebagai  seuah                bahwa  ketika  ada  pasien  kegawatan 
                           perjuangan  dibangun  dariempat tema               pada luka bakar langsung direspon oleh 
                           dalam  merawat pasien luka bakar  fase             perawat     dan    dilakukan     tindakan 
                           emergency. Tema-tema ini anatara lain              penyelamatan        untuk       mengatasi 
                           memiliki kesigapan dalam memberikan                permasalahan  pasien. Sub  tema  kedua 
                           perawatan,  berkolaborasi  menentukan              yaiu      mengutamakan         pelayanan.
                           keselamatan     pasien,  melayani  dalam           Mengutamakan pasien dilakukan dengan 
                           situasi kacau balau, mengalami tekanan             memperioritaskan       pasien.    Perawat 
                           batin dalam bekerja.                               mengutamakan pasien emergency untuk 
                                                                              mendapatkan respon time penyelamatan 
                                                                              pasien.Hal    ini   diungkapkan     dalam 
                           Tema  1.  Memiliki  kesigapan  dalam               pernyataan:
                           memberikan perawatan
                                                                                     “Kita  survey  dari  airwaynya 
                                    Kata  kesigapan berarti  tangkas                 kalau  sampai  mengancam  jalan 
                           atau  cepat.  Memiliki  kesigapanyang                     nafasnya     sampai     mengalami 
                           dimaksud  adalah  tangkas  atau  cepat                    oedem  laring  itu  yg  menjadi 
                           dalam  memberikan  pelayanan  kepada                      prioritas”.(P6)
                           pasien luka bakar fase emergency. Tema                    Makna  kutipan  diatas  adalah 
                           memiliki kesigapan dalam memberikan                perawat  tetap  mengutamakan  pasien 
                           perawatandibangun  oleh  beberapa  sub             luka  bakar  dengan  kegawatan  seperti 
                           tema, yaitu;                                       misalnya pasien dengan obstruksi pada 
                                                                              saluran  nafas.  Sub  tema  ketiga  adalah 
                           Studi Fenomenologi: Makna Pengalaman Perawat dalam Merawat Pasien Luka Bakar  Fase Emergency di Instalasi 
                           Gawat Darurat RSUP Sanglah                                                                 16
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...P issn e versi online volume nomor januari http ejournal umm ac id index php keperawatan issue view studi fenomenologi makna pengalaman perawat dalam merawat pasien luka bakar fase emergencydi instalasi gawat darurat rsup sanglah phenomenology study the meaning of experience nurses perform emergency phase burn care in room i kadek artawan indah winarni heri kristianto program magister fakultas kedokteran universitas brawijaya jalan veteran malang mail kadekartawan gmail com abstrak merupakan salah satu jenis trauma dengan masalah yang kompleks permasalahan pada menimbulkan kebingungan dan kesulitan memberikan perawatan juga menjadi kewalahan melakukan tindakan kompleknya perubahan emosi sehingga berdampak distres emosional kurang optimal adapun tujuan penelitian ini adalah mengeksplorasi di igd desain menggunakan kualitatif interpretatif data dikumpulkan interview mendalam depth partisipan panduan wawancara semi terstruktur kemudian dianalisis analisishermeneutics menurut streubert car...

no reviews yet
Please Login to review.