Authentication
178x Tipe PDF Ukuran file 0.41 MB Source: sc.syekhnurjati.ac.id
BAB II KAJIAN TEORI A. Pendidikan Karakter Pendidikan karakter dalam sejarah Indonesia telah dicanangkan sejak tahun 1947, bersamaan dengan diberlakukannya sistem kurikulum dalam pendidikan Indonesia. Banyak faktor menjadikan pendidikan berbasis karakter penting untuk diterapkan di Indonesia. Sebagai contoh, terjadinya fenomena mencontek, tawuran antar pelajar dan mahasiswa. Siswa juga diharapkan mempunyai karakter yang baik untuk masa depannya nanti. (Triatmanto , Asmani:2011). Kejadian yang terjadi telah memberi banyak pelajaran dalam hal ini supaya kejadian tersebut tidak dapat diulang kembali. (Bass dan Hodgson:2003) mengatakan bahwa “education is similarly a universal and fundamental function of very society”.Artinya pendidikan sangat penting untuk siswa, maka dari itu integrasi pendidikan karakter juga sangat penting pula. Di era globalisasi ini pendidikan karakter menjadi bagian penting dalam mewujudkan manusia berkualiatas. Namun realitanya, pelaksanaan pendidikan karakter tak segampang yang diucapkan (Suhendang, 2010:58). Agar terealisasi pendidikan berbasis karakter, sudah tentu bukan saja tanggung jawab pemerintah melalui lembaga pendidikan formal tetapi juga menjadi tanggung jawab berbagai pihak, terutama lembaga pendidikan informal yang dimulai dari lingkungan keluarga dan pendidikan non formal yaitu masyarakat.Peranan ketiga lembaga tersebut tentunya menghasilkan peserta didik yang cerdas, terampil dan tentunya mencerminkan nilai-nilai etika, agama dan budaya bangsa. Russell dan Megawangi (2010) menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan pembentukan prilaku dan tingkah laku yang baik untuk memiliki tingkah laku sesuai dengan norma yang baik dan luhur. Pendidikan karakter adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seserorang yaitu tingkah laku yang baik, jujur, bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya (Thomas Lickona:1991). 1. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter Dalam TAP MPR No. II/MPR/1993, disebutkan bahwa pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tanggunh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional, serta sehat jasmani rohani. Berangkat dari hal tersebut diatas, secara formal upaya menyiapkan kondisi, sarana/prasarana, kegiatan, pendidikan, dan kurikulum yang mengarah kepada pembentukan watak dan budi pekerti generasi muda bangsa memiliki landasan yuridis yang kuat. Namun, sinyal tersebut baru disadari ketika terjadi krisis akhlak yang menerpa semua lapisan masyarakat. Tidak terkecuali juga pada anak-anak usia sekolah. Untuk mencegah lebih parahnya krisis akhlak, kini upaya tersebut mulai dirintis melalui Pendidikan Karakter bangsa. Dalam pendidikan karakter disekolah para pakar telah menjelaskan, penerapan pendidikan karakter disekolah ada beberapa para pakar telah berpendapat, yang pertama di terapkan dengan di adakannya mata pelajaran pendidikan karakter. Pendapat kedua, pendidikan karakter diterapkan pada mata pelajaran PKN, Agama dan mata pelajaran yang menyangkut dengan karakter. Pendapat ketiga, Pendidikan Karakter diterapkan dengan menerapkan di semua mata pelajaran yang ada di sekolah. Pendidikan karakter diterpakan dengan harapan seluruh siswa mempunyai karakter yang baik dan berakhlak karimah supaya lulusan sekolah tersebut dapat menjadikan mutu yang baik bagi sekolah nya juuga, mengkaji nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Pendidikan karakter pada jenjang institut atau mahasiswa dapat mengarah pada pembentukan budaya, dan mempertahankan karakter-karakter budaya yang ada dalam masyarakat. Serta bisa menerapkannya pada masyarakat sekitarnya dengan maksimal. Pendidikan karakter bertujuan sebagai berikut; a. Versi Pemerintah pendidikan memiliki tujuan yang sangat bagus dalam membentuk karakter siswa tersebut, karena dengan karakter kita bisa memiliki akhlak yang mulia dan ber akhlak karimah. Kelima tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1). Membentuk Manusia