jagomart
digital resources
picture1_Laporan Pdf 1727 | Laporan Studi Kelayakan Pengiriman Obat Menggunakan Drone


 507x       Tipe PDF       Ukuran file 1.27 MB    


Laporan Pdf 1727 | Laporan Studi Kelayakan Pengiriman Obat Menggunakan Drone
laporan studi kelayakan pengiriman vaksin darah dan obat esensial dengan menggunakan drone di sulawesi selatan aang sutrisna ringkasan eksekutif kebijakan pelayanan kesehatan baik dalam kerangka regulasi maupun sebagai landasan dalam perencanaan  ...

icon picture PDF Filetype PDF | Diposting 30 Dec 2021 | 3 thn lalu
Berikut sebagian tangkapan teks file ini.
Geser ke kiri pada layar.
        
        
                      
        LAPORAN STUDI KELAYAKAN 
    PENGIRIMAN VAKSIN, DARAH DAN 
           OBAT ESENSIAL DENGAN 
         MENGGUNAKAN DRONE DI 
               SULAWESI SELATAN 
                                                     
                                                 Aang Sutrisna 
                  RINGKASAN EKSEKUTIF 
       Kebijakan  pelayanan  kesehatan  baik  dalam  kerangka  regulasi  maupun 
       sebagai  landasan  dalam  perencanaan  program  dan  kegiatan  telah 
       mengamanahkan  akses  dan  mutu  layanan  yang  setara  bagi  seluruh 
       penduduk Indonesia. Namun pada kenyataannya ketimpangan akses dan 
       mutu pelayanan kesehatan masih terjadi khususnya bagi masyarakat yang 
       tinggal  jauh  dari  pusat-pusat  pemerintahan.  Hal  ini  berdampak  langsung 
       pada status kesehatan dan produktivitas yang lebih rendah pada masyarakat 
       yang tinggal di daerah terpencil, kepulauan dan sulit dijangkau. 
       Studi  kelayakan  pengiriman  komoditas  medis  esensial  di  Provinsi  Sulawesi 
       Selatan  dilakukan  untuk  mengidentifikasi  faktor-faktor  penting,  tantangan 
       teknis, biaya dan manfaat dalam pengambilan keputusan pelaksanaan uji 
       pengiriman vaksin, darah, dan obat esensial dengan menggunakan Drone. 
       Tinjauan  literatur,  observasi  dan  persepsi  hampir  semua  responden  yang 
       diwawancara  menunjukan  pengiriman  komoditas  medis  esensial  dengan 
       menggunakan Drone dianggap dapat mengurangi kesenjangan akses dan 
       mutu layanan kesehatan yang terkait dengan ketersediaan vaksin, darah, 
       dan obat esensial. Ada beberapa program dan pelayanan kesehatan dasar 
       yang dapat ditingkatkan cakupan dan mutunya melalui uji distribusi vaksin, 
       darah dan obat dengan menggunakan Drone, diantaranya adalah imunisasi 
       dasar dan lanjutan pada bayi dan ibu hamil di Puskesmas dan Posyandu, 
       Pelayanan darah di rumah sakit,  dan  ketersediaan  obat-obat  esensial  di 
       Puskesmas yang dapat menyelamatkan jiwa, mahal harganya, dan jarang 
       digunakan atau sering kehabisan persediaannya. 
       Secara teknis, studi ini menyimpulkan bahwa Drone dengan Sayap Tetap atau 
       Drone  Hybrid,  merupakan  jenis  Drone  yang  sesuai  dengan  tujuan  untuk 
       meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan di daerah yang jauh dari 
       pusat-pusat  pemerintahan  di  Provinsi  Sulawesi  Selatan.  Tiga  dari  empat 
       literatur  studi  evaluasi  biaya  dan  manfaat  pengiriman  komoditas  medis 
       esensial dengan menggunakan Drone, menemukan efektivitas dan efisiensi 
       yang lebih baik dibandingkan pengiriman dengan moda transportasi darat 
       pada jarak tempuh 100 km atau lebih. Walaupun demikian, analisis sederhana 
       terhadap biaya dan manfaat dari uji penggunaan Drone untuk mengirimkan 
       vaksin,  darah  dan  obat  esensial  di  Provinsi  Sulawesi  Selatan  menunjukan 
       bahwa uji ini memerlukan biaya tambahan yang tidak sedikit bagi pemerintah 
       jika dibandingkan dengan proposal dari salah satu penyedia jasa.  
       Analisis biaya dan manfaat dari studi ini menyimpulkan bahwa uji pengiriman 
       komoditas medis esensial dengan menggunakan Drone merupakan investasi 
       tambahan Pemerintah yang cukup besar, tetapi risiko yang terkait dengan 
                                                1 
        
