Authentication
251x Tipe DOC Ukuran file 0.10 MB Source: repo.stikesicme-jbg.ac.id
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN POST OPERASI APENDEKTOMI DENGAN MASALAH KEPERAWATAN NYERI AKUT DIRUANG MELATI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANGIL PASURUAN Evi Hanifah* Hindyah Ike** Dwi Prasetyaningati*** ABSTRAK Pendahuluan Luka pasca pembedahan pada klien post operasi masih sering terjadi. Nyeri pasca pembedahan terjadi karena adanya suatu nosisepsi disuatu tempat pada tubuh yang disebabkan oleh suatu noksa, baru kemudian mengalami sensasi nyeri. Kasus Nyeri Akut pada Post Operasi Apendektomi timbul karena adanya P: Nyeri perut setelah operasi Apendektomi disaat adanya insisi atau lesi karena proses pembedahan yang mengakibatkan rasa nyeri itu timbul, Q: Nyeri dapat dirasakan seperti tersayat/tertusuk-tusuk, Q: Nyeri berada di perut kanan bagian bawah, Nyeri yang dirasakan dapat dirasa dengan skala (0-10), T: waktu timbul nyeri dapat disaat bergerak/diam oleh klien. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk melakukan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Post Operasi Apendektomi dengan masalah Nyeri Akut. Metode Penelitian ini mengunakan metode penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan dengan 2 partisipan klien dengan Post Operasi Apendektomi dengan masalah Nyeri Akut dalam waktu 24 jam selama 3 hari. Hasil Penelitian evaluasi yang dilakukan terhadap dua klien, klien S dank lien H post Operasi Apendektomi mendapatkan kesamaan masalah keperawatnnya yaitu dengan masalah Nyeri Akut. Setelah dilakukan asuhan keperawatan dalam 24 jam selama 3 hari, yaitu nyeri pada kedua klien berkurang. Kesimpulan dari hasil asuhan keperawatan yang dilakukan pada dua klien, klien S dan klien H dengan Post Operasi Apendektomi dengan masalah Nyeri Akut yaitu masalah yang dialami klien teratasi sebagian. Saran diharapkan klien dan keluarga klien ikut berpartisipasi dalam perawatan dan pengobatan dalam upaya mempercepat proses penyembuhan klien. Kata kunci: Asuhan Keperawatan, Nyeri Akut, Post Operasi Apendektomi NURSING CARE FOR CLIENTS POST APPENDECTOMY SURGERY WITH NURSING PROBLEMS ACUTE PAIN IN THE MELATI ROOM GENERAL HOSPITAL BANGIL PASURUAN ABSTRACT Introduction Post operative injuries to postoperative clients still occur frequently. Postoperative pain occurs due to a nociception somewhere in the body caused by a noca, then experiences a painful sensation. Case of Acute Pain in Post Surgery Appendectomy arises due to the presence of P: Abdominal pain after surgery Appendectomy when there is an incision or lesion because the surgical process that causes pain arises, Q: Pain can be felt like a cut / stab, Q: Pain in the abdomen lower right, Pain felt can be felt with a scale (0- 10), T: when the pain arises can be when moving / silent by the client. Purpose This study aims to conduct nursing care for clients who experience Post Surgery Appendectomy with Acute Pain problems. Method use case study research methods. This research was conducted in the Melati room at Bangil Pasuruan Hospital with 2 client participants with Post Surgery Appendectomy with Acute Pain problems within 24 hours for 3 days. Results of the evaluation carried out on two clients, the S and C client H postoperative appendectomy had similarity in their nursing problems with acute pain problems. After nursing care in 24 hours for 3 