155x Filetype PDF File size 0.20 MB Source: media.neliti.com
Siti Setiati eJKI Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty dan Kualitas Hidup Pasien Usia Lanjut: Tantangan Masa Depan Pendidikan, Penelitian dan Pelayanan Kedokteran di Indonesia* Siti Setiati Departemen Ilmu Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta *Disampaikan pada Upacara Pengukuhan Sebagai Guru Besar Tetap Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta 7 September 2013 Abstrak Geriatri adalah cabang ilmu kedokteran dengan fokus pada penuaan dini dan tatalaksana penyakit terkait usia lanjut. Proses menua mengakibatkan penurunan fungsi sistem organ seperti sistem sensorik, saraf pusat, pencernaan, kardiovaskular, dan sistem respirasi. Selain itu terjadi pula perubahan komposisi tubuh, yaitu penurunan masa otot, peningkatan masa dan sentralisasi lemak, serta peningkatan lemak intramuskular. Masalah yang sering dijumpai pada pasien geriatri adalah sindrom geriatri yang meliputi: imobilisasi, instabilitas, inkontinensia, insomnia, depresi, infeksi, defisiensi imun, gangguan pendengaran dan penglihatan, gangguan intelektual, kolon irritable, impecunity, dan impotensi. Di masa yang akan datang diperlukan tempat rawat jalan terpadu dan perawatan kasus akut geriatri di rumah sakit di seluruh Indonesia. Program lainnya adalah nutrisi usia lanjut, tempat istirahat sementara, layanan psiko-geriatri dan dementia care, dukungan care giver, pencegahan penyakit kronis dan konseling, serta menyiapkan moda transportasi yang sesuai. Kata kunci: geriatri, penurunan fungsi, sindrom geriatri. Geriatric Medicine, Sarcopenia, Frailty and Geriatric Quality of Life: Future Challenge in Education, Research and Medical Service in Indonesia Abstract Geriatry is a branch of medicine that focuses on premature aging and the management of illnesses related to senility. The process of senility will decrease the function of organ systems such as sensoric system, central nervous system, digestive, cardiovascular, and respiratory system. Moreover, it will cause alteration in body composition in which muscle mass will be reduced, fat mass will be increased and centralized, and intramuscular mass will be increased. Problems that are often encountered in geriatric patients are geriatric syndrome that covers: immobilization, instability, incontenentia, insomnia, depression, infection, immune deficiency, hearing and vision disorder, intellectual disorder, irritable colon, impecunity, and impotention. In the future, it will be required for hospitals throughout Indonesia to provide an integrated outpatient center and acute geriatric care. Other programs include geriatric nutritional care, temporary resting place, psycho- geriatric service, dementia care, care giver support, chronic illness prevention and counseling, as well as preparing appropriate mode of transportation. Keywords: geriatric, decrease of function, geriatric syndrome. 234 Vol. 1, No. 3, Desember 2013 Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty Geriatric Medicine, Sejarah Terbentuknya Geriatric medicine berasal dari kata geron (usia Ilmu Geriatri dan Gerontologi lanjut) dan iatreia (perawatan penyakit), sehingga Kata geriatri pertama kali ditemukan pada tahun geriatric medicine diartikan sebagai cabang ilmu 5000 SM dalam Ayurveda, naskah kedokteran India kedokteran yang memelajari penyakit dan masalah kuno. Ayurveda terdiri atas 8 cabang, salah satunya kesehatan pada usia lanjut menyangkut