Authentication
303x Tipe PDF Ukuran file 1.52 MB Source: repository.ikopin.ac.id
Coopetition : Jurnal Ilmiah Manajemen Toufiq Agung Pratomo … Penerapan SAK ETAP Pada Koperasi… 65 (E-ISSN : 2615-4978, P-ISSN : 2086-4620) Vol XII No 1, Maret 2021 Penerapan SAK ETAP Pada Koperasi Aktif di Jawa Barat Sebagai Acuan Pembuatan Aplikasi Akuntansi Koperasi Berbasis Android Toufiq Agung Pratomo Sugito Putra Muhamad Ardi Nupi Hasyim Institut Manajemen Koperasi Indonesia toufiq_agung@ikopin.ac.id ardi@ikopin.ac.id ABSTRAK Perkembangan teknologi informasi akuntansi sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Hal ini dikarenakan penggunaan teknologi dalam akuntansi dapat menghemat waktu dan biaya serta penggunaan teknologi dalam akuntansi sangat dirasa efisien. Dalam rangka memberikan informasi akuntansi, maka dibuatlah sebuah sistem informasi yang dikenal dengan Sistem Informasi Akuntansi (SIA). Sistem informasi akuntansi yang baik membutuhkan perancangan sistem yang baik pula. pada Koperasi di Jawa Barat, pengolahan datanya masih dilakukan secara manual menggunakan Microsoft Excel yang menyebabkan koperasi ini rentan akan terjadinya kesalahan pencatatan. Selain kesalahan dalam pencatatan, keterlambatan penyampaian informasi juga dapat terjadi karena kurang efektifnya pencatatan. Oleh karena itu, pada koperasi ini perlu menggunakan sebuah sistem informasi akuntansi koperasi. Yang mana sistem ini nantinya dapat membantu pihak koperasi dalam melaksanakan proses transaksi yang ada pada koperasi tersebut secara efektif dan efisien serta terkomputerisasi dengan baik. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini berjuan untuk mengetahui sistem informasi akuntansi pelaporan keuangan yang telah diterapkan oleh Koperasi dan merancang sistem informasi akuntansi pelaporan keuangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan eksperimen, sedangkan metode perancangan aplikasi yang digunakan adalah waterfall. Metode pengembangan sistem yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Netbeans IDE dengan bahsa pemograman Java dan Mysql sebagai penyimpanan databse serta iReport untuk mendesain laporan keuangan. Hasil yang didapatkan dari analisis dan perancangan yang dilakukan yaitu sebuah rancangan sistem informasi akuntansi yang mampu menunjang kebutuhan operasional Koperasi. Adapun keunggulan sistem yang dihasilkan yaitu adanya Bendahara yang secara khusus mengelola keuangan Koperasi sehingga proses pencatatan pelaporan keungan berjalan efektif dan efisien yang telah dirancang sesuai dengan kebutuhan Koperasi Kata Kunci: Sistem Informasi Akuntansi, Koperasi;Aplikasi;SAKETAP;Jawa Barat ABSTRACT The development of accounting information technology has actually been going on for a long time. This is because the use of technology in accounting can save time and costs and the use of technology in accounting is considered very efficient. In order to provide accounting information, an information system known as the Accounting Information System (SIA) was created. A good accounting information system requires a good system design too. At Cooperative, data processing is still done manually using Microsoft Excel, which makes this cooperative vulnerable to recording errors. Apart from errors in recording, delays in delivering information can also occur due to ineffective recording. Therefore, this cooperative needs to use a cooperative accounting information system. Which this system will later be able to assist the cooperative in carrying out the existing transaction process in the cooperative effectively and efficiently and well computerized. Based on this, this study aims to determine the financial reporting accounting information system that has been implemented by the Cooperative and to design an application-based savings and loan cooperative financial reporting accounting information system in accordance with the needs of Cooperative. This study used qualitative and experimental methods, while the application design method used was a waterfall. The system development method used in this research is Netbeans IDE with Java programming language and Mysql as database storage and iReport to design financial statements.The results obtained from the analysis and design carried out is an accounting information system design that is able to support the operational needs of Cooperative. The superiority of the resulting system is that there is a treasurer who specifically manages the finances of the Cooperative so that the process of recording financial reporting runs effectively and efficiently which has been designed according to the needs of Cooperative Keyword : Accounting Information Systems, Cooperatives,Aplication;SAKETAP;WestJava 