Authentication
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran membaca di kelas tinggi sekarang ini di sekolah dasar kurang mendapatkan perhatian lebih dari guru. Sebagian besar guru sekolah dasar di kelas tinggi masih melaksanakan pembelajaran membaca dengan menerapkan pembelajaran konvensional dan kurang memberikan kesempatan yang lebih kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga pembelajaran membaca menjadi kurang menarik dan terkesan membosankan. Kondisi ini disebabkan karena guru salah menggunakan prosedur pembelajaran, seperti ketidaktepatannya menggunakan metode pembelajaran dan guru kurang memahami mengenai prinsip-prinsip pembelajaran membaca. Dampak yang ditimbulkan dari guru sekolah dasar khususnya di kelas tinggi kuarang memahami prinsip-prinsip pembelajaran dan tidak menerapkannya metode pembelajaran membaca ialah kemampuan siswa dalam membaca tingkat pemahaman sangat rendah, sebagaian siswa kurang memahami isi dari bacaan yang dibacanya dan siswa ketika dalam membaca tidak mempedulikan perilaku membaca yang baik seperti pada tahap prabaca, membaca, dan pascabaca. Akibatnya siswa tidak mengetahui tujuan dari apa yang dibacanya. Melihat kondisi diatas, diperlukan sekali uapaya-upaya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran membaca di sekolah dasar khususnya di kelas tinggi. Atas dasar itulah saya susun suatu makalah peningkatan dan pengembangan kemampuan membaca di kelas tinggi yang sangat bermanfaat sekali dalam meningkatkan proses pembelajaran bahasa di kelas tinggi dan di dalam makalah yang saya susun terdapat berbagai macam metode dan penilaian pembelajaran membaca dan ini sangat bermanfaat sekali bagi para pembeca khususunya calon guru sekolah dasar. B. Rumusan Masalah Ada beberapa rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut: 1 1. Apa yang dimaksud kegiatan membaca? 2. Bagaimana pembelajaran membaca? C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah yang akan dibahas, tujuan yang ingin dicapai dari makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kegiatan membaca. 2. Untuk mengetahui pembelajaran membaca. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Membaca 1. Pengertian Membaca Menurut Tarigan (2013:7) membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Membaca adalah proses yang dilakukan oleh pembaca yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi dari suatu buku yang ditulis oleh penulis. Menurut Finochiaro dan Bonomo (Tarigan:2013:9) membaca adalah suatu proses yang bersangkutan paut dengan bahasa. Membaca adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bahasa yaitu bahasa tulis yang ditulis oleh penulis yang kemudian dibaca oleh pembaca guna memperoleh informasi atau pesan dari tulisan yang ditulis oleh penulis Menurut Lado (Tarigan:2013: 9) membaca adalah memahami pola-pola bahasa dari gambaran. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca untuk memahami isi bacaan dan pola-pola bahasa yang ada di tulis oleh penulis. Jadi, membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca yang bertujuan untuk memperoleh suatu informasi dari bahan bacaan serta memahami pola-pola bahasa yang ditulis oleh penulis. 2. Tujuan Membaca Berikut ini menurut Tarigan (2013:130) Tujuan membaca berdasarkan bahan yang digunakannya, antara lain: a. Membaca untuk mendapatkan pengetahuan (informasi), jenis membaca yang cocok untuk keperluan ini adalah membaca dalam hati, bahan bacaan yang dapat digunakan antara lain: laporan (peristiwa, perjalanan, pertandingan), berita tentang penemuan hal baru, buku-buku perlajaran, majalah-majalah, ilmu pengetahuan, dan lain-lain 3 b. Membaca untuk memupuk perkembangan keharuan dan keindahan, jenis membaca yang cocok untuk keperluan ini ialah membaca teknis/nyaring, dapat pula membaca dalam hati untuk jenis-jenis bacaan tertentu seperti prosa fiksi. Bahan bacaan yang cocok untuk tujuan membaca seperti ini adalah: puisi, sajak, prosa berirama, drama, dan prosa fiksi biasa. c. Membaca untuk mengisi waktu luang. Jenis membaca yang dipergunakan tidaklah terikat pada jenis tertentu, demikian pula bahan bacaannya. Yang terpenting perlu ditanamkan pada murid adalah bagaimana dapat mengisi waktu untuk hal-hal bermanfaat dan tidak membosankan. Bacaan tentang kepahlawanan, keberanian, kecekatan, dan lain-lain. 3. Jenis-jenis membaca Menurut Tarigan (2014: 23-25) ditinjau dari segi terdengar atau tidak suara pembaca waktu membaca, proses membaca dapat dibagi atas: a. Membaca nyaring, membaca bersuara, dan membaca lisan (read ing out loud, oral reading, reading aloud). Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh seseorang dengan cara bersuara. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui cara membaca yang benar, baik itu dari pengucapan kata, kalimat dan untuk mengetahui penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan yang hidup. b. Membaca dalam hati Pada membaca dalam hati, hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory). Dalam hal ini, yang aktif adalah mata pandangan, penglihatan dan ingatan, dan juga turut aktif auditory memory(ingatan pendengaran) dan ingatan yang bersangkut paut dengan otot kita. (Moulton, Tarigan:2014:23). Menurut Tarigan (2014: 24) Dalam garis besarnya, membaca dalam hati dibagi atas: 1) Membaca Ekstensif Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif ini meliputi: 4
no reviews yet
Please Login to review.