aspek 4 preventif, diagnosis, dan tata laksana. Saat ini ilmu ilmu geriatri (rasayana) yang didefinisikan sebagai geriatri menjadi sangat penting dan wajib dipahami rasayanam cha tat jneyam yat jara vyadhi nashanam tenaga kesehatan karena secara global jumlah yang berarti cabang ilmu kedokteran dengan fokus populasi penduduk usia lanjut semakin meningkat. pada penuaan dini dan tatalaksana penyakit terkait 1 usia lanjut. Aristoteles, menggunakan kata eugeria (eu berarti perilaku baik dan geria berarti perlakuan Demografi Usia Lanjut terhadap usia lanjut) pada buku pertamanya yang Prevalensi usia lanjut lebih dari 60 tahun ditulis tahun 367 SM. Kata eugeria digunakan untuk meningkat lebih cepat dibandingkan populasi menjelaskan successful ageing, yaitu hidup lama, kelompok umur lainnya karena peningkatan angka bahagia, mandiri, dan tidak sakit. Pada zaman harapan hidup dan penurunan angka kelahiran. Romawi Kuno (45 SM-476 M), Seneca menulis Data demografi dunia menunjukkan peningkatan bahwa usia tua merupakan penyakit yang tidak populasi usia lanjut 60 tahun atau lebih meningkat dapat disembuhkan, namun dapat ditunda dengan tiga kali lipat dalam waktu 50 tahun; dari 600 juta latihan jasmani dan diet yang tepat. Pada tahun 898- pada tahun 2000 menjadi lebih dari 2 miliar pada 980 M, Algizar seorang dokter Arab menulis buku tahun 2050. Hal itu menyebabkan populasi usia kesehatan pada usia lanjut mengenai kepikunan, lanjut lebih atau sama dengan 80 tahun meningkat cara meningkatkan memori, dan gangguan tidur. terutama di negara maju. Jumlah penduduk usia Avicenna pada tahun 1025 M menulis buku The lanjut di Indonesia mencapai peringkat lima besar Canon of Medicine: Regimen of Old Age yang terbanyak di dunia, yakni 18,1 juta pada tahun menyatakan bahwa usia lanjut memerlukan tidur 2010 dan akan meningkat dua kali lipat menjadi yang cukup, latihan jasmani seperti berjalan dan 36 juta pada tahun 2025. Angka harapan hidup berkuda, diet tepat, serta tata laksana konstipasi.2 penduduk Indonesia mencapai 67,8 tahun pada Pada tahun 1849 George Day membuat publikasi tahun 2000-2005 dan menjadi 73,6 tahun pada pertama mengenai penyakit pada usia lanjut. tahun 2020-2025.5 Proporsi usia lanjut meningkat Rumah sakit geriatri moderen pertama 6% pada tahun 1950-1990 dan menjadi 8% saat didirikan dr. Laza Lazarevic pada tahun 1881 di ini. Proporsi tersebut diperkirakan naik menjadi Belgrade, Serbia. Charcot mempelajari penyakit 13% pada tahun 2025 dan menjadi 25% pada yang biasa terjadi pada usia lanjut dan memberikan tahun 2050. Pada tahun 2050 seperempat saran untuk membentuk spesialisasi perawatan penduduk Indonesia merupakan penduduk usia usia lanjut. Istilah geriatri diperkenalkan pertama lanjut, dibandingkan seperduabelas penduduk kali pada tahun 1909 oleh dr. Ignatz Leo Nascher Indonesia saat ini.6 Isu penting peningkatan (Bapak Geriatri). Nascher menekankan bahwa usia populasi usia lanjut adalah perlunya rencana lanjut dan penyakitnya harus mendapat tempat strategis perawatan kesehatan usia lanjut untuk tersendiri dalam ilmu kedokteran.3 meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas Ilmu kedokteran geriatri moderen di Inggris hidup yang mengacu pada konsep baru proses dipelopori oleh Marjorie Warren. Ibu Geriatri itu menua (aging). menyatakan bahwa pasien dengan kondisi kronis dapat pulih menjadi mandiri dengan tatalaksana Aging dan Successful of Aging yang benar. Warren memperkenalkan konsep Aging merupakan proses