66 Coopetition, Vol XII, Nomor 1, Maret 2021, 65 - 78 (E-ISSN : 2615-4978, P-ISSN : 2086-4620) PENDAHULUAN Medium – Sized Entitas (IFRS for SMEs). SAK Perkembangan ekonomi Indonesia yang sedang ETAP ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia berkembang pesat saat ini merupakan wujud dari sebagai pedoman dalam menyusun laporan tujuan nasional. Tujuan Nasional ini tercantum keuangan sebagai pengganti PSAK No. 27 tentang dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang perkoperasian yang tidak berlaku lagi. tertuang pada pasal 33 ayat 1 yang menyatakan Berubahnya standar penyusunan laporan keuangan, bahawa “perekonomian disusun sebagai usaha maka entitas (koperasi) harus memiliki komitmen bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. yang tinggi untuk mencapai laporan keuangan yang Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 handal dan relevan sesuai dengan SAK ETAP. disebutkan bahwa usaha yang sesuai dengan pasal Dijelaskan dalam penelitian Eni dan Krisan (2014) tersebut adalah koperasi. (Mulyani, 2013). Undang- setiap koperasi diharuskan melakukan pembenahan Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang baik dalam sumber daya manusia, komitmen dari Perkoperasian ayat 2 menjelaskan bahwa Koperasi setiap pegawai maupun perangkat pendukung berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar seperti teknologi informasi dan komunikasi. Hasil 1945 berdasar atas asas kekeluargaan. Koperasi penelitian Yuliza dan Afrijal (2016:101) tentang terdapat hampir disemua negara. Pada mulanya analisis penerapan SAK ETAP pada koperasi koperasi tumbuh dinegara eropa Barat, namun Universitas Pasir Pengaraian (UPP) dijelaskan setelah adanya kolonialisme di beberapa negara di bahwa koperasi UPP belum memahami akuntansi Asia, Afrika, dan Amerika Selatan koperasi juga koperasi hal ini disebabkan tidak sesuainya latar tumbuh dinegara jajahan. Banyak negara yang belakang pendidikan dan kurangnya pelatihan yang memanfaatkan koperasi sebagai alat pemerintah menyebabkan terkendalanya proses pelaporan dalam melaksanakan pembangunan (Heriyono, keuangan koperasi UPP. Selanjutnya, dijelaskan 2012). oleh Hevesi (2005) kompetensi merupakan Salah satu peran Koperasi yang paling krusial karakteristik dari seseorang yang memiliki dalam pertumbuhan ekonomi adalah menstimulus keterampilan (skill), pengetahuan (knowledge), dan dinamisasi ekonomi. Karakternya yang fleksibel kemampuan (ability). Wicaksono (2016) dan cakap membuat Koperasi dapat direkayasa menjelaskan keikutsertaan para pelaku usaha dalam untuk mengganti lingkungan bisnis yang lebih baik program pembinaan atau pelatihan mengenai SAK daripada perusahaan-perusahaan besar, karena ETAP sangat mempengaruhi persepsi pelaku usaha Koperasi dan UKM dianggap mampu beradaptasi akan pentingnya pelaporan keuangan yang sesuai dengan pasang surut dan arah permintaan dengan SAK ETAP pasar.(Siagian, dkk, 2016) Sebagai sebuah lembaga Menurut Warno (2014) penyebab koperasi di ekonomi yang nantinya akan menghasilkan sebuah Indonesia banyak hambatan dikarenakan pertama, laporan keuangan, koperasi sudah dipastikan akan terbatasnya pengetahuan manajemen yang berhubungan dengan berbagai pihak yang memiliki mengakibatkan kesulitan untuk menganalisis usaha, kepentingan terhadap hasil kinerja mereka (Khalid, kedua ketidak mampuan dalam mengidentifikasi 2012). Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) peluang-peluang usaha, ketiga rendahnya (2009:2) tujuan laporan keuangan adalah pendidikan dan pengalaman dalam bidang menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja akuntansi menjadi kendala yang harus dihadapi oleh keuangan, dan laporan arus kas suatu entitas yang koperasi. Yuliza dan Afrijal (2016) faktor tidak bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam sesuainya latar belakang pendidikan dan kurangnya pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun pelatihan juga menyebabkan proses pelaporan yang tidak dalam posisi dapat meminta laporan keuangan pada koperasi UPP juga menjadi kendala. keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan Selain itu, dalam penelitian Novia dan Sulastingsih informasi tertentu. Pengurus koperasi yang (2018) dijelaskan kurangnya sosialisasi penerapan mengelola koperasi harus melaporkan kegiatan SAK ETAP dari pihak-pihak yang bersangkutan selama satu tahun kepada anggota pada saat Rapat seperti Dinas Koperasi dan UKM sehingga pelaku Anggota Tahunan (RAT) sebagai bentuk usaha tidak mengetahui standar laporan keuangan. pertanggungjawaban pengurus koperasi kepada Koperasi merupakan soko guru perekonomian anggota. nasional, menurut Rudianto (2010) koperasi Penerapan