Authentication
198x Tipe PDF Ukuran file 0.71 MB Source: www.politeknikmbp.ac.id
ISSN: 2614‐5154 Volume 2 No. 1 Februari 2018 WUJUD MAKNA PRINSIP PENYULUHAN TERHADAP AZAS-AZAS PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PEMBANGUNAN PERTANIAN Bukti Hasiholan Dosen Fakultas Pertanian Universitas Quality ABSTRAKSI Penyuluhan pertanian adalah suatu proses pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Penyuluhan pertanian harus memiliki : (1) pengertian yang jelas tentang perubahan perilaku yang harus dihasilkan, (2) pengertian tentang bagaimana caranya orang belajar, (3) pengertian yang jelas tentang bagaimana caranya mengajar. Tujuan penyuluhan adalah mengubah perilaku ( pengetahuan, ketrampilan, sikap) petani agar dapat bertani lebih baik (better farming) berusahatani lebih menguntungkan (better business), hidup lebih sejahtera (better living) dan bermasyarakat lebih baik (better community). Seorang penyuluh dalam melaksanakan kegiatannya harus berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang sudah disepakati. Seorang penyuluh (apalagi administrator penyuluhan) tidak mungkin dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik tanpa memahaminya secara mendalam prinsip tersebut. Ada empat hal penting yang harus diperhatikan sehubungan dengan filosofi penyuluhan pertanian, yaitu: (1) Penyuluh harus bekerjasama dengan masyarakat, dan bukan bekerja untuk masyarakat, (2) Penyuluh tidak boleh menciptakan ketergantungan, tetapi justru harus mampu mendorong kemandirian, (3) Penyuluhan harus selalu mengacu pada terwujudnya kesejahteraan hidup masyarakat, dan (4) Penyuluhan harus mengacu pada peningkatan harkat dan martabat manusia sebagai individu, kelompok, dan masyarakat umumnya. Kata kunci: prinsip penyuluhan, azas penyuluhan, pertanian I. Pendahuluan nikasi informasi secara sadar dengan tujuan A. Pengertian Penyuluhan Pertanian membantu sesamanya memberikan pendapat Istilah penyuluhan pada dasarnya sehingga bisa membuat keputusan yang benar. diturun-kan dari kata ”Extension” yang Menurut Vanden Ban dan Hawkins (2003), dipakai secara meluas dibanyak kalangan. Penyuluhan pertanian adalah suatu bentuk Dalam Bahasa Indonesia istilah penyuluhan pengaruh sosial yang dilakukan secara sadar. berasal dari kata dasar ”Suluh” yang berarti Mengkomunikasikan informasi dengan sadar pemberi terang di tengah kegelapan. Menurut untuk membantu masyarakat membentuk Mardikanto (1993) penyuluhan dapat diartikan pendapatan yang wajar dan mengambil sebagai proses penyebarluasan informasi yang keputusan yang tepat Menurut Salmon berkaitan dengan upaya perbaikan cara-cara Padmanagara (1972), Penyuluhan pertanian berusahatani demi tercapainya peningkatan adalah sistem pendidikan luar sekolah (non pendapatan dan perbaikan kesejahteraan formal) untuk para petani dan keluarganya (ibu). keluarganya. Menurut Zakaria (2006), Penyuluhan Pengertian penyuluhan dalam arti umum pertanian adalah upaya pemberdayaan petani dan adalah ilmu sosial yang mempelajari system dan nelayan beserta keluarganya malalui peningkatan proses perubahan pada individu serta masya- pengetahuan, keterampilan, sikap dan kemandirian rakat agar dapat terwujud perubahan yang agar mereka mau dan mampu, sanggup dan lebih baik sesuai dengan yang diharapkan berswadaya memperbaiki/meningkatkan daya (Setiana. L. 2005). Penyuluhan dapat dipandang saing usahanya, kesejahtaraan sendiri serta sebagai suatu bentuk pendidikan untuk orang masyarakatnya (Zakaria, 2006); dewasa. Dalam bukunya A.W. van den Ban dkk. Departemen Pertanian (2002) menyatakan (1999) menulis bahwa penyuluhan merupakan bahwa Penyuluhan pertanian adalah pemberda- keterlibatan seseorang untuk melakukan komu- yaan petani dan keluarganya beserta masyarakat Jurnal Ilmiah Skylandsea 37 ISSN: 2614‐5154 Volume 2 No. 1 Februari 2018 pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan pemecahan masalah berkaitan dengan non formal di bidang pertanian agar mereka perbaikan dan pengembangan usahanya. mampu menolong dirinya sendiri, baik dibi- Pendidikan dalam penyuluhan pertanian dang ekonomi, sosial maupun politik sehingga adalah