Authentication
217x Tipe PDF Ukuran file 0.60 MB Source: repository.umpalopo.ac.id
PENGARUH DIGITAL MARKETING TERHADAP TINGKAT PENJUALAN MELALUI SOSIAL MEDIA (Studi Kasus Di Kecamatan Bone-Bone) SILVIANA Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Palopo, E-mail : Silvianadamri98@gmail.com INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Digital Marketing terhadap Tingkat Penjualan melalui Sosial Media. Digital Marketing dengan indikator Accessibility, Interactivity, Entertainment, Credibility, Irritation dan Informativeness. Tingkat Penjualan dengan Indikator Harga Jual, Permintaaan, Persaingan dan Biaya. Populasi dalam penelitian ini adalah para pedagang yang berjualan melalui situs sosial media yang berada di wilayah Kecamatan Bone- Bone. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan metode sampling jenuh dengan 150 responden. Metode analisis data yang digunakan adalah regresi linear sederhana. Hasil pengujian menunjukkan variabel Digital Marketing secara persial berpengaruh signifikan terhadap tingkat penjualan melalui sosial media. Kata Kunci : Digital Marketing, Tingkat Penjualan ABSTRAK This study aims to examine the effect of digital marketing on the level of sales through social media. Dogital marketing with indicators of assessibility, interactivity, entertainment, credibility, irritation and informativeness. Sales level with indicators of selling price, demand, competition and cost. The population in this study were traders who sell through social media sites in the Bone-Bone District area. The sampling technique used a non probability sampling technique with a saturated sampling method with 150 respondents. The data analysis method used is simple linear regression. The test results show that the Digital Marketing variable partially has a significant effect on the level of sales through social media. Keywords : Digital Marketing, Sales Level 1 PENDAHULUAN pentingnya pemasaran digital untuk Digital atau iklan online telah pelanggan dan pemasar. pedagang saat mengalami pertumbuhan yang ini dapat dengan mudah mengakses fenomenal sejak didirikan pada tahun informasi produk dan bahkan bertukar 1994 (Robinson et al., 2007) Internet pendapat sebelum membuat keputusan telah menjadi media periklanan yang penjulan. Saluran seperti jejaring sosial paling cepat berkembang dalam dekade atau kata lain sosial media dan blok ini (Ha, 2008) Sejalan dengan telah memungkinkan pedagang untuk berkembangnya internet, muncul mengakses audiens yang besar dengan pemahaman baru mengenai paradigma siapa mereka dapat berbagi pendapat pemasaran berupa konsep pemasaran dan ulasan produk mereka. modern berorientasi pasar/konsumen Saat ini merupakan zaman atau revolusi pemasaran berupa modern yang di mana hampir seluruh electronic marketplace (Arnott dan lapisan masyarakat baik yang berusia Bridgewater, 2002). muda sampai yang sudah berusia lanjut (Chandra et al., 2001) telah mempunyai smartphone dan secara menyatakan bahwa dalam konteks otomatis jumlah pengguna sosial media bisnis, internet membawa dampak semakin hari semakin bertambah, dan transformasional yang menciptakan ini memberikan peluang kepada para paradigma baru dalam bisnis, berupa pedagang khususnya di wilayah Digital Marketingjika dulu dikenal Kecamatan Bone-Bone untuk model interaksi bisnis tradisional yang mempromosikan atau menjual dagangan bersifat face to face, maka kini model mereka melalui cara digital dalam hal ini interaksi itu telah berkembang ke arah melalui sosial media. interaksi moderen berbasis elektronik Berdasarkan uraian latar belakang atau e-commerce yang faceless, yakni diatas peneliti tertarik untuk Business To Business (B2B), Business mengadakan penelitian lebih