Authentication
196x Tipe DOCX Ukuran file 0.05 MB Source: eprints.unm.ac.id
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIBULUE Zulkarnaen1, Yusminah Hala2, A. Mushawwir Taiyeb3 1Guru SMP Negeri 1 Sibulue 2,3Dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar ABSTRAK: Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen, untuk melihat seberapa besar hasil belajar siswa dalam pokok bahasan pengelolaan lingkungan setelah diajar dengan Model Pembelajaran Berbasis masalah dengan pendekatan Kontekstual. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sibulue yang berjumlah 92 siswa. Sedangkan sampel penelitian dipilih salah satu kelas secara acak dengan jumlah sampel 22 siswa. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif melalui uji N-gain. Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis aktivitas dan hasil belajar siswa . Uji N-gain digunakan untuk melihat adanya peningkatan hasil belajar siswa dari pretest ke posttest. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 1 SIbulue yang diajar dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kontekstual berada pada kategori sangat aktif. (2) Hasil belajar siswa kelas VII SMP negeri 1 Sibulue yang diajar dengan penerapan model pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kontekstual berada pada kategori tinggi. (3) Ada pengaruh penerapan model Pembelajaran berbasis masalah dengan pendekatan kontekstual melalui hasil belajar siswa kelas VII SMP negeri 1 Sibulue dengan nilai g = 0,6 dengan kategori “sedang”. Kata Kunci: Berbasis Masalah, Pendekatan Kontekstual, Aktivitas, Hasil Belajar PENDAHULUAN materi. Namun setelah dievaluasi, hasilnya Banyak kritik yang ditujukan pada cara siswa masih belum memahami isi materi yang guru mengajar yang terlalu menekankan pada telah dipelajarinya. penguasaan sejumlah informasi belaka. Hasil observasi tersebut menunjukkan Penumpukan informasi pada subjek didik bahwa keaktifan siswa dikelas dalam dapat saja kurang bermanfaat sama sekali mengikuti materi pelajaran belum kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh menunjukkan hasil yang diharapkan. Guru guru kepada subjek didik melalui satu arah. telah menerapkan model pembelajaran yang Pentingnya pemahaman konsep dalam proses berpusat pada siswa, namun dalam belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, menyampaikan bahan ajar yang tidak dilandasi keputusan, dan cara-cara memecahkan masalah kesadaran ingin memahamkan siswa sehingga (Trianto, 2011). siswa kurang berminat dan tidak merespon Kenyataan dilapangan siswa hanya dengan baik. Dalam prosesnya siswa yang menghafal konsep dan kurang mampu menghafal materi pelajaran tampa adanya menggunkan konsep tersebut jika menemui kesadaran untuk memahami isi materi. Pada masalah dalam kehidupan nyata yang intinya diperlukan pendekatan untuk berhubungan dengan konsep yang dimiliki. mengaktifkan siswa, sehingga diharapkan Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan di siswa memiliki pemahaman dan keterampilan SMP Negeri 1 Sibulue yaitu siswa masih yang baik dan pastinya berdampak terhadap cenderung menghafal materi pelajaran. Selain hasil belajar siswa yang baik pula. itu siswa kurang terlibat aktif dalam kegiatan Rendahnya pemahaman konsep dan hasil pembelajaran dikelas. Siswa kurang belajar siswa terhadap pembelajaran IPA di memberikan keberanian dalam menyampaikan SMP Negeri 1 Sibulue berdampak pada hasil pertanyaan atau pendapat kepada guru, belajarnya. Hal ini ditunjukkan dengan data sehingga siswa masih belum memahami isi dari ujian akhir semester pada semester