jagomart
digital resources
picture1_Laporan Doc 406 | Laporan Praktikum Biologi Enzim Katalase


 663x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.02 MB    


Laporan Doc 406 | Laporan Praktikum Biologi Enzim Katalase
laporan praktikum biologi enzim katalase nama agung sdh no 03 kls xi ipa2 sma negeri 6 surakarta tahun pelajaran 2012 2013 i tujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi enzim katalase  ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 10 Dec 2021 | 4 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
       Laporan Praktikum Biologi
       “Enzim Katalase”
       Nama : Agung SDH
       No : 03
       Kls : XI-IPA2
       SMA NEGERI 6 SURAKARTA
       TAHUN PELAJARAN 2012/2013
       I. Tujuan
       Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi enzim katalase.
       II. Dasar Teori
       Enzim adalah senyawa yang dibentuk oleh sel tubuh organisme. Di dalam sel, enzim diproduksi oleh 
       organel badan mikro peroksisok. Kegunaan enzim katalase adalah menguraikan H2O2 yang 
       merupakan senyawa racun dalam tubuh yang terbentuk pada proses pencernaan makanan. H2O2 
       adalah bahan kimia organik yang memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat racun dalam tubuh. 
       Senyawa H2O2 harus diuraikan menjadi H2O dan O2 dengan timbulnya gelembung.
       III. Alat dan Bahan
       1. 1buah rak tabung reaksi 9. 1 lembar kertas tisu
       2. 5 buah tabung reaksi 10. 1 buah ekstrak hati ayam
       3. 1 buah batang pengaduk 11. 1 buah daun singkong
       4. 1 buah gelas ukur 12. Air
       5. 3 buah pipet tetes 13. 50 mL H2O2 30%
       6. 3 buah lidi 14. 50 mL HCl 1 M
       7. 1 buah korek api 15. 50 mL NaOH 1 M
       8. 1 buah kaki tiga/kasa/pembakar spirtus
       IV. Cara Kerja
       -1. Menyiapkan ekstrak hati pada tabung reaksi I, II, dan III masing-masing setinggi 1 cm.
       -2. Menambahkan H2O2 10 tetes pada tabung reaksi I kemudian menutup dengan menggunakan ibu 
       jari. Mengaduk dan melihat timbulnya gelembung, kemudian memasukkan bara api pada lidi ke 
       dalam tabung reaksi I. Mengamati nyala bara api pada lidi.
       -3. Menambahkan H2O2 dan HCl 10 tetes pada tabung reaksi II kemudian menutup dengan 
       menggunakan ibu jari. Mengaduk dan melihat timbulnya gelembung, kemudian memasukkan bara 
       api pada lidi ke dalam tabung reaksi II. Mengamati nyala bara api pada lidi.
       -4. Menambahkan H2O2 dan NaOH 10 tetes pada tabung reaksi III kemudian menutup dengan 
       menggunakan ibu jari. Mengaduk dan melihat timbulnya gelembung, kemudian memasukkan bara 
       api pada lidi ke dalam tabung reaksi III. Mengamati nyala bara api pada lidi.
       -5. Menambahkan H2O2 10 tetes pada tabung reaksi kemudian memasukkan daun singkong dan 
       menutup dengan menggunakan ibu jari. Mengaduk dan melihat timbulnya gelembung, kemudian 
       memasukkan bara api pada lidi ke dalam tabung reaksi. Mengamati nyala bara api pada lidi.
       -6. Mengambil gelas ukur yang telah diisi dengan air. Menyalakan api dan merebus air, kemudian 
       memasukkan tabung reaksi yang telah dimasukkan ekstrak hati dan larutan H2O2 10 tetes ke dalam 
       gelas ukur yang direbus. Merebus air hingga mendidih. Mengangkat tabung reaksi dan mengamati 
       perubahan yang terjadi. Melihat timbulnya gelembung, kemudian memasukkan bara api pada lidi ke 
       dalam tabung reaksi. Mengamati nyala bara api pada lidi.
       V. Data Pengamatan
       VI. Analisa Data
        Tabung reaksi I
       Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang 
       banyak dan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat di hati 
       mengubah H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api 
       yang besar. Hal ini menunjukkan bahwa H2O2 juga diuraikan oleh enzim katalase pada hati menjadi 
       oksigen (O2).
