Authentication
179x Tipe PDF Ukuran file 0.63 MB Source: digilib.uns.ac.id
ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peran penting dalam pendidikan sebagai penunjang peserta didik untuk memahami ilmu pengetahuan. Lindawati (2015: 1) juga menjelaskan bahwa bahasa memiliki peran penting pada kehidupan manusia sebagai alat komunikas. Oleh sebab itu, keahlian berbahasa Indonesia menjadi kepribadian Indonesia. “Kemahiran berbahasa Indonesia bagi pelajar Indonesia tercermin dalam tata pikir, tata ucap, tata tulis, dan tata laku berbahasa Indonesia dalam konteks ilmiah dan akademik.” (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi, 2014: 1) Keterampilan berbahasa memiliki 4 aspek yang harus peserta didik kuasai dalam pembelajaran yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Keterampilan menulis merupakan hal yang paling sulit dibandingkan dengan keterampilan lainnya. Alwasilah (dalam Rohmadi dan Nasucha, 2010: 4) mengatakan bahwa dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi kegiatan menulis adalah mata pelajaran yang sering diabaikan. Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang sangat sulit dibandingakan dengan lainnya, karena memiliki kaidah penulisan. Keterampilan menulis harus dipelajari siswa mulai dari sekolah dasar sampai peguruan tinggi. Sumarwati (2013: 2) mengatakan bahwa laporan harus menggunakan bahasa baku. Penggunaan bahasa dalam laporan memerlukan ejaan yang teratur sehingga adanya kejelasan pikiran, pemakaian kata, dan struktur kalimat yang benar. Kejelasan gagasan suatu tulisan/karangan membuat pembaca lebih bisa memahami isi bacaan. 1 ccoommmmiitt ttoo uusserer 2 ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd Kurikulum 2013 mengharuskan siswa untuk menghasilkan keterampilan menulis. Javed, Juan dan Nazli (2013: 130) mengatakan bahwa keterampilan menulis memiliki peran penting untuk meningkatkan kompetensi siswa. Keterampilan menulis menuntut siswa untuk memberikan ide, gagasan pikiran dalam bentuk wacana tulis yang meliputi teks deskripsi, narasi, eksposisi, persuasi, argumentasi, karya ilmiah, makalah, dan laporan. Sejauh ini, keterampilan menulis siswa dinilai belum berhasil, kurangnya budaya literasi membuat siswa kesulitan dalam menyampaikan pemikiran karena minimnya penguasaan kosakata. Sebagian besar siswa kurang memperhatikan kaidah penulisan yang benar. Karya tulis dipertanggungjawabkan secara teknis ataupun materi dalam penulisan karyanya. Alasan mengapa karya tulis harus dipertanggungjawabkan karena hasil dari suatu karya tulis akan dibaca sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, tekonologi dan seni dalam kurun yang ak terbatas (Nasucha, Rohmadi, dan Wahyudi, 2014: 60). Kegiatan menulis sangat penting untuk pembelajaran siswa. Tulisan membutuhkan ide, perasaan, dan pikiran untuk membentuk suatu keterampilan berbahasa salah satunya yaitu keterampilan menulis. (Nurjanah dan Sabilillah, 2016: 2). Siswa diharapkan dapat menyampaikan berbagai informasi dengan kegiatan menulis, salah satunya dengan menulis laporan hasil observasi. Laporan hasil observasi merupakan salah satu jenis laporan penelitian, sebab laporan hasil observasi didasarkan pada pengamatan langsung oleh peserta didik. Penulisan laporan hasil observasi harus menggunakan bahasa yang tepat untuk mengungkapkan apa yang diamati.. Kurikulum 2013 pembelajaran menulis laporan hasil observasi terdapat pada kelas VII semester I. Kaidah penulisan bahasa sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia sangat perlu diperhatikan dalam kegiatan menulis laporan hasil observasi. Namun, dalam kenyataannya siswa masih melakukan kesalahan. Peneliti menemukan kesalahan dalam penggunaan ejaan, pemilihan kata yang kurang ccoommmmiitt ttoo uusserer 3 ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd tepat, penggunaan kalimat yang salah, paragraf yang tidak padu, serta struktur teks yang masih salah dalam laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Kristen 1 Surakarta. Laporan hasil observasi siswa dikerjakan hanya sebagai memenuhi tugas tidak terstruktur sehingga siswa dalam membuat laporan kurang memperhatikan kaidah penulisan bahasa yang benar. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Ayudia (2017: 44) diperoleh simpulan bahwa laporan hasil observasi siswa masih rendah. Terdapat empat aspek kesalahan yaitu kesalahan ejaan (72,2%), kesalahan diksi (15,92%), kesalahan penyusunan kalimat (6,63%), dan kesalahan dalam bidang paragraf (5,30%). Hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa Indonesia yang dilakukan siswa cukup banyak. Analisis kesalahan struktur teks dan kebahasaan adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk mengumpulkan sampel, pengidentifikasi kesalahan yang terdapat pada sampel, mendeskripsikan kesalahan terhadap sampel tersebut, penyebab terjadinya kesalahan. Jadi, dengan adanya kesalahan struktur teks dan kebahasaan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif, terutama yang berhubungan dengan pembelajaran bahasa Indonesia laporan hasil observasi. Adanya analisis struktur teks dan kebahasaan mendeskripsikan kesalahan yang dilakukan siswa kelas VII SMP Kristen 1 Surakarta. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan penelitian di SMP Kristen 1 Surakarta, kemudian mengambil beberapa sampel untuk dianalisis yang bertujuan untuk mengetahui kesalahan yang terdapat pada laporan hasil observasi siswa. Adapun kesalahan-kesalahan yang dilakukan diteliti pada menulis laporan hasil observasi, meliputi: kesalahan struktur teks, kesalahan penggunaan paragraf, kesalahan penggunaan kalimat, kesalahan penggunaan pilihan kata, kesalahan penggunaan ejaan. Penelitian ini dapat dijadikan umpan baik untuk memperkecil atau memperbaiki kesalahan dan menjadikan sempurna pengajaran bahasa. Oleh ccoommmmiitt ttoo uusserer 4 ppeerrppuuststaakakaaann..uunns.s.aac.c.iidd ddiiggiilliibb..uunns.s.aac.c.iidd karena itu, penelitian ini sangat penting guna mengefektifkan pengajaran dan pembinaan kemampuan menulis siswa. Uraian di atas peneliti, tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Kesalahan Struktur Teks dan Kebahasaan Laporan Hasil Observasi Siswa Kelas VII SMP Kristen 1 Surakarta. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan maka rumusan masalah penelitian ini yaitu 1. Bagaimana bentuk kesalahan struktur teks dan kebahasaan pada laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Kristen 1 Surakarta? 2. Faktor apa saja yang menyebabkan kesalahan laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Kristen 1 Surakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan. 1. Bentuk kesalahan struktur teks dan kebahasaan pada laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Kristen 1 Surakarta. 2. Faktor penyebab kesalahan laporan hasil observasi siswa kelas VII SMP Kristen 1 Surakarta. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. 1. Manfaat Teoretis Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian dan rujukan sekaligus menambah khasanah pengetauan dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam laporan hasil observasi pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar. ccoommmmiitt ttoo uusserer
no reviews yet
Please Login to review.