jagomart
digital resources
picture1_Pramuka Pdf 56314 | 259462 Paket Buku Saku Pramuka Penggalang Ramu 3f061e38


 376x       Tipe PDF       Ukuran file 0.22 MB       Source: media.neliti.com


File: Pramuka Pdf 56314 | 259462 Paket Buku Saku Pramuka Penggalang Ramu 3f061e38
penelitian paket buku saku pramuka penggalang ramu mita septiani e mail theonlymitha gmail com jurusan teknologi pendidikan fip universitas negeri jakarta abstrak gerakan pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan kontribusi ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 22 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
                                                                                                                                                  Penelitian
                                   PAKET BUKU SAKU PRAMUKA PENGGALANG RAMU
                                                                            Mita Septiani 
                                                           e-mail: theonlymitha@gmail.com
                                Jurusan Teknologi Pendidikan, FIP Universitas Negeri Jakarta
                    Abstrak: Gerakan Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan kontribusi nilai-nilai positif ke-
                    pada para anggotanya. Kegiatan kepramukaan perlu dilakukan secara teratur, terarah dan berkesinambungan 
                    guna mencapai tujuan dari gerakan pramuka. Namun pada kenyataannya, masih banyak anggota pramuka yang 
                    tidak mengetahui kode kehormatan mereka dan materi kepramukaan.  Penelitian yang dilaksanakan di SDI 
                    Al Azhar 13 Rawamangun, Jakarta, pada bulan Juni hingga November 2011 ini bertujuan untuk menghasilkan 
                    paket buku saku yang sesuai dengan kegiatan pramuka golongan penggalang ramu. Metode penelitian yang 
                    digunakan adalah metode pengembangan. Penelitian ini menggunakan model pengembangan Rowntree. Uji 
                    coba produk dilakukan dengan tiga tahap, yaitu expert review, face to face try out, dan field trials. Penelitian ini 
                    menghasilkan buku saku yang dapat dipakai oleh pramuka untuk meningkatkan keterampilannya khususnya 
                    untuk penggalang ramu.
                    Kata kunci: sumber belajar, paket buku saku, pramuka
                                     POCKET BOOK FOR SCOUT OF PENGGALANG RAMU
                    Abstract: Scouts’ program as extracurricular activities contribute positive values to the students. The scouts’ program 
                    should be implemented regularly, orderly, and continuously to attain the objectives. However,  in fact number of scouts still 
                    do not have enough knowledge of the scout’s etiquette and  skills. This research conducted at SDI Al Azhar 13 Rawamangun, 
                    Jakarta, from June through November 2011 aims at producing a pocket book for the scouts of penggalang ramu, employed 
                    development method of Rowntree. The try out of the product was done by expert review, face-to-face and filed trials. The 
                    research produced a a pocket book for scout of penggalang ramu ro be used to improve thescouths’  knowledge and skiils.
                    Keywords: learning resource, pocket book, scout
                                     PENDAHULUAN                                          oleh dan untuk peserta didik dengan dukungan orang 
                                                                                          dewasa. Oleh karena itu, kegiatan kepramukaan 
                                                                                          haruslah dilakukan secara teratur, terarah, dan ber-
                            Berbagai macam kegiatan ektrakurikuler telah 
                                                                                          kesinambungan guna mencapai tujuan dari gerakan 
                    dilaksanakan oleh sekolah, mulai dari pendidikan 
                                                                                          pramuka. 
                    dasar hingga pendidikan tinggi. Banyaknya kegiatan 
                                                                                                  Namun pada kenyataannya, untuk mewu-
                    ekstrakurikuler di setiap sekolah berbeda-beda, sesuai 
                                                                                          judkan tujuan dari gerakan pramuka tersebut masih 
                    dengan kebutuhan peserta didik di sekolah tersebut.
                            Salah satu kegiatan ekstrakurikuler yang di-                  belum berjalan sesuai dengan yang diharapkan. 
