jagomart
digital resources
picture1_Pengentasan Kemiskinan Dan Pendekatan Psikologi Sosial


 257x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.16 MB    


File: Pengentasan Kemiskinan Dan Pendekatan Psikologi Sosial
psikobuana issn 2085 4242 2009 vol 1 no 1 1 12 pengentasan kemiskinan dan pendekatan psikologi sosial m enoch markum fakultas psikologi universitas indonesia this article describes poverty which is ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 11 Feb 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                 Psikobuana                                                                                           ISSN 2085-4242
                 2009, Vol. 1, No. 1, 1–12
                                           Pengentasan Kemiskinan dan
                                            Pendekatan Psikologi Sosial
                                                              M. Enoch Markum
                                                    Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia
                                    This article describes poverty which is a big problem on this planet,
                                    particularly in Indonesia. The estimation is that there are 1.4 billion poor
                                    people in the world and there are about 35 million poor people in
                                    Indonesia. Poverty affects several aspects of life such as: education,
                                    housing, crimes, and mental health. All of the presidents of Indonesia,
                                    many non-governmental organizations and the society, have been trying to
                                    prevent the increasing rate of poverty. Unfortunately, there is no
                                    significant result so far. Incomplete understanding about poverty might
                                    explain the non-significant result of poverty prevention. Poverty is usually
                                    stated as the poor people's lacking of entrepreneurship, of skill, and that
                                    the poor has negative personality sides. Based on this incomplete
                                    understanding, this article proposes some alternatives for comprehensive
                                    poverty    elimination    through    individual,   cultural   and    structural
                                    intervention. The social psychology approach for poverty eradication
                                    means that the intervention is for the individual and his/her social
                                    environment in which social structural and cultural are included.
                                    Individual intervention means that we need to cut out the poverty circle.
                                    Cultural intervention means that we need to change this deprivation
                                    culture. Structural intervention means that we need to change the
                                    paradigm about the poor held by those who deal with policies related to
                                    poverty.
                                    Keywords: poverty culture, poverty cycle, deprivation, frustration,
                                    uncontrollability,   helplessness,    depression,    passivity,  dependency,
                                    empowerment
                     Salah satu masalah kemanusiaan yang                     United Nations Millennium Summit tahun 2000
                dihadapi oleh dunia adalah kemiskinan. Dengan                di New York. Hasil dari pertemuan tersebut
                tolok ukur pendapatan per kapita 1,25 dolar AS,              dituangkan dalam Deklarasi Milenium yang
                diperkirakan jumlah penduduk miskin di dunia                 ditandatangani oleh sejumlah negara (termasuk
                1,4 milyar orang (“Understanding poverty,”                   Indonesia) yang mempunyai sejumlah sasaran
                2009). Menghadapi kenyataan ini, komunitas                   atau dikenal dengan Millennium Development
                internasional telah membuat kesepakatan dan                  Goals (MDGs) yang harus dicapai pada tahun
                menyatakan komitmennya pada kesempatan                       2015. Di antara delapan sasaran dimaksud,
                                                                           1
             2                                                    MARKUM
           salah    satunya     adalah    “menanggulangi      sekitar 600.000 tenaga kerja Indonesia (TKI)
           kemiskinan dan kelaparan”.                         yang akan dipulangkan dari luar negeri.