days, the pain in both clients is reduced. Conclusions from the results of nursing care carried out on two clients, S clients and H clients with Post Surgery Appendectomy with Acute Pain problems, namely the problem experienced by the client is resolved in part. Suggestion expected that the client and the client's family participate in care and treatment in an effort to speed up the client's healing process. Keywords: Nursing Care, Acute Pain, Post Surgery Appendectomy PENDAHULUAN Di RSUD Bangil Pasuruan sendiri jumlah penderita Apendektomi pada tahun 2018 Luka pasca pembedahan pada klien post mencapai 750 orang. operasi masih sering terjadi. Luka yang mengalami stress selama masa Penyebab terjadinya nyeri setelah post penyembuhan akibat nutrisi yang tidak operasi apendektomi merupakan hal yang adekuat, gangguan sirkulasi, dan memang sering terjadi. Keluhan nyeri perubahan metabolisme yang dapat pasca pembedahan terjadi karena terdapat meningkatkan resiko lambatnya suatu nosisepsi disuatu tempat pada tubuh penyembuhan luka (Potter and Perry, yang disebabkan oleh suatu noksa, baru 2016). Rasa nyeri sering sekali menjadi kemudian mengalami sensasi nyeri keluhan utama pasca pembedahan. Nyeri (Faridah, 2015). Penyebab lain karena timbul disebabkan oleh luka operasi pasca Stenosis fibrosis akibat radang sebelumnya pembedahan. Nyeri akut sering terjadi parasit, benda asing yang melukai bagian pada klien di saat post operasi. Nyeri akut tubuh klien, cacing ascaris (Keperawatan juga sering terjadi setelah proses Medikal Bedah, 2010). apendektomi. Proses apendektomi dapat dilakukan pada apendiksitis tanpa Untuk mencegah terjadinya suatu penyakit komplikasi. Penatalaksanaan klien dengan ini maka perlu dilakukan menurunkan penyakit apendiksitis akut adalah nyeri adalah teknik relaksasi nafas dalam pembedahan apendektomi. Nyeri akut yang dapat menurunkan ketegangan terjadi pada klien post operasi fisiologis dan teknik ini dapat dilakukan apendektomi dengan rasa nyeri yang dengan berbaring. Teknik ini dapat dirasakan klien dengan jarak waktu kurang dilakukan dengan baik apabila fikiran klien dari 3 bulan, atau nyeri yang dirasakan tenang, posisi kenyamanan klien dan setelah mengalami pasca pembedahan. keadaan lingkungan yang mendukung. Pembedahan apendiktomi ini dapat Dengan cara menarik nafas pelan seiring mengenai semua umur baik laki-laki dengan respirasi udara pada paru (Asmadi, maupun perempuan, tetapi lebih sering 2016). Pengaruh teknik relaksasi terhadap menyerang laki-laki berusia 10-30 tahun rasa nyeri akan membuat rasa nyeri itu (Prima perdana, 2015). berkurang (Fahriani, 2016). Kontrol nyeri Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia setelah operasi sangat penting, nyeri yang atau World Health Organization (WHO) dapat dibebaskan untuk mengurangi menunjukkan 7% penduduk di negara kecemasan, pernapasan yang lebih mudah Barat menderita apendisitis dan terdapat dan dalam dan mobilitas dengan cepat. lebih dari 200.000 apendiktomi dilakukan Pengkajian nyeri dan obat analgetik dapat di Amerika Serikat setiap tahunnya (WHO, mengurangi nyeri yang dirasakan (Faridah, 2017). Insidensi apendiktomi di Indonesia 2017). Pemberian farmatologi (analgesik) menempati urutan ke 2 dari 193 negara dan manajemen nyeri untuk klien post diantara kasus kegawatan abdomen operasi apendiktomi. Serta anjurkan lainnya. Dan apendiksitis akut menempati keluarga klien untuk