164x Filetype PDF File size 0.34 MB Source: media.neliti.com
54 Ardiansyah: IN SYSTEM PROGRAMMING AVR MENGGUNAKAN KONEKSI BLUETOOTH IN SYSTEM PROGRAMMING AVR MENGGUNAKAN KONEKSI BLUETOOTH Rezky Ardiansyah1) Andrew Joewono2) Diana Lestariningsih2) E-mail: rezky.ardiansyah@rocketmail.com ABSTRAK Salah satu produk ISP yang berada di pasaran antara lain: DT-HIQ AVR USB ISP, dan USB ASP masih menggunakan kabel sebagai transmisi datanya. Sehingga jika ingin men-download suatu program ke chip mikrokontroler harus berdekatan antara kompuer dan mikrokontroler target. Kondisi ini akan menjadi masalah jika mikrokontroler target bergerak, seperti halnya mikrokontroler target yang berada pada badan robot. Jika program pada robot itu masih bermasalah, maka robot tersebut harus didekatkan kembali ke komputer untuk diprogram ulang. Oleh karena itu dibutuhkan alat untuk men-download program tanpa melalui media kabel. Dengan demikian akan memudahkan programmer dalam memprogram suatu device dan dapat menghemat tenaga, karena jika ingin memprogram ulang suatu device tidak perlu lagi mendekatkan device ke komputer programmer. Pada protokol STK500, data yang dikirimkan berupa paket. Sehingga alat ini mempunyai fungsi untuk memeriksa paket data yang diterima. Setelah paket data benar, alat ini akan mengklasifikasikan perintah yang diterima. Alat ini berfungsi untuk men-download program ke mikrokontroler target. Jalur yang digunakan ialah pin MOSI, MISO, dan SCK. Alat ini dapat menghemat tenaga programmer karena koneksi yang digunakan ialah menggunakan koneksi bluetooth (tanpa kabel). Area coverage alat ini mencapai sekitar 16 meter dari jarak komputer pengguna. Kata Kunci: in system programming AVR, bluetooth, mikrokontroler PENDAHULUAN 2. Bagaimana realisasi protokol STK500 Salah satu produk downloader yang pada komunikasi antara pengguna dan berada di pasaran antara lain DT-HIQ AVR USB downloader ke dalam program ISP, dan USB ASP yang masih menggunakan mikrokontroler; kabel untuk mentransmisi data. Jika pengguna 3. Waktu yang dibutuhkan downloader untuk ingin men-download suatu program ke chip men-download suatu program ke mikrokontroler harus berdekatan antara mikrokontroler target dengan berbagai komputer dan mikrokontroler target karena variabel sebagai pembandingnya; keterbatasan panjang kabel. Kondisi ini akan 4. Bagaimana tingkat kesesuaian program menjadi masalah jika mikrokontroler target yang di-download. bergerak, salah satu contoh yaitu Metode yang digunakan dalam mikrokontroler target yang berada pada badan perealisasian alat ini meliputi: studi literatur, robot. Jika program pada robot masih terdapat perencanaan alat, pembuatan alat, pengujian masalah, maka robot tersebut harus didekatkan alat, menarik simpulan hasil perancangan dan kembali ke komputer untuk diprogram ulang. pengujian sistem. Untuk mengatasi masalah tersebut dibutuhkan alat untuk men-download program tanpa TINJAUAN PUSTAKA [2] melalui media kabel, sehingga akan Mikrokontroler AVR AT Mega8 memudahkan programmer dalam memprogram Mikrokontroler yang digunakan dalam suatu chip mikrokontroler. Hal ini dapat penelitian ini adalah mikrokontroler Alf and menghemat waktu dan tenaga programmer jika 9HJDUG¶V 5LVF 3URFHVVRU (AVR) AT Mega8, membutuhkan untuk memprogram ulang suatu produk ini merupakan keluaran dari keluarga chip mikrokontroler. Programmer tidak perlu ATMEL. Mikrokontroler AVR sama halnya mendekatkan device ke komputer programmer. seperti keluaran ATMEL lainnya seperti 8051, Adapun permasalahan yang dihadapi yaitu memiliki 8 pin dalam 1 port yang dapat penulis dalam pembuatan alat adalah sebagai digunakan sebagai input atau output digital dan berikut: penggunaan pin (MISO, MOSI, SCK, RESET) 1. Bagaimana modul bluetooth EB500 dapat untuk memasukkan file dalam bentuk tersinkronisasi terhadap bluetooth dongle heksadesimal dari komputer ke mikrokontroler. pada komputer pengguna; Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 1) Mahasiswa di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya 2) Staf Pengajar di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Ardiansyah: IN SYSTEM PROGRAMMING AVR MENGGUNAKAN KONEKSI BLUETOOTH Reduce Instruction Set Computing (RISC) 8-bit, radio. Baseband layer menangani masalah semua instuksi dikemas dalam kode 16-bit (16- channel. bits word) dan sebagian besar dilakukan dalam Untuk menghindari terjadinya interferensi 1 siklus clock. Gambar 1 menunjukkan dari sinyal lain yang berada pada band 2,4 GHz konfigurasi