jagomart
digital resources
picture1_Modul Kelas Ix Id 28229 | 289791207


 328x       Tipe PDF       Ukuran file 0.31 MB       Source: core.ac.uk


Modul Kelas Ix Id 28229 | 289791207

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 04 Aug 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
     View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk                                                                                                                                brought to you by    CORE
                                                                                                                                                                                   provided by FKIP UNS Journal Systems
                                JURNAL INKUIRI 
                                ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 11-20) 
                                http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                                 
                                      PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA FISIKA SMP 
                                    KELAS IX BERBASIS PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR 
                                                   (JAS) PADA MATERI GERAKAN BUMI DAN BULAN  
                                                                  YANG TERINTEGRASI BUDAYA JAWA 
                                                                                                                    
                                                                                                                1)                  2)         3) 
                                                                                    Hendrik Pratama , Sarwanto , Cari
                                                                                                                    
                                                                    1Magister Pendidikan Sains, FKIP UNS, Surakarta, 57126, Indonesia 
                                                                                          hendrikpratama_2326@yahoo.co.id 
                                                                                                                    
                                                                    2Magister Pendidikan Sains, FKIP UNS, Surakarta, 57126, Indonesia 
                                                                                                     sar1to@yahoo.com 
                                                                                                                    
                                                                    3Magister Pendidikan Sains, FKIP UNS, Surakarta, 57126, Indonesia 
                                                                                                     carinln@yahoo.com 
                                                                                                                    
                                                                                                            Abstrak 
                                Fisika mempelajari tentang alam sekitar dan gejala-gejala alam. Pada Kurikulum 2013, budaya merupakan 
                                salah  satu  komponen yang dikembangkan dalam proses pembelajaran.   Pengembangan bahan ajar yang 
                                relevan berdasarkan konsep ilmiah yang diintegrasikan dengan unsur budaya diperlukan agar pembelajaran 
                                menjadi  lebih  bermakna  sehingga  dapat  memaksimalkan  hasil  belajar.  Penelitian  ini  bertujuan  untuk 
                                mengetahui: (1) prosedur pengembangan modul, (2) implementasi modul, dan (3) pandangan guru dan siswa 
                                terhadap pengembangan modul. Penelitian ini mengacu pada model 4D (four-D model) yaitu pendefinisian, 
                                perancangan, pengembangan, dan penyebaran. Penelitian diawali dengan pembuatan draf modul, validasi 
                                ahli, guru, dan teman sejawat. Hasil revisi berupa draf modul I diujicobakan secara  terbatas pada 9 siswa 
                                kemudian direvisi menjadi draf modul II. Tahap selanjutnya dilakukan uji coba lapangan pada 32 siswa 
                                dengan diberikan modul kemudian direvisi menjadi produk akhir. Tahap akhir modul disebarkan ke guru IPA 
                                untuk mendapat umpan balik. Instrumen yang digunakan adalah angket, observasi, wawancara, dan tes. Uji 
                                coba lapangan menggunakan one group pretest-posttes design. Data hasil belajar kognitif dihitung dengan 
                                gain ternormalisasi dan diuji dengan uji t dua sampel berpasangan, sedangkan hasil belajar psikomotorik dan 
                                afektif dihitung persentase ketercapaiannya. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan: (1) pengembangan 
                                modul  berbasis  Pendekatan  JAS  yang  terintegrasi  budaya  Jawa  pada  materi  Gerakan  Bumi  dan  Bulan 
                                menggunakan model 4D (four-D model) yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan, dan penyebaran, 
                                (2)  pencapaian hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan dalam kategori “Sedang”, (3) 
                                terdapat perbedaan hasil belajar siswa, sebelum, dan setelah diterapkan modul, (4) hasil respon guru dan 
                                siswa terhadap modul pembelajaran yang dikembangkan memiliki kategori “Baik”. 
                                                 
                                Kata kunci: pengembangan, modul, IPA, Gerakan Bumi dan Bulan, Jelajah Alam Sekitar, budaya Jawa. 
                                 