alamiah yang team- based rehabilitation dan alat bantu mobilitas terjadi terus menerus dan dimulai sejak manusia pada penanganan pasien geriatri. Tokoh geriatri dilahirkan. Terdapat banyak definisi proses menua, lainnya yaitu Bernard Isaacs memerkenalkan namun teori yang paling banyak dianut saat ini istilah geriatric giants: imobilisasi dan instabilitas, adalah teori radikal bebas dan teori telomer. Teori inkontinensia, dan gangguan fungsi kognitif.4 radikal bebas menyatakan proses menua terjadi Gerontologi berasal dari kata gerontos (usia akibat akumulasi radikal bebas yang merusak lanjut) dan logos (ilmu). Dengan demikian dapat DNA, protein, lipid, glikasi non-enzimatik, dan turn diartikan sebagai ilmu yang memelajari seluk beluk over protein. Kerusakan di tingkat selular akhirnya kehidupan individu usia lanjut. menurunkan fungsi jaringan dan organ.7 235 Siti Setiati eJKI Teori telomer menyatakan hilangnya telomer hal, yaitu kebebasan untuk bertindak, rasa kompeten, secara progresif menyebabkan proses menua. dan rasa keterikatan dengan sesama. Model SA Telomer merupakan sekuens DNA yang terletak psikologis akan tercapai jika terdapat mekanisme di ujung kromosom yang berfungsi mencegah kompensasi yang baik terhadap keterbatasan akibat pemendekan kromosom selama replikasi usia dan optimalisasi kemampuan yang tersisa, DNA. Telomer akan memendek setiap kali sel sehingga usia lanjut, bahkan dengan multipatologi, membelah. Bila telomer terlalu pendek maka sel dapat mengalami SA.11 berhenti membelah dan menyebabkan replicative Aspek sosial menekankan pada kemampuan 8 senescence. usia lanjut untuk berinteraksi positif dengan sesama Masalah umum pada proses menua adalah dan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Fungsi penurunan fungsi fisiologis dan kognitif yang sosial yang baik ditunjukkan dengan mempunyai bersifat progresif serta peningkatan kerentanan pekerjaan yang mendapat penghasilan, menghadiri usia lanjut pada kondisi sakit. Laju dan dampak kegiatan keagamaan, dan aktif pada kegiatan amal. proses menua berbeda pada setiap individu karena Aspek sosial juga dapat menjadi faktor protektif dipengaruhi faktor genetik serta lingkungan.7,8 terhadap kejadian mistreatment pada usia lanjut.11 Proses menua mengakibatkan penurunan fungsi sistem organ seperti sistem sensorik, Karakteristik Pasien Geriatri saraf pusat, pencernaan, kardiovaskular, dan dan Sindrom Geriatri sistem respirasi. Selain itu terjadi pula perubahan Pasien geriatri adalah pasien usia lanjut yang komposisi tubuh, yaitu penurunan massa otot, memiliki karakteristik khusus yang membedakannya peningkatan massa dan sentralisasi lemak, serta dari pasien usia lanjut pada umumnya. Karakteristik peningkatan lemak intramuskular. Perlu diingat pasien geriatri yang pertama adalah multipatologi, bahwa perubahan fisik yang berhubungan dengan yaitu adanya lebih dari satu penyakit kronis proses menua normal bukanlah penyakit. Individu degeneratif. Karakteristik kedua adalah daya yang menunjukkan karakteristik menua dikatakan cadangan faali menurun karena menurunnya mengalami usual aging, sedangkan individu yang fungsi organ akibat proses menua. Karakteristik tidak atau memiliki sedikit karakteristik menua yang ketiga adalah gejala dan tanda penyakit 8 disebut successful aging (SA). yang tidak khas. Tampilan gejala yang tidak khas SA merupakan konsep multidimensi yang seringkali mengaburkan penyakit yang diderita berkaitan dengan kondisi fisik, psikologis, dan