ganjil 1 kelas VII pada tahun ajaran 2015-2016 pada pelajaran tersebut sangat erat dengan model SMP Negeri 1 Sibulue sebanyak 4 kelas atau pembelajaran berbasis masalah atau Problem 92 siswa dengan Kriteria Ketuntasan Minimal Based Learning. PBM bermaksud untuk (KKM)70 hanya 58 siswa atau 63,04 % siswa memberikan ruang gerak bepikir yang bebas yang tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa kepada siswa untuk mencari konsep dan tingkat ketuntasan belajar belum memenuhi penyelesaian masalah yang terkait dengan kriteria ketuntasan yang dipersyaratkan secara materi yang diajarkan guru disekolah. Pada nasional yaitu 85 %. Untuk mengatasi masalah dasarnya IPA Biologi bertujuan agar siswa tersebut, maka salah satu model pembelajaran memahami konsep IPA Biologi dan yang dianggap cocok diterapkan adalah model keterkaitannya dengan kehidupan sehari-hari, pembelajaran berbasis masalah dengan memilki keterampilan tentang alam sekitar pendekatan kontekstual. untuk mengembangkan pengetahuan tentang Penerapan model pembelajaran berbasis proses alam sekitar, mampu menerapkan masalah dengan pendekatan kontekstual ini berbagai konsep biologi untuk menjelaskan dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas gejala alam dan mampu menggunakan dan hasil belajar siswa karena melalui teknologi sederhana untuk memecahkan pembelajaran ini siswa belajar bagimana masalah yang ditemukan dalam kehidupan menumbuhkan keterampilan menyelesaikan sehari-hari. masalah, bertindak sebagai pemecah masalah SMP Negeri 1 Sibulue yang terletak di dan dalam pembelajaran dibangun proses salah satu kecamatan di kabupaten Bone berpikir, kerja kelompok, berkomunikasi, dan merupakan salah satu sekolah yang saling memberi informasi. merupakan wadah untuk mendidik. Sekolah ini Pembelajaran IPA di sekolah memiliki tidak kalah jika dibandingkan dengan sekolah- peranan penting dalam pengembangan sekolah yang ada di ibukota kabupaten. Posisi teknologi masa depan. Oleh karena itu, proses SMP Negeri 1 Sibulue terletak jauh dari pembelajaran IPA perlu mendapatkan perhatian kebisingan perkotaan sangat mendukung yang lebih baik mulai tingkat pendidikan dalam proses belajar mengajar. Kegiatan sekolah dasar sampai pada perguruan tinggi. proses mental peserta didik aktif seperti Pada masa lalu proses pembelajaran IPA masih mengamati, membuat hipotesis, belum berpusat pada peserta didik dimana mengumpulkan dan menganalisis data, guru berperan sangat aktif, sehingga peserta membuat kesimpulan serta menemukan dan didiknya bersifat pasif, kurang mengkonstruksi melakukan penyelidikan sama sekali belum sendiri ide-idenya dan cenderung kurang nampak. Aktivitas peserta didik pada memahami materi pelajaran sehingga pada umumnya hanya mencatat, mendengarkan dan akhirnya hasil belajar peseta didik tidak sesuai mengerjakan soal-soal latihan yang ada di LKS apa yang diharapkan. atau dari buku teks lain untuk membuktikan Selain itu model PBM menempatkan informasi yang diberikan. guru sebagai fasilitator dimana kegiatan Hal ini bertentangan dengan hakekat IPA belajar akan dititik beratkan pada keaktifan yang menyatakan bahwa peserta didik harus siswa, kegiatan belajar ini dapat mengasah dapat terlibat dalam penemuan informasi dan kemampuan siswa dalam memahami konsep, prinsip serta bersikap secara ilmiah. menggunakan penalaran, memecahkan Berdasarkan kondisi tersebut diatas, penulis masalah, mengemukakan gagasan atau ide dan mencoba memberikan solusi alternativ dan mampu bekerjasama. Proses pembelajaran tertarik untuk menerapkan model yang mengikut sertakan siswa secara aktif