akuntansi dan penyampaian laporan merupakan sebuah kelompok atau perkumpulan keuangan koperasi memiliki kekhususan tersendiri orang-orang yang dengan sukarela bersatu dibandingkan dengan penerapan akuntansi dan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan laporan keuangan usaha yang lain. Laporan ekonomi mereka dengan membuat sebuah badan keuangan koperasi berpedoman pada Standar usaha yang dikelola secara demokratis. Namun, Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas dalam masa kini keberadaan koperasi dinilai (SAK ETAP) yang mengacu pada The International ketinggalan zaman, hal itu dikarenakan tidak Financial Reporting Standard for Small and adanya perubahan dalam pengelolaan koperasi Toufiq Agung Pratomo … Penerapan SAK ETAP Pada Koperasi… 67 dimana koperasi hanya berfokus pada kegiatan METODE PENELITIAN usahanya tanpa didukung oleh sumber daya Uji coba aplikasi di lakukan pada Koperasi manusia yang kuat serta yang paling penting di era Koperasi Wanita Aisyiyah Kiprah Khadijah modern ini adalah kemajuan teknologi informasi Kabupaten Garut Jawa Barat. Metode perancangan (Wardana dkk.,2018). Seiring dengan berjalannya aplikasi yang digunakan adalah waterfall. Pressman waktu, koperasi pun harus menyesuaikan diri (dalam Sasmito, 2017) menjelaskan bahwa metode dengan berbagai perkembangan dunia dimasa waterfall merupakan model pengembangan sistem sekarang. Dunia saat ini telah memasuki Revolusi informasi yang sistematik dan sekuensial. Menurut Industri 4.0, dimana perkembangan teknologi Sommerville (dalam Ginanjar, 2017) metode semakin canggih dan berbagai informasi serta Waterfall memiliki tahapan-tahapan sebagai pertukaran data pun semakin cepat. Kecepatan berikut: informasi yang diterima pada hakikatnya harus tepat dan akurat. Salah satu teknologi yang Requirements analysis and definition berkembang pesat adalah perkembangan teknologi Layanan sistem, kendala, dan tujuan ditetapkan oleh informasi akuntansi. hasil konsultasi dengan pengguna yang kemudian Perkembangan teknologi informasi akuntansi didefinisikan secara rinci dan berfungsi sebagai sebenarnya telah berlangsung sejak lama. Hal ini spesifikasi sistem. dikarenakan penggunaan teknologi dalam akuntansi System and software design dapat menghemat waktu dan biaya serta penggunaan teknologi dalam akuntansi sangat Tahapan perancangan sistem mengalokasikan dirasa efisien. Selain itu, perkembangan kebutuhan-kebutuhan sistem baik perangkat keras penggunaan teknologi informasi dalam bidang maupun perangkat lunak dengan membentuk akuntansi dipicu karena adanya peningkatan arsitektur sistem secara keseluruhan. Perancangan efektifitas demi menghasilkan output keuangan perangkat lunak melibatkan identifikasi dan yang tepat dan akurat. Dalam tatanan perusahaan penggambaran abstraksi sistem dasar perangkat atau organisasi, tugas serta fungsi akuntansi berada lunak dan hubungannya. pada tingkatan transaksional dan operasional. Implementation and unit testing Tingkatan ini punya karakteristik pekerjaan teknis, repetitif, prosedural, standar dan juga dapat Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak membuat bosan. Karakteristik inilah yang membuat direalisasikan sebagai serangkaian program atau kebutuhan teknologi informasi diperlukan dalam unit program. Pengujian melibatkan verifikasi perkembangan bidang akuntansi (Akuntansi Online, bahwa setiap unit memenuhi spesifikasinya. 2016). Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan Integration and system testing betapa pentingnya fungsi akuntansi dalam tatanan perusahaan. Unit-unit individu program atau program digabung Dari pengamatan dan informasi yang diperoleh dan diuji sebagai sebuah sistem lengkap untuk pada Koperasi di Jawa barat, pengolahan datanya memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan masih dilakukan secara manual menggunakan perangkat lunak atau tidak. Setelah pengujian, Microsoft Excel yang menyebabkan koperasi ini perangkat lunak dapat dikirimkan ke customer rentan akan terjadinya kesalahan pencatatan. Selain Operation and maintenance kesalahan dalam pencatatan, keterlambatan Biasanya (walaupun tidak selalu), tahapan ini penyampaian informasi juga dapat terjadi karena merupakan tahapan yang paling panjang. Sistem kurang efektifnya pencatatan. Oleh karena itu, pada dipasang dan digunakan secara nyata. Maintenance koperasi ini perlu menggunakan sebuah sistem melibatkan pembetulan kesalahan yang tidak informasi akuntansi koperasi. Yang mana sistem ini ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya, nantinya dapat membantu pihak koperasi dalam meningkatkan implementasi dari unit sistem, dan melaksanakan proses transaksi yang ada pada meningkatkan layanan sistem sebagai kebutuhan koperasi tersebut secara efektif dan efisien serta baru. terkomputerisasi dengan baik. Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2017) dimana penulis membuat perancangan sistem informasi akuntansi penggajian untuk membantu pengolahan transaksi dan pembuatan laporan keuangan pada KSP Borromeus menjadi terkomputerisasi dengan baik. 68 Coopetition, Vol XII, Nomor 1, Maret 2021, 65 - 78 (E-ISSN : 2615-4978, P-ISSN : 2086-4620) signifikan dan tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal. Kriteria ETAP tersebut, bisa dibedakan dengan entitas yang memiliki akuntabilitas publik, yaitu jika Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK) atau regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; Entitas mengusai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk kelompok besar masyarakat, seperti bank, entitas Gambar 1 Metode Waterfall asuransi, pialang dan /atau pedagang efek, dana pensiun, reksa dana, dan bank investasi. Analisis sistem yang sedang berjalan atau Pengukuran adalah proses penetapan jumlah uanmg diterapkan bertujuan untuk menganalisis sistem yang digunakan entitas untuk mengukur aset, yang ada secara rinci dan detail terhadap kewajiban, penghasilan, dan beban dalam laporan permasalahan yang berjalan sebagai dasar untuk keuangan. Dasar pengukuran yang umum adalah pengusulan perancangan sistem. Berdasarkan biaya hsitoris dan nilai wajar.Entiitas harus wawancara dan survey yang dilakukan peneliti, mernyusun laporan keuangan, dengan kegiatan pencatatan keuangan dari mulai transaksi menggunakan dasar akrual, kecuali laporan arus hingga pelaporan keuangan pada Koperasi Simpan kas. Dalam dasar akrual, pos-pos diakui sebagai aset, kewajiban, ekuitas, penghasilan, dan beban Pinjam Wanita ‘Aisyiyah Kiprah Khadijah (unsur-unsur laporan keuangan) jika memenuhi Kabupaten Garut masih dilakukan secara manual menggunakan aplikasi program Microsoft Excel definisi dan kriteria pengakuan untuk pos-pos sebagai alat bantu pengelolaan data keuangan. tersebut. Penggunaan aplikasi program Microsoft Excel akan Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan rentan dengan resiko keamanan dan keselamatan keuangan harus tetap sama (konsisten) dari data. Salah satu keamanan data yang dimaksud periodeke periode berikutnya. Perubahan di dalam adalah data tetap terjaga dan dapat diatasi ketika penyajian hanya diperbolehkan bilamana Standar terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh kelalaian mengharuskan perubahan dalam penyajian, Terjadi pengguna maupun yang diakibatkan oleh komputer perubahan yang signifikan dalam sifat operasi dari itu sendiri, maka dibutuhkan suatu sistem informasi entitas, atau suatu kajian terhadap laporan akuntansi berbasis android yang dapat mengatasi keuangannya yang mengharuskan penggunaan permasalahan yang ada pada Koperasi Simpan penyajian, atau klasifikasi lainnya yang dianggap Pinjam Wanita ‘Aisyiyah Kiprah Khadijah lebih memadai. Penerapan akuntansinya mengacu Kabupaten Garut. Dimana aplikasi yang dibutuhkan kepada SAK ETAP. Bentuk laporan keuangan yang akan membantu pengelolaan data keuangan yang sekurang-kurangnya diterbitkan sebanyak 1 (satu) dilakukan semakin efektif dan efisien. bulan yang berupa Neraca, Perhitungan Hasil HASIL DAN PEMBAHASAN Usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan Ekuitas, Catatan Atas Laporan Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)dibawah Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, Kementerian Keuangan pada tanggal 8 April 2011 bahwa pengelolaan data keuangan yang dilakukan telah mencabut Pernyataan Standar Akuntansi oleh Koperasi Simpan Pinjam Wanita ‘Aisyiyah Keuangan 27 (PSAK 27) tentang Akuntansi Kiprah Khadijah belum dilakukan secara efektif dan Koperasi. Dengan dicabutnya PSAK 27, DSAK dan efisien karena belum menggunakan aplikasi IAI menerbitkan Standar Akuntansi Keuangan keuangan yang optimal sehingga terjadi entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). permasalahan hilangnya data, dan kekurangan- Pada dasarnya SAK ETAP mengacu pada kekurangan lain seperti pada proses pengelolaan International Financial Reporting Standard for data dan penyebaran informasi. Adapun sistem Small and Medium-Sized Entitas(IFRS for yang sedang berjalan adalah: SMEs).Menurut Wuwungan (2015) menyatakan bahwa standar akuntansi keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan laporan keuangan agar terjadi suatu keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Dalam penelitian Renaldy, dkk (2016) diejelaskan SAK ETAP akan dinyatakan efektif jika memiliki 2 kriteria yakni tidak memiliki akuntabilitas publik secara
no reviews yet
Please Login to review.