usaha untuk menghasilkan perubahan- peningkatan pendapatan dan kesejahteraan perubahan pada perilaku manusia, yang mereka dapat dicapai. mencakup: Dalam UU RI No. 16, tentang SP3K, Tahun a. Perubahan dalam pengetahuan atau hal yang 2006 disebutkan bahwa sistem penyuluhan diakui pertanian merupakan seluruh rangkaian pengem- b. Perubahan dalam keterampilan atau kebiasaan bangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan dalam melakukan sesuatu serta sikap pelaku utama (pelaku kegiatan c. Perubahan dalam sikap mental pertanian) dan pelaku usaha melalui penyu- Penyuluhan pertanian harus memiliki: luhan.Penyuluhan pertanian adalah suatu proses a. Pengertian yang jelas tentang perubahan pembelajaran bagi pelaku utama (pelaku perilaku yang harus dihasilkan atau perilaku kegiatan pertanian) serta pelaku usaha agar baru apa (pengetahuan, pengertian, mereka mau dan mampu menolong dan keterampilan, kebiasaan, sikap, perasaan, ) mengorganisasikan dirinya dalam mengakses dan tentang apa yang harus dihasilkan; informasi pasar, teknologi, permodalan, dan b. Pengertian tentang bagaimana caranya sumberdaya lainnya, sebagai upaya untuk orang belajar, yaitu bagaimana orang dapat meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, dipengaruhi agar berubah cara berpikir dan pendapatan, dan kesejahteraannya, serta bertindaknya meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi c. Pengertian yang jelas tentang bagaimana caranya lingkungan hidup. mengajar yaitu cara mempengaruhi orang lain. Pengertian tersebut mengandung makna Ini mencakup pengetahuan dan keterampilan bahwa didalam proses pembelajaran inheren menggunakan berbagai metoda penyuluhan adanya proses-proses lain yang terjadi secara paling efektif untuk mengubah perilaku orang- simultan, yaitu: orang tertentu. ( Margono, 1987) a. Proses komunikasi persuasif, yang dilakukan oleh penyuluh dalam memfasilitasi sasaran B. Tujuan Penyuluhan Pertanian (pelaku utama dan pelaku usaha) beserta Penyuluhan pertanian mempunyai dua keluarganya guna membantu mencari tujuan yang akan dicapai yaitu : tujuan jangka pemecahan masalah berkaitan dengan panjang dan tujuan jangka pendek. Tujuan jang- perbaikan dan pengembangan usahan mereka, ka pendek adalah menumbuhkan perubahan- komunikasi ini sifatnya mengajak dengan perubahan yang lebih terarah pada usaha tani menyajikan alternatif-alternatif pemecahan yang meliputi: perubahan pengetahuan, masalah, namun keputusan tetap pada sasaran. kecakapan, sikap dan tindakan petani b. Proses pemberdayaan, maknanya adalah keluarganya melalui peningkatan pengetahuan, memberikan “kuasa dan wenang” kepada keterampilan dan sikap. Dengan berubahnya pelaku utama dan pelaku usaha serta perilaku petani dan keluarganya, diharapkan mendudukkannya sebagai “subyek” dalam dapat mengelola usahataninya dengan produktif, proses pembangunan pertanian, bukan sebagai efektif dan efisien (Zakaria, 2006). “obyek”, sehingga setiap orang pelaku utama Tujuan jangka panjang yaitu meningkatkan dan pelaku usaha (laki-laki dan perempuan) taraf hidup dan meningkatkan kesejahteraan petani mempunyai kesempatan yang sama untuk 1). yang diarahkan pada terwujudnya perbaikan teknis Berpartisipasi; 2). Mengakses teknologi, bertani (better farming), perbaikan usahatani (better sumberdaya, pasar dan modal; 3). Melakukan business), dan perbaikan kehidupan petani dan kontrol terhadap setiap pengambilan masyarakatnya (better living). keputusan; dan 4). Memperoleh manfaat Dari pengalaman pembangunan pertanian dalam setiap lini proses dan hasil yang telah dilaksanakan di Indonesia selama tiga- pembangunan pertanian. dasawarsa terakhir, menunjukkan bahwa, untuk c. Proses pertukaran informasi timbal-balik mencapai ketiga bentuk perbaikan yang antara penyuluh dan sasaran (pelaku utama disebutkan di atas masih memerlukan perbaikan- maupun pelaku usaha). Proses pertukaran perbaikan lain yang menyangkut (Deptan, 2002): informasi timbal-balik ini mengenai berbagai alternatif yang dilakukan dalam upaya Jurnal Ilmiah Skylandsea 38 ISSN: 2614‐5154 Volume 2 No. 1 Februari 2018 a. Perbaikan kelembagaan pertanian (better dan telah