Authentication
220x Tipe PDF Ukuran file 0.25 MB Source: repository.podomorouniversity.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Generasi milenial 2.1.1. Pengertian Generasi Milenial Generasi merupakan suatu fenomena sosial yang terjadi karena adanya perbedaan usia atau tahun kelahiran dari sekelompok individu dengan kelompok lainnya. Menurut (Mannheim, 1952; Pilcher, 2017) generasi terjadi akibat fenomena sosial yang memiliki beberapa kesamaan, seperti umur, pola pengalaman, dan pola pemikiran. Tambahan pula, individu akan digolongkan menjadi generasi sama jika memiliki persamaan di tahun kelahiran dengan kurun waktu 20 tahun (Mannheim, 1952; Pilcher, 2017). Untuk itu, (Strauss & Howe, 2000) membuat teori perbedaan generasi berdasarkan pada persamaan kurun waktu tahun lahir yang meliputi generasi lost, generasi government issue, generasi silent, generasi boom, generasi X, dan generasi milenial. Tabel 1.1 Perbedaan Generasi William Strauss dan Neil Howe No. Generation Birth Years 1 Lost 1883 – 1900 2 G.I. 1901 – 1924 3 Silent 1925 – 1942 4 Boom 1943 – 1960 5 X 1961 – 1981 6 Millennial 1982 – 2002 Sumber: (Strauss & Howe, 2000) Selain itu, beberapa peneliti lain juga ikut membuat pengelompokan generasi dengan memakai penamaan dan tahun kelahiran yang berbeda-beda di setiap generasi. Biarpun demikian, perbedaan tersebut memiliki definisi atau makna yang sama secara umum. Contohnya, perbedaan pendapat mengenai 5 generasi milenial. Menurut (Zemke, Raines, & Filipczak, 2000) orang yang lahir di tahun 1980 hingga 2000 merupakan generasi the nexters. Akan tetapi, (Carlson, 2008) menyatakan bahwa orang yang lahir di tahun 1983 hingga 2001 merupakan generasi new boomers. Namun, menurut (Strauss & Howe, 2000) generasi Y atau milenial merupakan generasi yang memiliki rentang waktu tahun kelahiran sekitar tahun 1982 hingga 2002. Sehingga, peneliti menyimpulkan bahwa rata-rata rentang waktu tahun kelahiran dari generasi milenial adalah tahun 1982 hingga 2000. Perbedaan pendapat beberapa peneliti mengenai pengelompokkan generasi juga dapat dilihat dari tabel di bawah ini. Tabel 1.2 Perbedaan Generasi Menurut Beberapa Peneliti Sumber Generasi dan Kurun Waktu Tahun Kelahiran (Tapscott, Baby Boom Generation X Digital 1998) - Generation (1965-1975) Generation (1946-1964) (1976-2000) (Zemke, Raines, & Veterans Boomers The Xers The Nexters Filipczak, (1922-1943) (1943-1960) (1961-1980) (1980-2000) 2000) (Oblinger & Matures Baby Generation X Net Oblinger, (1900-1946) Boomers (1965-1982) Generation 2005) (1946-1964) (1982-1991) (Martin & Schwarzkopf Baby Generation Tulgan, atau Silent Boomers Generation X Y (1978- 2006) Generation (1946-1964) (1965-1977) 2000) (<1946) (Carlson, Lucky Few Baby Generation X New 2008) (1929-1945) Boomers (1965-1982) Boomers (1946-1964) (1983-2001) 6 Selain dari perbedaan rentang waktu tahun lahir dari setiap generasi, generasi milenial pun memiliki definisi yang lain. Contohnya, generasi milenial merupakan generasi yang bertumbuh dan berkembang pada masa internet booming (Lyson, 2004; Putra, 2019). Generasi milenial sangat familiar dengan penggunaan teknologi, seperti handphone, komputer, laptop, maupun internet. 2.1.2. Generasi milenial di Jakarta Indonesia termasuk ke dalam negara yang mempunyai angka pertumbuhan penduduk yang besar karena angka tersebut naik setiap tahunnya. Misalnya, di tahun 2017 penduduk Indonesia sebanyak 264 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2018 naik menjadi 267 juta jiwa. Setelah itu, pada tahun 2019 jumlah penduduk di Indonesia telah mencapai sekitar 271 juta jiwa (Worldometers, 2019). Sebanyak 31% dari jumlah penduduk di Indonesia yang merupakan generasi milenial (Worldometers, 2019). Angka ini menunjukkan bahwa generasi milenial mendominasi jumlah penduduk di Indonesia. Berkaitan dengan hal tersebut, DKI Jakarta diproyeksikan menyumbang angka jumlah penduduk usia produktif terbanyak. (Kusnandar, 2019) Penduduk usia produktif adalah penduduk berumur 15-64 tahun, dimana didalamnya termasuk generasi milenial. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), generasi milenial di DKI Jakarta diproyeksikan sekitar 3,7 juta jiwa yang terdiri dari usia 19-37 tahun. Proyeksi Jumlah Penduduk DKI Jakarta Berdasarkan Gender dan Usia 2019 k 600000 ud500000 ud400000 ne300000 P 200000 Laki - Laki ahl100000 Perempuan m 0 Ju -9 -4 75+ 74- -69 -64 -59 -54 -49 -44 -39 -34 -29 -24 -19 -14 5 0 70 65 60 55 50 45 40 35 30 25 20 15 10 Rentang Usia Gambar 1.2 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk DKI Jakarta Berdasarkan Gender dan Usia 2019 Sumber: Badan Pusat Statistik (2018) 7 2.1.3. Karakteristik Generasi Milenial Generasi milenial menganggap bahwa teknologi merupakan gaya hidup yang tidak dapat terpisahkan. Akibatnya, mayoritas generasi menggunakan teknologi untuk mempermudah kehidupannya seperti mencari-cari informasi melalui internet. Generasi milenial akan lebih tertarik dengan informasi yang didapatkan melalui internet atau media sosial dibandingkan koran atau majalah. Akan tetapi, teknologi juga mengakibatkan generasi milenial memiliki gaya hidup yang konsumtif. Sehingga, generasi milenial sangat senang melakukan transaksi online dibandingkan generasi sebelumnya. Hal ini merupakan salah satu bentuk dari perbedaan karakteristik setiap generasi. Karakteristik dapat berupa sifat, cara pandang, dan pola pikir yang berbeda dalam kehidupannya untuk menjalankan suatu aktivitas. (Hidayatullah, et al., 2018) Karakteristik yang dimiliki generasi milenial adalah: Generasi milenial lebih yakin pada user generated content (UGC) dibandingkan informasi searah. User Generated Content (UGC) merupakan konten atau informasi yang dibuat oleh pengguna dan dipublikasikan secara umum dan terbuka, seperti review. Generasi milenial lebih sering menggunakan telepon genggam dibandingkan televisi. Sehingga, hampir semua generasi milenial memiliki sosial media. Generasi milenial kurang tertarik untuk membaca dengan cara konvensional, seperti koran, buku, dan majalah. Generasi milenial sangat memanfaatkan teknologi sebagai informasi yang terpercaya. Generasi milenial suka menggunakan transaksi cashless. Generasi milenial memiliki sifat lebih malas dan konsumtif. Namun, menurut (Wahana, 2015) ada beberapa karakteristik dan nilai-nilai budaya generasi milenial yang berbeda dengan generasi lainnya, yaitu: Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi merupakan gaya hidup generasi milenial. 8
no reviews yet
Please Login to review.