Authentication
188x Tipe DOCX Ukuran file 0.08 MB Source: catatandosenzck.files.wordpress.com
PENDIDIKAN BERKARAKTER-CERDAS MELALUI KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR Rita Sari, M. Pd Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah STAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA e-mail: ithas_82@yahoo.com Abstrak Pendidikan karakter adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik kepada peserta didik untuk membentuk kepribadian peserta didik yang mengajarkan dan membentuk moral, etika, dan rasa berbudaya yang baik serta berakhlak mulia yang menumbuhkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik dan buruk serta mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari dengan cara melakukan pendidikan, pengajaran, bimbingan dan pelatihan. Semua hal tersebut dilakukan oleh pendidik dengan mengembangkan keterampilan dasar mengajar dalam sebuah tatanan pembelajaran yang telah dirancang yang kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran apapun bidang studinya. Keterampilan dasar mengajar mutlak diperlukan agar pendidik dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, keterampilan dasar mengajar merupakan syarat mutlak agar pendidik dapat mengimplementasikan berbagai metode pembelajaran yang akan digunakannya dalam pembelajaran. Dengan syarat ini, maka diharapkan internalisasi nilai-nilai karakter pada peserta didik dapat diwujudkan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan karakter telah menjadi perhatian pendidikan di Indonesia saat ini hal ini bertujuan mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan hanya untuk kepentingan individu tetapi juga untuk masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life to foster optimal character development (usaha kita secara sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk membantu pembentukan karakter secara optimal).1 Pentingnya pendidikan karakter dikarenakan semakin menurunnya etika, moral peserta didik dan semakin maraknya kenakalan pelajar, seperti tawuran. Melalui pendidikan karakter berarti pendidik melakukan usaha sungguh-sungguh, sitematik dan berkelanjutan untuk membangkitkan dan menguatkan kesadaran serta keyakinan bahwa tidak akan ada masa depan yang lebih baik tanpa membangun dan menguatkan karakter masyarakat terutama peserta didik. Dengan kata lain, tidak ada masa depan yang lebih baik yang bisa diwujudkan tanpa kejujuran, tanpa meningkatkan disiplin diri, tanpa kegigihan, tanpa semangat belajar yang tinggi, tanpa mengembangkan rasa tanggung jawab, tanpa memupuk persatuan di tengah-tengah kebhinekaan, tanpa semangat berkontribusi bagi kemajuan bersama, serta tanpa rasa percaya diri dan optimisme. Kecerdasan intelektual tanpa diikuti dengan karakter atau akhlak yang mulia maka tidak akan ada gunanya. Maka dari itu, karakter atau akhlak adalah sesuatu yang sangat mendasar dan saling melengkapi. Masyarakat yang tidak berkarakter atau berakhlak mulia maka disebut sebagai manusia tidak beradab dan 1 Wibowo, T, 2012,Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan, http://www.pendidikankarakter.com/pentingnya-pendidikan-karakter-dalam- dunia-pendidikan/ (online) diakses 7 November 2013 2 tidak memiliki harga atau nilai sama sekali. Oleh karena itu, maka aspek tersebut dipandang sangat penting. Karakter atau akhlak mulia itu harus dibangun. Sedangkan membangun akhlak mulia adalah melalui pendidikan, baik pendidikan di rumah (keluarga), di sekolah, di perguruan tinggi maupun di masyarakat. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Zawiyah Cot Kala Langsa (ZCKL) adalah salah satu perguruan tinggi yang mencetak lulusan berakhlak mulia dengan mengedepankan nilai-nilai islami. Namun fenomena yang terjadi saat ini, khususnya di STAIN Zawiyah Cot Kala Langsa, terjadi penurunan kualitas usia psikologis pada mahasiswa yang berusia 18-23 tahun. Yang dimaksud dengan usia psikologis adalah usia kedewasaan, usia kelayakan dan kepantasan yang berbanding lurus dengan usia biologis. Saat ini mahasiswa yang berusia antara 18-23 tahun seakan-akan mereka seperti berumur 12-17 tahun. Meski tidak semua, tetapi sebagian besar mahasiswa memiliki kecenderungan seperti itu. Fenomena ini juga diperkuat oleh Bapak Mahyiddin, MA selaku Ketua Prodi PAI Jurusan Tarbiyah STAIN ZCKL pada awal bulan Oktober 2013 dalam diskusi kecil bersama beliau. Lebih lanjut Beliau sangat menyayangkan fenomena facebook, twitter yang sedang melanda mahasiswa di STAIN ZCKL, “mahasiswa kita sekarang ini seolah-olah kembali seperti anak-anak usia remaja awal (dalam usia siswa SMP – SMA), ini sangat disayangkan, apalagi mahasiswa adalah calon guru masa depan yang nantinya akan mencetak anak- anak bangsa ini, kalau gurunya saja seperti ini, bagaimana dengan siswanya nanti, fenomena lainnya adalah etika mahasiswa berpakaian…”.2 Berdasarkan dua fakta yang telah dijelaskan sebelumnya, maka pendidikan karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Allah SWT, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, 2 Diskusi kecil dengan Bapak Mahyiddin, MA dilakukan pada bulan Oktober 2013 di ruang KaProdi PAI 3 perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya dan adat istiadat perlu ditanamkan kepada mahasiswa. Selain hal di atas, metode juga berperan penting, karena pesan pembelajaran disampaikan melalui metode yang digunakan dalam pembelajaran, namun sebaik dan sehebat apapun metode yang diterapkan oleh dosen dalam mengkomunikasikan pesan, jika metode yang digunakan tidak tepat maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai. Selain pertimbangan metode pembelajaran, keterampilan dasar mengajar juga merupakan faktor penting yang sering diabaikan oleh pendidik. Keterampilan dasar mengajar mutlak diperlukan agar pendidik/dosen dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan proses pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan efisien. Selain itu, keterampilan dasar mengajar merupakan syarat mutlak agar dosen bisa mengimplementasikan berbagai metode pembelajaran yang akan digunakannya dalam pembelajaran. Dari paparan tersebut di atas, maka pendidikan karakter merupakan hal yang seharusnya ditanamkan melalui keterampilan dosen dalam mengelola pembelajaran agar 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab dapat terwujud. Sehingga makalah ini diberi judul “Pendidikan Berkarakter- Cerdas Melalui Keterampilan Dasar Mengajar”. Dengan harapan makalah ini akan berkonstribusi dalam proses internalisasi nilai-nilai karakter mahasiswa tidak hanya di STAIN ZCKL, namun lebih luas pada sekolah dan masyarakat umumnya. B. Rumusan Masalah 4
no reviews yet
Please Login to review.