diyakini kebenarannya dari berbagai organization) demi terjalinnya kerjasama dan hasil pengamatan dalam kondisi yang kemitraan antar stakeholders. beragam. Dengan demikian, ”prinsip” dapat b. Perbaikan kehidupan masyarakat (better dijadikan sebagai landasan pokok yang benar, community), yang tercermin dalam perbaikan bagi pelaksanaan kegiatan yang akan pendapatan, stabilitas keamanan dan politik, dilaksanakan. yang sangat diperlukan bagi terlaksananya Meskipun ”prinsip” biasanya diterapkan pembangunan pertanian yang merupakan sub- dalam dunia akademis, tetapi setiap penyuluh sistem pembangunan masyarakat (community dalam melaksanakan kegiatannya harus development) berpegang teguh pada prinsip-prinsip yang c. Perbaikan usaha dan lingkungan hidup (better sudah disepakati. Seorang penyuluh (apalagi enviroment) demi kelangsungan usahataninya. administrator penyuluhan) tidak mungkin Tentang hal ini, pengalaman menunjukkan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan bahwa penggunaan pupuk dan pestisida secara baik tanpa memahaminya secara mendalam. berlebihan dan tidak seimbang telah Menurut Soekandar (1973) prinsip berpengaruh negatif terhadap produktivitas dan penyuluhan pertanian banyak sekali jumlahnya, pendapatan petani, serta kerusakan lingkungan- namun beberapa hal yang penting mengenai hidup yang lain, yang dikhawatirkan akan prinsip penyuluhan pertanian adalah sebagai mengancam keberlanjutan (sustainability) berikut: pembangunan pertanian itu sendiri. a. Penyuluhan pertanian seyogyanya Prinsip yang digunakan dalam merumuskan diselenggarakan menurut keadaan yang nyata, tujuan yaitu SMART (Anonim, 2009) : b. Penyuluhan pertanian seharusnya a. Specific (khusus), kegiatan penyuluhan ditujukan kepada kepentingan dan pertanian harus dilakukan untuk memenui kebutuhan sasaran kebutuhan khusus. c. Penyuluhan pertanian ditujukan kepada b. Measurable (dapat diukur), bahwa kegiatan seluruh anggota keluarga tani penyuluhan harus mempunyai tujuan akhir d. Penyuluhan pertanian adalah pendidikan yang dapat diukur untuk demokrasi b. Actionary (dapat dikerjakan/dilakukan) yaitu e. Harus ada kerjasama yang erat antara tujuan kegiatan penyuluhan itu harus mampu penyuluh, peneliti dan lembaga lain yang untuk dicapai oleh para peserta/petani terkait c. Realistic (realistis), bahwa tujuan yang ingin f. Rencana kerja penyuluhan pertanian dicapai harus masuk akal, dan tidak sebaiknya disusun secara bersama antara berlebihan, sehingga sesuai dengan petani dan penyuluh kemampuan yang dimiliki peserta/petani g. Penyuluhan pertanian bersifat luwes dan dapat d. Time frame (memiliki batasan waktu untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan mencapai tujuan), ini berarti bahwa dalam Penyuluhan pertanian diselenggarakan waktu yang telah ditetapkan, maka tujuan sesuai dengan fisolofi dan prinsip-prinsip yang ingin dicapai dari penyelenggaraan penyuluhan pertanian dan prinsip-prinsip penyuluhan ini harus dapat dipenuhi oleh penyelenggaraan penyuluhan pertanian setiap peserta/ petani. Prinsip-prinsip penyelenggaraan penyulu- Hal-hal yang harus diperhatikan dalam han pertanian: merumuskan tujuan adalah: ABCD: Audience a. Prinsip otonomi daerah dan desentralisasi (khalayak sasaran); Behaviour (perubahan Memberikan kesewenangan kepada kelembaga- perilaku yang dikehendaki); Condition (kondisi an penyuluhan pertanian untuk menetapkan yang akan dicapai); dan Degree (derajat kondisi sendiri penyelenggaraan penyuluhan pertanian yang akan dicapai). sesuai dengan kondisinya masing-masing;dan bahwa kebijaksanaan penyelenggaraan penyulu- C. Prinsip Penyuluhan Pertanian han pertanian didasarkan atas keburuhan spesi- Mathews (1973) menyatakan bahwa: fik loikalita serta dalam penyelenggaraannya Prinsip adalah suatu pertanyaan tentang menjadi kewenangan daerah otonomi yaitu kebijaksanaan yang dijadikan pedoman dalam kabupaten/kota dalam kerangka Negara pengambilan keputusan dan melaksanakan Kesatuan Republik Indonesia kegiatan secara konsisten. Karena itu prinsip b. Prinsip Kemitrasejajaran berlaku umum, dapat diterima secara umum, Jurnal Ilmiah Skylandsea 39 ISSN: 2614‐5154 