Authentication
349x Tipe PPTX Ukuran file 2.43 MB
KEBUTUHAN AIR DI SAWAH UNTUK PADI Kebutuhan air di sawah untuk padi ditentukan oleh factor-faktor berikut : • Penyiapan lahan • Penggunaan konsumtif • Perkolasi dan rembesan • Pergantian lapisan air • Curah hujan efektif Kebutuhan total air di sawah (GFR) mencakup faktor 1 sampai 5. Kebutuhan bersih air di sawah (NFR) juga memperhitungkan curah hujan efektif. Kebutuhan air di sawah dinyatakan dalam (mm/hari) atau (1/dt/ha) tidak disediakan kelonggaran untuk efisiensi irigasi di jaringan tersier dan utama. Efisiensi juga dicakup dalam memperhitungkan 3 kebutuhan pengambilan irigasi (m / dt). a. Penyiapan lahan untuk padi Kebutuhan air untuk penyiapan lahan umumnya menentukan kebutuhan maksimum air irigasi pada suatu proyek irigasi. Faktor-faktor yang menentukan besarnya kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah : - Lamanya waktu penyiapan lahan. - Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan. 1. Jangka waktu penyiapan lahan Faktor-faktor penting yang menentukan lamanya jangka waktu penyiapan lahan adalah: a. Tersedianya tenaga kerja dan ternak penghela atau traktor untuk menggarap tanah b. Perlunya memperpendek jangka waktu tersebut agar tersedia cukup waktu untuk menanam padi sawah atau padi ladang kedua. 2. Kebutuhan air untuk penyiapan lahan rumus untuk perkiraan kebutuhanair untuk penyiapan lahan : dimana : PWR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan, (mm) Sa = derajat kejenuhan tanah setelah, penyiapan lahan dimulai, (%) Sb = derajat kejenuhan tanah sebelum penyiapan lahan dimulai, (%) N = porositas tanah dalam % pada harga rata-rata untuk kedalaman tanah d = asumsi kedalaman tanah setelah pekerjaan penyiapan lahan (mm) Pd = kedalaman genangan setelah pekerjaan penyiapan lahan, (mm) F1 = kehilangan air di sawah selama 1 hari, (mm) 3. Kebutuhan Air Selama Penyiapan Lahan Kebutuhan air untuk penyiapan lahan dapat dihitung dengan rumus van de goor dan ziljstra (1968) dengan rumus : IR = kebutuhan air di sawah (mm/hr) M = kebutuhan air untuk menggantikan air yg hilang akibat evaporasi dan perkolasi di sawah yang sudah dijenuhkan (mm/hr) Eo = evaporasi air terbuka selama penyiapan lahan (mm/hr) P = perkolasi (mm/hr) T = jangka waktu penyiapan lahan (hari) S = kebutuhan air untuk penjenuhan sebesar 200mm + 50mm untuk lapisan genangan. • Penghematan air : metode intermitten (di indonesia dikenal dengan nama SRI atau system rice intensification). SRI adalah metode penghematan air dan peningkatan produksi dengan jalan pengurangan tinggi genangan disawah dengan system pengaliran terputus putus (intermiten).
no reviews yet
Please Login to review.