Authentication
240x Tipe DOCX Ukuran file 0.02 MB Source: mahasiswa.yai.ac.id
TEORI PORTOFOLIO & ANALISIS INVESTASI Nama : Agrely Priscilya Tuhumena Nim : 1914170001 UKURAN RISIKO BETA A. Definisi Beta (β) Beta (β) merupakan pengukur risiko sistematis dari suatu saham atau portofolio relatif terhadap risiko pasar. Beta digunakan dalam model harga aset modal (CAPM), model yang menghitung hasil yang diharapkan dari aset berdasarkan hasil beta dan yang diharapkan pasar. Beta juga berfungsi sebagai pengukur volatilitas return saham, atau portofolio terhadap return pasar. Volatilitas merupakan fluktuasi return suatu saham atau portofolio dalam suatu periode tertentu, jika secara statistik fluktuasi tersebut mengikuti fluktuasi dari return-return pasar, maka dikatakan beta dari sekuritas tersebut bernilai satu. Fluktuasi tersebut menunjukkan risiko sistematis dari saham tersebut, semakin besar return suatu saham berfluktuasi terhadap return pasar, maka risiko sistematisnya akan lebih besar, demikian pula sebaliknya, semakin kecil fluktuasi return suatu saham terhadap return pasar, semakin kecil pula beta saham tersebut. Karena fluktuasi juga sebagai pengukur risiko, maka beta bernilai 1 menunjukkan bahwa risiko sistematik suatu sekuritas atau portofolio sama dengan risiko pasar. Beta merupakan index dari resiko sistematis karena kondisi pasar. Semakin tinggi Beta suatu saham - semakin tinggi reaksinya terhadap index, seperti : 1. Kalau index naik (turun) - saham dengan Beta besar - akan bergerak naik (turun) lebih cepat daripada index. 2. Kalau nilai Beta-nya 1 - berarti pergerakannya seiring dengan index. 3. Kalau betanya kecil sekali - 0 misalnya - berarti tidak ada hubungannya dengan index bahkan kadangkala berlawanan dengan arah index. Biasanya ini terjadi pada saham- saham kategori 'gorengan’. Beta saham individual cenderung memiliki koefisien determinasi (yaitu kuadrat dari koefisien korelasi yang lebih rendah dari beta portoofolio), koefisien determinasi menunjukkan proporsi perubahan nilai R yang bisa dijelaskan R . Beta portofolio it mt umumnya lebih akurat dari beta sekuritas individual karena ada kemungkinan nilai beta selalu berubah dari waktu ke waktu kemudian penaksiran beta selalu mengandung unsur kesalahan acak (random error). Risiko yang relevan untuk dipertimbangkan dalam investasi yang berbentuk portofolio adalah risiko sistematis, dimana besar kecilnya risiko tersebut ditunjukkan oleh besar kecilnya satuan beta. Besar kecilnya beta menunjukkan besar kecilnya kepekaan perubahan tingkat keuntungan saham Rit terhadap perubahan tingkat keuntungan pasar R . mt Menurut Husnan (2001) penilaian terhadap Beta (β) sendiri dapat dikategorikan ke dalam tiga kondisi yaitu: 1. Apabila β = 1, berarti tingkat keuntungan saham i berubah secara proporsional dengan tingkat keuntungan pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i sama dengan risiko sistematis pasar. 2. Apabila β > 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih besar dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih besar dibandingkan dengan risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham agresif. 3. Apabila β < 1, berarti tingkat keuntungan saham i meningkat lebih kecil dibandingkan dengan tingkat keuntungan keseluruhan saham di pasar. Ini menandakan bahwa risiko sistematis saham i lebih kecil dibandingkan dengan risiko sistematis pasar, saham jenis ini sering juga disebut sebagai saham defensif. Mengetahui beta suatu sekuritas merupakan hal penting untuk menganalisa sekuritas tersebut. Beta suatu sekuritas menunjukkan risiko sistematisnya yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi. Mengetahui beta masing-masing sekuritas juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut ke dalam portofolio yang akan dibentuk. Pengukuran beta suatu saham dapat dilakukan dengan menggunakan Single Index Model (Husnan, 2001). Model ini berasumsi bahwa return saham berkorelasi dengan perubahan return pasar, dan untuk mengukur korelasi tersebut bisa dilakukan dengan menghubungkan return saham individual (Rit) dengan return indeks pasar (Rmt). Tingkat return saham ini dihitung dengan rumus berikut: Rit = (Pt -Pti-1) / Pt-1 Di mana: Rit = Return saham pada akhir bulan ke t Pt = Clossing price pada akhir bulan ke t Pt-1 = Clossing price pada akhir bulan sebelumnya (t-1) Risiko sistematis sebagai bagian dari risiko pasar sangat tergantung pada investor dalam mendefinisikan kondisi pasar dan ini berpengaruh dalam perubahan harga saham yang umumnya dikaitkan dengan perubahan dalam pengharapan investor terhadap prospek perusahaan. Untuk mengetahui kondisi pasar dipergunakan indeks pasar sebagai indikator keadaana pasar modal di Indonesia yang dalam penelitian ini diwakili oleh IHSG. B. Mengestimasi Beta Market Model bisa diestimasi dengan merengres sekuritas yang akan dinilai dengan return pasar. Regresi tersebut akan menghasilkan nilai: αᵢ ( ukuran sekuritas i yang tidak terkait dengan return pasar) βᵢ ( peningkatan return yang diharapkan pada sekuritas i,untuk setiap kenaikkan return pasar sebesar 1%). Faktor-faktor yang mempengaruhi keakuratan Beta : 1. Estimasi beta tersebut menggunakan data historis. Halini secara implicit berarti bahwa kita menganggap apa yang terjadi pada beta masa lalu akan sama pada beta di masa depan. 