Volume 2 No. 1 Februari 2018 Memberikan landasan bahwa penyuluhan - Petani tidak bodoh, tidak konservatif, petani pertanian diselenggarakan berdasarkan atas mampu belajar dan sanggup berkreasi; kesertaan kedudukan antara penyuluh - Belajar dengan mengerjakan sendiri adalah pertanian, petani dan keluarganya beserta efektif, apa yang dikerjakan/dialami sendiri masyarakat agribisnis akan berkesan dan melekat pada diri petani c. Prinsip demokrasi dan menjadi kebiasaan baru; Memberikan landasan bahwa penyuluhan - Belajar dengan melalui pemecahan masalah pertanian diselenggarakan dengan yang dihadapi adalah praktis dan kebiasaan menghargai dan mengakomodasi berbagai mencari kemungkinan-kemungkinan yang pendapat dan aspirasi semua pihak yang lebih baik akan menjadikan petani seseorang terlibat dalam penyuluhan pertanian yang berinisiatif dan berswadaya; d. Prinsip kesejahteraan Prinsip penyuluhan pertanian sesungguhnya Memberikan landasan bahwa dalam adalah suatu upaya yang harus dilakukan untuk penyuluhan pertanian semua pihak yang mewujudkan paling tidak 13 azas yang telah terlibat memiliki nakses yang sama untuk dirumuskan dalam Undang- Undang no 16 mendapatkan informasi yang diperlukan guna tahun 2006, sebagai berikut : tumbuhnya rasa saling percaya dan kepedulian 1. Penyuluhan berazaskan demokrasi adalah yang besar; penyuluhan yang diselenggarakan dengan e. Prinsip keswadayaan saling menghormati pendapat antara Memberikan landasan bahwa penyuluhan pemerintah, pemerintah daerah, dan pelaku pertanian diselenggarakan atas dasar utama serta pelaku usaha lainnya. kemampuan menggali potensi diri baik dalam 2. Penyuluhan berazasakan manfaat adalah bentuk tenaga, dana, maupun material yang penyuluhan yang harus memberikan nilai dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan manfaat bagi peningkatan pengetahuan, f. Prinsip akuntabilitas ketrampilan dan perubahan perilaku untuk Memberikan landasan bahwa penyelenggaraan meningkatkan produktivitas, pendapatan dan penyuluhan pertanian dapat dipertanggung kesejahteraan pelaku utama dan pelaku usaha. jawabkan kepada petani dan keluarganya 3. Penyuluhan berazaskan kesetaraan adalah beserta masyarakat pelaku agribisnis hubungan antara penyuluh, pelaku utama, g. Prinsip integrasi dan pelaku usaha yang harus merupakan mitra sejajar. Memberikan landasan bahwa penyelenggaraan penyuluhan pertanian 4. Penyuluhan berazaskan keterpaduan adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan diri penyelenggaraan penyuluhan yang kegiatan pembangunan pertanian dan kegiatan dilaksanakan secara terpadu antar kepentingan pembangunan lainnya, yang secara sinergi pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat diselenggarakan untuk mencapai tujuan 5. Penyuluhan berazaskan keseimbangan pembangunan pertanian yang telah ditetapkan adalah setiap penyelenggaraan penyuluhan h. Prinsip keberpihakan harus memperhatikan keseimbangan antara Memberikan landasan bahwa penyuluhan kebijakan, inovasi teknologi dengan pertanian memperjuangkan dan berpihak kearifan masyarakat setempat, kepada kepentingan serta aspirasi petani pengarusutamaan gender, keseimbangan Dari uraian tersebut di atas, makna yang pemanfaatan sumber daya dan kelestarian terkandung dari prinsip penyuluhan pertanian lingkungan, dan keseimbangan antar ditinjau dari pihak sasaran adalah sebagai kawasan yang maju dengan kawasan yang berikut: relatif masih tertinggal. - Petani belajar secara sukarela; 6. Penyuluhan yang berazaskan keterbukaan - Materi penyuluhan didasarkan atas kebutuhan adalah penyelenggaraan penyuluhan petani dan keluarganya; dilakukan secara terbuka antara penyuluh - Secara potensi, keinginan, kemampuan, dan pelaku utama dan usaha. kesanggupan untuk maju sudah ada pada 7. Penyuluhan berazaskan kerjasama adalah petani, sehingga kebijaksanaan, suasana, penyelenggaraan penyuluhan harus fasilitas yang menguntungkan akan diselenggarakan secara sinergis dalam menimbulkan kegairahan petani untuk kegiatan pembangunan pertanian, berikhtiar; perikanan, dan kehutanan serta sektor lain Jurnal Ilmiah Skylandsea 40
no reviews yet
Please Login to review.