        Tabung reaksi II
       Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2 dan kemudian ditambahkan HCl, terbentuk gelembung-
       gelembung gas dengan jumlah yang sedikit namun dengan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan 
       bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah H2O2 menjadi H2O namun tidak sebaik kerja 
       enzim pada tabung reaksi I. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang 
       kecil. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi sedikit penguraian H2O2 menjadi O2.
        Tabung reaksi III
       Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2 dan kemudian ditambahkan NaOH, terbentuk gelembung-
       gelembung gas dengan jumlah yang sedikit dan dengan ukuran yang kecil. Hal ini membuktikan 
       bahwa enzim katalase yang terdapat di hati mengubah sedikit H2O2 menjadi H2O. Kemudian saat 
       diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang sedang. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
       penguraian H2O2 menjadi O2 namun tidak sebaik kerja enzim pada tabung reaksi I.
        Tabung reaksi daun singkong
       Saat daun singkong ditetesi 10 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah 
       yang sedikit namun dengan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang 
       terdapat di daun singkong mengubah H2O2 menjadi H2O namun tidak sebaik kerja enzim pada 
       tabung reaksi I. Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang kecil. Hal ini
       menunjukkan bahwa terjadi sedikit penguraian H2O2 menjadi O2.
        Tabung reaksi I yang telah dipanaskan
       Saat ekstrak hati ditetesi 10 tetes H2O2, terbentuk gelembung-gelembung gas dengan jumlah yang 
       sedikit namun dengan ukuran yang besar. Hal ini membuktikan bahwa enzim katalase yang terdapat 
       di hati mengubah H2O2 menjadi H2O namun tidak sebaik kerja enzim pada tabung reaksi I. 
       Kemudian saat diuji dengan bara api pada lidi, timbul nyala bara api yang kecil. Hal ini menunjukkan 
       bahwa terjadi sedikit penguraian H2O2 menjadi O2.
       VII. Pertanyaan dan jawaban
        Pertanyaan
       1. Mengapa H2O2 dipakai sebagai bahan percobaan untuk mengamati kerja enzim katalase ?
       2. Mengapa reaksi berkurang jika hati + H2O dalam keadaan asam atau basa ?
       3. Apa yang terjadi bila dalam jaringan tubuh banyak tertimbun H2O2 ?
       4. Bagaimana usaha menetralkan dalam tubuh ?
       5. Simpulkan apa peran enzim katalase dalam tubuh !
       6. N2O2 yang terdapat dalam tubuh itu merupakan hasil proses apa ?
       7. Manakah yang lebih banyak mengandung enzim katalase, hati / jantung ?
       8. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi keaktifan enzim katalase ?
        Jawab
       1. Karena H2O2 adalah senyawa yang sangat reaktif dan dapat merusak sel. Oleh karena itu H2O2 
       dikumpulkan dalam peroksisom kemudian didegradasi oleh enzim katalase menjadi hidrogen dan 
       oksigen.
       H2O2 H2O + ½ O2
       2. Karena enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian 
       besar enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar 
       pH optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat. 
       Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka 
       laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam 
       keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika 
       enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan 
       laju reaksi.
       3. Bila dalam tubuh tertimbun H2O2, sel-sel dalam tubuh terutama organ hati dapat rusak karena 
       H2O2 bersifat racun dalam tubuh. Karena hidrogen peroksida dapat diubah menjadi radikal hidroksil 
       yang dapat menyebabkan peroksidasi lipid pada membran sel sehingga terjadi kerusakan sel.Apabila 
       hati rusak, maka hati tidak dapat menghasilkan enzim yang dapat menetralkan racun. Sehingga dapat
       terserang penyakit dan gangguan seperti :
       a. Penyakit fibrosis ginjal progresis
       b. Akatalasia, yaitu terjadinya hemolisis pada sel-sel darah merah.
       c. Vitiligo, yaitu penyakit kulit yang ditandai dengan adanya makula putih yang dapat meluas di 
       beberapa bagian tubuh.
       d. Rambut beruban disebabkan tubuh terlalu banyak menghasilkan hidrogen peroksida. Senyawa ini 
       menghalangi produksi melamin, yaitu pigmen yang memberikan warna bagi kulit dan rambut. 
       Banyaknya senyawa hidrogen peroksida yang dihasilkan tidak seimbang dengan produksi katalase 
       dalam tubuh.