                                                                                          Sebagai contoh, masih ada anggota pramuka tingkat 
                    laksanakan hampir di setiap pendidikan dasar dan 
                                                                                          penggalang ramu yang belum bisa membaca arah atau 
                    menengah adalah pramuka. Pramuka merupakan 
                                                                                          tanda jejak, mendirikan tenda, dan membuat tandu. 
                    pelengkap pendidikan melalui sekolah dan keluarga, 
                                                                                          Masih banyak contoh lainnya yang menunjukkan 
                    mengisi kebutuhan yang tidak terpenuhi oleh kedua 
                                                                                          bahwa mereka perlu dibina dan dilatih sehingga tidak 
                    pendidikan tersebut. Gerakan pramuka memberikan 
                                                                                          terjadi hal-hal yang demikian. Agar pembinaan dan 
                    kontribusi nilai-nilai positif kepada para anggotanya, 
                                                                                          pelatihan tersebut terarah dan tepat sasaran, maka 
                    seperti ; menanamkan sikap mandiri, peduli, tanggung 
                                                                                          dari itu diperlukannya sebuah program kerja yang 
                    jawab, dan berpegang teguh terhadap norma dan nilai 
                                                                                          merupakan garis-garis besar dari acara latihan yang 
                    yang berlaku. 
                                                                                          akan dilaksanakan.
                            Keberhasilan kepramukaan ditentukan oleh 
                                                                                                  Kekurangmampuan peserta didik dalam me-
                    keefektifan dan efisiensi pertemuan, interaktif dan 
                                                                                          nguasai materi kepramukaan berdampak pada sulit-
                    komunikatif peserta didik. Pertemuan interaktif dan 
                                                                                          nya peserta didik tersebut dalam mencapai tingkatan 
                    komunikatif yang bersifat edukasi dalam gerakan 
                                                                                          berikutnya, karena untuk mencapainya peserta didik 
                    pramuka dilaksanakan dengan menggunakan prinsip 
                                                                                          haruslah melengkapi Syarat Kecakapan Umum (SKU) 
                    dasar kepramukaan dan metode kepramukaan yang 
                                                                                          dimana setiap peserta didik haruslah diuji terlebih 
                    berkesinambungan, teratur, terarah, dan terencana, 
                                                                                            Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 25 Th. XVI April 2012     62
          Paket Buku Saku...
          dahulu kemampuannya, baik secara tertulis maupun          pramuka karena isinya yang monoton, kaku serta 
          praktik. Hal ini dapat terlihat dari lamanya waktu        tampilan yang kurang menarik. Dilihat dari segi uku-
          yang diperoleh mereka untuk mendapatkan Tanda             rannya, buku tersebut menyulitkan atau tidak praktis 
          Kecakapan Umum (TKU) tingkat ramu (tingkatan              bagi peserta didik untuk dapat dibawa kemana saja. 
          pertama pada golongan penggalang), dimana seha-           Mengingat kegiatan kepramukaan lebih banyak di-
          rusnya mereka sudah mampu menyelesaikannya                lakukan di alam terbuka, maka diperlukan buku teks 
          dalam waktu enam kali pertemuan, namun pada               yang praktis dibawa kemana-mana yang dapat dima-
          kenyataannya dalam waktu satu semester, bahkan            sukkan ke dalam saku sehingga dapat belajar dimana 
          hingga satu tahun pun masih ada yang belum dapat          saja dengan buku tersebut dan mudah digunakan jika 
          menyelesaikannya.                                         sewaktu-waktu dibutuhkan. Buku tersebut dikenal 
                 Selama ini, dalam membekali peserta didik ten-     dengan istilah buku saku.
          tang pengetahuan kognitif kepramukaan, para pem-                 Tidak hanya buku teks yang berisikan materi 
          bina telah memberikan bahan ajar dan lembar kerja         saja, tetapi buku kerja pun juga sangat dibutuhkan 
          berupa lembaran-lembaran fotokopi yang kemudian           karena berfungsi sebagai alat evaluasi sehingga pem-
          diberikan kepada peserta didik. Namun demikian,           bina dapat mengetahui ketercapaian peserta didik me-
          strategi tersebut masih belum dapat menjadikan            ngenai kemampuan menguasai materi kepramukaan. 
          peserta didik mampu menguasai materi kepramukaan.         Selain itu, buku materi pramuka yang ada tersebut 
          Terbukti ketika diadakannya ujian tertulis, mereka        tidak disajikan sesuai dengan penyusunan yang benar.