                                 
                                Pendahuluan                                                                                         Peraturan               Pemerintah                Republik 
                                           Pendidikan  IPA  di  Indonesia  belum                                          Indonesia nomor 74 tahun 2008 Pasal 2 Ayat 
                                mencapai  standar  yang  diinginkan,  padahal                                             (2)  menyebutkan  bahwa  kompetensi  guru 
                                untuk  memajukan  ilmu  pengetahuan  dan                                                  meliputi kompetensi pedagogis, kepribadian, 
                                teknologi  (IPTEK)  merupakan  hal  penting                                               sosial,       dan  profesional  yang  diperoleh 
                                dan  menjadi  tolak  ukur  kemajuan  bangsa.                                              melalui  pendidikan  profesi.  Kompetensi 
                                Kenyataannya,  berdasarkan  hasil  laporan                                                profesional  merupakan  kemampuan  guru 
                                beberapa                    lembaga                   internasional,                      dalam  menguasai  pengetahuan  bidang  ilmu 
                                perkembangan  pendidikan  di  Indonesia                                                   pengetahuan,  teknologi,  seni,  dan  budaya 
                                masih belum memuaskan. Hal ini tercermin                                                  yang  diampunya.  Mengacu  pada  perpu 
                                dari hasil Study Programme For International                                              tersebut,  kurikulum  baru  yaitu  Kurikulum 
                                Student              Assessment                 (PISA)              2012                  2013         yang         masih         dalam          uji       publik 
                                menunjukkan  sistem  pendidikan  Indonesia                                                mengarahkan  bahwa  budaya  merupakan 
                                masih  kurang  baik.  Jumlah  anggota  PISA                                               salah  satu  komponen  yang  dikembangkan 
                                dari 65 negara, pendidikan Indonesia berada                                               mulai  dari  tingkat  sekolah  dasar  sampai 
                                pada peringkat 64.                                                                        dengan  sekolah  menengah  atas.    Dengan 
                                                                                                                 11 
                                 