membantu urutan ke 4 penyakit terbanyak di memperhatikan klien untuk pola Indonesia setelah dispepsia, gastritis dan aktivitasnya. Setiap pasien yang merasakan duodenitis, dan penyakit sistim cerna lain nyeri akan ada pengkajian nyeri yang dengan jumlah pasien rawat inap sebanyak paling umum ada lima yaitu pemicu nyeri, 28.040 (Depkes RI, 2018). Di Provisi Jawa kualitas nyeri, lokasi nyeri, intensitas nyeri Timur sebanyak 0,18% atau 8.900 orang. dan waktu serangan bisa hafalkan atau di sebut dengan mudah yaitu pemicu rasa Apendektomi dengan masalah nyeri nyeri atau faktor yang menyebabkan nyeri, akut pada Tn. S dan Tn.P. Didapatkan kualitas nyeri yang dirasakan seperti apa ? adanya nyeri pada saat setelah di apakah tajam atau tumpul, lokasi dimana lakukan pembedahan pada area perut rasa nyeri itu berasal atau daerah nyeri, sebelah kanan bawah. Klien 1 skala keparahan nyeri atau skala nyeri dimana nyerinya 6 dan klien 2 skala nyerinya klien merasakan nyeri sampai tingkat 7. Nyeri yang dialami terjadi ketika berapa skala 1-10, waktu saat nyeri terjadi (Saputra, 2017). Dalam studi kasus ini klien diam atau bergerak, Nyeri yang peneliti menggunakan dua klien yang akan dirasakan hilang timbul. dikaji sesuai keluhan dan diberi asuhan keperawatan. PEMBAHASAN BAHAN DAN METODE PENELITIAN 1. Pengkajian Pada pengkajian yang dilakukan ke 2 Penelitian ini adalah penelitian untuk klien menemuka kesamaan pada mengeksplorasi masalah asuhan keluhan utama yaitu sama-sama keperawatan pada klien yang mengalami memiliki data objektif yang sama. Post Operasi Apendektomi dengan masalah kedua Kedua klien mengeluh nyeri post Nyeri Akut di Ruang Melati RSUD Bangil operasi apendektomi, tampak lemah, Pasuruan. Partisipan pada kasus ini adalah nafsu makan menurun, wajah kedua 2 klien Post Operasi Apendektomi dengan klien meringis. masalah dhambatan Nyeri Akut dengan criteria subjek: 2 Klien yang mengalami 2. Diagnosa Post Operasi Apendektomi, 2 Klien yang Berdasarkan data subjektif dan objektif mengalami masalah Nyeri Akut, 2 Klien dari 2 klien yaitu menunjukan Post yang dirawat pada hari ke 1 diruang Operasi Apendektomi dengan masalah Melati, 2 klien yang berjenis laki-laki, 2 Nyeri Akut Klien yang bersedia dijadikan subjek penelitian dan 2 Klien dan keluarga yang 3. Intervensi kooperatif. Intervensi yang di berikan ke 2 klien adalah Intervensi yang diberikan adalah Lokasi studi kasus ini akan dilaksanakan di (Kontrol Nyeri). Lakukan pengkajian Ruang Krissan RSUD Bangil jalan Raya nyeri komprehensif. Pastikan perawatan Raci – Bangil, Balungbendo, Masangan, analgesic bagi pasien pemantauan yang Bangil, Pasuruhan, Provinsi Jawa Timur. ketat. Gali bersama pasien faktor-faktor Waktu ditetapkan yaitu sejak pertama klien yang dapat menurunkan/memperberat MRS sampai klien pulang, atau klien yang nyeri. Ajarkan metode farmakologi di rawat minimal 3 hari. Penelitian untuk menurunkan nyeri. Ajarkan proposal karya tulis ilmiah dimulai pada metode non farmakologi untuk tanggal 1-30 April 2019. Langkah-langkah menurunkan nyeri. Menurut NANDA pengumpulan data bergantung rancangan NIC NOC (2015) intervensi yang penelitian dan teknik instrumen yang diberikan pada kedua klien dengan post digunakan (Nursalam, 2015). Wawancara, operasi apendektomi dengan masalah Observasi dan Studi dokumentasi nyeri akut adalah kontrol nyeri dan manajemen nyeri. HASIL PENELITIAN 4. Implementasi Keperawatan pada