              Bila Indonesia berniat mematuhi Deklarasi          Bila kita mencermati sejarah kemiskinan
           Milenium, maka waktu yang tersisa untuk            dan penanggulangannya di Indonesia, maka
           mengatasi   masalah    kemiskinan   ini  sangat    sebenarnya masalah kemiskinan ini tidak
           pendek atau tinggal enam tahun lagi. Melihat       pernah luput dari perhatian Pemerintah, siapa
           data BPS 2008 mengenai penduduk miskin di          pun yang menjadi presiden (Kusumaatmadja,
           Indonesia yang berjumlah 34,90 juta orang dan      2007). Hal ini dapat kita saksikan dengan
           data Susenas BPS 2006 mengenai penurunan           diawali oleh Presiden Soekarno yang
           angka kemiskinan dari tahun ke tahun yang          menuangkan program kemiskinan dalam
           tidak cukup signifikan, misalnya penduduk          Pembangunan Nasional Berencana Delapan
           miskin tahun 2004: 36,10 juta; tahun 2005:         Tahun; Presiden Soeharto dengan program
           35,10   juta; dan tahun 2006: 39,10 juta           Inpres Desa Tertinggal (IDT), Program
           (Brodjonegoro, 2007), maka wajar kiranya bila      Kesejahteraan Sosial (Prokesos), dan lain-lain;
           kita   meragukan      keberhasilan    Indonesia    Presiden Habibie dengan Jaringan Pengaman
           mencapai MDSs tahun 2015; apalagi bila kita        Sosial, Penanggulangan kemiskinan di
           mencermati dampak krisis ekonomi global 2008       Perkotaan (P2KP), dan lain-lain; Presiden
           yang mulai dirasakan oleh Indonesia.               Abdurrahman Wahid dengan Jaring Pengaman
              Pertumbuhan      ekonomi     yang    semula     Sosial (JPS), Kredit Ketahanan Pangan (KKP),
           diperkirakan 6,0%, dengan terjadinya krisis        dan lain-lain; Presiden Megawati Soekarnoputri
           ekonomi global 2008, menurut perhitungan           dengan Komite Penanggulangan Kemiskinan
           Pemerintah    hanya    akan   mencapai    4,5%     (KPK) dan Penanggulangan Kemiskinan di
           (“Kemiskinan bertambah,” 2009). Demikian           Perkotaan (P2KP); sampai dengan Presiden
           pula, jumlah orang miskin tahun 2009 yang          Susilo Bambang Yudhoyono dengan
           semula diperhitungkan oleh Pemerintah 32,38        Pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan
           juta orang akan meningkat menjadi 33,71 juta       Kemiskinan (TKPK), Bantuan Langsung Tunai
           orang atau setara dengan 14,87% jumlah             (BLT), dan lain-lain.
           penduduk Indonesia. Dalam hubungan dengan             Di samping upaya Pemerintah, masyarakat
           kemiskinan ini, pendapat Fadhil Hasan berikut      pun ikut berperan dalam mengatasi kemiskinan,
           ini akan menguatkan pesimisme kita terhadap        seperti yang dilakukan oleh Fakultas Ilmu
           pencapaian MDGs oleh Pemerintah tahun 2015.        Sosial dan Ilmu Politik UI dengan memberikan
           Menurut    Hasan   (“Kemiskinan    bertambah,”     penghargaan kepada para wirausahawan sosial
           2009), melambatnya pertumbuhan ekonomi             (2006). Demikian pula Lembaga Swadaya
           akan   mengakibatkan    pengangguran     karena    Masyarakat (LSM) telah berpartisipasi dalam
           setiap 1,0% pelambatan pertumbuhan ekonomi         mengentaskan kemiskinan, antara lain LSM
           akan mengakibatkan 300.000 orang kehilangan        Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil,
           kesempatan kerja. Jika angka ini dikalikan         Bina Desa, Bina Masyarakat Sejahtera, dan
           dengan empat orang anggota keluarga, maka          Bina Sumber Daya Mitra.
           akan ada 1,2 juta orang yang tidak ternafkahi         Dalam hubungan dengan peran masyarakat
           atau jatuh miskin. Sementara itu, terdapat         dalam mengentaskan kemiskinan ini, perlu
                                                 PENGENTASAN KEMISKINAN                                         3
              dikemukakan upaya seorang profesor ekonomi             Nobel Perdamaian 2006, yaitu Muhammad
              dari Bangladesh yang memperoleh hadiah                 Yunus. Hal ini perlu dikemukakan karena ia
               telah  berhasil   dengan    Grameen Bank-nya         meningkat: 18 triliun (tahun 2004), 23 triliun
               memberikan      pinjaman    kepada    masyarakat     (2005), 42 triliun (2006), dan 51 triliun (2007)
               miskin tanpa agunan (94% perempuan) untuk            (Kusumaatmadja, 2007). Dalam kenyataan
               digunakan sebagai modal usaha.                       terbukti bahwa alokasi anggaran pengentasan
                   Perlu juga diketengahkan pelibatan partai        kemiskinan yang naik dari tahun ke tahun ini
               politik dalam pengentasan kemiskinan yang            tidak berhasil menurunkan angka kemiskinan
               disayangkan       perhatian     dan     intensitas   secara bermakna karena selain posisi tawar
               kegiatannya     baru    meningkat     pada    saat   (bargaining position) orang miskin yang lemah,
               menjelang kampanye pemilihan kepala daerah           juga mereka tidak mampu melihat peluang
               dan pemilihan umum.                                  bisnis (business opportunity)  sehubungan
                   Upaya penanggulangan kemiskinan yang             dengan kenaikan anggaran pengentasan
               telah   berlangsung    sejak   lama    dan   telah   kemiskinan.