lanjut To Customer (B2C) dan Customer To mengenai "Pengaruh Digital Customer (C2C) dengan target akhir Marketing Terhadap Tingkat melayani Segment Of One ( Arnott & Penjualan Melalui Sosial Media Bridgewater, 2002). (Studi Kasus Di Kecamatan Bone- Menurut (Paquette, 2013) di dunia Bone)”. yang didorong oleh teknologi saat ini, situs jaringan sosial telah menjadi jalan Rumusan Masalah di mana pengecer dapat memperluas Berdasarkan latar belakang yang telah pemasaran mereka ke konsumen yang dikemukakan, maka rumusan masalah lebih luas. Salah satu tantangan utama dalam penelitian ini adalah apakah yang harus dihadapi oleh pemasar Digital Marketing berpengaruh terhadap adalah untuk mengetahui bagaimana Tingkat Penjualan? membujuk seseorang dan bagaimana membuat cara agar menarik Tujuan Penelitian danmempertahankan calon pelanggan. Berdasarkan rumusan masalah di atas, Masalah ini dapat dengan mudah maka peneliti dapat menentukan tujuan diselesaikan dengan membuat atau dari penelitian ini yaitu untuk memungkinkan pelanggan untuk mengetahui apakah Digital Marketing berinteraksi atau berbicara tentang berpengaruh terhadap Tingkat mereka melalui penggunaan media Penjualan. digital. Melalui penelitian ini peneliti akan fokus dan berbicara tentang 2 KAJIAN TEORITIS METODE PENELITIAN 1. Digital Marketing Lokasi Penelitian Sánchez-Franco et al., (2014) Penelitian ini dilakukan di Kecamatan mendefinisakan pemasaran digital Bone-Bone Kabupaten Luwu Utara, sebagai hasil pemasaran evolusi. Evolusi Provinsi Sulawesi Selatan. terjadi ketika perusahaan menggunakan saluran media digital untuk sebagian Populasi dan Sampel besar pemasaran. Saluran media digital 1. Populasi dapat di atasi dan diizinkan percakapan Populasi menurut Sugiyono (2011:80) terus menerus, dua arah, dan pribadi Populasi adalah wilayah generalisasi antara pemasar dan konsumen. yang terdiri atas obyek/subyek yang Menurut Sanjaya dan Tarigan mempunyai kualitas dan karakteristik (2009:47) Digital Marketing adalah tertentu yang ditetapkan oleh peneliti kegiatan pemasaran termasuk branding untuk dipelajari dan kemudian ditarik yang menggunakan berbagai media. kesimpulannya. Populasi dalam Sebagai contoh yaitu blog, website, e- penelitian ini diambil dari para pedagang mail, adwords, dan berbagai macam yang berada di wilayah Kecamatan jaringan media sosial. Bone-Bone yaitu sebanyak 150 Menurut kevin Lane keller (2008) orang/pedagang. dalam (Katherine Taken Smith, 2011) pemasaran digital adalah praktik 2. Sampel mempromosikan produk dan layanan Sampel adalah bagian dari populasi yang menggunakan saluran distribusi digital. diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Menurut Sugiyono 2. Tingkat penjualan (2017:81) sampel adalah bagian dari Menurut Swasta (2005:65) dalam jumlah dan karakteristik yang dimiliki (Arnot., 2016) Tingkat Penjualan oleh populasi. Adapun penentuan jumlah merupakan penjualan bersih dari laporan sampel yang digunakan oleh penulis laba perusahaan. Penjualan bersih dalam penelitian ini adalah dengan diperoleh melalui hasil penjualan metode sampling jenuh. seluruh produk (produk lini) selama Menurut Sugiyono (2014:68), teknik jangka waktu tertentu dan hasil atau metode sampling penjualan yang dicapai dari market jenuh merupakan teknik penentuan share (pangsa pasar) yang merupakan sampel bila semua anggota populasi penjualan potensial yang dapat terdiri digunakan sebagai sampel. Maka jumlah dari kelompok pembeli selama jangka sampel dalam penelitian ini sama tertentu. dengan jumlah populasi yaitu sebanyak Menurut Mulyadi (2010:202) dalam 150 orang/pedagang. (Haryoko dan Sinaga, 2019) Penjualan adalah kegiatan yang terdiri dari Jenis dan Sumber Data transaksi penjualan barang