                    JURNAL INKUIRI 
                    ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 11-20) 
                    http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                    demikian,  terbuka  peluang  bagi  daerah  dan         sehingga  dapat  meningkatkan  hasil  belajar 
                    pengelola    pendidikan    untuk   melakukan           siswa.  Bahan  ajar  sebagai  salah  satu 
                    adaptasi,  modifikasi  dan  kontekstualisasi           komponen        penting     dalam       proses 
                    kurikulum sesuai dengan kenyataan kondisi              pembelajaran perlu dirancang sesuai dengan 
                    di  lapangan,  baik  demografis,  gografis,            kebutuhan dan karakteristik siswa pada setiap 
                    sosiologis,  psikologis  dan  kultural  siswa          satuan pendidikan. 
                    (Muslich, 2007).                                             Modul  merupakan  salah  satu  bentuk 
                           Inpres    nomor     1    tahun    2010          bahan  ajar  yang  dikemas  secara  utuh  dan 
                    menyebutkan bahwa dalam upaya percepatan               sistematis,  didalamnya  memuat  seperangkat 
                    pelaksanaan prioritas pembangunan nasional             pengalaman  belajar  yang  terencana,  dan 
                    maka     perlu   dilakukan    penyempurnaan            didesain  untuk  membantu  peserta  didik 
                    kurikulum  dan  metode  pembelajaran  aktif            menguasai  tujuan  belajar  yang  spesifik 
                    berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa untuk            (Depdiknas,  2008:  4).  Terkait  dengan 
                    membentuk daya saing dan karakter bangsa.              pengembangan       bahan    ajar,   saat    ini 
                    Berdasarkan  fungsi  dan  tujuan  pendidikan           pengembangan  bahan  ajar  dalam  bentuk 
                    nasional  maka  pengembangan  kurikulum                modul menjadi kebutuhan yang sangat ideal. 
                    haruslah  berakar  pada  budaya  bangsa,               Pendekatan  kompetensi  mempersyaratkan 
                    kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan              penggunaan     modul     dalam    pelaksanaan 
                    bangsa di masa mendatang.                              pembelajarannya.  Modul  dapat  membantu 
                           Beberapa  penelitian  yang  mengkaji            sekolah  dalam  mewujudkan  pembelajaran 
                    pentingnya    budaya  untuk  pembelajaran              yang berkualitas. 
                    antara  lain  Wahyudi  (2003)  melakukan                     Salah    satu   materi   yang    mudah 
                    kajian aspek budaya pada pembelajaran IPA              dijumpai dalam lingkungan sekitar dan dapat 
                    dan  pentingnya  kurikulum  IPA  berbasis              diintegrasikan  dengan  budaya  Jawa  adalah 
                    kebudayaan  memberikan  simpulan  bahwa                materi Gerakan Bumi dan Bulan. Pemilihan 
                    latar  belakang  budaya  siswa  mempunyai              materi  ini  didukung  juga  berdasarkan  hasil 
                    pengaruh pada proses pembelajaran siswa di             Ujian  Nasional  (UN)  menurut  Balitbang 
                    sekolah. Julie Lambert dan Eileen N. W.A.,             Kemdikbud tahun 2013, menunjukkan bahwa 
                    (2008:     61-79)     dalam      penelitiannya         khususnya pada indikator “menjelaskan ciri-
                    mempelajari  bumi  dengan  menggunakan                 ciri  anggota tata surya atau peredaran bumi 
                    metode inkuiri berdasarkan prestasi linguistik         dan bulan terhadap matahari” rata-rata skor 
                    dan  budaya  siswa.  Pembelajaran  menjadi             yang  diperoleh  siswa  SMP  di  Kabupaten 
                    lebih  efektif  pada  kelas  eksperimen  dengan        Sragen  adalah  51,99,  propinsi  59,34,  dan 
                    siswa  yang  heterogen  baik  budaya  maupun           nasional  61,51.  Hal  tersebut  menunjukkan 
                    asal  daerah  dalam  upaya  mempelajari  ilmu          hasil belajar siswa khususnya pada indikator 
                    bumi yang lebih bersifat universal.                    tersebut masih rendah. 
                           Sains  yang  mempelajari  fenomena-                   Tujuan       pengembangan         modul 
                    fenomena  di  alam  semesta,  kebenaran                pembelajaran  IPA  Fisika  SMP  kelas  IX 
                    tentang fakta, dan fenomena alam diperoleh             berbasis   pendekatan  JAS  pada  materi 
                    melalui    kegiatan   empirik    yang    dapat         Gerakan  Bumi  dan  Bulan  yang  terintegrasi 
                    diperoleh  melalui  eksperimen  laboratorium           budaya Jawa adalah (1) mengetahui langkah-
                    atau  alam  bebas.  Penerapan  pendekatan              langkah     pengembangan        modul,     (2) 
                    Jelajah Alam Sekitar (JAS) sesuai diterapkan           menganalisis  dampak  dari  implementasi 
                    pada  pembelajaran  sains.  Pendekatan  JAS            modul  terhadap  peningkatan  hasil  belajar 
                    bercirikan memanfaatkan lingkungan sekitar             siswa,                                        (3)  menganalisis 
                    dan  simulasinya  sebagai  sumber  belajar             pandangan siswa dan guru terhadap modul. 
                    melalui     kerja   ilmiah,    serta    diikuti         
                    pelaksanaan belajar yang berpusat pada siswa           Metode Penelitian 
                    (Mulyani, S. et al., 2008).                            A.  Tempat dan Waktu penelitian 
                           Berdasar  latar  belakang  di  atas  maka             Penelitian    dilaksanakan    di   SMP 