2. Garis karakteristik dapat dibentuk oleh berbagai observasi dan periode waktu yang berbeda, dan tidak ada satupun periode dan waktunya yang dianggap tepat. Dengan demikian estimasi beta pada satu sekuritas dapat berbeda karena observasi dan waktunya yang digunakan berbeda. 3. Estimasi α dan β yang diperoleh dari regresi tidak terlepas dari adanya error, sehinnga bias jadi estimasi beta tidak akurat karena α dan β tidak menunjukan yang sebenarnya. C. Penggunaan Analisa Beta untuk Investasi Saham Berdasarkan pendapat para ahli, dalam melakukan analisa terhadap suatu saham, biasanya akan didapati dua hal utama yang mempengaruhi perubahan harga saham tersebut. Yang pertama adalah hal – hal yang berhubungan langsung dengan kondisi perusahaan itu sendiri misalnya pertumbuhan laba yang kecil, proyek yang tidak sesuai harapan, perubahan manajemen, dan lain-lain. Hal – hal ini biasanya disebut dengan risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk). Para ahli mengatakan dengan melakukan diversifikasi terhadap jenis saham yang dibeli, maka “unsystematic risk” akan bisa dikurangi atau dihilangkan. Selain risiko di atas, ada satu jenis risiko lagi yang disebut sebagai risiko sistematis (“systematic risk”) atau dikenal juga sebagai risiko pasar (“market risk”). Pada kondisi ini, pergerakan harga saham secara keseluruhan di dalam suatu pasar biasanya tergantung beberapa faktor eksternal seperti kebijakan pemerintah, suku bunga, resesi, dan sejenisnya. Hal ini biasanya juga dikenal sebagai sentimen pasar. Namun, tingkat perubahan harga saham secara individual kadang – kadang tidak sama dengan pergerakan pasar secara keseluruhan. Beberapa harga saham bergerak sejalan dengan pergerakan pasar, namun beberapa saham lainnya harganya bergerak lebih tinggi daripada pergerakan pasar, dan ada juga yang tidak terlalu terpengaruh atau bergerak lebih rendah daripada pergerakan pasar. Untuk mengukur pergerakan harga suatu saham dibandingkan dengan pergerakan pasar inilah dipergunakan suatu analisa yang disebut Analisa Beta. Perhitungan nilai Beta ini bisa dilakukan dengan mempergunakan analisa regresi. Beberapa website internasional seperti Reuters dan Bloomberg juga memberikan informasi mengenai berapa nilai Beta suatu saham. Pada dasarnya pasar itu sendiri memiliki nilai Beta setara 1.0 dan nilai Beta harga saham secara individu akan tergantung dari besarnya deviasi (perbedaan) pergerakan harga saham dibandingkan pergerakan harga di pasar secara keseluruhan. Jadi bila suatu saham memiliki nilai beta di atas 1.0, maka saham ini memiliki tingkat perubahan (“volatility”) di atas pasar, sedangkan nilai beta saham di bawah 1.0 maka saham ini memiliki tingkat perubahan di bawah pasar atau tidak terlalu terpengaruh oleh perubahan pasar. D. Resiko Sistematis Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa e xpected return dan risiko merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam mempertimbangkan suatu investasi. Expected return dan risiko mempunyai hubungan yang positif, semakin besar risiko yang ditanggung, maka akan semakin besar pula expected return yang ingin diupayakan sebagai kompensasi risiko. Definisi atau pengertian risiko menurut pendapat Vaughan (1997 : .8) adalah sebagai berikut : “risk is condition in which there is possibility of an adverse deviation from a desired outcome that is expected or hope for”. Sedangkan menurut Jones (2002) mendefinisikan “risk is the uncertainty that expected outcomes will not be fulfilled”. Jadi pengertian resiko (risk) secara umum adalah sebagai probabilitas atau kemungkinan atas terjadinya perbedaan antara tingkat pengembalian aktual dari suatu investasi dengan tingkat pengembalian yang diharapkan. Menurut pendapat Jones (2002 :.127) risiko dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : 1. Risiko sistematis (systematic risk) Risiko yang berpengaruh terhadap semua investasi dan tidak dapat dikurangi atau dihilangkan dengan jalan melakukan diversifikasi. Risiko ini timbul akibat pengaruh keadaan perekonomian, politik dan sosial budaya, dimana mempunyai pengaruh secara keseluruhan. Termasuk dalam risiko ini adalah risiko pasar, risiko tingkat bunga, risiko daya beli. Risiko ini juga disebut indivertible risk. 2. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) Risiko yang melekat pada investasi tertentu karena kondisi yang unik dari perusahaan. Risiko ini dapat dikurangi dengan mengadakan diversifikasi. Termasuk dalam risiko ini adalah risiko keuangan dan risiko bisnis. Risiko ini juga disebut diversifiable risk. Risiko yang melekat pada seluruh pasar atau segmen pasar yang disebut sebagai sistematis risiko dan teori portofolio modern mengatakan bahwa campuran investasi memiliki potensi untuk meningkatkan laba keseluruhan untuk tingkat resiko tertentu, dan / atau risiko penurunan untuk kembali mengingat bahwa investor sedang mencoba untuk mencapai. Hubungan risiko / pengembalian yang diharapkan dikenal sebagai perbatasan yang efisien.
no reviews yet
Please Login to review.