                  investasi awal relatif rendah karena dilakukan oleh penyedia jasa. Estimasi nilai 
                  manfaat  sosial  ekonomi  pengiriman  komoditas  medis  esensial  dengan 
                  menggunakan Drone diperkirakan lebih besar dari biaya jasa layanan yang 
                  harus dibayar Pemerintah. Namun, hal ini perlu diterjemahkan dengan hati-
                  hati  mengingat  analisis  ini  tidak  dapat  sepenuhnya  menghitung  dan 
                  mengukur  semua  manfaat  dan  juga  biaya  yang  mungkin  terjadi  dalam 
                  jangka pendek maupun panjang. Ada juga pertimbangan kebijakan yang 
                  belum diperhitungkan dalam analisis ini dan sulit untuk diukur seperti akses dan 
                  mutu layanan kesehatan yang setara bagi semua rakyat Indonesia. 
                  Selain itu, ada beberapa peraturan teknis terkait dengan kelembagaan dan 
                  tata  kelola  untuk  penyimpanan  persediaan  di  pusat  distribusi  maupun 
                  pengiriman vaksin, darah dan obat esensial dengan menggunakan Drone 
                  yang perlu dikecualikan agar penyedia jasa dapat melakukan uji pengiriman 
                  dengan menggunakan Drone. 
                  Beberapa pilihan skenario komoditas, lokasi pengirim dan penerima, cakupan 
                  wilayah  dan  jenis  Drone  untuk  uji  pengiriman  komoditas  medis  esensial 
                  dengan  menggunakan  Drone  di  Provinsi  Sulawesi  Selatan  yang 
                  direkomendasikan adalah: 
                                                  Skenario 1                  Skenario 2                  Skenario 3 
                                                                                                      (Proposal Zipline) 
                  Komoditas               Vaksin dan Obat               Vaksin, Obat              Vaksin, Obat Esensial 
                                          Esensial                      Esensial dan Darah  dan Darah 
                  Jenis Drone             Hybrid                        Sayap tetap 
                  Spesifikasi                                            
                  Drone                   50Km                          80Km 
                                          Vertical (tidak               Dengan pelontar dan penangkap khusus. Tidak 
                          Jarak tempuh:  
                             Moda take- membutuhkan sarana              dapat mendarat di tempat tujuan sehingga tidak 
                             off/landing: khusus), dapat mendarat di  dapat membawa muatan dari lokasi penerima 
                                          tempat tujuan                 Operasional penerbangan secara otomatis dan 
                                          Membutuhkan pilot             tidak memerlukan pelatihan staff Fasyankes karena 
                            Operasional: tersertifikasi dan pelatihan   tidak mendarat 
                                          staff Fasyankes untuk 
                                          menerima dan 
                                          menerbangkan kembali 
                                          Drone 
                  Waktu ujicoba  1 tahun                                Belum diketahui           3 tahun 
                                                                        1 pusat distribusi        3 pusat distribusi baru 
                                                                        baru yang                 yang masing-masing 
                                          Terintegrasi dengan           dilengkapi sarana  dilengkapi sarana 
                  Lokasi pengirim  gudang farmasi dinas  penyimpanan                              penyimpanan rantai 
                                          kesehatan                     rantai dingin serta  dingin serta sarana 
                                                                        sarana khusus             khusus Drone lepas 
                                                                        Drone lepas landas landas dan mendarat 
                                                                        dan mendarat 
                                                                                                                            2 
                   