                    dilakukan penelitian untuk mengembangkan               Muhammadiyah  2  Masaran  Sragen,  Jawa 
                    bahan     ajar   yang    memuat      fenomena          Tengah.  Penelitian  ini  dilakukan  selama  5 
                    permasalahan  lingkungan  di  sekitar  siswa 
                                                                     12 
                               JURNAL INKUIRI 
                               ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 11-20) 
                               http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                               bulan yaitu dimulai dari bulan Oktober 2013                                            angket,  dengan  menjumlah  semua  data 
                               sampai bulan Februari 2014.                                                            angket yang diperoleh kemudian menghitung 
                               B.  Model Pengembangan                                                                 rata-rata  persentase  dari  setiap  komponen 
                                          Penelitian  yang  digunakan  adalah                                         dengan menggunakan persamaan: 
                               penelitian dan pengembangan (research and                                                                                                                          
                               development).                       Tahap                   prosedur                        ................. (1.1) 
                               pengembangan                     modul             adalah;            1)                         Acuan pengubahan skor menjadi skala 
                               pendefinisian  (Define),  2)    perancangan                                            empat yang disajikan pada tabel 1.  
                               (Design),  3)  pengembangan  (Develop),  dan                                           Tabel  1. Kategori persentase skor dalam skala 4 
                               4) penyebaran (Disseminate).                                                                     Rentang Nilai                           Kategori 
                               C.  Subjek penelitian                                                                                 3,51-4                           Sangat Baik 
                                          Subjek  penelitian  pada  pendahuluan                                                    2,51-3,50                              Baik 
                               melibatkan  guru  dan  siswa  di  daerah  Jawa                                                      1,51-2,50                          Cukup Baik 
                               Tengah khususnya di SMP Muhammadiyah 2                                                              1,00-1,50                         Kurang Baik 
                               Masaran  Sragen.  Tahap  pengembangan                                                   
                               melibatkan  1  validator  ahli  dan  materi,  2                                                  Kelayakan  modul pada penelitian ini 
                               guru, dan 2 validator teman sejawat, 9 siswa                                           ditentukan dengan nilai antara rentang 3,51-4 
                               kelas IX-A dalam uji coba terbatas, 32 siswa                                           (sangat  baik)  dan  rentang  2,51-3,50  (baik). 
                               kelas IX-B sebagai uji coba diperluas dengan                                           Apabila  hasil  penilaian  oleh  validator 
                               menerapkan                modul            pendekatan              JAS                 memberikan hasil akhir lebih dari atau sama 
                               terintegrasi  budaya  Jawa.  Produk  akhir                                             dengan            baik,          maka           modul            yang 
                               modul disebarkan sebagai tahap disseminate                                             dikembangkan layak untuk digunakan dalam 
                               pada  guru  forum  Musyawarah  Guru  Mata                                              pembelajaran               IPA.         Berdasarkan              hasil 
                               Pelajaran  (MGMP)  IPA  di  Kabupaten                                                  konversi          skor       menjadi           kategori         maka 
                               Karanganyar, Jawa Tengah.                                                              didapatkan nilai produk media pembelajaran 
                               D.  Desain Uji Coba                                                                    yang dikembangkan.  
                                          Desain           yang         digunakan              dalam                            Persyaratan  data  statistik  agar  dapat 
                               penelitian           ini       yaitu        pre       eksperiment                      diuji  menggunakan  paired  t-  test  adalah 
                               menggunakan  one  group  pretes-posttest                                               sebaran  data  harus  normal  dan  homogen. 
                               design menggunakan satu kelas eksperimen.                                              Oleh karena itu, sebelumnya perlu dilakukan 
                               Model eksperimen penelitian yang dilakukan                                             uji prasyarat analisis  yaitu uji normalitas dan 
                               seperti ditunjukkan berikut ini.                                                       uji  homogenitas.  Sebelum  dilakukan  uji  t, 
                                                                                                                      data diuji efektivitas terlebih dahulu dengan 