atau jasa, a. Jenis Data baik kredit maupun tunai. Jenis data yang digunakan dalam Menurut Swasta (2005:6) penjualan penelitian ini adalah jenis Data diartikan sebagai usaha yang dilakukan Kuantitatif. Data kuantitatif adalah data manusia untuk menyampaikan barang yang meliputi jawaban dari pertanyaan bagi mereka yang memerlukan dengan kuesioner para pedagang yang berkaitan imbalan uang menurut harga yang dengan masalah yang diteliti. ditentukan atas persetujuan bersama. b. Sumber Data Sumber data dalam penelitian ini mengunakan Data Primer dan data 3 sekunder. menggunakan bantuan aplikasi versi 21 Data primer adalah data hasil kuisioner pada penelitian ini, regresi linear yang dibagikan kepada responden sederhana digunakan untuk menjawab penelitian. Data sekunder aalah data hipotesis apakah Digital Marketing yang diperoleh dari kantor Kecamatan berpengaruh secara positif terhadap Bone- Bone yang merupakan tempat Tingkat Penjualan di Kecamatan Bone- penelitian ini dilaksanakan yang bersifat Bone. Dengan persamaan sebagai mendukung analisis penelitian yang berikut : meliputi : Sejarah singkat terbentuknya Y = a + bX+ e Kecamatan Bone-Bone, jumlah Keterangan: penduduknya dan potensi wilayah yang Y : Tingkat Penjualan ada di Kecamatan Bone-Bone. a : Konstanta b : Koefisien Regresi Teknik Pengumpulan Data X : Digital Marketing Adapun teknik pengumpulan data e : Eror yang digunakan dalam penelitian inidapat diuraikan sebagai berikut: 2. Uji Parsial (uji t) a. Observasi (observation) Uji t pada dasarnya menunjukkan mengadakan pengamatan langsung seberapa jauh pengaruh satu variabel terhadap objek penelitian dilapangan penjelas atau bebas secara individual untuk mengetahui pelaksanaan dalam menerangkan variasi variabel penjualan. terikat. Pengujian ini bertujuan untuk b. Wawancara (Interview) menguji pengaruh variabel bebas atau Teknik ini dilakukan dengan variabel independent (Digital mewawancarai secara langsung pihak Marketing) terhadap variabel terikat atau yang bersangkutan dengan variabel dependent (Tingkat Penjualan) mengumpulkan data-data yang diperlukan. secara terpisah atau parsial. Masing- c. Angket (Quisioner) masing variabel bebasnya secara Cara pengumpulan data dengan tersendiri berpengaruh signifikan meyebarkan daftar pertanyaan pada terhadap variabel terikatnya. responden yang akan diteliti untuk diisi. Dengan ketentuan : jika thitung > ttabel d. Studi Pustaka dan probabilitas <0,05 maka dikatakan Teknik pengumpulan data dengan signifikan atau Ho ditolak, dimana mengumpulkan data melalui jurnal, buku terdapat pengaruh antar variabel bebas dan berbagai artikel yang dicari melaui yang diteliti dengan variabel terikatnya. sumber website, Koran maupun majala Sebaliknya jika thitung < ttabel dan yang berkaitan dengan penelitian ini. probabilitas >0,05 maka dikatakan tidak signifikan atau Ha diterima, dimana Metode Analisis Data tidak terdapat pengaruh antar variabel 1. Analisis Regresi Linier Sederhana. bebas yang diteliti dengan variabel Analisis regresi linear sederhana terikatnya (sugiyono, 2014 : 184). yaitu suatu metode yang digunakan 2 untuk menentukan ketepatan prediksi 3. Uji Koefisien Determinasi (uji R ) 2 dari pengaruh yang terjadi antara Koefisien determinasi (R ) dimaksudkan variabel independent Digital Marketing untuk mengetahui tingkat ketetapan (X) terhadap variabel dependent Tingkat yang paling dalam analisis regresi, Penjualan (Y). dimana hal yang ditujukna oleh besarnya 2 perhitungan statistik dalam analisis koefisiensi determinan (R ) antara nol regresi sederhana yang digunakan dalam (0) dan satu (1) koefisiensi determinan 2 penelitian ini adalah dengan (R ) nol variabel independent sama 4
no reviews yet
Please Login to review.