146x Filetype PDF File size 0.15 MB Source: library.binus.ac.id
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 System Development Life Cycle (SDLC) Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p. 39-40), System Development Life Cycle (SDLC) adalah satu siklus / proses yang diperlukan dalam pembuatan/pengembangan sistem informasi. SDLC memiliki 5 proses utama, yaitu : 1) Perencanaan Meliputi pembuatan perencanaan sumber daya, biaya dan kebutuhan lainnya yang diperlukan. Menyusun jadwal pelaksanaan pekerjaan. 2) Analisa Meliputi menganalisa kebutuhan sistem, menganalisa database, mencari solusi dari permasalahan, dan melakukan brainstorming dalam tim untuk mencari contoh kasus yang tepat sebagai model. 3) Perancangan Meliputi perancangan desain user interface, merancang database, dan merancang sistem berdasarkan requirement. 4) Implementasi Melakukan testing aplikasi dan melakukan training user. 5) Support Melakukan maintenance berkala untuk menjaga sistem agar tetap beroperasi dengan benar. 2.1.1 Agile Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p. 671-676), agile adalah sebuah metode pengembangan perangkat lunak yang peka terhadap perubahan saat proses pengembangan. Metode agile memiliki ciri sebagai berikut : 11 12 a. Respon untuk perubahan yang ada lebih penting daripada rencana awal pembuatan. b. Interaksi dan kolaborasi dengan klien lebih penting daripada negosiasi kontrak. c. Perangkat lunak yang berfungsi dengan semestinya lebih baik daripada dokumentasi yang lengkap. 2.1.1.1 Scrum Menurut Satzinger, Jackson, dan Burd (2009, p. 680-682) scrum merupakan metode yang sangat tepat untuk pengembangan yang memiliki banyak perubahan. Metodologi scrum akan dilakukan berulang hingga mencapai tujuan akhir. Satu pengulangan disebut sebagai sprint. Berikut ini gambar proses scrum : Gambar 2.1 Tahapan Scrum (Sumber : Satzinger, Jackson, dan Burd, Systems Analysis and Design in a Changing World, Fifth Edition, 2009:p.681) Penjelasan gambar 2.1 : 1) Product Backlog Product backlog memuat daftar kebutuhan utama suatu aplikasi yang dapat bertambah, berkurang maupun berubah setiap saat selama waktu pengerjaan proyek. 13 2) Sprint Backlog Sprint merupakan satu runtunan pekerjaan. Sprint biasanya berdurasi kurang lebih 1 bulan, memiliki batas waktu yang spesifik dan tidak mempedulikan status pekerjaan sudah selesai atau belum. 3) Sprint Planning Sprint planning dilakukan pada setiap awal sprint. Pada tahap ini, leader project dan tim melakukan pertemuan untuk membahas terhadap product backlog, memilih bagian mana yang harus dikerjakan dahulu dan bagian mana yang dapat dikerjakan belakangan. Semuanya tersusun dalam daftar terurut, dan sprint dilakukan mulai dari yang teratas. 4) Daily Scrum Meeting Pada tahap ini, dilakukan pertemuan kurang lebih selama 15 menit. Pertemuan ini merupakan titik temu antara seluruh tim pengembang. Dalam pertemuan ini akan ditanyakan 3 hal utama, yaitu : 1. Apa yang sudah dikerjakan / progress yang telah diselesaikan? 2. Apa masalah / hambatan yang muncul selama satu sprint yang sudah berlalu ? 3. Apa yang akan dikerjakan selanjutnya ? supaya anggota tim dapat saling mengsinkronisasi pekerjaan mereka. 5) Sprint Review and Retrospective Pengembang akan mengadakan meeting dengan klien untuk membahas modul yang telah diselesaikan. Setelah meeting dengan klien, tim pengembang akan mengadakan pertemuan internal untuk membahas perubahan yang akan dilakukan dalam pengerjaan modul (sprint) berikutnya. 14 2.2 Database Database merupakan sekumpulan data yang saling berhubungan / berelasi satu dengan lainnya tersimpan dalam komputer. Biasanya database dibuat untuk keperluan suatu organisasi untuk mengorganisir data yang diperlukan. Database tidak hanya menyimpan data operasional, tetapi juga memberikan deskripsi data. Connolly dan Begg (2015, p.63) 2.2.1 Database Management System (DBMS) Menurut Connolly dan Begg (2015, p.64) Database Management System (DBMS) adalah software yang memungkinkan user untuk membuat, memelihara, dan mengontrol akses database. Singkatnya DBMS merupakan perangkat lunak pengolah database. DBMS dapat berinteraksi dengan program aplikasi dan database yang dimiliki user. Saat ini banyak sekali pilihan DBMS dari berbagai vendor terkenal, antara lain : DBMS terbagi atas 2 jenis, yaitu : 1. Data Definition Language (DDL) DDL merupakan perintah - perintah yang digunakan untuk membuat, mengubah atau menghapus struktur dalam database, baik berupa database nya maupun berupa tabel. Contohnya : a. Create tabel / Create database : untuk membuat tabel atau database baru. b. Alter tabel : untuk mengubah / memodifikasi tabel. c. Drop tabel : untuk menghapus tabel. 2. Data Manipulation Language (DML) DML merupakan perintah - perintah yang digunakan untuk memanipulasi atau mengubah isi data dari suatu tabel. Contohnya : a. Insert : untuk menambahkan data baru dari suatu tabel. b. Update : untuk mengubah data yang sudah ada dari suatu tabel.
no reviews yet
Please Login to review.