baik pembelajaran berbasis masalah dengan individu maupun kelompok, akan lebih pendekatan kontekstual melalui suatu bermakna karena dalam proses pembelajaran perangkat pembelajaran. Perangkat siswa mempunyai lebih banyak pengalaman. pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian Pada dasarnya penerapan model ini merupakan bagian dari sarana/prasarana. pembelajaran berbasis masalah dapat Perangkat pembelajaran Biologi yang sesuai digunakan pada berbagai mata pelajaran, sangat penting dalam upaya mencapai tujuan termasuk mata pelajaran IPA Biologi. Mata pembelajaran biologi.selain itu perangkat 2 pembelajaran dapat memberikan kemudahan hasil perlakuan dapat diketahui lebih bagi siswa untuk belajar. Perangkat akurat,karena dapat membandingkan dengan pembelajaran merupakan prasyarat bagi keadaan sebelum diberi perlakuan dan sesudah terjadinya interaksi belajar mengajar yang diberi perlakuan. optimal.jadi jelas bahwa dengan adnaya Populasi dalam penelitian ini yaitu perangkat pembelajaran akan mempengaruhi seluruh rombel kelas VII SMP Negeri 1 keberhasilan proses pembelajaran dikelas. Sibulue kabupaten Bone tahun pelajaran Guru akan lebih mudah untuk mengajarkan 2015/2016 yang terdiri dari 4 rombel, suatu materi, sedangkan siswa akan lebih sedangkan sampel dilakukan secara acak mudah untuk memahami materi yang sederhana. Hal ini dilakukan karena beberapa diajarkan oleh guru. Oleh sebab itu pertimbangan, yaitu: (a) Siswa pada sekolah pembelajaran mutlak diperlukan oleh seorang ini telah disebar ke dalam empat rombel tanpa guru dalam mengelola pembelajaran. memerhatikan peringkat siswa sehingga setiap Mengacu pada latar belakang di atas, kelas memiliki kemampuan yang hampir sama maka rumusan masalah dalam penelitian ini atau homogen. (b) Tidak mungkin bagi peneliti adalah sebagai berikut, yaitu: (1) Bagaimana mengganggu aturan yang telah berlaku di aktivitas siswa kelas VII SMP Negeri 1 sekolah ini dalam hal pembagian kelas oleh Sibulue yang diajar dengan menggunakan sekolah. Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Berdasarkan pertimbangan diatas maka Pendekatan Kontekstual. (2) Bagaimana hasil ditentukan satu kelas sampel pada populasi. belajar Biologi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sampel yang terpilih sebagai kelas eksperimen Sibulue yang diajar dengan menggunakan adalah kelas VII B yang sudah diundi secara Model Pembelajaran Berbasis Masalah dengan acak. Dengan perlakuan berupa pemberian tes pendekatan kontekstual. (3) Apakah terdapat sebelum dan setelah menggunakan model pengaruh penggunaan Model Pembelajaran pembelajaran berbasisi masalah dengan Berbasis Masalah dengan Pendekatan pendekatan kontekstual. Kontekstual terhadap Hasil Belajar IPA Instrumen yang digunakan terdiri dari : Biologi Siswa kelas VII SMP Negeri 1 lembar observasi dan tes hasil belajar. Teknik Sibulue. analisis data yang digunakan dalam penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, ini adalah analisis statistik deskriptif. Analisis maka tujuan dari penelitian ini adalah: (1) statistik deskriptif. Bertujuan untuk Mengetahui bagaimana aktivitas siswa kelas mendeskripsikan aktivitas dan hasil belajar VII SMP Negeri 1 Sibulue yang diajar dengan IPA biologi yang diperoleh siswa setelah menggunakan Model Pembelajaran Berbasis diajar dengan menggunakan Model Masalah dengan Pendekatan Kontekstual. (2) Pembelajaran Berbasis Masalah dengan Mengetahui bagaimana hasil belajar Biologi Pendekatan Kontekstual. siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sibulue yang Data hasil aktivitas siswa diperoleh