               melibatkan pihak pemerintah, swasta, LSM, dan
               partai politik sebagaimana diuraikan terdahulu             It is important to stress that alleviating
               tampaknya belum berhasil menurunkan angka                  poverty is not only a matter of giving financial
               kemiskinan secara bermakna (Brodjonegoro,                  aid, but more significantly, giving the poor a
                                                                          sense of individual mastery over their lives
               2007). Hal ini disebabkan antara lain oleh: (a)            which preserves their dignity and self respect.
               luasnya masalah kemiskinan, ±15% penduduk                  (Ortigas, 2000, h. 44)
               miskin dari seluruh penduduk Indonesia, (b)
               penanganan kemiskinan yang tidak terintegrasi            Berdasarkan kutipan Ortigas di atas, jelas
               karena ego sektoral yang sangat kuat, (c) tidak      bahwa pengentasan kemiskinan bukan semata-
               melibatkan dan memberdayakan (empowering)            mata masalah permodalan dan keterampilan
               orang miskin dalam mengatasi kemiskinan, (d)         teknis, melainkan masalah bagaimana
               peraturan perundangan yang tidak memihak             membangkitkan perasaan mampu mengatasi
               kaum miskin, dan (e) kemiskinan dilihat              hidup di kalangan orang miskin dengan cara
               sebagai masalah ekonomi dan keterampilan             yang bermartabat dan menjaga harga-diri.
               teknis semata-mata.                                  Dalam hubungan inilah, disiplin
                   Cara pandang kemiskinan yang terakhir ini        psikologiJkhususnya melalui pendekatan
               (menekankan faktor ekonomi atau keterbatasan         psikologi sosialJdapat memberikan
               modal usaha dan keterampilan teknis) terlihat        sumbangan terhadap upaya pengentasan
               dari dikucurkannya dana yang besar oleh              kemiskinan.
               pemerintah dan didirikannya sejumlah balai
               latihan kerja (BLK), serta diselenggarakannya                      Akibat Kemiskinan
               berbagai kursus keterampilan singkat. Sebagai
               ilustrasi anggaran pemerintah untuk mengatasi            Pembahasan mengenai akibat kemiskinan
               kemiskinan dari tahun ke tahun tampak terus          dalam tulisan ini dibatasi pada akibat
                                                                    kemiskinan terhadap berbagai fenomena
                                                                    kehidupan yang dialami oleh masyarakat miskin
                                                                    perkotaan sebagai akibat urbanisasi. Untuk itu
                                                                    marilah kita cermati perbandingan jumlah
           4                                              MARKUM
           penduduk miskin pedesaan dan perkotaan di              2007) sebagaimana tampak dalam Tabel 1.
           Indonesia    dari   tahun   2000 sampai 2006
           (Susenas BPS, 2006, dalam Brodjonegoro,
           Tabel 1                                             karena, menurut pendapat penulis, masalah
           Jumlah Penduduk Miskin di Perkotaan dan             sosial di Amerika Serikat yang dianalisis Farley
           Pedesaan Tahun 2000 – 2006                          pada saat itu mempunyai banyak kesamaan atau
                      Jumlah Penduduk Miskin                   kemiripan dengan kondisi kemiskinan
                          (dalam juta orang)                   Indonesia tahun 2000-an.
             Tahun     Perkotaan     Pedesaan      Total
             2000         12,3         26,4         38,7       Bagaimana dan Apa Akibat Kemiskinan?
