144x Filetype PDF File size 0.37 MB Source: library.binus.ac.id
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Software Engineering 2.1.1 Software engineering Menurut Sommerville (2011), Software engineering adalah ilmu yang membahas seluruh aspek produksi perangkat lunak, mulai dari tahap awal spesifikasi sistem sampai pemeliharaan sistem setelah digunakan. Software engineering penting untuk diterapkan karena dua alasan berikut : 1. Semakin banyak individu dan masyarakat mengandalkan kemajuan sistem perangkat lunak. Seorang software engineer harus bisa memproduksi sistem terpercaya dan dapat diandalkan secara ekonomis dan cepat. 2. Hal ini biasanya lebih murah, dalam jangka panjang, untuk menggunakan metode rekayasa perangkat lunak dan teknik untuk sistem perangkat lunak daripada hanya menulis program seolah - olah itu adalah sebuah proyek pemrograman personal. Pendekatan sistematis yang digunakan pada software engineering terkadang disebut proses software. Proses software adalah serangkaian aktivitas yang mengarah kepada produksi software. Ada 4 (empat) aktivitas mendasar yang biasa terjadi pada proses software. Aktivitas- aktivitas tersebut adalah : 1. Spesifikasi software, dimana konsumen dan teknisi menetapkan software yang akan dibuat dan juga kendala yang akan dihadapi pada saat pengembangannya. 2. Pengembangan software, dimana software dirancang dan diprogram. 3. Validasi software, dimana software diperiksa untuk memastikan apakah sesuai dengan kebutuhan atau persyaratan konsumen. 4. Evolusi software, dimana software dimodifikasi sesuai kebutuhan konsumen dan permintaan pasar yang terus berubah. 6 7 2.1.2 Unified Modeling Language (UML) Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah bahasa pemodelan yang berorientasi objek dan menjadi standar dalam visualisasi, merancang, dan mendokumentasi sistem perangkat lunak untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang kompleks. Ambler, Scott W (2005)(p.19). Tiga (3) aspek dari UML : 1. Languages Language memungkinkan kita berkomunikasi tentang subyek. dalam pengembangan sistem, subyek melingkupi kebutuhan dan sistem. Tanpa language atau bahasa, anggota tim akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dan bekerja sama dalam membangun sistem yang berhasil. 2. Model Model merupakan representasi dari subyek. Model merupkan sekumpulan ide yang dikenal sebagai abstraksi tentang subyek. Tanpa model, anggota tim akan mengalami kesulitan dalam memahami persyaratan dan sistem, dan menyadari akibat dari perubahan ketika sistem dikembangkan. 3. Unified Istilah unified menunjukkan bahwa Object Management Group (OMG) adalah organisasi standardisasi industri yang diakui menciptakan UML yang mana untuk mempertemukan sistem informasi dan praktek teknik terbaik teknologi industri. Praktek ini merupakan teknik terapan yang memungkinkan kita membangun sistem lebih berhasil. Tanpa bahasa yang umum, sangat sulit bagi anggota tim untuk lebih produktif dan berkontribusi dalam membangun sistem. Berikut adalah empat macam UML yang umum digunakan pada saat pengembangan sebuah software atau website. 8 1. Diagram Use Case Menurut Ambler, Scott W (2005)(p.33), diagram use case merupakan sebuah diagram yang memperlihatkan hubungan antara aktor dan use case dalam sebuah sistem. Use case sering digunakan untuk : - Memberikan gambaran tentang semua atau sebagian dari persyaratan penggunaan untuk sistem atau organisasi dalam bentuk model penting. - Mengkomunikasikan lingkup sebuah proyek yang dibangun. Use case memiliki dua tingkat diagram, yaitu : - User level, yang menggambarkan bagaimana user berinteraksi dengan sistem. - Developer level, yang menggambarkan bagaimana komponen sistem akan berinteraksi. User level dalam use case ditempatkan pada kebutuhan sistem sedangkan developer level menyediakan kebutuhan untuk subsistem. Use case digunakan untuk memodelkan sistem/subsistem dari aplikasi. Sebuah use-case diagram menangkap fungsi tertentu dari sistem. Use case diagram membutuhkan : - Aktor, yang berfungsi sebagai yang menjalankan sistem. - Use case, yang berfungsi sebagai kegiatan yang akan dijalankan oleh aktor. - Garis penghubung yang menghubungkan aktor dengan use case yang dijalankan. 9 Gambar 2.1 Contoh diagram use case (Sumber: Scoot W. Ambler (2005)(p.36)) Tabel 2.1 Notasi diagram use case
no reviews yet
Please Login to review.