klien 1 dan 2 sudah Didapatkan hasil penelitian pada klien sesuai dengan apa yang ada pada 1 dan 2 yang mengalami Post Operasi intervensi yaitu Melakukan pengkajian nyeri menggunakan (PQRST) P: Post operasi apendektomi, Q: Nyeri yang Hasil pengkajian pada klien yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, R: mengalami post operasi apendektomi Daerah perut sebelah kanan bagian pada Tn. S dan Tn. P dari data subyektif bawah, S: 6 untuk klien 1, dan S: 7 dan objektif. Pada pengkajian 2 klien untuk klien 2, T: Terus menerus. didapatkan. Klien 1 mengatakan nyeri Memastikan perawatan analgesic bagi perut sebelah kanan bagian bawah pasien dilakukan dengan pemantauan dengan skala 6. Nyeri yang dirasakan yang ketat dengan menginjeksikan karena paska pembedahan. Dari data antrain 1 Ampul Menggali bersama objektif di dapatkan oleh peneliti yaitu pasien factor-faktor yang dapat adanya Ada luka bekas Operasi menurunkan atau memperberat nyeri Apendektomi dibagian perut kanan yaitu bertambahnya nyeri jika bergerak. bawah dalam keadaan di balut, ekspresi Mengajarkan metode farmakologi wajah meringis, selera makan untuk menurunkan nyeri dengan berkurang, terlihat gelisah. Sedangkan menginjeksikan antrain 1 Ampul. pada klien 2 mengatakan nyeri perut Mengajarkan metode atau tehnik untuk sebelah kanan bagian bawah dengan menurunkan nyeri dengan tehnik skala 7. Nyeri yang dirasakan karena relaksasi dan distraksi pada pasien. paska pembedahan. Dari data objektif Menentukan obat apa yang diperlukan di dapatkan oleh peneliti yaitu adanya dan dikelola menurut resep/protokol. Ada luka bekas Operasi Apendektomi Memonitor efektifitas cara pembenaran dibagian perut kanan bawah dalam obat yang sesuai dengan mengecek obat keadaan di balut, ekspresi wajah yang diberikan itu efektif atau tidak, meringis, selera makan berkurang, agar pasien bisa tenang dan tidur, nyeri terlihat gelisah. Didapatkan sama-sama berkurang. klien sadar dan merasakan nyeri di bagian perut kanan bawah. Dari hasil 4. Evaluasi pengkajian terhadap 2 klien dengan Evaluasi keperawatan yang dilakukan kasus Post Operai Apendektomi selama 3 hari menunjukkan bahwa pada menyimpulkan bahwa 2 klien sama- klien 1 dan 2 sedikit membaik yang sama berkurang rasa nyerinya. ditandai dengan skala nyeri yang berkurang. Dalam tinjauan kasus ini, 2. Diagnosa Keperawatan pada evaluasi peneliti mendapatkan Diagnosa keperawatan yang muncul bahwa perkembangan klien Tn. S dan saat pengkajian pada klien 1 dan klien 2 Tn. P selama 3x24 jam mengalami menunjukkan Nyeri Akut berhubungan perbedaan perubahan dalam masalah dengan luka paska pembedahan akan kesehatannya, terutama dalam masalah ditandai berbagai gejala seperti, ada nyerinya. Sesuai dengan intervensi luka di bagian perut kanan bawah, yang dibuat dan implementasi yang mukosa bibir kering, nafsu makan dilakukan peneliti pada masalah berkurang. keperawatan Tn. S dan Tn. P dengan masalah Nyeri Akut. 3. Intervensi Keperawatan Dalam intervensi keperawatan klien yang mengalami Post Operasi Apendektomi berdasarkan data analisa pada pada Tn.S dan Tn.P dengan masalah Nyeri Akut meliputi : SIMPULAN DAN SARAN melakukan Pengkajian Nyeri yang komprehensif yang meliputi lokasi, Simpulan karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas, atau beratnya nyeri dan 1. Pengkajian daktor pencetus, mendorong pasien untuk Menggunakan obat-obatan
no reviews yet
Please Login to review.