          belum dapat menjawab berbagai pertanyaan dengan                  Berdasarkan analisis masalah yang disebutkan 
          benar, bahkan ketika melakukan kegiatan praktek di        di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah 
          lapangan pun terkadang mereka lupa dengan materi          “Bagaimana mengembangkan buku saku yang sesuai 
          yang pernah dipelajari. Hal ini dikarenakan bahan         untuk pramuka penggalang ramu?”
          ajar dan lembar kerja tersebut besar kemungkinan                 Penelitian ini bermanfaat untuk peneliti, maha-
          akan hilang sehingga sulit untuk dipelajari kembali,      siswa Teknologi Pendidikan, anggota Pramuka, dan 
          mengingat bentuknya yang hanya berupa lembaran-           masyarakat. Untuk peneliti, penelitian ini sebagai 
          lembaran. Alangkah akan lebih efektif jika bahan ajar     wadah aktualisasi diri dalam mengembangkan potensi 
          dan lembar kerja yang berupa lembaran-lembaran            dan minat peneliti dalam mengembangkan bahan ajar 
          tersebut dikumpulkan, sehingga menjadi paket buku         cetak, menambah serta memperluas wawasan dan 
          yang terdiri dari buku materi dan buku kerja.             pengetahuan sehingga mendapatkan pengalaman 
                 Meskipun telah banyak media pembelajaran           yang  nyata melalui kegiatan penelitian, meningkat-
          yang dikembangkan, seperti video, internet, CD inter-     kan kemampuan peneliti di bidang penelitian. Untuk 
          aktif, CAI, dan lain-lain, namun semua itu tidak dapat    mahasiswa Teknologi Pendidikan, penelitian ini dapat 
          menggantikan peran buku sebagai sumber belajar.           memperluas wawasan mengenai kajian teoretis bidang 
          Buku akan tetap digunakan sebagai sumber belajar.         teknologi pendidikan (khususnya untuk konsentrasi 
          Namun bukan sebagai sumber belajar satu-satunya.          pengembangan media pembelajaran), dapat digu-
          Buku mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya            nakan sebagai sumbangan pemikiran dan referensi 
          mudah dibawa kemana-mana, lebih murah diban-              bagi peneliti selanjutnya. Untuk anggota Pramuka, 
          dingkan dengan media lainnya, dan tidak diperlukan        penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sum-
          keahlian khusus dalam mengunakannya. Tetapi, peng-        ber belajar sehingga dapat meningkatkan kemampuan 
          gunaan buku dapat menimbulkan masalah tersendiri          kognitif kepramukaan. Sedangkan untuk masyarakat, 
          mengingat minat baca anak masih sangat rendah.            penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan bacaan 
                 Menurut data dari International Association for    yang dapat menambah pengetahuan dalam pengem-
          Evaluation of Educational (IEA) pada tahun 1992 tentang   bangan paket buku saku pramuka penggalang
          kemampuan membaca murid-murid sekolah dasar               Kajian Teoretis
          (SD) kelas IV di 30 negara menyimpulkan, bahwa            1.  Sumber Belajar
          Indonesia menempatkan urutan ke-29. Angka-angka                  Sumber belajar merupakan salah satu kom-
          itu menggambarkan betapa rendahnya minat baca 
                                                                    ponen penting dalam proses pembelajaran. AECT 
          masyarakat Indonesia, khususnya anak-anak SD. 
                                                                    menyatakan sumber belajar merupakan segala segala 
                 Buku materi pramuka yang ada saat ini telah 
                                                                    sesuatu yang mengandung informasi yang meliputi 
          memberikan informasi kepramukaan yang cukup 
                                                                    bahan, orang, latar/lingkungan, alat, teknik, dan pesan 
          lengkap. Namun sangat disayangkan, buku tersebut          yang dapat memfasilitasi pemelajar memperoleh in-
          belum dimanfaatkan dengan baik oleh para anggota 
                                                                    formasi yang diperlukannya dalam belajar.  Sumber 
           63     Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 25 Th. XVI April 2012
                                                                                                                                         Paket Buku Saku...
