Authentication
168x Tipe PDF Ukuran file 0.32 MB Source: eprints.uniska-bjm.ac.id
JurnalMahasiswa BK An-Nur :Berbeda, Bermakna, Mulia Volume….Nomor…..,Tahun Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297 FAKTOR PENGHAMBAT KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA DI SMP NEGERI 23 BANJARMASIN M.Rahman, Zainal Fauzi, S.pd.,Mp.Kons. Rudi Haryadi M.pd. Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin E-mail:rahmanmuhammad447@gmail.com/083151625024 ABSTRAK Latar belakang penelitian ini dikarenakan banyaknya komunikasi yang terganggu dilingkungan sekolah,untuk itu saya tertarik melakukan penelitian ini. Untuk Menganalisis pola Komunikasi Interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin dan Untuk menganalisis faktor yang menghambat komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Hasil penelitian ditemukan dengan mengetahui pola komunikasi interpersonal melalui layanan bimbingan kelompok,dan faktor penghambat komunikasi interpersonal fisik dll. Disaat pandemi covid 19 ini guru bk memberikan layanan bimbingan kelompok melalui media sosial bertujuan untuk menyediakan informasi- informasi yang bermanfaat kepada siswa dan faktor penghambat komunikasi interpersonal siswa adalah lingkungan,fisik,dan bahasa yang berbeda. Saran bagi guru Bimbingan dan Konseling dalam memberikan layanan harus menyesuaikan dengan prosedur Bimbingan dan Konseling yang berlaku sesuai prosedur pemerintah, Saran bagi siswa agar hendaknya apabila ada permasalahan hendaknya di ceritakan atau di konsultasikan kepada guru Bimbingan dan Konseling, Saran bagi peneliti untuk penelitan selajutnya harus di perhatikan dan di siapkan apa yang di perlukan dalam penelitian, Kata Kunci: Komunikasi,Komunikasi interpersonal,Faktor penghambat. ABSTRACT The background of this research is due to the many disturbed communication in the school environment, for that I am interested in doing this research. To analyze students 'interpersonal communication patterns at SMP Negeri 23 Banjarmasin and to analyze the factors that hinder students' interpersonal communication at SMP Negeri 23 Banjarmasin. The method used in this research is the case study method. The results of the study were found by knowing the interpersonal communication patterns through group guidance services, and the inhibiting factors for physical interpersonal communication etc. During the Covid 19 pandemic, the BK teacher provided group guidance services through social media aimed at providing useful information to students and the inhibiting factors for students' interpersonal communication were different environments, physical and language. Suggestions for Guidance and Counseling teachers in providing services must adapt to the Guidance and Counseling procedures that apply according to government procedures, Suggestions for students that if there are problems, they should be told or consulted with the Guidance and Counseling teacher, Suggestions for researchers for further research must be addressed. pay attention and prepare what is needed in research, . Keywords: Communication, Interpersonal communication, Inhibiting factors. DipublikasikanOleh : UPT PublikasidanPengelolaanJurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 1 NamaPenulis JurnalMahasiswa BK An-Nur :Berbeda, Bermakna, Mulia Volume….Nomor…..,Tahun Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297 PENDAHULUAN pesertanya menangkap reaksi orang lain secara Peneliti beranggapan Komunikasi merupakan langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal. suatu pemikiran mengenai sistem penyampaian pesan Dalam hal ini komunikasi interpersonal ialah yang didalamnya terdiri atas komponen-komponen komunikasi yang biasa kita lakukan dalam sehari hari berupa unsur komunikasi. Komponen-komponen dirumah maupun diluar rumah dalam artian satu sama