Indonesia yang Bermoral Moral menjadi persoalan yang sanghat serius apalagi pada peserta didik, mengingat banyak siswa yang mempunyai moral yang kurang baik pada saat itu, seperti dengan adanya kejadian-kejadian yang kurang menyenangkan pada siswa-siswi sekarang. Ciri yang sangat menonjol pada sekarang ini yaitu memburuknya moral- moral yang ada didalam lingkungan masyarakat, seperti sering adanya kekerasan yang membuat resah, sering adanya kerisuhan yang ada. Masalah ini memang cenderung sangat membuat resah dan membuat tidak nyaman. Dengan adanya perilaku moral yang menyimpang. Para lembaga bertugas untuk membentuk karakter-karakter siswa yang ada di lembaga tersebut, sehingga membantu untuk pembentukan karakter siswa sehari-hari Demikian sudah dijelaskan dengan jelas bahwa tuntutan pendidikan karakter sangat penting untuk membentuk karakter yang baik, supaya tidak lagi adanya penyimpangan-penyimpangan yang ada di masyarakat dan di sekolah 2). Membentuk Manusia Indonesi yang Cerdas dan Rasional Pendidikan karakter dapat menjadikan moral lebih baik lagi, serta juga dapat membentuk masyarakat yang cerdas dan rasional dalam mengambil keputusan atau kebijakan, supaya tidak selalu sembarangan bertindak. Tindakan yang sudah terjadi dalam masyarakat ini merupakan hasil dari kcenderungan sudah terjerumusnya seseorang sehingga membuat orang dapat melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan dalam perilakunya. Upaya yang diterapkan yaitu dengan menanamkan kepribadian yang baik, supaya masyarakat tidak gampang terjerumus dalam perilaku-perilaku yang sangat tidak baik. Sehingga penanaman pendidikan karakter ini sangat penting sekali untuk diterapkan di masyarakat sekitar. 3). Membentuk Manusia Indonesia yang Inovatif dan Suka Bekerja Keras Pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai yang diselenggarakan untuk menanamkan semangat suka bekerja keras, disiplin, kreatif, dan inovatif pada diri peserta didik, yang diharapkan akan mengakar menjadi karakter dan kepribadiannya. Oleh karena itu, pendidikan karakter bertujuan mencetak generasi bangsa agar tumbuh menjadi pribadi yang inovatif dan mau bekerja keras. Masalah yang sedang terjadi di Indonesia bahwa terdapat banyak sekali lembaga meluluskan orang-orang yang berprestasi tinggi. Tetapi di Indonesia cenderung pekerjanya terbelakang, karena Indonesia jiwa bekerja kerasnya kurang dan tidak dapat mensuport itu. Disisi lain, kita juga sering menemukan fakta bahwa tidak sedikit orang Indonesia yang cerdas sekaligus memiliki potensi dan kreatif, namun mereka justru tidak dimanfaatkan oleh pemerintah. Hidup mereka terpinggirkan dan tersisihkan. Potensi mereka terbuang percuma, sehingga nilai-nilai pendidikan yang mereka peroleh seakan tidak berguna sama sekali. Tak hanya itu , pemerintah juga seolah- olah lebih mementingkan partisipasi politik untuk ditetapkan pada pos-pos tertentu. Dengan demikian, yang menjadi pertimbangan pemerintah adalah kader politk, bukan sosok yang benar berkualitas dan berkompeten secara moral dan intelektual. Nah dengan adanya pendidikan karakter, diharapkan para peserta didik dan generasi mudah kita memiliki semangat juang yang besar, serta bersedia bekerja keras sekaligus inovatif dalam mengelolah potensi mereka. Sehingga mereka dapat menjadi bibit manusia yang unggul pada masa depan. 4). Membentuk Manusia Indonesia yang optimis dan Percaya Diri Sikap optimis merupakan sikap yang wajib dimiliki oleh peserta didik. Peserta didik harus mempunyai kepercayaan diri yang bagus untuk masa depannya, penerapn sikap optimis dan percaya diri harus sekali di terapkan, karane oeserta didik harus mempunyai itu untuk dirinya, dan untuk dihadapkan kepada masyarakat. Pnerapan pendidikan karakter ini sangat cocok untuk membuat peserta didik selalu bersikap optimis dan percaya diri, sehingga peserta didik tidak selalu mencapai penilaian berupa sebuah angka saja, tapi pencapaian berupa sikap optimis dan percaya diri. 5). Membentuk Manusia Indonesia yang Berjiwa Patriot
no reviews yet
Please Login to review.