                    belajar tersebut dapat digunakan secara terpisah atau-                bersifat langsung, sehingga memungkinkan belajar 
                    pun terkombinasi, sehingga memudahkan pemelajar                       secara seketika. Dengan memanfaatkan luas tenaga 
                    dalam mencapai tujuan belajar.                                        atau kejadian yang langka, serta penyajian informasi 
                            Sedangkan Seel (1994) mendefinisikan sumber                   yang mampu menembus geografis, maka sumber be-
                    belajar adalah segala sesuatu yang mendukung ter-                     lajar memungkinkan penyajian pendidikan yang lebih 
                    jadinya proses belajar yang meliputi sistem pelayanan,                luas, terutama dengan adanya media massa.
                    bahan pembelajaran, dan lingkungan. Berdasarkan                               Selain memiliki fungsi yang telah disebutkan 
                    pengertian tersebut, ada tiga hal yang berkaitan den-                 di atas, sumber belajar juga mempunyai berbagai 
                    gan sumber belajar, yaitu (1) sistem pelayanan yang                   manfaat. Rohani (2007) menyebutkan, bahwa sumber 
                    diberikan dan dirancang sehingga terjadi peristiwa                    belajar mempunyai manfaat diantaranya memberikan 
                    belajar pada peserta didik, (2) bahan belajar yang                    pengalaman belajar secara langsung dan konkret ke-
                    digunakan peserta didik untuk mencapai tujuan                         pada peserta didik, seperti ; karyawisata ke museum, 
                    pembelajaran yang ditetapkan sebelumnya, dan (3)                      kebun binatang, dan sebagainya. 
                    memberdayakan lingkungan sebagai sumber daya                                  Selain itu, sumber belajar menyajikan sesuatu 
                    yang potensial dalam pembelajaran, serta mencip-                      yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi atau dilihat 
                    takan lingkungan yang kondusif untuk mendukung                        secara langsung dan konkret. Hal yang demikian dapat 
                    terjadinya peristiwa belajar yang menyenangkan.                       disajikan dengan denah, foto, film, majalah, dan lain-
                            Senada dengan AECT, Miarso (2005) menam-                      lain, yang digunakan sebagai sumber belajar.
                    bahkan sumber belajar pada prinsipnya, mencakup;                              Manfaat lainnya dari sumber belajar, yaitu 
                    orang, pesan, media, alat, dan cara tertentu dalam                    memberikan informasi yang akurat dan terbaru. Ini 
                    mengolah/menyajikan pesan (teknik), serta ling-                       dapat dilihat dari misalnya buku sebagai salah satu 
                    kungan dimana proses pendidikan berlangsung                           sumber belajar yang selalu dilakukan revisi sesuai 
                    yang mengandung informasi dan dirancang untuk                         dengan perkembangan.
                    dimanfaatkan memfasilitasi sesorang belajar, sehingga                         Manfaat-manfaat seperti yang diuraikan terse-
                    memungkinkan peserta didik untuk belajar secara                       but di atas menunjukkan, bahwa sumber belajar mem-
                    mandiri.                                                              punyai peran yang besar dan merupakan komponen 
                            Sitepu (2008) menyebutkan, bahwa dalam                        yang penting dalam pembelajaran.
                    proses belajar dan membelajarkan, secara rinci sumber                         Berdasarkan pengertian yang dikemukakan 
                    belajar dapat berfungsi untuk meningkatkan kualitas                   oleh Assosiation of Educational Communication and Tech-
                    proses dan hasil belajar karena dapat mempercepat                     nology (AECT), sumber belajar dikategorikan menjadi 
                    laju belajar dan membantu pendidik menggunakan                        enam kelompok, yaitu pesan, orang, bahan, alat, teknik 
                    waktu secara lebih efisien.                                           dan lingkungan.  
                            Masih dalam Sitepu (2008), sumber belajar                             Pendapat lain dinyatakan oleh Ely dalam Ro-
                    juga berfungsi membina dan mengembangkan gairah                       hani (2007) yang mengklasifikasikan sumber belajar 
                    peserta didik sehingga dapat mengurangi beban guru                    menjadi empat kategori, yaitu man, media instrumen-
                    dalam menyajikan informasi.  Dengan adanya sumber                     tation, technique, dan environment. Pengklasifikasian 
                    belajar, maka memberikan kemungkinan belajar bersi-                   tersebut tidak jauh berbeda dengan AECT. Istilah man 
                    fat lebih individual dengan jalan mengurangi kontrol                  menggantikan people yang mentransmisikan pesan. 
                    guru yang kaku dan tradisional, serta memberikan                      Media instrumentation menggantikan istilah device (alat) 
                    kesempatan kepada peserta didik untuk belajar sesuai                  dan material (bahan). Sedangkan environment sebagai 
                    dengan kemampuannya.                                                  pengganti setting.
