Authentication
184x Tipe PDF Ukuran file 0.16 MB Source: staffnew.uny.ac.id
PEMBELAJARAN UNTUK PAUD Sisca Rahmadonna*) 1. Pengertian Anak Usia Dini Anak usia dini menurut Nasional Assosiation in Education for Young Children (NAEYC) adalah anak yang berada pada rentang usia lahir sampai usia 8 tahun (Wikipedia, 2007). Anak usia dini memiliki potensi genetik dan siap untuk dikembangkan melalui pemberian berbagai rangsangan. Sehingga pembentukan perkembangan selanjutnya dari seorang anak sangat ditentukan pada masa-masa awal perkembangan anak. Sujiono (Dewi dan Eveline, 2004: 351) menjelaskan bahwa anak usia dini adalah sekelompok anak yang berusia 0-8 tahun yang memiliki berbagai potensi genetik dan siap untuk ditumbuh kembangkan melalui pemberian berbagai rangsangan. Gibran (Suharsono, 2004: 39) melukiskan istilah bagi anak dengan kalimat, “anakmu bukanlah anakmu, melainkan anak zamannya”. Banyak aspek-aspek perkembangan Anak Usia Dini AUD. Secara internasional sebenarnya aspek-aspek perkembangan AUD adalah: a. Perkembangan Fisik, baik motorik halus maupun motorik kasar. Yang termasuk motorik halus dalam hal ini adalah gerakan tangan dan yang termasuk dalam motorik kasar adalah gerakan si anak saat naik-turun tangga ataupun memanjat. b. Perkembangan emosional dan sosial. Emosional dalam hal ini menyangkut segala sesuatu yang berhubungan dengan perasaan si anak, baik itu perasaan, sedih, senang, kesal, gembira, dll. Sedangkan perkembangan sosial dalam hal ini adalah interaksi si anak dengan lingkungan, terutama orang-orang yang ada di sekitar si anak. c. Perkembangan kognitif/intelektual. Perkembangan kognitif disini contohnya adalah perkembangan kemampuan si anak untuk menggunakan bahasa. Aspek-aspek perkembangan anak ini tidak mutlak digunakan oleh seluruh negara, namun ketiga aspek ini merupakan acuan yang digunakan dalam menentukan aspek perkembangan anak. Misalnya ada checklist di Australia yang memisahkan antara perkembangan bahasa dengan perkembangan kognitif intelektual. Di Indonesia sendiri, Direktorat TK & SD DEPDIKNAS tidak menyebutkan aspek perkembangan, namun ada aspek-aspek perkembangan yang masuk dalam kurikulum TK. Aspek-aspek perkembangan tersebut adalah: a. Perkembangan fisik. Dalam kurikulum TK tidak disebutkan masalah motorik halus dan motorik kasar, namun yang disebutkan adalah keterampilan dan fisik. Sebenarnya keterampilan adalah motorik halus dan fisik adalah motorik kasar. b. Perkembangan Emosional dan sosial. Perkembangan emosional dan sosial dalam kurikulum TK disebut sebagai perkembangan moral dan perilaku. c. Perkembangan kognitif/intelektual. Dalam kurikulum TK perkembangan kognitif/intelektual ini disebut dengan daya pikir. d. Kreativitas yang tumbuh dari perkembangan yang sehat dari semua aspek disebut daya cipta. Pada penelitian ini, anak usia dini yang menjadi sasaran adalah anak usia dini yang dalam tahapan Piaget berada pada tahap pra-operasional yaitu dengan rentang usia 3-5 tahun. 2. Perkembangan pada Anak Usia Dini Perkembangan merupakan perubahan yang progresif dan kontinyu berkesinambungan dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati. Syamsu (2006: 17) memberikan definisi lain dari perkembangan yaitu: Perubahan-perubahan yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah). Syamsu (2003: 17-20) mengungkapkan ada beberapa prinsip-prinsip dalam perkembangan, yaitu: a. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti (never ending process). b. Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi. c. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu. d. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan. e. Setiap fase perkembangan memiliki ciri khas. f. Setiap individu yang normal akan mengalami fase perkembangan. Perkembangan sebagai suatu proses yang selalu berkesinambungan menuju ke arah suatu organisasi pada tingkat integrasi yang lebih tinggi, berdasarkan proses pertumbuhan, kemasakan dan belajar. Jadi sesungguhnya perkembangan merupakan proses dalam pertumbuhan yang terjadi secara berkesinambungan dan menunjukkan adanya pengaruh dalam yang menyebabkan bertambahnya tempo, kualitas dalam pertumbuhan itu sendiri. Hurlock (Sri Rumini. dkk, 1993: 23) menjelaskan bahwa dalam perkembangan ada dua proses yang bertentangan yang terjadi secara bersamaan selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi. Namun apapun pengertian tentang perkembangan, pada hakikatnya memiliki kesamaan di mana perkembangan lebih menunjuk kepada perubahan psikis, yang jelas. Berdasarkan pengertian perkembangan, banyak pemikiran yang timbul dari para tokoh psikologi tentang perkembangan pada anak usia dini. Namun ada dua pemikir besar yang mempengaruhi pemikiran mengenai perkembangan pada anak usia dini dalam penelitian ini. Dua tokoh psikologi tersebut adalah Peaget dengan psikologi kognitifnya dan Lev Vygotsky dengan Psikologi konstruksi sosialnya. a. Piaget Piaget (Syamsu, 2006: 4-6) berpandangan bahwa konsep dasar perkembangan manusia dapat digambarkan dalam konsep fungsi dan struktur. Fungsi merupakan sebuah mekanisme biologis yang sama bagi setiap orang. Tujuan dari fungsi-fungsi ini adalah untuk menyusun struktur kognitif internal. Piaget mengungkapkan bagaimana dia mengelompokkan fungsi- fungsi dari individu, yaitu: 1) Organisasi, yang merujuk pada fakta bahwa semua struktur kognitif berinteraksi dalam berbagai pengalaman baru harus diselaraskan kedalam sistem yang ada. 2) Adaptasi, yang merujuk kepada kecenderungan organisme untuk menyelaraskan dengan lingkungan. Adaptasi ini terdiri dari dua sub proses, yaitu asimilasi dan akomodasi. Peaget berpendapat bahwa Perkembangan kognitif (intelegensia) meliputi empat tahap, yaitu: 1) Tahap sensorimotor (0-2 tahun), pada tahap ini pengetahuan diperoleh melalui interaksi fisik baik dengan orang tua maupun benda. Skema-skema baru berbentuk refleks-refleks sederhana, seperti menggenggam atau menghisap. 2) Tahap praoperasional (3-6 tahun), pada tahap ini anak mulai menggunakan simbol- simbol untuk merepresentasi dunia (lingkungan) secara kognitif. Simbol-simbol tersebut
no reviews yet
Please Login to review.