pasien. Karakteristik berikutnya adalah penurunan fungsi sosial. Dimensi operasional SA yang paling status fungsional yang merupakan kemampuan sering dipakai adalah menurut Rowe dan Kahn seseorang untuk melakukan aktivitas sehari- yang meliputi tiga aspek, yaitu bebas dari penyakit hari. Penurunan status fungsional menyebabkan dan hendaya, fungsi kognitif yang baik, dan tetap pasien geriatri berada pada kondisi imobilisasi aktif di dalam kehidupan.9 yang berakibat ketergantungan pada orang lain. SA berarti memerpanjang usia dan Karakteristik khusus pasien geriatri yang sering mengupayakan agar penyakit terkait usia terjadi di dijumpai di Indonesia ialah malnutrisi. Setiati et usia setua dan sedekat mungkin dengan kematian. al12 melaporkan malnutrisi merupakan sindrom Pemeliharaan fungsi fisik yang baik tercermin geriatri terbanyak pada pasien usia lanjut yang pada kemampuan untuk melakukan aktivitas dirawat (42,6%) di 14 rumah sakit. harian, mulai dari hal sederhana seperti makan, berpakaian, dan naik tangga sampai kegiatan yang Sindrom Geriatri lebih kompleks seperti belanja dan menggunakan Masalah yang sering dijumpai pada pasien geriatri alat transportasi. Model SA biologis dapat dicapai adalah sindrom geriatri yang meliputi: imobilisasi, dengan pencegahan primer seperti berhenti instabilitas, inkontinensia, insomnia, depresi, infeksi, merokok, latihan jasmani, penggunaan vaksin yang tepat, dan penurunan kolesterol.10 defisiensi imun, gangguan pendengaran dan Aspek SA yang kedua adalah aspek psikologis penglihatan, gangguan intelektual, kolon irritable, yang menekankan pada pentingnya kepuasan impecunity, dan impotensi. subjektif usia lanjut terhadap kehidupannya. Imobilisasi adalah keadaan tidak bergerak/ Perspektif subjektif tersebut mempunyai nilai yang tirah baring selama 3 hari atau lebih, diiringi gerak sama penting dengan penilaian objektif mengenai anatomis tubuh yang menghilang akibat perubahan kesehatan. Rasa puas akan dipengaruhi oleh tiga fungsi fisiologis. Imobilisasi menyebabkan komplikasi lain yang lebih besar pada pasien usia lanjut bila tidak 236 Vol. 1, No. 3, Desember 2013 Geriatric Medicine, Sarkopenia, Frailty ditangani dengan baik. Gangguan keseimbangan disabilitas fisik, ketidakseimbangan, jatuh, fraktur (instabilitas) akan memudahkan pasien geriatri panggul, dan mortalitas.14 terjatuh dan dapat mengalami patah tulang. Pasien geriatri sering disertai penyakit Inkontinensia urin didefinisikan sebagai kronis degeneratif. Masalah yang muncul sering keluarnya urin yang tidak terkendali pada waktu tumpang tindih dengan gejala yang sudah lama yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan diderita sehingga tampilan gejala menjadi tidak frekuensi dan jumlahnya, sehingga mengakibatkan jelas. Penyakit degeneratif yang banyak dijumpai masalah sosial dan higienis. Inkontinensia pada pasien geriatri adalah hipertensi, diabetes urin seringkali tidak dilaporkan oleh pasien melitus, dislipidemia, osteoartritis, dan penyakit atau keluarganya karena malu atau tabu untuk kardiovaskular. Penelitian multisenter di Indonesia diceritakan, ketidaktahuan dan menganggapnya terhadap 544 pasien geriatri yang dirawat inap sebagai sesuatu yang wajar pada orang usia lanjut mendapatkan prevalensi hipertensi dan diabetes serta tidak perlu diobati. Prevalensi inkontinensia melitus sebesar 50,2% dan 27,2%.12 urin di Indonesia pada pasien geriatri yang dirawat Kondisi multipatologi mengakibatkan seorang mencapai 28,3%. Biaya