                            Selain itu, sumber belajar memberikan dasar                           Selain itu, Sudjana (1989) juga mengklasifikasi-
                    yang lebih ilmiah dengan jalan merencanakan                           kan sumber belajar berdasarkan bentuknya ke dalam 
                    program pembelajaran yang lebih sistematis serta                      lima kelompok, yaitu (1) sumber belajar tercetak, (2) 
                    mengembangkan bahan pembelajaran yang dilandasi                       sumber belajar noncetak, (3) sumber belajar yang 
                    penelitian. Sumber belajar menjadikan pembelajaran                    berbentuk fasilitas, (4) sumber belajar yang berbentuk 
                    lebih mantap dengan jalan meningkatkan kemam-                         kegiatan, dan (5) sumber belajar yang berupa lingkun-
                    puan manusia dalam menggunakan berbagai media                         gan di masyarakat.  
                    komunikasi serta penyajian data dan informasi secara                          Bila ditinjau dari asal-usulnya, sumber belajar 
                    lebih konkret. Dengan adanya sumber belajar dapat                     dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
                    mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang                       1.   Sumber belajar yang dirancang (learning resources 
                    bersifat verbal dan memberikan pengetahuan yang                           by design), yaitu sumber belajar yang secara khu-
                                                                                            Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 25 Th. XVI April 2012     64
          Paket Buku Saku...
             sus atau sengaja dirancang atau dikembangkan         kalimat yang sederhana untuk memudahkan peserta 
             untuk mencapai tujuan tertentu. Contohnya;           didik memahami isi dari bahan ajar yang diuraikan. 
             buku pembelajaran, program audio pembelajaran,       Selain itu, penggunaan bahasa yang bervariasi dapat 
             transparansi, CAI (Computer Assisted Instructor),    membuat peserta didik tidak cepat merasa bosan. 
             dan lain-lain.                                             Pesan verbal dapat disajikan ke dalam format 
          2.  Sumber belajar yang sudah tersedia dan tinggal      tertentu, diantaranya ; secara acak (random), kronolo-
             dimanfaatkan (learning resources by utilization),    gis, berpindah tempat (place to place), telusuran penye-
             yaitu sumber belajar yang tidak khusus dirancang     bab (causal sequence), logika struktur (structural-logic), 
             atau dikembangkan untuk keperluan pembelaja-         dan problematic (problem-centred). 
             ran, tetapi dapat dipilih dan dimanfaatkan untuk           Format acak digunakan jika alur penyajian ti-
             keperluan pembelajaran. Contohnya: surat kabar,      dak bergantung kepada penguasaan materi tertentu. 
             siaran televisi, pasar, dan lain-lain.               Sedangkan format kronologis digunakan ketika topik 
          2.  Buku sebagai Bahan Ajar                             yang dibahas berkaitan dengan urutan prosedur 
                Dibandingkan dengan media pembelajaran lain,      kerja. Jika materi tersebut berhubungan dengan 
          buku mempunyai kelebihan yang spesifik yang dapat       tempat kejadian suatu peristiwa, maka digunakanlah 
          dikategorikan dalam isi, pemanfaatan, dan harga         format telusuran sebab (place to place). Namun jika 
          buku. Dari segi isi, buku mempunyai kelebihan dapat     materi tersebut terdapat prasyarat tertentu, maka 
          menyajikan berbagai jenis informasi, disajikan dalam    format logika struktur (structural-logic) tepat untuk 
          berbagai bentuk, dan mempunyai struktur bahan           digunakan. Sedangkan format problematik (problem 
          ajar yang jelas. Berdasarkan pemanfaatannya, buku       centred) menuntut peserta didik memecahkan masalah 
          dapat diperlakukan sesuai kemauan pembaca, dapat        tertentu. 
          digunakan kapan saja dan dimana saja. Selain itu,             Pada penelitian ini, pesan verbal dalam 
          harga yang relatif murah bila dibandingkan dengan       pengembangan paket buku saku pramuka penggalang 
          media lainnya dan dapat disesuaikan dengan daya beli    adalah menggunakan bahasa Indonesia. Oleh karena 
          pembaca menjadi kelebihan lainnya dari sebuah buku.     itu, penggunaannya haruslah sesuai dengan ejaan 
                Berdasarkan pertimbangan kelebihan yang           yang disempurnakan (EYD).