tersebut saling terikat demi tersampainya pesan dari yang lain. komunikator kepada komunikan. Adapun Pengertian Menurut Miller dalam Hasanah (2015: 52) komunikasi dapat dimaknai sebagai jalannya proses komunikasi interpersonal merupakan jenis dimana seseorang maupun sekelompok orang komunikasi yang terjalin secara harmonis dimana menciptakan serta menggunakan sejumlah informasi masing- masing pelaku komunikasi dapat bertindak agar saling terhubung dengan lingkungan sekitar. sebagai komunikator mapun komunikan secara Secara umum komunikasi dapat dilakukan secara bergantian dan dilingkupi dinamika psikologis yang verbal serta dapat dipahami oleh kedua belah pihak begitu mendalam secara face to face.Oleh karena itu berkaitan. Melalui komunikasi, manusia biasa saling komunikasi interpersonal ini menyangkut memahami, mengembangkan diri, mengekspresikan komunikator maupun komunikan secara bergantian gagasan dan emosi, menyelesaikan masalah, saling menjelaskan suatu masalah agar saling mengerti satu mengingatkan kepada kebaikan, menyebarkan sama lain,hal ini biasa dilakukan dikehidupan sehari- pengetahuan, dan pengembangan budaya. Adapun hari verbal maupun nonverbal tapi komunikasi pengertian komunikasi menurut beberapa ahli, interpersonal ini lebih efiktif secara face to face menurut Handayani (2011:275) Komunikasi secara Menurut Utami (2015:5) komunikasi terminologis merujuk pada adanya proses interpersonal siswa terhadap teman sepantaran, siswa penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada mampu mendeskripsikan sikap teman yang baik. Hal orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang terlibat ini ditunjukkan ketika siswa mengenal teman satu dalam komunikasi adalah manusia.Oleh karena itu kelas dan juga mengerti sikap teman yang baik seperti komunikasi ini sangat penting dikarnakan ini apa.Wawancara menunjukkan bahwa siswa mengenal membuat sosial manusia meningkat hingga semua teman yang ada di kelas. Selain mengenal bermanfaat dan saling mengerti dalam berkomunikasi teman yang ada di kelas, mendeskripsikan teman yang dengan sesama manusia. Nurhadi (2017 : 91) baik ditunjukkan dengan siswa memiliki persepsi komunikasi adalah proses penyampaian suatu yang baik kepada teman.Bagaimana pun komunikasi pernyataan seseorang kepada orang lain. Dalam artian interpersonal pada siswa ialah melihat semua berbagai bahwa komunikasi itu bersifat saling menguntungkan macam sifat temannya yang dikelas hingga membuat dengan sesama manusia untuk saling memahami satu siswa saling mengerti dengan keadan sifat temannya sama yang lainnya. dikelas, biasanya teman sebangkunya lah yang lebih Menurut Wijaya (2013:116) Komunikasi mengenal akan diri siswa tersebut. secara umum merupakan aktivitas dasar manusia, Menurut Ropiani (2017:118) Faktor dengan berkomunikasi manusia dapat berhubungan Pendukung dan Komunikasi interpersonal dipengaruhi satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari oleh bebrapa faktor yang dapat mendukung atau dimanapun manusia itu berada. Komunikasi juga malah menghambat keberhasilan komunikasi merupakan hal yang sangat vital dalam interpersonal tersebut. Faktor pendukung dan keberlangsungan dan keberhasilan sebuah interaksi, penghambat komunikasi interpersonal diuraikan baik dalam lingkungan formal semisal sebagai berikut : a) Komunikator memiliki organisasi/lembaga pendidikan maupun pada tataran kredibilitas/kewibawaan yang tinggi, b) Komunikan interaksi pada organisasi yang bersifat umum. memiliki pengetahuan yang luas, c) Pesan komunikasi Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari dirancang dan disampaikan sedemikian rupa. Jadi karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan faktor pendukung komunikasi itu komunikan harus merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari. memiliki daya tarik tersendiri