Authentication
Universitas Budi Luhur Fakultas Ekonomi dan Bisnis UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK (SPAP) DOSEN : DICKY ARISUDHANA, SE, MM, Ak, CA WAKTU : 60 Menit (19.10 – 20.10 WIB) Pelaksanaan Ujian : Kamis, 26 Maret 2020 SIFAT UJIAN : E-ELEARNING (DIKUMPULKAN TEPAT WAKTU SESUAI INSTRUKSI DALAM SISTEM ELEARNING PETUNJUK : 1. File Excel ini dapat di save as dengan bentuk nama file : Nama_Nim.xlsx 2. Kerjakan soal ujian akhir semester (UAS) dengan memberikan jawaban yang tepat pada lembar kerja (excel) yang tersedia (pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari alternatif jawaban yang tersedia (Pilih A atau B atau C atau D) dan diisikan pada lembar kerja excel yang terupload di sistem elearning ini 3. Lembar jawab dalam excel di dituliskan nama dan NIM Anda 4. Lembar jawab dikumpulkan dengan cara diupload ke sistem elearning secara tepat waktu (jam 19.10 – 20.10 WIB) I. SOAL PILIHAN TUNGGAL Standar Audit (SA) 200 – Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Suatu Audit 1. Salah satu tujuan dari audit atas laporan keuangan adalah... a. Untuk meningkatkan derajat kepercayaan pemakai laporan keuangan yang dituju. b. Untuk meningkatkan laba dari perusahaan yang di audit. c. Untuk menilai laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan yang di audit. d. Untuk meningkatkan kinerja dari karyawan perusahaan yang sedang di audit. 2. Tanggungjawab manajemen perusahaan klien yang diungkapkan oleh manajemen perusahaan klien tersebut tertuang di dalam…………. a. Opini Akuntan Publik b. Representasi Management c. Engagement Letter d. Surat Perikatan 3. Laporan keuangan yang lengkap ada… a. 1 b. 3 c. 5 d. 7 4. STANDAR AUDITING mengharuskan auditor untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan sebagai suatu keseluruhan bebas dari salah saji material. Keyakinan memadai merupakan suatu tingkat keyakinan… a. Rendah b. Sedang c. Biasa d. Tinggi 5. Dalam melaksanakan audit, disamping STANDAR AUDITING, auditor mungkin disyaratkan untuk mematuhi ketentuan peraturan… a. Standar Audit b. Perundang-undangan c. Hukum d. Standar yang berlaku 6. Untuk mempertahankan skeptisisme profesional selama audit, auditor harus berusaha untuk mengurangi beberapa resiko, yakni : a. Kegagalan dalam melihat kondisi-kondisi tidak lazim. b. Terlalu menyamaratakan kesimpulan ketika menarik kesimpulan tersebut dari observasi audit. c. Menggunakan asumsi yang tidak tepat dalam menetapkan sifat, waktu, dan luas prosedur audit serta penilaianatas hasilnya. d. Semua jawaban benar. 7. Setiap STANDAR AUDITING berisi satu atau lebih tujuan yang memberikan hubungan antara ketentuan dan tujuan keseluruhan auditor. Tujuan yang tercantum dalam setiap STANDAR AUDITING berfungsi untuk mengarahkan auditor kepada hasil yang dikehendaki oleh STANDAR AUDITING tersebut, dan cukup spesifik untuk membantu auditor dalam: a. Memahami hal yang perlu dicapai dan jika diperlukan cara yang tepat untuk mencapai hal tersebut b. Melaksanakan prosedur lain yang dinilai perlu oleh auditor dalam kondisi tersebut c. Menghalangi auditor untuk mematuhiketentuan yang relevan dalam suatu STANDAR AUDITING d. Menggunakan pengujian dan cara yang lainnya dalam memeriksa populasi sedemikian rupa sehingga memberikan basis bagi auditor untuk menarik kesimpulan tentang populasi 8. Pertimbangan profesional diperlukan khususnya dalam keputusan yang berkaitan dengan beberapa hal berikut ini, kecuali... a. Materialitas dan risiko audit b. Sifat, waktu, dan luas prosedur audit c. Pengendalian internal d. Penarikan kesimpulan 9. Pendekatan yang dapat dilakukan auditor jika bukti audit yang ditemukan tidak cukup dan tidak tepat yaitu, kecuali... a. Melaksanakan prosedur lain yang dinilai perlu oleh auditor dalam kondisi tersebut b. Mengevaluasi apakah bukti audit lebih lanjut yang relevan sebagai kepatuhan terhadap STANDAR AUDITING lainnya c. Memperluas pekerjaan yang telah dilakukan dalam menerapkan satu atau lebih ketentuan STANDAR AUDITING d. Menentukan prosedur audit yang diperlukan untuk memenuhi ketentuan STANDAR AUDITING yang bersangkutan 10. Auditor harus menggunakan tujuan yang dinyatakan di STANDAR AUDITING yang relevan di dalam merencanakan dan melaksanakan audit dengan tujuan untuk... a. Mencantumkan kepatuhan terhadap STANDAR AUDITING didalam laporan auditor b. Melakukan evaluasi apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh c. Memutuskan adanya penyimpangan dari suatu ketentuan yang relevan dalam suatu STANDAR AUDITING d. Mengubah opini auditor untuk menarik diri dari perikatan Standar Audit (SA) 505 – Konfirmasi Eksternal 11. Tujuan auditor ketika menggunakan prosedur konfirmasi eksternal yaitu... a. Auditor dapat mendesain permintaan konfirmasi untuk memperoleh tambahan informasi pendukung sebagai respon atas risiko kesalahan penyajian material yang telah ditentukan disebabkan oleh kecurangan pada tingkat asersi b. Informasi yang pendukung yang diperoleh dari suatu sumber independen , seperti konfirmasi eksternal, dapat menambah tingkat keyakinan auditor dibandinkan bukti audit yang ada dalam catatan akuntansi atau dari representasi manajemen c. Untuk mendesain dan melaksanakan prosedur tersebut untuk memperoleh bukti audit relevan dan andal d. Membahas tanggung jawab auditor untuk mendesain dan mengimplementasikan respon secara keseluruhan terhadap risiko kesalahan penyajian material yang telah ditentukan pada tingkat laporan keuangan. 