125x Filetype PDF File size 0.54 MB Source: digilib.polban.ac.id
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu proses, panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu zat dan atau perubahan tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan. 2.1 Mekanisme Perpindahan Panas Alat perpindahan panas banyak digunakan untuk berbagai proses dalam industri. Alat perpindahan panas berfungsi untuk memindahkan panas antara dua fluida dimana fluida yang memiliki suhu lebih tinggi akan memberikan panasnya pada fluida yang lebih rendah suhunya. Dilihat dari penggunaan dan fungsinya, alat perpindahan panas memiliki sebutan yang berbeda-beda antara lain: heat exchanger, pemanas (heater), pendingin (cooler), pengembun (condensor), dan reboiler (Ikhsan, 2012). Ada tiga mekanisme dasar perpindahan panas, yaitu : 1. Konduksi Konduksi merupakan proses perpindahan panas yang terjadi antarmolekul yang saling berdekatan dan tidak diikuti oleh perpindahan molekul tersebut secara fisik. Molekul benda yang lebih panas bergetar lebih cepat dibandingkan dengan molekul benda yang bergetar dalam keadaan dingin. Getaran-getaran yang cepat ini tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih cepat dan akan memberikan panas. 2. Konveksi Konveksi adalah perpindahan panas antara bagian panas dan dingin dari suatu fluida karena adanya proses pencampuran atau dapat dikatakan bahwa perpindahan panas yang terjadi disebabkan oleh adanya pergerakan medium. Perpindahan panas secara konveksi dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu : BAB II - TINJAUAN PUSTAKA 6 a. Natural atau free convection, dimana pergerakan medium disebabkan oleh adanya perbedaan densitas atau temperatur dari medium tersebut. b. Forced convection, dimana pergerakan medium disebabkan oleh adanya bantuan tenaga dari luar, misalnya pengadukan. 3. Radiasi Radiasi merupakan perpindahan panas tanpa melalui media. Suatu energi dapat menghantarkan dari suatu tempat ke tempat yang lain (dari benda panas ke benda yang dingin) dengan gelombang elektromagnetik dimana tenaga ini akan diubah menjadi panas jika tenaganya diserap oleh benda lain. 2.2 Jenis dan Fungsi Alat Perpindahan Panas Alat perpindahan panas terdiri dari lima jenis alat antara lain heat exchanger, heater, cooler, condenser, dan reboiler. Berikut ini penjelasan mengenai fungsi dari alat perpindahan panas tersebut sebagai berikut (Sitompul, 1993). a. Heat Exchanger Alat penukar panas ini bertujuan memanfaatkan panas suatu aliran fluida untuk memanaskan fluida yang lain tanpa perubahan fasa. Dengan demikian, terjadi dua fungsi sekaligus, yaitu memanaskan fluida yang dingin dan mendinginkan fluida yang panas. b. Heater Heater berfungsi untuk mamanaskan fluida cair, contohnya furnace. c. Cooler Cooler berfungsi untuk mendinginkan fluida cair dengan menggunakan air sebagai media pendingin. EVALUASI KINERJA HEAT EXCHANGER 11E-25 PADA PREHEATING SECTION DALAM CRUDE DISTILLING UNIT I DI PT PERTAMINA (Persero) REFINERY UNIT IV CILACAP BAB II - TINJAUAN PUSTAKA 7 d. Condenser Condenser berfungsi untuk mengkondensasikan uap hasil pengolahan sebelumnya dengan menggunakan air pendingin atau fan (udara). e. Reboiler Reboiler berfungsi untuk memanaskan kembali hasil dasar suatu kolom dengan menggunakan steam atau media pemanas lain. 2.3 Heat Exchanger Menurut Incropera dan Dewitt (1981) dalam Za Tendra (2011), efektivitas suatu heat exchanger didefinisikansebagai perbandingan antara perpindahan panas yang diharapkan (nyata) dengan perpindahan panas maksimum yang mungkin terjadi dalam heat exchanger tersebut. Secara umum, pengertian alat penukar panas atau heat exchanger adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antarfluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya bercampur langsung begitu saja. Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, dan pembangkit listrik. 2.3.1 Prinsip Kerja Heat Exchanger Prinsip kerja heat exchanger yaitu memindahkan panas dari dua fluida pada temperatur berbeda di mana transfer panas dapat dilakukan secara langsung ataupun tidak langsung (Ikhsan, 2012). EVALUASI KINERJA HEAT EXCHANGER 11E-25 PADA PREHEATING SECTION DALAM CRUDE DISTILLING UNIT I DI PT PERTAMINA (Persero) REFINERY UNIT IV CILACAP BAB II - TINJAUAN PUSTAKA 8 a. Secara kontak langsung Panas yang dipindahkan antara fluida panas dan dingin melalui permukaan kontak langsung berarti tidak ada dinding antara kedua fluida. Transfer panas yang terjadi yaitu melalui interfase / penghubung antara kedua fluida. Contoh : aliran steam pada kontak langsung yaitu dua zat cair yang immiscible(tidak dapat bercampur), gas-liquid, dan partikel padat-kombinasi fluida. b. Secara kontak tak langsung Perpindahan panas terjadi antara fluida panas dan dingin melalui dinding pemisah. Dalam sistem ini, kedua fluida akan mengalir. 2.3.2 Tipe Aliran Dalam Heat Exchanger Pada alat heat exchanger terdapat empat tipe aliran dalam alat penukar panas, yaitu ( ZA Tendra, 2011) : a. Counter current flow (berlawanan arah) Counter current flow atau counter flow adalah aliran berlawanan arah, dimana fluida yang satu masuk pada satu ujung penukar kalor, sedangkan fluida yang satu lagi masuk pada ujung penukar panas yang lain, masing- masing fluida mengalir menurut arah yang berlawanan. Untuk tipe counter current flow ini memberikan panas yang lebih baik bila dibandingkan dengan aliran searah atau parallel. Sedangkan banyaknya pass (lintasan) juga berpengaruh terhadap efektifitas dari alat penukar panas yang digunakan. EVALUASI KINERJA HEAT EXCHANGER 11E-25 PADA PREHEATING SECTION DALAM CRUDE DISTILLING UNIT I DI PT PERTAMINA (Persero) REFINERY UNIT IV CILACAP
no reviews yet
Please Login to review.