baik itu dari fisik Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun antara maupun non fisik,komunikan memiliki pengetahuan lain dari kemampuan mengembangkan perilaku dan yang luas dan mampu menerima pesan, dan komunikasi yang asertif .komunikasi yang dilakukan komunikan harus menyampaikan secara jelas sesuai dengan orang lain sehingga tindak balas dan kondisi dan situasi. evaluasinya memerlukan orang lain. Menurut Ropiani (2017:118) Faktor-faktor Adapun disini pengertian komunikasi yang dapat menghambat komunikasi adalah interpersonal menurut Mulyana (dalam Sapril, sebagai berikut: a) Komunikator komunikator gagap 2011:7) Komunikasi adalah komunikasi antara orang- (hambatan biologis), komunikator tidak kredibel/tidak orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap berwibawa dan kurang memahami karakteristik DipublikasikanOleh : UPT PublikasidanPengelolaanJurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 2 NamaPenulis JurnalMahasiswa BK An-Nur :Berbeda, Bermakna, Mulia Volume….Nomor…..,Tahun Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297 komunikan (tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, ternyata terdapat permasalahan anak didik yang dan lain-lain) atau komunikator yang gugup kurangnya komunikasi interpersonal. Maka dari itu (hambatan psikologis), perempuan tidak bersedia permasalahan yang diatas menyangkut tentang terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki kurangnya komunikasi interpersonal siswa (hambatan gender). b) Komunikan yang mengalami menyangkut siswa untuk berkomunikasi dan gangguan pendengaran (hambatan biologis), berinteraksi untuk kedepannya juga agar membantu komunikan yang tidak berkonsentrasi dengan guru Bimbingan dan Konseling mengetahui hal pembicaraan (hambatan psikologis), seorang tersebut oleh sebab itu perlu untuk di teliti. Melihat perempuan akan tersipu malu jika membicarakan permasalahan anak didik tersebut yang dijelaskan masalah seksual dengan seorang lelaki (hambatan diatas maka saya sebagai peneliti tertarik untuk gender). c) Komunikator dan komunikan kurang melakukan penelitian dengan judul “Faktor memahami latar belakang sosial budaya yang berlaku Penghambat Komunikasi Interpersonal Pada sehingga dapat melahirkan perbedaan persepsi. d) Siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin”. Komunikator dan komunikan saling berprasangka buruk yang dapat mendorong ke arah sikap apatis dan HASIL PENELITIAN penolakan. e) Komunikasi berjalan satu arah dari Kesimpulan wawancara dengan guru komunikator ke komunikan secara terus menerus Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Laeilla sehingga komunikan tidak memiki kesempatan Qamariah, S.pd. I guru Bimbingan dan Konseling, meminta penjelasan. f) Komunikasi hanya berupa Beliau mengatakan melalui program layanan penjelasan verbal/kata-kata sehingga membosankan. bimbingan kelompok untuk meningkatkan g) Tidak digunakannya media yang tepat atau terdapat komunikasi interpersonal siswa, disini yang terlibat masalah pada teknologi komunikasi (microphone, dalam melaksanakan layanan bimbingan kelompok telepon, power point, dan lain sebagainya). h) hanyalah guru Bimbingan dan Konseling dan siswa Perbedaan bahasa sehingga menyebabkan perbedaan saja,dan guru Bimbingan dan Konseling sendiri penafsiran pada simbol- simbol tertentu. Jadi faktor menggunakan komunikasi yang verbal untuk menjalin penghambat komunikasi ialah komunikan gagap komunikasi yang baik dengan siswa tersebut,dan seakan dia tidak memiliki kewibawaan di dalam disini guru Bimbingan dan Konseling tidak dirinya, komunikan kurang konsentrasi sehingga melibatkan masyarakat luar dikarena kan masih mengalami perbedaan persepsi, komunikan terlalu lingkungan sekolah saja berkaitan langsung dengan serius sehingga membosankan, perbedaan bahasa siswa,dan guru Bimbingan dan Konseling