jagomart
digital resources
picture1_Contoh Makalah Kualitatif 2093 | Makalah Analisis Pendekatan Sosiologi Sastra Pada Puisi Hujan Bulan Juni


 394x       Tipe DOCX       Ukuran file 0.03 MB    


Contoh Makalah Kualitatif 2093 | Makalah Analisis Pendekatan Sosiologi Sastra Pada Puisi Hujan Bulan Juni
makalah analisis pendekatan sosiologi sastra pada puisi hujan bulan juni abstrak analisis puisi hujan bulan juni karya sapardi djoko damono berdasarkan pendekatan sosiologi sastra oleh sumarni kata kunci sastra puisi sosiologi  ...

icon picture DOCX Word DOCX | Diposting 09 Jan 2022 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
        makalah analisis pendekatan sosiologi sastra pada puisi hujan bulan juni 
                             ABSTRAK
           ANALISIS PUISI HUJAN BULAN JUNI KARYA SAPARDI DJOKO DAMONO
                 BERDASARKAN PENDEKATAN SOSIOLOGI SASTRA
                              OLEH: SUMARNI.
        Kata kunci: sastra, puisi, sosiologi sastra.
            Makalah ini di latar belakangi oleh konsep sosiologi sastra yang didasarkan pada dalil
        bahwa karya sastra ditulis oleh seorang pengarang, dan pengarang merupakan makhluk yang
        mengalami sensasi-sensasi   dalam   kehidupan   empirik   masyarakatnya.   Sosiologi   sastra
        berupaya   meneliti   hubungan   sastra   dengan   kenyataan   masyarakat   dalam   berbagai
        dimensinya.
            Sosiologi sastra merupakan pendekatan yang bertolak dari orientasi kepada semesta,
        namun bisa juga bertolak dari orientasi kepada pengarang dan pembaca. Karya sastra dilihat
        hubungannya dengan kenyataan, sejauh mana karya sastra itu mencerminkan kenyataan yang
        menggambarkan kehidupan dari kenyataan sosial. 
            Analisis   data   yang   digunakan   adalah   metode   deskriptif   kualitatif   dan   metode
        deskriptif kuantitatif.
            Dalam analisis puisi hujan bulan Juni, hujan digambarkan sebagai seorang tokoh atau
        manusia yang memiliki sifat tabah, arif, dan bijaksana. Dan hujan disini merupakan metafor
        dari kehidupan manusia.
            Jadi   kesimpulannya,  Sastra   dapat   dikatakan   sebagai   cermin   masyarakat   atau
        diasumsikan sebagai salinan kehidupan, tapi tidak seluruhnya dapat tergambar dalam sastra,
        hanya gambaran masalah masyarakat secara umum yang ditinjau dari sudut lingkungan
        tertentu yang terbatas. Seperti pada puisi hujan bulan juni, yang menggambarkan tentang
        perasaan seseorang yang tak sempat untuk diucapkan, bahkan berusaha untuk menghapusnya
        dan membiarkannya untuk tetap tak tersampaikan.    
                          KATA PENGANTAR
                         Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka
                 penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Analisis Pendekatan
                 Sosiologi Sastra Pada Puisi Hujan Bulan Juni”.
                         Penulisan   makalah   ini   merupakan   salah   satu   tugas   dan   persyaratan   untuk
                 menyelesaikan tugas akhir mata kuliah “Apresiasi dan Kajian Puisi”. Dalam proses
                 pendalaman materi pendekatan Sosiologi Sastra.
                         Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
                 terhingga   kepada   pihak-pihak   yang   membantu   dalam   menyelesaikan   penelitian   ini,
                 khususnya kepada :
                     1.  Ibu Rae Dadela, S.S, M.Pd. selaku Dosen mata kuliah yang telah membimbing dalam
                         penyusunan makalah ini.
                     2.  Kepada ayah dan ibu tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta
                         pengertian yang besar kepada penulis, baik selama mengikuti perkuliahan maupun
                         dalam menyelesaikan makalah ini.
                     3.  Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan
                         bantuan dalam penulisan makalah ini.
                         Demikian makalah ini penulis buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca ataupun
                 pendengar.
                                                                                           Baleendah, 01 Juli 2012 
                                                                                                          Penyusun 
                                                          DAFTAR ISI
                 Abstrak
                 Kata Pengantar.......................................................................................................i
                 Daftar Isi................................................................................................................ii
                 BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
            1.1     Latar Belakang......................................................................................................1
         1.2     Rumusan Masalah.....................................................................................................3
      1.3     Tujuan...................................................................................................................3
      1.4     Manfaat.................................................................................................................3
        BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................4
      2.1     Pengertian Sosiologi Sastra..................................................................................4
      2.2     Teori Pendekatan Sosiologi Sastra........................................................................6
        BAB III METODOLOGI PENELITIAN..............................................................12
      3.1     Data dan Sumber Data..........................................................................................12
      3.2     Metode Pengumpulan Data..................................................................................12
      3.3     Metode Analisis Data............................................................................................13
        BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................................15
        BAB V KESIMPULAN........................................................................................19
        Daftar Pustaka.......................................................................................................20
          