          dimiliki oleh buku dan yang menjadi sasaran adalah            Sedangkan format yang digunakan bersifat 
          penggalang ramu, maka bahan ajar yang tepat dikem-      acak (random) karena alur penyajian tidak bergantung 
          bangkan adalah buku teks dan buku kerja, yang se-       kepada penguasaan materi tertentu.
          lanjutnya disebut dengan paket buku saku pramuka        b.  Pesan visual
          penggalang ramu. Kriteria buku saku dilihat dari              Penggunaan pesan visual dalam bahan ajar 
          pesan (verbal dan visual) dan format buku.              biasanya disesuaikan dengan jenjang pendidikan/
          1. Pesan                                                belajar peserta didik. Semakin rendah jenjang pendidi-
                Pesan adalah informasi yang disampaikan dari      kan peserta didik, maka pesan visual yang digunakan 
          sumber kepada penerima dan merupakan inti dari          akan semakin mudah (konkret). Sebaliknya, semakin 
          sebuah bahan ajar. Pesan dapat disampaikan secara       tinggi jenjang pendidikan peserta didik, maka pesan 
          verbal dan visual. Pesan verbal menyampaikan isi        visual yang digunakan akan semakin sulit (abstrak).
          sebuah bahan ajar dengan menggunakan kata-kata,         2. Format buku saku
          sedangkan pesan visual melalui gambar, simbol,                Suatu buku teks biasanya terdiri atas sampul 
          ataupun grafis.                                         yang berisi judul buku, penerbit, penulis; lembar pe-
                Dalam menyampaikan sebuah informasi, pesan        rancis yang berisi pengantar, daftar isi, daftar gambar, 
          verbal dan visual digunakan dengan teknik tertentu      ISBN, nama penulis/penyunting, nama penerbit, ta-
          agar peserta didik dengan mudah mempelajari bahan       hun terbit, dan hak cipta; pendahuluan; pembahasan 
          ajar tersebut.                                          atau isi buku; latihan dan kunci jawaban (tidak selalu 
          a.  Pesan Verbal.                                       ada); kesimpulan dan penutup; daftar pustaka; daftar 
                Rowntree (1994) mengungkapkan bahwa               indeks (subyek atau isi); dan riwayat hidup penulis. 
          ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika               Mulyasa (2005) mengungkapkan bahwa ter-
          menggunakan pesan verbal dalam bahan ajar cetak,        dapat empat komponen yang terdapat pada lembar 
          diantaranya adalah menggunakan kata-kata tertentu       kerja, yaitu: (1) ringkasan materi, (2) latihan, (3) lembar 
          dan menerapkan kalimat sesuai dengan aturan yang        pengembangan diri, dan (4) kunci jawaban. 
          berlaku dalam bahasa tersebut.                                Ringkasan meteri merupakan materi yang di-
                Pesan verbal biasanya menggunakan struktur        rangkum dari buku teks sehingga peserta didik dapat 
           65    Perspektif Ilmu Pendidikan - Vol. 25 Th. XVI April 2012
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Penelitian paket buku saku pramuka penggalang ramu mita septiani e mail theonlymitha gmail com jurusan teknologi pendidikan fip universitas negeri jakarta abstrak gerakan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang memberikan kontribusi nilai positif ke pada para anggotanya kepramukaan perlu dilakukan secara teratur terarah dan berkesinambungan guna mencapai tujuan dari namun kenyataannya masih banyak anggota tidak mengetahui kode kehormatan mereka materi dilaksanakan di sdi al azhar rawamangun bulan juni hingga november ini bertujuan untuk menghasilkan sesuai dengan golongan metode digunakan pengembangan menggunakan model rowntree uji coba produk tiga tahap yaitu expert review face to try out field trials dapat dipakai oleh meningkatkan keterampilannya khususnya kata kunci sumber belajar pocket book for scout of abstract scouts program as extracurricular activities contribute positive values the students should be implemented regularly orderly and continuously attain objectives however in fa...

no reviews yet
Please Login to review.