melakukan sehingga membuat sulit untuk dimengerti. kunjungan pribadi untuk memantau perkembangan Menurut Efendi (2018:89) Pola komunikasi siswanya untuk memastikan siswanya,guru bagi suku Banjar akan mencoba untuk menggunakan Bimbingan dan Konseling menjabarkan faktor bahasa Banjar dan jika tidak mengerti baru penghambat komunikasi interpersonal yaitu menggunakan bahasa Indonesia, hal ini merupakan lingkungannya,perbedaan bahasa ,dan fisik yang cara mereka untuk mengakomodasi komunikasi yang berbeda dengan temannya. berjalan. Dalam menjalankan proses akomodasi Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa tentunya ada media untuk menanamkan pengetahuan yang bernama Abdul Rasyid dia mengatakan adanya maupun pemahaman akan pentingnya menyesuaikan guru Bimbingan dan konseling itu dianggap sebagai diri. polisi sekolah. Dalam kegiatan Bimbingan dan Menurut Efendi (2018:93) Faktor penghambat Konseling hanya guru Bimbingan dan komunikasi bagi masyarakat suku banjar adalah Konseling,setelah melaksanakan kegiatan layanan aktifitas warga sendiri yang kadangkala membuat Bimbingan dan Konseling oleh guru BK siswa salah satu etnis atau seseorang merasa tidak nyaman, dinasehati kembali apabila terulang lagi permasalahan prasangka sendiri hanya muncul oleh perorangan yang sudah terjadi. Peneliti menanyakan kembali apa tidak kepada masyarakat secara menyeluruh. itu komunikasi interpersonal kepada siswa namun Fakta dilapangan berdasarkan observasi yang siswa tidak mengetahui apa itu komunikasi di temukan peneliti di antaranya beberapa faktor intepersonal kemudian peneliti menjelaskan apa itu penghambat yang sesuai paparan dari Ropiani komunikasi inerpersonal.setelah itu peneliti (2017:118) faktor penghambat komunikasi menanyakan faktor apa saja yang menghambat komunikasi interpersonal hal ini menyababkan siswa komunikasi interpersonal siswa menjawab pemalu. tersebut dijauhi temannya, adapun juga terdapat siswa yang suka sendiri, dan siswa pendiam tidak suka PEMBAHASAN bergaul dengan orang banyak. Berdasarkan penelitian Pola Komunikasi Interpersonal siswa di SMP melalui angket DCM di SMP Negeri 23 Banjarmasin Negeri 23 Banjarmasin DipublikasikanOleh : UPT PublikasidanPengelolaanJurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 3 NamaPenulis JurnalMahasiswa BK An-Nur :Berbeda, Bermakna, Mulia Volume….Nomor…..,Tahun Tersedia Online: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/AN-NUR p-ISSN. 2460-9722e-ISSN. 2622-8297 Hasil wawancara dari ibu Laeilla Qamariah, interpersonal menggunakan teknik layanan S.Pd. I, salah satu guru Bimbingan dan Konseling, bimbingan kelompok untuk meningkatkan beliau menjelaskan tentang program pelaksanaan komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 23 bimbingan dan konseling dalam meningkatkan Banjarmasin bisa melalui program bimbingan Komunikasi interpersonal, Menurut Miller dalam kelompok Hasanah (2015: 52) komunikasi interpersonal merupakan jenis komunikasi yang terjalin secara Faktor yang menghambat komunikasi harmonis dimana masing- masing pelaku komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin dapat bertindak sebagai komunikator maupun Menurut ibu Laeilla Qamariah, S.Pd. I komunikan secara bergantian dan dilingkupi dinamika Faktor penghambat komunikasi interpersonal pada psikologis yang begitu mendalam secara face to face. siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin adalah Biasa nya beliau menggunakan teknik layanan Lingkungannya, Perbedaan bahasa,Fisik yang berbeda bimbingan kelompok untuk meningkatkan dengan teman yang lain. Menurut Ropiani (2017:118) komunikasi interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Faktor-faktor yang dapat menghambat Banjarmasin bisa melalui program bimbingan komunikasi adalah sebagai berikut: a) Komunikator kelompok berjalan dengan lancar, meski ada