                                                   O = nilai pretes (sebelum diberi                                   menghitung peningkatan hasil belajar siswa 
                                                      1 
                                                            perlakuan)                                                menggunakan  teknik  normalized  gain  atau 
                                 O X O   X = perlakuan berupa penerapan                                               sering  disebut  gain  score  (Hake,  1998:  4) 
                                    1        2
                                                           modul pembelajaran                                         dengan persamaan: 
                                                   O = nilai postes (setelah diberi 
                                                      2                                                                                        =                                            
                                                            perlakuan) 
                               E.      Instrumen Pengumpulan Data                                                     .............(1.2) 
                                          Instrumen           yang  digunakan  untuk                                   adalah rerata score final (posttest) dan 
                               mengumpulkan  data  adalah  (1)  angket                                                  adalah  rerata  score  initial  (pretest) 
                               kebutuhan  siswa  dan  guru,  (2)  wawancara,                                          kelas.  Kriteria      ternormalisasi  adalah: 
                               (3)  lembar  observasi,  (3)  angket  untuk                                            ()    >  0,70  =  gain  score  ternormalisasi 
                               keterbacaan modul dan (4) tes hasil belajar,                                           tinggi,  0,70  >  ()    >  0,30  =  gain  score 
                               (5)  rubrik  penilaian  keterampilan  proses                                           ternormalisasi sedang dan ()<0,30 = gain 
                               psikomotorik dan angket afektif, (6) angket                                            score ternormalisasi rendah.  
                               respon siswa, dan (7) angket komentar guru                                                     
                               terhadap modul.                                                                        Hasil Penelitian dan Pembahasan 
                                                                                                                      1.     Pendefinisian (Define) 
                               F.      Teknik analisis data                                                                     Pada  tahap  studi  pustaka,  ditemukan 
                                          Pengolahan  data  dalam  penelitian  ini                                    bahwa  perangkat  pembelajaran  dan  sarana 
                               dengan analisis deskripsi kuantitatif. Analisis                                        prasarana yang dimiliki guru sudah lengkap, 
                                                                                                             13 
                         JURNAL INKUIRI 
                         ISSN: 2252-7893, Vol 4, No. I, 2015 (hal 11-20) 
                         http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains 
                         namun belum memiliki modul sebagai bahan                           (4) terminologi asing lebih ditekankan pada 
                         ajar.  Perangkat  pembelajaran  yang  dimiliki                     pembelajaran walaupun dalam budaya Jawa 
                         SMP  Muhammadiyah  2  Masaran  masih                               ada khususnya pada materi rasi bintang; (5) 
                         menggunakan  KTSP  (Kurikulum  Tingkat                             materi  perubahan  musim  dan  perhitungan 
                         Satuan      Pendidikan).        Sedangkan        dalam             kalender  tidak  seluruhnya  disampaikan;  (6) 
                         penelitian ini menggunakan Kurikulum 2013.                         secara      umum  guru  IPA  menghendaki 
                         Tujuannya  adalah  sebagai  langkah  awal                          pembelajaran  IPA  dengan  memasukkan 
                         penerapan  Kurikulum  2013  yang  masih                            budaya  Jawa  yang  berkaitan  pada  materi 
                         dalam taraf uji publik.                                            yang akan dikembangkan. 
                                 Hasil  wawancara  terhadap  guru  dan                      2.    Perancangan (Design) 
                         siswa  diperoleh  gambaran  awal  tentang                                  Menurut Thiagarajan (1974) tahap ini 
                         proses  kegiatan  belajar  mengajar  sebagai                       terdiri  empat  kegiatan,  yaitu:  menentukan 
                         berikut:    (1) pembelajaran yang dilakukan                        standar  acuan  tes  (constructing  criterion-
                         oleh  guru  cenderung  menggunakan  metode                         referenced       test),    memilih  alat  (media 
                         ceramah, tanya jawab, kemudian dilanjutkan                         selection),       memilih        susunan        (format 
                         diskusi;    (2)  guru  menggunakan  buku                           selection),  merancang  pola  awal  (initial 
                         pegangan  yang  berasal  dari  BSE  dan  buku                      design). 
                         terbitan    yang  beredar;  (3)  guru  tidak                                Tahap  penyusunan  standar  acuan  tes 
