Authentication
JURNAL STRATEGI KOMUNIKASI RADIO METTA FM DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS DI KOTA SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Radio Metta FM Surakarta) Oleh : Fauzan Achmad Al Hafidz D0215043 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2020 STRATEGI KOMUNIKASI RADIO METTA FM DALAM MENINGKATKAN BRAND AWARENESS DI KOTA SURAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif Pada Radio Metta FM Surakarta) Fauzan Achmad Al Hafidz Chatarina Heny Dewi Surwati, S.Sos., M.Si Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstract The radio is one of the mass media outlets that deals with people’s needs that can provide a variety of information, entertainment and educatation. Metta FM is one of the family radio in the City of Surakarta, which always tries to provide an innovative program for preferred radio use among the family. But with comunicationd technologies evolving, Metta FM radio is required to adjust to staying alive and more well-known to the gerneral public. And so the research aims to find out how Metta FM radio communication strategies are used to form awareness of people. Promotion mix is a tools used in marketing communications that’s made up of advertising, sales promotion, public relations and direct marketing. But using these toools requires communication strategy, and in this research using a teory SOSTAC model by corresponding stage with the model, that is determining market rate,conduct the situation analysis, designing communication strategies, detailed the communication strategies, executing a strategy and evaluate. This research is a qualitative descriptive method. The date sources obtained through interviews and documentaries.The informant is chosewn by sampling technique by choosing a source that is thought to know the problems being investigated. The validity of data by the triangulation method is to collect such data by different methods of data collection. By using interractive model data analysis techniques which consist of three components, namely data reduction, data presentation and drawing conclusion.The study concludes that a communication strategy adopted by Metta FM radio to form a brand awareness is advertisingm sales promotion, public relations and direct marketing. It was also concluded in the evaluation that a announcer would perform his funtion not only as a announcer, but also as a public relations. So it requires a Standar Operating Prosedure (SOP) spesial for On Air dvision, and also an overall increase in human resources capacity to maximize the strategies used. Keyword: Communication Strategy, Brand Awareness, Radio Pendahuluan Perkembangan teknologi komunikasi saat ini banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat.Tidak dapat dipungkiri bahwa msyarakat sangat bergantung pada informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manusia adalah informasi yang cepat, aktual dan terpercaya. Oleh karena itu, kehadiran media massa telah memenuhi kebutuhan masyarakat baik melalui media cetak maupun media elektronik. Media massa merupakan sarana informasi untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat, baik kepada kalangan muda maupun tua. Media massa yang sering digunakan oleh masyaraka saat ini adalah media elekronik seperti televisi, radio, dan smartphone yang telah menjadi trend masa kini. Media sosial memberikan pengaruh yang cukup besar bagi penggunanya karna dapat memberikan informasi yang cepat dan akurat. Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2013: 9). Ikatan emosional antara radio dan pendengarnya lebih mudah terbentuk dibandingkan melalui media lainnya karena radio sangat tersegmentasi dan personal. Penyampaian pesan yang dilakukan dengan lisan atau suara menciptakan suasana yang akrab. Walaupun bermunculan media yang lebih modern, radio tidak pernah ditinggalkan pendengarnya. Sebagai sarana hiburan, promosi dan informasi radio tetap menjadi pilihan walaupun dalam porsi yang terbatas. Radio memberikan kepuasan tersendiri terhadap pendengarnya karena di dalam dunia radio sangat diperhatikan bagaimana cara berkomunikasi terhadap khalayak. Oleh karena itu, beberapa stasiun radio memiliki ciri khas tersendiri dalam menyiarkan program dan memiliki kemampuan untuk menarik minat pendengar sebanyak mungkin. Tingkat persaingan stasiun radio di kota-kota besar dewasa ini cukup tinggi dalam merebut perhatian audience. Salah satu usaha yang dilakukan yakni dengan membawakan acara yang sesuai dengan segmentasi yang dituju sesuai dengan visi dan misi radio dengan pola penyiaran yang menarik. Sehingga banyak diminati oleh audience untuk mendengarkan siaran dari stasiun radio tersebut. Setiap stasiun radio memiliki ciri khas dalam membawakan program-program yang disesuaikan dengan segmentasi pendengarnya, seperti radio Metta FM yang merupakan salah satu radio di kota Surakarta dengan image sebagai radio keluarga. Dengan menyajikan program yang dekat dengan keluarga seperti informasi kesehatan, bisnis dan hiburan, radio Metta FM berusaha untuk menjadi radio andalan keluarga, khususnya pada kalangan masyarakat Solo raya. Dengan berkembangnya teknologi, kebutuhan masyarakat juga berubah bahkan dalam kebutuhan mendapatkan informasi yang cepat. Pesatnya kemajuan teknologi informasi membuat media mainstream tak lagi menjadi media informasi utama. Munculnya media online,media sosial serta booming-nya smartphone telah menggerus ketertarikan masyarakat terhadap media konvensional seperti surat kabar, majalah/ tabloid maupun radio. Berdasarkan hasil survei indikator sosial budaya Badan Pusat Statistik (BSI), masyarakat (usia 10 tahun ke atas) yang mendengarkan radio dalam seminggu terakhir hanya 13.31% pada 2018. Angka ini merosot jauh dari 50,29% pada 2003 (databoks.katadata.co.id). Oleh karena itu, Berbagai stasiun radio dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dan selera musik agar tidak ditinggalkan oleh pendengarnya yang menjadikan musik sebagai salah satu alasan masih mendengarkan radio. Seperti radio Metta FM di kota Surakarta, meskipun memutarkan lagu-lagu tahun 80-an pada salah beberapa program siar yang memiliki pendengar usia dewasa (25- 45 tahun) , tetapi Metta FM juga melakukan pembaruan pada beberapa segmen untuk tetap bisa mengikuti perkembangan teknologi informasi seperti aktif dalam penggunaan media sosial dan juga memberikan program baru yang disajikan dengan nuansa yang lebih segar. Sehingga harapannya pendengar dari kalangan muda yang sudah berkeluarga maupun belum berkeluarga tetap bisa menikmati siaran radio Metta FM dengan sajian informasi dan lagu terbaru. Namun, setelah penulis melakukan wawancara terhadap Program Director Metta FM saat melakukan pra penelitian, ditemukan fenomena bahwa meskipun Metta FM adalah satu-satunya radio keluarga independent yang tidak terikat dengan program radio jaringan, kota Surakarta masih belum memiliki radio dengan segmentasi pendengar dari kalangan usia dewasa (17-45 tahun) yang dapat dijadikan barometer radio keluarga. Berbeda dengan di kota-kota besar lainnya yang memiliki barometer sebagai radio keluarga. Seperti di Surabaya yang memiliki radio Suara Surabaya, radio Swaragama yang dimiliki Yogyakarta dan radio radio Gajah Mada yang dikenal sebagai radio keluarga di kota Semarang. Menurut program director Metta FM, hal tersebut masih menjadi pekerjaan rumah radio Metta FM agar bisa menjadi barometer radio keluarga di kota Surakarta.
no reviews yet
Please Login to review.