pin AT Mega8. seperti WLAN, Bluetooth menggunakan prinsip frekuensi hopping. Setiap perangkat bluetooth mempunyai alamat hardware yang khusus dan sebuah bluetooth clock. Sebuah algoritma tertentu digunakan untuk menghitung frekuensi hopping yang digunakan berdasarkan pada hardware address dari perangkat yang menjadi master dan clock. Untuk komunikasi duplex, skema Time Division Duplex (TDD) digunakan sebagai sarana pengiriman dan penerimaan data. Di mana pada skema ini perangkat master melakukan transmisi pada slot waktu genap dan perangkat slave melakukan transmisi pada slot waktu ganjil. Link Manager berfungsi untuk menjalankan link setup, authentication, link Gambar 1. Konfigurasi Pin AT Mega8 configuration dan aspek lainnya dari hubungan radio antara master dan slave. Selain itu juga Komunikasi Data Bluetooth berfungsi untuk menemukan link manager Bluetooth didefinisikan sebagai sebuah lainnya dan melakukan komunikasi dengan arsitektur protokol ber-layer yang mengandung menggunakan link manager protocol. Untuk protokol inti, pengganti kabel dan protokol memastikan hardware yang berbeda dapat telepon serta protokol adaptasi. Pada bagian saling mendukung, maka perangkat bluetooth selanjutnya akan dibahas lebih lanjut mengenai menggunakan Host Controller Interface (HCI) masing±masing blok dari arsitektur protokol sebagai tatap muka antara host bluetooth sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2. (contohnya komputer) dan Baseband dan Link Manager. Logical Link Control and Adaption Protocol (L2CAP) adalah lapisan yang berada di atas baseband protocol dan melayani protokol yang di atasnya dengan kemampuan protocol multiplexing dan packet segmentation serta reassembly (SAR). Fungsi SAR diperlukan untuk mendukung protokol yang menggunakan paket data yang lebih besar daripada yang dapat didukung oleh baseband. Paket L2CAP yang besar dibagi ke dalam beberapa paket baseband yang lebih kecil sebelum dipancarkan dan paket-paket tersebut akan disusun kembali setelah diterima menjadi paket L2CAP. Service Gambar 2. Arsitektur Protokol Bluetooth Discovery Protocol pada dasarnya berfungsi untuk menyediakan perangkat (tools) yang Layer paling dasar dari arsitektur dibutuhkan oleh sebuah aplikasi untuk bluetooh adalah Bluetooth Radio. Bluetooth memperoleh informasi dari sebuah perangkat beroperasi pada Industrial Scientific and bluetooth, layanan bluetooth apa saja yang Medical (ISM) band antara 2,40 sampai dengan tersedia dan untuk menentukan karakteristik 2,48 GHz. Terdapat tiga kelas dari transmitter dari layanan yang tersedia. Port serial yang dibedakan dari output power dan merupakan salah satu dari layanan komunikasi jangkauan transmisi yang dimiliki. Bluetooth yang sering digunakan. radio menggunakan modulasi Gaussian RFCOMM adalah pengganti protokol Frequency Shift Keying (GFSK) dalam kabel yang termasuk di dalam spesifikasi melakukan transmisinya. Baseband layer bluetooth. RFCOMM melakukan emulasi port adalah lapisan fisik dan berada di atas Bluetooth serial RS-232 ke dalam protokol L2CAP dan menggantikan fungsi kabel serial. RFCOMM 55 WIDYA TEKNIK Vol. 10, No. 1, 2011 (54-67) dapat menyediakan sampai dengan 60 port di TOKEN, MESSAGE_BODY, CHECK_SUM. antara dua perangkat bluetooth. Bluetooth Penjelasan dari masing-masing format dari profile digunakan untuk memberikan gambaran protokol STK 500 disajikan pada Tabel 1. untuk implementasi dari sebuah fungsi yang dapat dilakukan. Bluetooth profile ditujukan Tabel 1. Penjelasan Fungsi Format Dari Protokol untuk mengurangi masalah yang mungkin STK 500 timbul dari perbedaan produk yang diproduksi Name Ukuran Deskripsi oleh perusahaan yang berbeda. Profile yang Parameter dimiliki bluetooth sampai saat ini antara lain: MESSAGE_ 1 bit Selalu bernilai basic imaging, basic printing, cordless START 0x1B telephony, dial-up networking, file transfer, Nilainya akan handsfree, headset, serial port, dan SEQUENCE bertambah satu scynchronization. _NUMBER 1 bit setiap pengiriman pesan. Kembali ke 0 setelah 0xFF [3] Embedded Blue 500 2 bit, MSB Embedded Blue 500 (EB500) adalah MESSAGE_ yang Ukuran dari modul bluetooth yang digunakan untuk SIZE pertama message_body menghubungkan mikrokontroler dengan PC. TOKEN 1 bit Selalu bernilai 0x0E Embedded Blue 500 mempunyai 2 modus MESSAGE_ Message_ Bernilai dari 0 operasi yaitu command mode dan data mode. BODY size bit sampai 65535 byte Pada command mode, EB500 akan menerima CHECKSUM 1 bit Semua pesan di perintah serial yang