             2001          8,6         29,3         37,9
             2002         13,3         25,1         38,4
             2003         12,2         25,1         37,3          Kemiskinan berakibat pada partisipasi dan
             2004         11,4         24,8         36,1       kualitas orang miskin. Artinya, akses anak-anak
             2005         12,4         22,7         35,1       miskin terhadap lembaga pendidikan yang
             2006         14,3         24,8         39,1       bermutu sangat terbatas, di samping
                                                               kemungkinan putus-sekolah (drop-out) juga
               Berdasarkan Tabel 1, nampak bahwa secara        besar. Hasil penelitian Farley (1987) di
           garis  besar   jumlah    penduduk    miskin   di    Amerika Serikat menunjukkan bahwa prestasi
           pedesaan lebih besar (hampir dua kali lebih         sekolah anak-anak miskin (disadvantage
           banyak) daripada jumlah penduduk miskin di          children) umumnya lebih rendah daripada anak-
           perkotaan. Salah satu implikasi dari jumlah         anak Amerika yang tergolong beruntung
           penduduk miskin yang besar di pedesaan ini          (advantage children). Kondisi ini akan
           adalah       urbanisasi      dengan       segala    berdampak di kemudian hari setelah anak-anak
           permasalahannya      di    perkotaan,     seperti   miskin dengan pendidikan rendah ini memasuki
           pedagang kaki lima, pemukiman liar di pinggir       dunia kerja. Mereka akan menduduki posisi
           rel kereta api dan bantaran kali, pengemis, anak    yang juga rendah atau menjadi tenaga tidak
           jalanan, dan kriminalitas. Dengan perkataan         terampil (unskilled labour), bahkan menjadi
           lain, kemiskinan di pedesaan dengan jumlah          penganggur (jobless). Selanjutnya, bila mereka
           besar   mengakibatkan    arus   urbanisasi   dan    berkeluarga, pendidikan anak-anaknya juga
           urbanisasi menghasilkan masalah sosial (social      akan relatif sama dengan taraf dan kualitas
           problems) di perkotaan.                             pendidikan yang dialami orangtuanya.
               Secara lebih rinci, uraian mengenai akibat      Demikianlah siklus pendidikan seperti ini
           kemiskinan terhadap aspek kehidupan lain ini        berlangsung dari generasi ke generasi dengan
           menggunakan rujukan pendapat Farley (1987)          akibat pewarisan kemiskinan antar generasi.
           dalam bukunya American Social Problems: An          Dinamika kemiskinan yang pengaruhnya
           Institutional Analysis. Digunakannya rujukan        timbal-balik dengan pendidikan ini berlangsung
           masalah sosial di Amerika Serikat, khususnya        juga di Indonesia.
           yang berkenaan dengan kemiskinan (poverty)             Hal kedua, kemiskinan juga berakibat pada
                                                               perumahan. Menurut Farley, dibandingkan
                                                               dengan warga-negara Amerika Serikat
                                                               umumnya, orang-orang miskin di perkotaan
                                                               menempati rumah yang kurang layak huni
                                                               dalam ukuran Amerika Serikat. Baik pada
                                                  PENGENTASAN KEMISKINAN                                         5
              musim panas maupun musim dingin, mereka                 mereka    tidak  mampu membayar tagihan
              tidak menggunakan pemanas ruangan (heater)              rekening listrik. Akibatnya, kondisi rumah yang
              dan penyejuk ruangan (air-conditioner) karena           tidak mendukung kesehatan fisik ini adalah
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Psikobuana issn vol no pengentasan kemiskinan dan pendekatan psikologi sosial m enoch markum fakultas universitas indonesia this article describes poverty which is a big problem on planet particularly in the estimation that there are billion poor people world and about million affects several aspects of life such as education housing crimes mental health all presidents many non governmental organizations society have been trying to prevent increasing rate unfortunately significant result so far incomplete understanding might explain prevention usually stated s lacking entrepreneurship skill has negative personality sides based proposes some alternatives for comprehensive elimination through individual cultural structural intervention social psychology approach eradication means his her environment included we need cut out circle change deprivation culture paradigm held by those who deal with policies related keywords cycle frustration uncontrollability helplessness depression passivity...

no reviews yet
Please Login to review.