diajar dengan menggunakan Model melalui kegiatan observasi selama penelitian Pembelajaran Berbasis Masalah dengan berlangsung yang akan dilakukan oleh guru pendekatan kontekstual. (3) Mengetahui lain sebagai observer yang mengamati seluruh apakah terdapat pengaruh penggunaan Model aktivitas siswa mulai awal pembelajaran Pembelajaran Berbasis Masalah dengan sampai akhir pembelajaran dan mencatat hasil Pendekatan Kontekstual terahadap Hasil observer pada lembar observasi yang telah Belajar Biologi Siswa kelas VII SMP Negeri 1 disiapkan.Hasil observasi aktivitas siswa Sibulue. tersebut dianalisa dan dihitung persentasenya METODE PENELITIAN dengan menggunakan skala lima. Adapun Jenis penelitian ini merupakan penelitian standar yang akan digunakan dalam akla lima Pre eksperimen. Jenis eksperimen yang ini, menurut Nurkencana dalam Syamsuriah digunakan adalah One-Group Pretest-Postest (2015). Design .Pada desain ini terdapat HASIL PENELITIAN DAN pretest,sebelum diberi perlakuan dan posttest PEMBAHASAN setelah diberi perlakuan. Dengan demikian 1. Hasil Penelitian 3 a. Aktivitas belajar IPA Biologi n 0 0 0 siswa kelas VII SMPN 1 Sibulue 2 /memperhatik 95 97,5 Tahun Ajaran 2015/2016 yang an penjelasan 95 10 10 3 guru. 86 0 0 87,2 diajar dengan model 4 Melakukan 95 77 5 Pembelajaran Berbasis 5 negosiasi 91 91 91 95 94 Masalah dengan Pendekatan 6 untuk 100 95 9 9 88,5 Kontekstual 7 pembagian 100 10 5 5 97,7 Aktivitas belajar IPA Biologi 8 tugas dalam 91 0 7 9 5 kelompok 10 7 1 100 siswa kelas VII SMPN 1 Sibulue Tahun Membaca 0 10 9 92 Ajaran 2015/2016 yang diajar buku 91 0 1 dengan model pembelajaran siswa/sumber 10 10 berbasis masalah dengan lain 0 0 Mengerjakan 9 9 pendekatan kontekstual, responden tugas /LKS 1 5 sebanyak 22 orang siswa diperoleh Berdiskusi nilai rata – rata sebesar 94,86 dalam dengan deviasi standar 6,12. kelompok Sebaran nilai disajikan dalam Tabel Bertanya/ menjawab 4.1: pertanyaan Tabel 4.1 Deskripsi Aktivitas Siswa guru Kelas VII SMPN 1 Sibulue Tahun Menyimak Ajaran 2015/2016 yang Diajar presentasi dengan Model Pembelajaran Berbasis Mengerjakan kuis Masalah dengan Pendekatan Rata-rata 94,7 93, 94, 95, 94,6 Kontekstual 5 6 3 9 Keterang Berdasarkan Tabel 4.2 diperoleh No an Hasil informasi bahwa selama proses pembelajaran Rata – dengan penerapan Model Pembelajaran rata Berbasis Masalah, aktivitas yang paling Median banyak dilakukan siswa adalah Modus mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru 1 Standar 94,86 dan mengikuti presentasi dengan persentase 2 Deviasi 98,50 sebesar 100%, sedangkan aktivitas yang 3 Variansi 100 mendapat respon yang paling sedikit adalah 4 Jangkau 6,12 membaca buku siswa atau buku sumber lain 5 an 37,46 mendapat 87,25%. 6 (range) 16 Distribusi frekuensi aktivitas siswa 7 Minimu 84 selama proses pembelajaran sebanyak empat 8 m 100 kali pertemuan dengan pengkategorian amat 9 Maksimu 2087 baik, baik, cukup,kurang dan sangat kurang, m dapat dilihat pada Tabel 4.3: Jumlah Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Kategori data Aktivitas Siswa Data dari hasil observasi aktivitas siswa Interval Kategori Frekuensi Persentase skor (%) (%) selama proses pembelajaran pada materi 90 – 100 Amat baik 15 68,18 “Pengelolaan Lingkungan”, yang diperoleh 80 – 89 Baik 7 31,82 dengan menggunakan lembar observasi siswa 65 – 79 Cukup 0 0 dapat dilihat pada Tabel 4.2 55 – 64 Kurang 0 0 Tabel 4.2 Aktivitas Siswa 0 – 54 Sangat 0 0 N Indikator Pertemuan Rata kurang O yang diamati 1 2 3 4 -rata Jumlah 22 100 (%) siswa 1 Mendengarka 100 10 10 10 100 4
no reviews yet
Please Login to review.