diberikan, yang berkaitan XOR kan dengan proses pengaturan pada EB500 [5] (perintah serial tersebut tidak dikirimkan), Protokol In System Programming sedangkan pada data mode, EB500 akan Protokol In System Programming ialah berfungsi sebagai jalur komunikasi data serial suatu protokol yang digunakan untuk antara device bluetooth yang berbeda memprogram atau memprogram ulang (meneruskan pengiriman maupun penerimaan mikrokontroler. Jalur yang digunakan ialah data serial). Gambar EB500 dapat dilihat pada jalur SPI yang terdiri dari Serial clock (SCK), Gambar 3. Master In-Slave Out (MISO), dan Master Out- Slave In (MOSI). Ketika melakukan pemrograman suatu mikrokontroler, programmer harus dioperasikan sebagai master dan mikrokontroler target dioperasikan menjadi slave. Programmer menyediakan clock untuk keperluan komunikasi pada pin SCK. Setiap pulsa pada pin SCK mentransferkan 1 bit data dari programmer (Master) menuju target (slave) pada pin MOSI. Secara bersamaan, setiap pulsa pada pin SCK mentransfer 1 bit data dari target (Slave) menuju programmer (master) pada pin MISO. Gambar koneksi antara downloader dan mikrokontroler target dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 3. Modul EB 500 Protokol STK 500[4] Protokol STK 500 digunakan untuk mengirimkan data dari PC ke mikrokontroler yang berkaitan dengan pemrograman suatu mikrokontroler. Software compiler seperti CodeVisionAvr telah menggunakan protokol STK 500. Protokol ini menggunakan baud rate 115200, 8 bit data, 1 bit stop, dan tidak Gambar 4. Koneksi Programmer dan menggunakan parity bit. STK 500 memiliki Mikrokontroler Target format pesan sebagai berikut: MESSAGEE_START, SEQUENCE_NUUMBER, MESSAGE_SIZE, 56 Ardiansyah: IN SYSTEM PROGRAMMING AVR MENGGUNAKAN KONEKSI BLUETOOTH Gambar 5. Diagram blok sistem secara keseluruhan Agar komunikasi antara ISP dan maupun sebaliknya, mengirimkan dari mikrokontroler target dapat berjalan dengan mikrokontroler ke PC. baik, Ground (GND) antara ISP dan Mikrokontroler digunakan sebagai bagian mikrokontroler target harus bergabung menjadi utama sistem yang mengontrol kerja In System satu. Untuk men-download suatu program, ISP Programming untuk memprogram akan men-setting pin RST mikrokontroler target mikrokontroler target sesuai dengan perintah menjadi Low ( 0 Volt ). Setelah pin Reset dari PC, dalam hal ini rangkaian mikrokontroler bernilai 0, mikrokontroler target memasuki yang dimaksud ialah rangkaian minimum mode programming dan Serial Peripheral sistem ATMega8. Mikrokontroler target ialah Interface (SPI) diaktifkan sehingga mikrokontroler yang hendak di program dengan mikrokontroler target tersebut telah siap untuk menggunakan protokol In System menerima instruksi dari programmer. Programming. Format perintah terdiri dari 4 bit, bit Alat ini tidak membutuhkan supply 5 V, pertama terdiri dari kode perintah, pemilihan karena alat ini telah dirancang agar setelah operasi dan target memori. Bit kedua dan ketiga terkoneksi dengan mikrokontroler target dapat terdiri dari alamat pada memori yang telah mengambil supply dari rangkaian dipilih. Bit keempat terdiri dari data yang akan mikrokontroler target yang akan di download dikirimkan ke mikrokontroler target. Ada programnya. beberapa perintah pada protokol ISP ini antara Perancangan elektronika pada alat ini lain, Enable Memory Access, Device Code, sebagai berikut: Flash Program Memory Access, EEPROM 1. Rangkaian mikrokontroler ATMega8; Data Memory Access, Lock Bits Access, dan 2. Rangkaian pembangkit clock; Chip Erase Operation. 3. Rangkaian reset manual. Rangkaian minimum sistem METODE PENELITIAN mikrokontroler ATMega8 terdiri dari rangkaian Perancangan dan Pembuatan Alat pembangkit clock dan reset manual. Pada Adapun diagram blok dari alat ini dapat rangkaian reset manual terdapat beberapa dilihat pada Gambar 5. Komputer digunakan komponen yaitu resistor 10 K yang berfungsi sebagai media perantara antara pengguna untuk pull up pin reset mikrokontroler dan dengan sistem dengan menggunakan bantuan tombol reset. Skematik rangkaian reset manual software compiler di mana perintah dikirimkan dapat dilihat pada Gambar 6. /diterima dengan menggunakan sarana komunikasi bluetooth melalui bluetooth 5 V adapter/dongle ataupun internal bluetooth yang R1 10 K terdapat pada PC. EB500 adalah modul SW1 bluetooth yang digunakan untuk menerima data pin reset SW PUSHBUTTON dari PC untuk diteruskan ke mikrokontroler Gambar 6. Rangkaian Reset Manual 57
no reviews yet
Please Login to review.