                                        Skenario 1            Skenario 2            Skenario 3 
                                                                                (Proposal Zipline) 
               Lokasi                                    Posyandu,           Posyandu, Polindes, 
               penerima          Posyandu, Polindes      Polindes,           Puskesmas, Rumah 
                                                         Puskesmas           Sakit 
               Cakupan            1 Kabupaten (70% -      Sebagian wilayah  Sebagian besar 
               wilayah            100% desa di Sinjai,    di 5-9 Kabupaten    wilayah di 21 
                                  Pangkep, Enrekang,      (tergantung lokasi  Kabupaten yang 
                                  Toraja Utara, Tana      pengirim) yang      mencakup 
                                  Toraja, Luwu, Bone,     mencakup 102-       setidaknya 20 Rumah 
                                  Takalar)                189 Puskesmas       Sakit, 400 Puskesmas 
                                                          dan 696 – 773       dan 2,271 desa (91%) 
                                                          Desa 
               Perkiraan total   Belum diketahui (lebih  Belum diketahui 
               biaya             rendah dari Skenario    (lebih rendah dari  Rp. 139,2 Milyar 
                                 2&3)                    Skenario 3) 
                                                         Belum diketahui     Rp. 365 ribu (100% 
               Perkiraan biaya  Belum diketahui          (lebih mahal dari   kapasitas) – Rp. 1,5 
               per Kg per Km                             Skenario 3)         juta (25% kapasitas 
                                                                             digunakan) 
               Model             Tender                  Belum diketahui     Penunjukan langsung 
               Pengadaan 
              Informasi yang terbatas tentang biaya jasa pelayanan dari beberapa skenario 
              diatas membuat kelayakan investasi terhadap ujicoba ini tidak dapat dikaji 
              lebih jauh dan seharusnya menjadi salah satu tujuan utama dari pelaksanaan 
              ujicoba pengiriman komoditas medis esensial dengan menggunakan Drone. 
              Walaupun demikian, semua skenario merupakan investasi tambahan bagi 
              pemerintah yang layak secara program dan teknis untuk dilakukan. Sehingga 
              studi ini merekomendasikan untuk dilakukan proses pengadaan jasa melalui 
              tender secara terbuka dimana pemerintah dapat membandingkan investasi 
              yang dibutuhkan dari banyak penawaran penyedia jasa.  
              Kompleksitas  perencanaan,  pembiayaan dan pengadaan masing-masing 
              komoditas  medis  berbeda-beda,  dimana  obat  esensial  merupakan 
              komoditas yang paling rumit dibanding vaksin dan darah. Oleh karena itu 
              studi  ini  merekomendasikan  dilakukannya  tahapan  produk  yang  akan 
              dikirimkan  disamping  cakupan  wilayah  yang  juga  direkomendasikan 
              bertahap.  Vaksin  adalah  komoditas  medis  yang  diusulkan  untuk  tahap 
              pertama, dilanjutkan dengan darah dan obat esensial pada tahap akhir dari 
              uji pengiriman dengan menggunakan Drone.                                      
                                                                                                  3 
               
Kata-kata yang terdapat di dalam file ini mungkin membantu anda melihat apakah file ini sesuai dengan yang dicari :

...Laporan studi kelayakan pengiriman vaksin darah dan obat esensial dengan menggunakan drone di sulawesi selatan aang sutrisna ringkasan eksekutif kebijakan pelayanan kesehatan baik dalam kerangka regulasi maupun sebagai landasan perencanaan program kegiatan telah mengamanahkan akses mutu layanan yang setara bagi seluruh penduduk indonesia namun pada kenyataannya ketimpangan masih terjadi khususnya masyarakat tinggal jauh dari pusat pemerintahan hal ini berdampak langsung status produktivitas lebih rendah daerah terpencil kepulauan sulit dijangkau komoditas medis provinsi dilakukan untuk mengidentifikasi faktor penting tantangan teknis biaya manfaat pengambilan keputusan pelaksanaan uji tinjauan literatur observasi persepsi hampir semua responden diwawancara menunjukan dianggap dapat mengurangi kesenjangan terkait ketersediaan ada beberapa dasar ditingkatkan cakupan mutunya melalui distribusi diantaranya adalah imunisasi lanjutan bayi ibu hamil puskesmas posyandu rumah sakit menyelamatka...

no reviews yet
Please Login to review.