12. Definisi Konfirmasi eksternal yaitu.. a. Bukti audit yang diperoleh sebagai suatu respon tertulis langsung kepada auditor dari pihak ke tiga ( pihak yang dikonfirmasi ), baik dalam bentuk kertas, atau secara elektronik atau media lainnya b. Suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk merespon secara langsung kepada auditor yang menunjukkan apakah pihak yang dikonfirmasikan tersebut setuju atau tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi, atau menyediakan informasi yang diminta c. Suatu permintaan konfirmasi kepada pihak kettiga untuk merespon secara langsung kepada auditor hanya jika pihak yang dikonfirmasi tidak setuju dengan infoemasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi d. Suatu kegagalan dari pihak yang dikonfirmasi untuk merespon, sebagaian atau secara penuh, terhadap permintaan konfirmasi positif, atau sebuah permintaan konfirmasi yang kembali karena tidak sampai ke tangan pihak yang di konfirmasi 13. Definisi Permintaan Konfirmasi Positif yaitu.... a. Bukti audit yang diperoleh sebagai suatu respon tertulis langsung kepada auditor dari pihak ke tiga ( pihak yang dikonfirmasi ), baik dalam bentuk kertas, atau secara elektronik atau media lainnya b. Suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk merespon secara langsung kepada auditor yang menunjukkan apakah pihak yang dikonfirmasikan tersebut setuju atau tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi, atau menyediakan informasi yang diminta c. Suatu permintaan konfirmasi kepada pihak kettiga untuk merespon secara langsung kepada auditor hanya jika pihak yang dikonfirmasi tidak setuju dengan infoemasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi d. Suatu kegagalan dari pihak yang dikonfirmasi untuk merespon, sebagaian atau secara penuh, terhadap permintaan konfirmasi positif, atau sebuah permintaan konfirmasi yang kembali karena tidak sampai ke tangan pihak yang di konfirmasi 14. Definisi Permintaan Konfirmasi Negatif yaitu.... a. Bukti audit yang diperoleh sebagai suatu respon tertulis langsung kepada auditor dari pihak ke tiga ( pihak yang dikonfirmasi ), baik dalam bentuk kertas, atau secara elektronik atau media lainnya b. Suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk merespon secara langsung kepada auditor yang menunjukkan apakah pihak yang dikonfirmasikan tersebut setuju atau tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi, atau menyediakan informasi yang diminta c. Suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga untuk merespon secara langsung kepada auditor hanya jika pihak yang dikonfirmasi tidak setuju dengan infoemasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi d. Suatu kegagalan dari pihak yang dikonfirmasi untuk merespon, sebagian atau secara penuh, terhadap permintaan konfirmasi positif, atau sebuah permintaan konfirmasi yang kembali karena tidak sampai ke tangan pihak yang di konfirmasi 15. Contoh bentuk konfirmasi adalah berikut ini, kecuali…… a. Konfirmasi Piutang b. Konfirmasi Pembelian c. Konfirmasi Hutang d. Konfirmasi Bank Standar Audit (SA) 520 – Prosedur Analitis 16. Pengevaluasian terhadap informasi keuangan yang dilakukan melalui analisis hubungan antara data keuangan dan data non keuangan disebut... a. Prosedur Analitis b. Pengujian Substantif c. Pengendalian Internal d. Pengujian Perincian Saldo 17. Prosedur analitis membantu auditor membentuk…….….keseluruhan tentang laporan keuangan a. Kesimpulan b. Isi c. Pembukaan d. Penutupan 18. Salah satu tujuan Auditor menggunakan prosedur analitis substantive adalah untuk mendapatkan… a. Bukti Audit b. Penjelasan c. Kesimpulan d. Perhitungan 19. Prosedur analitis mencakup…… a. Pertimbangan atas perbandingan informasi keuangan entitas dan pertimbangan atas hubungan-hubungan. b. Analisis atas laporan keuangan klien. c. Prosedur audit yang dilakukan oleh auditor saat mengaudit perusahaan klien. d. Analisis atas pengendalian internal klien. 20. Prosedur Analisis dilakukan oleh Auditor ditahapan…… a. Pra-Perencanaan Audit b. Perencanaan Audit c. Pekerjaan Lapangan d. Penyelesaian Audit ---------------------- Selamat Mengerjakan ----------------------
no reviews yet
Please Login to review.