       4. enzim katalase dihasilkan di hati. Fungsi enzim katalase adalah dapat menguraikan (menetralkan) 
       hidrogen perioksida (H2O2) yang merupakan senyawa berbahaya bagi tubuh menjadi air (H2O) dan 
       oksigen (O2) yang bukan merupakan senyawa yang berbahaya. H2O2 H2O + ½ O2
       5. Peran enzim katalase adalah dapat menguraikan hidrogen perioksida (H2O2) yang merupakan 
       senyawa berbahaya bagi tubuh menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang bukan merupakan senyawa 
       yang berbahaya. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah derajat
       keasaman (pH). Enzim katalase dapat bekerja maksimal dalam pH netral yang dapat dibuktikan 
       dengan reaksi gelembung gas dan nyala bara api.
       6. H2O2 dalam tubuh terbentuk dari proses sisa metabolisme aerob yang merupakan produk 
       sampingan yang tidak diinginkan dan berbahaya bagi tubuh. Contohnya H2O2 dapat terbentuk dari 
       pemecahan asam amino dan asam lemak. Hidrogen peroksida terbentuk dari oksigen yang 
       mengalami reduksi dua elektron. Pada sistem biologi, hidrogen peroksida terbentuk dari superoksida.
       Dua molekul superoksida dapat bereaksi membentuk hidrogen peroksida dan oksigen 2O2- + 2H+ 
       H2O2 + O2
       7. Hati
       8. Dalam kerjanya, enzim katalase dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut :
       a. Suhu
       Enzim menjadi rusak bila suhunya terlalu tinggi atau rendah. Protein akan mengental atau 
       mengalami koagulasi bila suhunya terlalu tinggi (panas).
       b. Derajat keasaman (pH)
       Enzim menjadi nonaktif jika diperlakukan pada asam dan basa yang sangat kuat. Sebagian besar 
       enzim bekerja paling efektif pada kisaran pH lingkungan yang sedikit sempit (pH = 7). Di luar pH 
       optimal, kenaikan atau penurunan pH menyebabkan penurunan aktivitas enzim dengan cepat.
       c. Konsentrasi enzim, substrat, dan kofaktor
       Jika pH dan suhu suatu sistem enzim dalam keadaan konstan serta jumlah substrat berlebihan, maka 
       laju reaksi sebanding dengan jumlah enzim yang ada. Jika pH, suhu dan konsentrasi enzim dalam 
       keadaan konstan, maka reaksi awal hinga batas tertentu sebanding dengan substrat yang ada. Jika 
       enzim memerlukan suatu koenzim atau ion kofaktor, maka konsentrasi substrat dapat menetukan 
       laju reaksi.
       d. Inhibitor enzim : Kerja enzim dapat dihambat, baik bersifat sementara maupun tetap oleh inhibitor
       berupa zat kimia tertentu. Pada konsentrasi substrat yang rendah akan terlihat dampak inhibitor 
       terhadap laju reaksi.
       VIII. Kesimpulan
       Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa enzim katalase dihasilkan di hati. 
       Fungsi enzim katalase adalah dapat menguraikan hidrogen perioksida (H2O2) yang merupakan 
       senyawa berbahaya bagi tubuh menjadi air (H2O) dan oksigen (O2) yang bukan merupakan senyawa 
       yang berbahaya. Kerja enzim katalase dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah derajat
       keasaman (pH). Enzim katalase dapat bekerja maksimal dalam pH netral yang dapat dibuktikan 
       dengan reaksi gelembung gas dan nyala bara api.
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Laporan praktikum biologi enzim katalase nama agung sdh no kls xi ipa sma negeri surakarta tahun pelajaran i tujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi ii dasar teori adalah senyawa dibentuk oleh sel tubuh organisme di dalam diproduksi organel badan mikro peroksisok kegunaan menguraikan ho merupakan racun terbentuk pada proses pencernaan makanan bahan kimia organik memiliki sifat oksidator kuat dan bersifat harus diuraikan menjadi o dengan timbulnya gelembung iii alat buah rak tabung reaksi lembar kertas tisu ekstrak hati ayam batang pengaduk daun singkong gelas ukur air pipet tetes ml lidi hcl m korek api naoh kaki tiga kasa pembakar spirtus iv cara kerja menyiapkan masing setinggi cm menambahkan kemudian menutup menggunakan ibu jari mengaduk melihat memasukkan bara ke mengamati nyala mengambil telah diisi menyalakan merebus dimasukkan larutan direbus hingga mendidih mengangkat perubahan terjadi v data pengamatan vi analisa saat ditetesi gas jumlah banyak ukuran besar hal ini me...

no reviews yet
Please Login to review.