yang dikeluarkan terkait usia lanjut mendapatkan berbagai jenis obat masalah inkontinensia urin di poli rawat jalan dalam jumlah banyak. Terapi non-farmakologi Rp 2.850.000,- per tahun per pasien.13 Masalah dapat menjadi pilihan untuk mengatasi masalah inkontinensia urin umumnya dapat diatasi pada pasien usia lanjut, namun obat tetap menjadi dengan baik jika dipahami pendekatan klinis dan pilihan utama sehingga polifarmasi sangat sulit pengelolaannya. dihindari. Prinsip penggunaan obat yang benar dan Insomnia merupakan gangguan tidur yang tepat pada usia lanjut harus menjadi kajian multi/ sering dijumpai pada pasien geriatri. Umumnya interdisiplin yang mengedepankan pendekatan mereka mengeluh bahwa tidurnya tidak memuaskan secara holistik. dan sulit memertahankan kondisi tidur. Sekitar 57% orang usia lanjut di komunitas mengalami insomnia Elderly Abuse, Etik, dan Isu Hukum-Medis kronis, 30% pasien usia lanjut mengeluh tetap terjaga Elderly abuse atau mistreatment adalah sepanjang malam, 19% mengeluh bangun terlalu tindakan yang bertujuan untuk mencederai/ pagi, dan 19% mengalami kesulitan untuk tertidur. berisiko mencederai usia lanjut atau kegagalan Gangguan depresi pada usia lanjut kurang caregiver untuk memenuhi kebutuhan dasar usia dipahami sehingga banyak kasus tidak dikenali. lanjut maupun melindungi usia lanjut dari cedera. Gejala depresi pada usia lanjut seringkali dianggap sebagai bagian dari proses menua. Hal tersebut mencakup kekerasan fisik, eksploitasi finansial, kekerasan seksual, emotional abuse, Prevalensi depresi pada pasien geriatri yang neglect, atau penelantaran usia lanjut. Faktor dirawat mencapai 17,5%.12 Deteksi dini depresi risiko elderly abuse adalah usia lanjut yang tinggal dan penanganan segera sangat penting untuk sendiri, usia di atas 75 tahun, pendapatan rendah, mencegah disabilitas yang dapat menyebabkan gangguan kognitif, riwayat kekerasan dalam komplikasi lain yang lebih berat. keluarga, dan ketergantungan usia lanjut kepada Infeksi sangat erat kaitannya dengan caregiver untuk masalah finansial dan tempat penurunan fungsi sistem imun pada usia lanjut. tinggal. Hal yang memprihatinkan adalah abuser Infeksi yang sering dijumpai adalah infeksi saluran biasanya orang terdekat, seperti anak, anggota kemih, pneumonia, sepsis, dan meningitis. keluarga lain, dan pasangan hidup.15 Diperlukan Kondisi lain seperti kurang gizi, multipatologi, dukungan, pelatihan, dan pelayanan khusus untuk dan faktor lingkungan memudahkan usia lanjut mengidentifikasi dan mengurangi elderly abuse. terkena infeksi. Untuk usia lanjut yang tidak dapat merawat diri Gangguan penglihatan dan pendengaran sendiri, geriatrician dapat mengenali hal tersebut juga sering dianggap sebagai hal yang biasa akibat dan merekomendasikan pengawalan hukum untuk proses menua. Prevalensi gangguan penglihatan perawatan usia lanjut. Geriatrician juga harus pada pasien geriatri yang dirawat di Indonesia mengerti masalah etik karena orang usia lanjut mencapai 24,8%.12 Gangguan penglihatan seringkali tidak dapat membuat keputusan untuk berhubungan dengan penurunan kegiatan waktu diri sendiri terutama jika berada dalam kondisi senggang, status fungsional, fungsi sosial, dan demensia atau delirium. Dalam situasi tersebut mobilitas. Gangguan penglihatan dan pendengaran geriatrician membutuhkan pengacara atau wakil berhubungan dengan kualitas hidup, meningkatkan dari keluarga yang berwenang dalam membantu 237
no reviews yet
Please Login to review.