                             BAB I
                         PENDAHULUAN
      1.1    Latar Belakang Masalah
            Konsep sosiologi sastra didasarkan pada dalil bahwa karya sastra ditulis oleh seorang
        pengarang, dan pengarang merupakan a salient being, makhluk yang mengalami sensasi-
        sensasi dalam kehidupan empirik masyarakatnya. Dengan demikian, sastra juga dibentuk oleh
        masyarakatnya, sastra berada dalam jaringan sistem dan nilai dalam masyarakatnya. Dari
        kesadaran ini muncul pemahaman bahwa sastra memiliki keterkaitan timbal-balik dalam
        derajat tertentu dengan masyarakatnya, dan sosiologi sastra berupaya meneliti pertautan
        antara sastra dengan kenyataan masyarakat dalam berbagai dimensinya (Soemanto, 1993).
            Konsep dasar sosiologi sastra sebenarnya sudah dikembangkan oleh Plato dan
        Aristoteles yang mengajukan istilah ‘mimesis’, yang menyinggung hubungan antara sastra
        dan masyarakat sebagai ‘cermin’. Pengertian mimesis (Yunani: perwujudan atau peniruan)
       pertama kali dipergunakan dalam teori-teori tentang seni seperti dikemukakan Plato (428-
       348) dan Aristoteles (384-322), dan dari abad ke abad sangat memengaruhi teori-teori
       mengenai seni dan sastra di Eropa (Van Luxemburg, 1986:15).
          Menurut Plato, setiap benda yang berwujud mencerminkan suatu ide asti (semacam
       gambar induk). Seni pada umumnya hanya menyajikan suatu ilusi (khayalan) tentang
       ‘kenyataan’ (yang juga hanya tiruan dari kenyataan yang sebenarnya) sehingga tetap jauh dari
       kebenaran.
          Aristoteles   juga   mengambil   teori   mimesis   Plato   yakni   seni   menggambarkan
       kenyataan, tetapi dia berpendapat bahwa mimesis tidak semata-mata menjiplak kenyataan
       melainkan juga menciptakan sesuatu yang baru karena kenyataan itu tergantung pula pada
       sikap kreatif orang dalam memandang kenyataan. Jadi sastra bukan lagi copy (jiplakan) atas
       copy (kenyataan) melainkan sebagai suatu ungkapan atau perwujudan mengenai universalia
       (konsep-konsep umum). Dari kenyataan yang wujudnya kacau, penyair memilih beberapa
       unsur lalu menyusun suatu gambaran yang dapat kita pahami, karena menampilkan kodrat
       manusia dan kebenaran universal yang berlaku pada segala jaman.
          Sosiologi sastra tidak terlepas dari manusia dan masyarakat yang bertumpu pada
       karya sastra sebagai objek yang dibicarakan. Sosiologi sebagai suatu pendekatan terhadap
       karya sastra yang masih mempertimbangkan karya sastra dan segi-segi sosial.
          Sosiologi sastra memiliki perkembangan yang cukup pesat sejak penelitian-penelitian
       yang menggunakan teori strukturalisme dianggap mengalami stagnasi. Didorong oleh adanya
       kesadaran bahwa karya sastra harus di fungsikan sama dengan aspek-aspek kebudayaan yang
       lain, maka karya sastra harus dipahami sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan sistem
       komunikasi secara keseluruhan. 
     1.2    Rumusan Masalah
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Makalah analisis pendekatan sosiologi sastra pada puisi hujan bulan juni abstrak karya sapardi djoko damono berdasarkan oleh sumarni kata kunci ini di latar belakangi konsep yang didasarkan dalil bahwa ditulis seorang pengarang dan merupakan makhluk mengalami sensasi dalam kehidupan empirik masyarakatnya berupaya meneliti hubungan dengan kenyataan masyarakat berbagai dimensinya bertolak dari orientasi kepada semesta namun bisa juga pembaca dilihat hubungannya sejauh mana itu mencerminkan menggambarkan sosial data digunakan adalah metode deskriptif kualitatif kuantitatif digambarkan sebagai tokoh atau manusia memiliki sifat tabah arif bijaksana disini metafor jadi kesimpulannya dapat dikatakan cermin diasumsikan salinan tapi tidak seluruhnya tergambar hanya gambaran masalah secara umum ditinjau sudut lingkungan tertentu terbatas seperti tentang perasaan seseorang tak sempat untuk diucapkan bahkan berusaha menghapusnya membiarkannya tetap tersampaikan pengantar puji syukur penulis penjat...

no reviews yet
Please Login to review.