169x Filetype PDF File size 0.22 MB Source: eprints.umm.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Scaling Scaling merupakan salah satu fitur dari Kubernetes untuk menyesuaikan sumber daya yang dimiliki menurukan atau menambah jumlah proses sesuai kebutuhan sistem tanpa mengganggu proses yang berjalan [5]. 2.2 Horizontal Pod Autoscaler Horizontal Pod Autoscaler adalah salah satu fitur Kubernetes yang secara otomatis melakukan scaling pada pods. Deployment yang berisi perintah berdasarkan sumber daya komputasi pada komputer [6]. Horizontal Pod Autoscaler diimplemtasikan pada Kubernetes API (Application Programming Interface), resource dan sebuah controller. Controller akan mengubah jumlah replika pada Replication Controller atau pada Deployment untuk menyesuaikan dengan hasil pemindaian rata-rata penggunaan CPU yang telah disesuaikan oleh pengguna. 2.3 Metric Server for Kubernetes Metric server adalah cluster-wide aggregator pada penggunaan sumber daya. Metrics server akan mengumpulkan metrik penggunaan CPU atau memory pada container atau nodes dari hasil ringkasan API, yang dikeluarkan oleh kubelet pada tiap node [7]. 2.4 Kubernetes Kubernetes adalah sebuah tool container orchestration open source yang berfungsi untuk mengontrol sebuah container yang terhubung ke kubernetes API (Application Programming Interface) server. Kubernetes meyediakan dukungan container berbasis deployment sebagai Platform-as-a-Service (PaaS) cloud [8]. Dalam kubernetes sendiri terdapat beberapa komponen sebagai control yang 4 berfungsi untuk memanajemen container yang terhubung kepada Kubernetes [9]. Gambar 2.1 Kubernetes 2.5 Master Node Master Node adalah server utama yang akan mengontrol tiap node yang terhubung kepada master. Master node mempunyai beberapa komponen penting yang akan memberikan perintah pada setiap worker node, untuk melakukan pekerjaan yang di instruksikan. Di dalam kubernetes master sendiri mempunyai beberapa komponen yang berguna untuk mengontrol tiap node yang melakukan tugasnya diantaranya : 1) API (Application Programing Interface) Server ialah yang menyediakan seluruh operasi pada cluster yang menggunakan API. API server menerapkan antarmuka, yang berarti menyediakan beberapa peralatan dan libraries yang bisa berkomunikasi dengannya [10]. 2) Etcd berfungsi sebagai jembatan antara semua komponen kubernetes cluster serta menjadi media untuk melakukan komunikasi antar node master dan node worker. 3) Controller Manager berfungsi sebagai komponen yang mengumpulkan status dari cluster dan menjalankan tugas yang diberikan. Biasanya tugas yang dikontrol adalah tugas ya........ng berisikan service yang sudah di tetapkan oleh etcd. 2.6 Worker Node Salah satu komponen Kubernetes yang menerima setiap instruksi dari kubernetes master, dikontrol melalui kubernetes API. Dalam hal ini Worker 5 Node juga memiliki beberapa komponen yang berisikan task dan akan menjalankan service yang diberikan. 1) Kubelet adalah sebuah agent yang berjalan pada semua kubernetes node. Kubelet akan bertugas untuk menjalankan instruksi yang dikirim oleh Node Worker, seperti membuat container, membuat pod dan lainnya. Dan juga kubelet memiliki tugas untuk melakukan monitoring proses yang berjalan pada node worker dan memastikan bahwa aplikasi yang dibuat berjalan. Hasil dari monitoring tersebut akan di kirim ke Node Master. 2) Pod merupakan tempat yang berisi container, berisikan aplikasi setelah diberikan instruksi dari kubelet. Pada setiap pod bisa menampung beberapa container dalam satu waktu, hal ini bisa yang bisa digunakan sebagai service pada penggunaannya [11]. 6
no reviews yet
Please Login to review.