                         menggunakan            modul        dalam        proses            berupa penyusunan tes awal (pretest) dan tes 
                         pembelajaran; (5) hasil belajar siswa kurang,                      akhir (postest). Kevalidan soal mengacu pada 
                         rata-rata  nilai  untuk  mata  pelajaran  IPA                      kriteria yang telah ditentukan dengan jumlah 
                         adalah 70, (6) siswa mengalami kesulitan dan                       31  soal  valid  dari  50  soal  dalam  arti  soal 
                         kurang        tertarik      mempelajari          fisika.           tersebut  dapat  mengukur  kompetensi  yang 
                         Sedangkan  hasil  wawancara  budayawan                             diharapkan.  Namun  dalam  penelitian    ini 
                         (Ridin)  dari  daerah  Tawangmangu  Jawa                           dipakai 30 soal untuk tes kognitif. Sedangkan 
                         Tengah  diperoleh  hasil  sebagai  berikut:                        1  soal  tidak  dipakai  yaitu  soal  nomor  15 
                         (1)  dalam  berbagai  kehidupan budaya Jawa                        karena  sudah  terwakilkan  dalam  indikator. 
                         masih  digunakan  oleh  masyarakat,  (2)                           Sedangkan  19  soal  dinyatakan  tidak  valid. 
                         budaya  Jawa  yang  masih  ada  masih                              Nilai      reliabilitas     tes     sebesar       0,833. 
                         dipelajarai  berdasarkan  buku,  cerita  nenek                     Berdasarkan  nilai  reliabilitas  tersebut  dapat 
                         moyang, dan ilmu “titen”, (3) budaya Jawa                          disimpulkan bahwa butir tes yang digunakan 
                         ada  dalam  kehidupan  sehari-hari  sehingga                       dalam  penelitian  ini  adalah  reliable.  Soal 
                         dapat  dipelajari,  (4)  budaya  Jawa  juga                        yang mempunyai daya beda  buruk berjumlah 
                         mempelajari  ilmu  IPA,  misalnya  ilmu                            17,    soal     memiliki  daya  beda  sedang 
                         perubahan  musim  yang  dikenal  dengan                            berjumlah  17,  dan  16  soal  memiliki  daya 
                         pranata mangsa dan sistem kalender Jawa.                           beda yang baik. Soal memiliki kriteria sukar 
                                 Selain  melakukan  wawancara,  tahap                       berjumlah 1 soal, dengan kriteria sedang 44 
                         survei  lapangan  juga  dilakukan  dengan                          soal, dan 5 soal dengan kriteria mudah. 
                         observasi terhadap forum Musyawarah Guru                                   Produk        awal       (prototype)        atau 
                         Mata  Pelajaran  (MGMP)  khususnya  pada                           rancangan produk dilakukan untuk membuat 
                         bidang IPA dan calon guru (mahasiswa S-2).                         modul atau buku ajar sesuai dengan kerangka 
                         Observasi  dilakukan  dengan  memberikan                           isi  hasil  analisis  kurikulum  dan  materi. 
                         angket. Hasil angket yaitu (1) Materi Bumi                         Dalam        konteks       pengembangan           model 
                         dan  Alam  Semesta  di  Sekolah  Menengah                          pembelajaran,  tahap  ini  berisi  kegiatan 
                         Pertama       dibelajarkan       pada      kelas      IX           menyiapkan kerangka konseptual model dan 
                         (Permendiknas  nomor  22  tahun  2006),                            perangkat pembelajaran (materi, media, alat 
                         sedangkan          pada        Kurikulum           2013            evaluasi).      Sebelum        rancangan       (design) 
                         dibelajarkan  di  kelas  VIII  (Permendikbud                       produk  dilanjutkan  ke  tahap  berikutnya, 
                         nomor  68  tahun  2013);  (2)  siswa  belajar                      maka rancangan produk (model, buku ajar, 
                         menggunakan            modul/buku            kemudian              dsb)  tersebut  perlu  divalidasi  dalam  hal  ini 
                         sebagian  besar  dilanjutkan  dengan  diberi                       pembimbing mata kuliah tesis. Berdasarkan 
                         penjelasan;            (3) metode pembelajaran                     hasil  validasi,  ada  kemungkinan  rancangan 
                         dilakukan  dengan  ceramah  dan  presentasi;                       produk masih perlu diperbaiki sesuai dengan 
                                                                                      14 
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...View metadata citation and similar papers at core ac uk brought to you by provided fkip uns journal systems jurnal inkuiri issn vol no i hal http id index php sains pengembangan modul pembelajaran ipa fisika smp kelas ix berbasis pendekatan jelajah alam sekitar jas pada materi gerakan bumi dan bulan yang terintegrasi budaya jawa hendrik pratama sarwanto cari magister pendidikan surakarta indonesia hendrikpratama yahoo co sarto com carinln abstrak mempelajari tentang gejala kurikulum merupakan salah satu komponen dikembangkan dalam proses bahan ajar relevan berdasarkan konsep ilmiah diintegrasikan dengan unsur diperlukan agar menjadi lebih bermakna sehingga dapat memaksimalkan hasil belajar penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur implementasi pandangan guru siswa terhadap mengacu model d four yaitu pendefinisian perancangan penyebaran diawali pembuatan draf validasi ahli teman sejawat revisi berupa diujicobakan secara terbatas kemudian direvisi ii tahap selanjutnya dilakukan ...

no reviews yet
Please Login to review.