beberapa komunikator gagap (hambatan biologis), komunikator kendala di antaranya guru Bimbingan dan Konseling tidak kredibel/tidak berwibawa dan kurang tidak bisa bertemu langsung dengan siswanya, namun memahami karakteristik komunikan (tingkat tetap bisa di atasi oleh guru Bimbingan dan pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lain-lain) atau Konseling. Menurut Hasil wawancara dari Ibu Irna komunikator yang gugup (hambatan psikologis), Fitriana, S. Pd, guru Bimbingan dan Konseling di perempuan tidak bersedia terbuka terhadap lawan SMP Negeri 23 Banjarmasin, beliau menjelaskan bicaranya yang laki-laki (hambatan gender). b) sependapat dengan ibu Laeilla Qamariah, S.Pd. I Komunikan yang mengalami gangguan pendengaran tentang program pelaksanaan bimbingan dan (hambatan biologis), komunikan yang tidak konseling dalam meningkatkan Komunikasi berkonsentrasi dengan pembicaraan (hambatan interpersonal siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin. psikologis), seorang perempuan akan tersipu malu Hasil wawancara saya dengan siswa SMP N jika membicarakan masalah seksual dengan seorang 23 Banjarmasin yang bernama Abdul Rasyid Pada lelaki (hambatan gender). c) Komunikator dan hari Selasa Tanggal 28-juli-2020 sekitar Jam 19-29 komunikan kurang memahami latar belakang sosial yang melalui via online dengan aplikasi whatsapp budaya yang berlaku sehingga dapat melahirkan berjalan dengan lancar dikarenakan saya dengan siswa perbedaan persepsi. d) Komunikator dan komunikan tersebut sudah saling kenal. Peneliti menanyakan saling berprasangka buruk yang dapat mendorong ke persepsi siswa SMP N 23 Banjarmasin dengan adanya arah sikap apatis dan penolakan. e) Komunikasi layanan bimbingan dan konseling disekolah siswa berjalan satu arah dari komunikator ke komunikan tersebut menjawab adanya guru bk itu sendiri secara terus menerus sehingga komunikan tidak dianggap sebagai polisi sekolah. Wawancara peniliti memiki kesempatan meminta penjelasan. f) dengan siswa kedua Hasil wawancara saya dengan Komunikasi hanya berupa penjelasan verbal/kata-kata siswa SMP N 23 Banjarmasin yang bernama Aditya sehingga membosankan. g) Tidak digunakannya Wahyu Pada hari Kamis Tanggal 30-juli-2020 sekitar media yang tepat atau terdapat masalah pada Jam 15-25 yang melalui via online dengan aplikasi teknologi komunikasi (microphone, telepon, power whatsapp berjalan dengan lancar dikarenakan saya point, dan lain sebagainya). h) Perbedaan bahasa dengan siswa tersebut sudah saling kenal. Wawancara sehingga menyebabkan perbedaan penafsiran pada peneliti dengan siswa ketiga Peneliti menanyakan simbol- simbol tertentu.Menurut Ibu Irna Fitriana, S. persepsi siswa SMP N 23 Banjarmasin dengan adanya Pd Faktor penghambat komunikasi interpersonal pada layanan bimbingan dan konseling disekolah siswa siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin adalah tersebut menjawab apabila ada permasalahan di lingkungannya, perbedaan bahasa, fisik yang berbeda lingkungan sekolah guru langsung saja memanggil dengan teman yang lain,gugup dan pemalu. siswa keruang guru bk tersebut. Menurut peneliti Kesimpulan menurut peneliti adalah tentang Komunikasi interpersonal juga dapat ditingkatkan Faktor penghambat komunikasi interpersonal pada dengan adanya layanan bimbingan kelompok siswa di SMP Negeri 23 Banjarmasin jadi diketahui sehingga siswa dapat aktif berkomunikasi dengan bahwa penghambat komunikasi interpersonal adalah teman maupun guru nya dilingkungan sekolah. faktor lingkungan,perbedaan fisik, perbadaan bahasa. Kesimpulan menurut peneliti adalah tentang pola Komunikasi Interpersonal siswa di SMP Negeri PENUTUP 23 Banjarmasin jadi diketahui bahwa pola komunikasi DipublikasikanOleh : UPT PublikasidanPengelolaanJurnal Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin 4
no reviews yet
Please Login to review.